yang menjalani hemodialisis, khususnya yang mengalami depresi. Kewaspadaan dan minat praktisi Indonesia untuk melihat aspek psikiskejiwaan masih kurang,
terutama dalam keterkaitannya terhadap kualitas hidup pasien Wijaya, 2005. Oleh karena uraian di atas, peneliti merasa perlu dilakukan penelitian
untuk mengetahui gambaran depresi dan kualitas hidup serta hubungan antara keduanya pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis.
1.2 Rumusan Masalah
Adakah hubungan antara depresi dan kualitas hidup pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis berkala.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan umum
Mengetahui hubungan antara depresi dan kualitas hidup pada penderita PGK yang menjalani hemodialisis berkala.
1.3.2 Tujuan khusus
Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah: a. Mengetahui gambaran karakteristik sosio-demografis pasien penderita
PGK yang menjalani hemodialisis di RSUP H. Adam Malik Medan. b. Mengetahui gambaran proporsi depresi pada pasien penderita PGK
yang menjalani hemodialisis berkala di RSUP H. Adam Malik Medan. c. Mengetahui gambaran derajat kualitas hidup pasien penderita PGK
yang menjalani hemodialisis berkala di RSUP H. Adam Malik Medan. d. Mengetahui hubungan antara depresi dengan kualitas hidup pasien
penderita PGK yang menjalani hemodialisis berkala.
Universitas Sumatera Utara
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti, diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam penerapan ilmu yang diperoleh semasa perkuliahan.
2. Dapat digunakan sebagai bahan informasi dan masukan bagi mahasiswa untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan
penelitian yang dilakukan oleh penulis. 3. Bagi pihak rumah sakit RSUP H. Adam Malik Medan, hasil penelitian ini
memberi informasi sebagai referensi untuk meningkatkan pelayanan dalam usaha memperbaiki kualitas hidup pasien yang menjalani
hemodialisis kronik dan mengalami depresi. 4. Bagi dinas kesehatan, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi
bahwa depresi pada pasien PGK yang menjalani hemodialisis merupakan suatu hal yang harus dikonsultasikan kepada tenaga medis terkait agar
kualitas hidup pasien dapat mencapai angka yang optimal.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penyakit Ginjal Kronik PGK
PGK didefinisikan sebagai: 1. Kelainan ginjal berupa kelainan struktural atau fungsional, yang
dimanifestasikan oleh kelainan patologi atau petanda kerusakan ginjal secara laboratorik atau kelainan pada pemeriksaan radiologi, dengan atau tanpa
penurunan fungsi ginjal penurunan LFG yang berlangsung 3 bulan. 2. Penurunan LFG 60 mlmenit per 1,73 m
2
luas permukaan tubuh selama 3 bulan dengan atau tanpa kerusakan ginjal Bakri, 2005.
Klasifikasi derajat penurunan faal ginjal berdasarkan LFG sesuai rekomendasi NKF-DOQI:
Tabel 2.1 Derajat penurunan LFG Derajat
Deskripsi LFG mLmenit1,73
m²
1 Kerusakan ginjal disertai LFG normal atau
meninggi ≥ 90
2 Kerusakan ginjal disertai penurunan ringan
LFG 60-89
3 Penurunan moderat LFG
30-59 4
Penurunan berat LFG 15-29
5 Gagal ginjal
15 atau dialisis Sukandar, 2006
2.1.1 Etiologi
Dari data yang sampai saat ini dapat dikumpulkan oleh Indonesian Renal Registry IRR pada tahun 2007-2008 didapatkan urutan etiologi
Universitas Sumatera Utara