Depresi dan Penyakit Ginjal Kronik Kualitas Hidup dan Penyakit Ginjal Kronik

depresi. Komponen-komponen yang terlihat jauh lebih rendah antara lain adalah efek penyakit ginjal, beban penyakit ginjal, fungsi seksual, status pekerjaan, fungsi fisik, peran secara fisik, peran secara emosi, dan fungsi sosial. Untuk mendapatkan kesimpulan ada tidaknya pengaruh depresi terhadap kualitas hidup pasien PGK yang menjalani hemodialisis dilakukan uji hipotesis chi-square. Rincian uji chi-square dapat dilihat dalam tabel 5.6. Tabel 5.6 Uji Chi-Square: Pengaruh Depresi terhadap Kualitas Hidup Pasien PGK yang Menjalani Hemodialisis Status Depresi Kualitas Hidup Baik Buruk Depresi 3 20 21 95,5 Tidak depresi 12 80 1 4,5 X 2 =22,28 df=1 p 0,0001 Dari hasil uji chi-square didapat nilai p adalah 0,0001. Hal ini berarti depresi berpengaruh terhadap kualitas hidup pasien PGK yang menjalani hemodialisis.

5.2 Pembahasan

5.2.1 Depresi dan Penyakit Ginjal Kronik

Suatu pengamatan klinis yang telah lama dan telah direplikasi mengemukakan berbagai teori yang menyimpulkan bahwa peristiwa kehidupan yang menyebabkan stres kronik lebih sering mendahului episode pertama gangguan mood daripada episode selanjutnya. Hubungan tersebut telah dilaporkan untuk pasien-pasien gangguan depresif. Suatu teori yang diajukan diantaranya mengemukakan bahwa stres yang menyertai episode pertama gangguan mood menyebabkan perubahan biologi otak yang bertahan lama. Perubahan bertahan lama tersebut dapat Universitas Sumatera Utara menyebabkan perubahan keadaan fungsional berbagai neurotransmitter dan sistem pemberian signal intraneuronal Kaplan et al, 2010. Penyakit fisik merupakan salah satu bentuk stresor psikososial. Dalam kasus ini, diagnosis PGK dan keputusan untuk harus menjalani hemodialisis sepanjang hayat merupakan stresor kronik bagi pasien. Maka, pada pasien-pasien PGK ini akan didapat suatu proporsi depresi yang merupakan permasalahan tambahan bagi pasien Chilcot et al, 2008. Penelitian Kimmel 2001 dengan menggunakan BDI sebagai metode skrining depresi menemukan bahwa sebagian besar pasien hemodialisis mengalami depresi, yaitu dalam rentang sekitar 40,8 - 52,1. Hasil-hasil ini juga didukung oleh analisis sistematik dalam Schmidt et al 2009 yang menyatakan bahwa angka depresi pada pasien dialisis berkisar antara 10 - 66. Penelitian dan teori sebelumnya ini sesuai dengan hasil penelitian ini yaitu, dengan menggunakan instrumen BDI-II, didapat proporsi depresi pada pasien PGK yang menjalani hemodialisis adalah sebesar 64,8 n=37.

5.2.2 Kualitas Hidup dan Penyakit Ginjal Kronik

Dalam tabel 5.3 dapat dilihat bahwa sebagian komponen kualitas hidup pasien PGK mengalami penurunan yang signifikan, terutama pada komponen status pekerjaan, peran secara fisik, kesejahteraan emosi, peran secara emosi, dan energikelelahan. Masing-masing komponen tersebut memiliki rata-rata secara berturut-turut adalah 37,84 SD 36,14, 23,65 SD 33,82, 33,51 SD 18,36, 32,43 SD 39,66, dan 42,03 SD 22,84. Hasil ini sesuai dengan penelitian Hays et al 1995 sebagai asal titik ukur penggunaan KDQOL-SF yang mengemukakan nilai untuk status pekerjaan adalah 25,26 SD 37,82, untuk peran secara fisik adalah 32,46 SD 39,68, untuk peran secara emosi adalah 57,76 SD 43,90 dan untuk komponen energikelelahan adalah 45,89 SD 24,06. Universitas Sumatera Utara Sebuah penelitian di RSCM dan RS PGI Cikini Jakarta oleh Wijaya 2005 mendapatkan hasil penurunan yang sama untuk beberapa komponen tersebut, yaitu 67,1 SD 41,9 untuk status pekerjaan, 46,0 SD 33,5 untuk peran secara fisik, 51,8 SD 15,3 untuk peran secara emosi, dan 48,2 SD 19,3 untuk energikelelahan. Hal ini juga mendukung hasil penelitian ini dimana untuk komponen yang mengalami penurunan berada dalam rentang yang sesuai. Namun untuk komponen kesejahteraan emosi, Penelitian Hays et al 1995 mendapati nilai untuk komponen kesejahteraan emosi adalah 69,54 SD 20,36. Penelitian Wijaya 2005 juga mendapati angka untuk kesejahteraan emosi yang tidak mengalami penurunan signifikan, yaitu 75,9 SD 30,6. Penelitian ini menemukan hasil kesejahteraan emosi yang lebih rendah dari penelitian-penelitian sebelumnya. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh faktor-faktor lain yang tidak di analisis pada penelitian ini.

5.2.3 Depresi dan Kualitas Hidup Pasien Penyakit Ginjal Kronik