Tinjauan Teoritis Pengaruh Aktiva Produktif Terhadap Rentabilitas Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2009

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis

1. Pengertian Bank Menurut UU No 7 Tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah

diubah dengan UU No 10 Tahun 1998, pengertian bank adalah sebagai berikut “Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”. Berdasarkan SK Mentri Keuangan RI No 792 Tahun 1990, pengertian bank adalah : “Bank merupakan suatu badan yang kegiatannya di bidang keuangan melakukan penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan”. Aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Menghimpun dana dari masyarakat luas dalam istilah perbankan dikenal dengan kegiatan pendanaan funding merupakan aktivitas yang utama. Berbagai strategi dilakukan oleh bank agar masyarakat mau menanamkan dananya dalam bentuk simpanan. Jenis simpanan yang dapat dipilih oleh masyarakat antara lain giro, tabungan, sertifikat deposito, dan deposito berjangka. Setelah memperoleh dana dalam bentuk simpanan dari masyarakat, maka oleh bank dana tersebut diputarkan kembali atau dijual kembali ke masyarakat dalam bentuk pinjaman atau lebih dikenal dengan Universitas Sumatera Utara istilah kredit lending. Dalam pemberian kredit, debitur akan dikenakan jasa pinjaman oleh kreditur dalam bentuk bunga dan biaya administrasi. Menurut PSAK 2004;31,1, bank didefinisikan sebagai berikut: ”Bank adalah lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan financial intermediary antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang memerlukan dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran. Falsafah yang mendasari kegiatan usaha bank adalah kepercayaan masyarakat. Hal tersebut tampak dalam kegiatan pokok bank yang menerima simpanan dari masyarakat dalam bentuk giro, tabungan, serta deposito berjangka dan memberikan kredit kepada pihak yang memerlukan dana”.

2. Fungsi Bank

Secara umum, fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai perantara keuangan financial intermediary. Namun secara lebih spesifik, menurut Budisantoso dan Sigit Triandaru 2006:9 bank dapat berfungsi sebagai agent of trust, agent of development, dan agent of services. a. Agent of trust Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan trust, baik dalam hal penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan disalahgunakan oleh bank, uangnya akan dikelola dengan baik, bank tidak akan bangkrut, dan pada saat yang telah dijanjikan simpanan tersebut dapat ditarik kembali dari bank. b. Agent of development Kegiatan bank berupa penghimpunan dan penyaluran dana sangat diperlukan bagi lancarnya kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan Universitas Sumatera Utara bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan jasa. Dengan kata lain, bank berfungsi sebagai lembaga yang memobilisasi dana untuk pembangunan ekonomi. c. Agent of services Sebagai agent of services, bank dapat memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat berupa jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga, pemberian jaminan bank, dan penyelesaian tagihan. Dengan kata lain, bank berfungsi sebagai lembaga yang menawarkan jasa perbankan kepada masyarakat.

3. Sumber Dana Bank

Menurut Hermansyah 2005:42, sumber dana dari suatu bank terdiri dari 4 empat sumber yaitu :

a. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri

Dana ini merupakan dana murni yang dimiliki oleh bank yang telah ada sejak bank tersebut memulai kegiatan usahanya, bahkan sejak bank tersebut memperoleh izin usaha dari BI Bank Indonesia. b. Dana yang bersumber dari masyarakat Merupakan dana yang berhasil dihimpun dari masyarakat dalam bentuk simpanan yang diwujudkan dalam berbagai bentuk seperti giro, deposito, dan tabungan. Menurut Manurung 2004:137, dana yang berasal dari masyarakat terdiri dari: Universitas Sumatera Utara 1 Simpanan Giro Demand Deposit Giro demand deposit adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan mempergunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya, atau dengan pemindahbukuan. 2 Tabungan Saving Deposit Tabungan saving deposit dapat diartikan sebagai simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. 3 Deposito Berjangka Time Deposit Deposito berjangka time deposit diartikan sebagai simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank. 4 Sertifikat Deposito Certificate of Deposit Sertifikat deposito certificate of deposit adalah simpanan dalam bentuk deposito yang sertifikat bukti penyimpannya dapat dipindahtangankan. c. Dana yang bersumber dari BI Bank Indonesia sebagai Bank Sentral Merupakan dana yang diberikan oleh BI melalui fasilitas kredit kepada bank-bank yang mengalami kesulitan pendanaan jangka pendek dan dijamin dengan agunan yang berkualitas tinggi dan mudah dicairkan. d. Dana yang bersumber dari lembaga keuangan bank LKB dan lembaga keuangan bukan bank LKBB Universitas Sumatera Utara

4. Jenis dan Usaha Bank

Menurut Undang-undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan, berdasarkan jenis dan usahanya, bank terdiri dari: a. Bank Umum Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank umum ini dapat diselenggarakan atau dimiliki oleh pemerintah, swasta nasional, koperasi. Usaha bank umum meliputi: 1 Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, danatau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. 2 Memberikan kredit. 3 Menerbitkan surat pengakuan utang 4 Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya: a Surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank yangmasa berlakunya tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud. b Surat pengakuan utang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud Universitas Sumatera Utara c Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah d Sertifikat Bank Indonesia SBI e Obligasi f Surat dagangan berjangka waktu sampai dengan 1 satu tahun 5 Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah 6 Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya. 7 Menerima pembayaran dari tagihan atas surat-surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga 8 Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat-surat berharga. 9 Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak. 10 Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat-surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek 11 Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit, dan kegiatan wali amanat. Universitas Sumatera Utara 12 Menyediakan pembiayaan danatau melakukan kegiatan lain berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. 13 Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan undang-undang ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. b. Bank Perkreditan Rakyat BPR Bank Perkreditan Rakyat BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Usaha Bank Perkreditan Rakyat meliputi : 1 Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan danatau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. 2 Memberikan kredit 3 Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia 4 Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia SBI, deposito berjangka, sertifikat deposito, danatau tabungan pada bank lain Universitas Sumatera Utara

5. Aktiva Produktif

Aktiva produktif adalah penanaman dana bank dalam rupiah maupun valuta asing dalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan dana antar bank, penyertaan termasuk komitmen dan kontijensi pada transaksi rekening administratif Laporan Bank Indonesia, 2004. Menurut PSAK 2004:31,3, aktiva produktif didefenisikan sebagai berikut “Aktiva Produktif adalah penanaman dana bank, baik dalam rupiah maupun valas dalam bentuk kredit, efek surat berharga, efek yang dibeli dengan janji dijual kembali reserve repo, tagihan derivatif, tagihan akseptasi, penempatan dana pada bank lain, penyertaan, dan lain-lain.” Menurut Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.3147KEPDIR tanggal 12 Nopember 1998 tentang kualitas aktiva produktif pada pasal 1b dijelaskan bahwa : “Aktiva produktif adalah penanaman dana bank baik dalam rupiah maupun valuta asing dalam bentuk kredit, surat-surat berharga, penempatan dana pada bank lain, penyertaan termasuk komitmen dan kontijensi pada transaksi rekening administratif”. Adapun komponen aktiva produktif menurut Dendawijaya 2001:67 terdiri atas : 1. Kredit yang diberikan Kredit adalah penyediaan uangtagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam- meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak Universitas Sumatera Utara peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. 2. Surat berharga Surat berharga adalah surat pengakuan utang, wesel, obligasi, sekuritas kredit atau kepentingan lain atau suatu kewajiban dari penerbit, dalam bentuk yang lazim diperdagangkan dalam pasar modal dan pasar uang antara lain SBI Sertifikat Bank Indonesia dan surat berharga pasar uang SBPU. 3. Penempatan dana pada bank lain Penempatan dana pada bank lain merupakan penempatan dana pada bank lainnya berupa giro, call money, deposito berjangka, pinjaman uang jangka menengah dan jangka panjang. 4. Penyertaan Penanaman dana bank dalam bentuk saham pada perusahaan yang bergerak di bidang keuangan yang tidak melalui pasar modal, serta dalam bentuk penyertaan modal sementara pada perusahaan debitor untuk mengatasi kegagalan kredit. Pengelolaan dalam aktiva produktif merupakan sumber pendapatan bank yang digunakan untuk membiayai keseluruhan biaya operasional bank, termasuk biaya bunga, biaya tenaga kerja, dan biaya operasional lainnya. Pendapatan dari penanaman dana pada aktiva produktif ini akan memberikan kontribusi pada laba yang diperoleh bank. Universitas Sumatera Utara

6. Kredit

a. Pengertian Kredit Istilah credit berasal dari bahasa Latin yaitu credo yang berarti I believe, I trust, saya percaya. Dalam artian luas kredit diartikan sebagai kepercayaan. Maksud dari percaya bagi si pemberi kredit adalah ia percaya kepada si penerima kredit bahwa kredit yang disalurkannya pasti akan dikembalikan sesuai dengan perjanjian. Sedangkan bagi si penerima kredit merupakan penerimaan kepercayaan sehingga mempunyai kewajiban untuk membayar kembali sesuai jangka waktu. Menurut Undang-Undang Perbankan No. 10 tahun 1998, “Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga”. Dari pengertian ini kita melihat adanya suatu kontraprestasi yang diterima kreditur pada masa yang akan datang berupa jumlah bunga, imbalan atau hasil keuntungan. Menurut Hasibuan 2001:87, “Kredit adalah semua jenis pinjaman yang harus dibayar kembali bersama bunganya oleh peminjam sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati”. Kredit menjadi sumber pendapatan dan keuntungan bank yang terbesar. Disamping itu kredit juga merupakan jenis kegiatan penanaman dana yang sering menjadi penyebab utama bank menghadapi masalah besar. Maka dapat dinyatakan bahwa Universitas Sumatera Utara usaha bank sangat dipengaruhi oleh keberhasilan mereka mengelola kredit. Usaha bank yang berhasil mengelola kreditnya akan berkembang, sedangkan usaha bank yang selalu dirong-rong kredit bermasalah akan mundur. b. Tujuan dan Fungsi Kredit Pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai tujuan dan fungsi tertentu. Adapun yang menjadi tujuan pemberian kredit menurut Kasmir 2002:96 adalah: 1. Mencari keuntungan Keuntungan diperoleh dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah. 2. Membantu usaha nasabah Bank memberikan fasilitas kredit untuk membantu usaha nasabah yang membutuhkan dana, baik untuk investasimaupun untukmodal kerja. Dengan dana ini maka pihak debitur akan dapat mengembangkan dan memperluas usahanya. 3. Membantu pemerintah Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak perbankan, maka semakin baik, mengingat semakin banyak kredit berarti adanya peningkatan pembangunan di berbagai sektor. Fungsi kredit sebagaimana dikemukakan oleh Kasmir 2008:101 adalah: 1. Untuk meningkatkan daya guna uang, Dengan adanya kredit dapat meningkatkan daya guna uang, yang berarti jika uang hanya disimpan saja tidak akan menghasilkan sesuatu yang berguna. 2. Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang, Dalam hal ini uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari satu wilayah ke wilayah lainnya sehingga, suatu daerah yang kekurangan uang dengan memperoleh kredit maka daerah tersebut akan memperoleh tambahan uang dari daerah lainnya 3. Untuk meningkatkan daya guna barang, Universitas Sumatera Utara Kredit yang diberikan oleh bank akan dapat digunakan oleh si debitur untuk mengolah barang menjadi berguna atau bermanfaat. 4. Untuk meningkatkan peredaran barang Kredit dapat pula menambah atau memperlancar arus barang dari satu wilayah ke wilayah lainnya, sehingga jumlah barang yang beredar dari satu wilayah ke wilayah lainnya bertambah atau kredit dapat meningkatkan jumlah barang yang beredar. 5. Sebagai stabilitas ekonomi Dengan memberikan kredit dapat dikatakan sebagai stabilitas ekonomi karena dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah jumlah barang yang diperlukan oleh masyarakat c. Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit Adapun salah satu prinsip penilaian kredit yang sering dilakukan adalah dengan analisis 5 C menurut Manurung 2004:193 dapat diuraikan sebagai berikut: 1 Karakter Character Karakter character mencakup keinginan kuat calon debitur untuk memenuhi janji atau melunasi kewajiban sesuai jadwal, dalam kondisi baik dan buruk.. 2 Kapasitas Capacity Menurut Manurung 2004:193,defenisi kapasitas adalah : “kapasitas capacity berkaitan dengan kemampuan calon debitur untukmelunasi kredit sesuai jadwal.” Penilaian kemampuan ini dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan, misalnya pendekatan materiil, yaitu melakukan penilaian terhadap keadaan neraca, laporan laba-rugi, dan arus kas cash flow usaha dari beberapa tahun terakhir. 3 Modal Capital Penilaian atas modal capital yang dimiliki calon debitur, dimana bank ingin melihat kekuatan permodalan, juga komitmen dalam usaha. 4 Jaminan Collateral Jaminan collateral amat dibutuhkan oleh bank untuk menghindari atau mengurangi risiko kerugian, bila terjadi hal-hal yang buruk dari usaha yang dikelola nasabah. Universitas Sumatera Utara 5 Kondisi Condition Dalam pemberian kredit oleh bank, kondisi ekonomi secara umum dan kondisi sektor usaha pemohon kredit perlu memperoleh perhatian dari bank untuk memperkecil risiko yang mungkin terjadi yang diakibatkan oleh kondisi ekonomi tersebut.

7. Surat-Surat Berharga

Surat berharga disebut juga sekuritas atau efek merupakan bentuk penanaman dana sementara dalam rangka pemanfaatan dana yang belum digunakan. Surat berharga dapat diperjualbelikan dengan segera bila terdapat kebutuhan dana untuk membiayai kegiatan usaha bank dalam jangka waktu dekat. Surat berharga yang biasa diperjualbelikan oleh bank terdiri atas surat pengakuan utang, wesel, sertifikat Bank Indonesia, ataupun obligasi dalam bentuk yang lazim diperdagangkan dalam pasar uang. Sebagai cadangan sekunder secondary reserve, surat berharga dapat dijadikan sebagai pelengkap atau cadangan pengganti bagi cadangan primer primary reserve. Karena sifatnya yang dapat menghasilkan pendapatan bagi bank selain berfungsi sebagai cadangan, secondary reserve dapat memberikan manfaat bagi bank, yaitu untuk menjaga likuiditas dan meningkatkan profitabilitas bank.

8. Penempatan Dana Pada Bank Lain

Menurut Dendawijaya 2001:67, “penempatan dana pada bank lain adalah penanaman dana bank pada bank lainnya berupa giro, call money, deposito berjangka, kredit yang diberikan dan penempatan lainnya, yang dimaksudkan untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya”. Universitas Sumatera Utara Kegiatan penempatan dana pada bank lain dapat dilakukan melalui pasar uang money market maupun dilakukan secara langsung ke bank yang dituju. Kegiatan penempatan dana melalui pasar uang pada umumnya dilakukan melalui fungsi dealing room yang berada di pusat bank. Beberapa instrumen pasar uang yang dapat digunakan sebagai sarana penempatan dana pada bank lain antara lain penempatan call money pada bank lain placement, fasilitas BI FAS BI dari bank Indonesia untuk pembelian SBI dan sebagainya. Sedangkan instrumen pasar uang yang dapat digunakan untuk mendapatkan dana dari bank lain antara lain interbank call money dari bank lain borrowing, pinjaman diterima dari bank lain termasuk Bank Indonesia dan bank lainnya, dan sebagainya.

9. Penyertaan

Penyertaan merupakan penanaman dana bank dalam bentuk saham perusahaan lain untuk tujuan investasi jangka panjang. Menurut Dendawijaya 2001:67, “penyertaan adalah penanaman dana bank dalam bentuk saham pada perusahaan yang bergerak di bidang keuangan yang tidak melalui pasar modal, serta dalam bentuk penyertaan modal sementara pada perusahaan debitor untuk mengatasi akibat kegagalan kredit”. Keterlibatan bank dalam penyertaan dapat diakibatkan oleh adanya pengalihan kredit, bila debitur dipandang beresiko tinggi, sementara kredit sudah diberikan maka bank dapat melakukan inisiatif untuk menyelamatkan kredit tersebut melalui pengalihan kredit menjadi penyertaan bank dalam perusahaan tersebut. Universitas Sumatera Utara

10. Rentabilitas Bank

Bagi perusahaan pada umumnya, masalah rentabilitas merupakan hal yang penting disamping masalah laba, karena laba yang besar saja belum merupakan suatu ukuran bahwa suatu perusahaan telah bekerja secara efisien. Efisiensi baru dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan modal atau kekayaan aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut, atau dengan kata lain adalah menghitung rentabilitasnya. Dengan menghitung rentabilitas dapat diketahui sampai sejauh mana kemampuan suatu bank dalam menghasilkan keuntungan baik yang berasal dari kegiatan operasional bank yang bersangkutan maupun dari hasil non operasionalnya. Didalam perbankan, rentabilitas juga merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam menilai sehat atau tidaknya sebuah bank selain faktor modal, kualitas aktiva, manajemen, dan likuiditas. Menurut Wasis 1993:117, “rentabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam hal ini adalah bank, untuk memperoleh laba”. Penilaian kuantitatif terhadap rentabilitas bank di Indonesia yang tercantum dalam SE BI NO 322UPPBAdp tanggal 23 Mei 1997 didasarkan pada 2 dua rasio dengan bobot yang sama, yaitu : 1. Rasio perbandingan laba sebelum pajak terhadap total asset ROA 2. Rasio perbandingan biaya operasional terhadap pendapatan operasional BOPO dimana BOPO digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Universitas Sumatera Utara ROA Return On Assets mencerminkan tingkat efisiensi pengelolaan bank. Bank yang memilikin ROA semakin besar, cateris paribus, dapat dikatakan semakin efisien karena tingkat pertambahan laba lebih tinggi dari tingkat pertambahan asset. Jumlah laba sebelum pajak Total Aset

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu Tabel 2.1