Lingkup Non-struktural pada Bangunan Lingkup Struktural Bangunan

The Proudly Place FITHRUL UMRA - 110406039 115 Gambar 5.20. Ornament yang terinspirasi dari bentuk daun nadrulo Gambar 5.21. Suasana jembatan penghubung

5.1.3 Lingkup Non-struktural pada Bangunan

a. Lantai Material lantai penutup terbagi menjadi bebrapa jenis berdasarkan jenis runagnnya. Untuk jalur sirkulasi mengunakan keramik dengan tekstur kasar dengan ukuran 60x60 cm sedangkan pada bagian dalam ruang menggunakan material keramik dengan ukuran 40x40 cm. Universitas Sumatera Utara The Proudly Place FITHRUL UMRA - 110406039 116 b. Dinding Material dinding yang digunakan pada kakilandasan bangunan berupa material batu alam. Pada sebagian besar dinding merupakan dinding bata dengan finishing cat tembok berwarna putih. Sedangkan pada bagian dinding kamar mandi menggunakan material dinding dengan fininshing semen yang di ekspose. Selanjutnya bagian dinding pada bagian bangunan yang melengung dan difungsikan sebagai tempat berkumpul menggunakan material kayu yang disusun secara vertikal. Susunan kayu tersebut selain sebagai pembatas juga sebagai penahan sinar matahari sun shading. c. Jendela dan Pintu Jendela dan pintu menggunakan material kayu. Material kayu merupakan material banyak dijumpai di wilayah Nias Utara. hal ini memungkinkan tidak menggunakan material bangunan yang di impor dari luar Nias Utara.

5.1.4 Lingkup Struktural Bangunan

Struktur bangunan menggunakan kontruksi baja dan sitem pondasi raft pile. Hal ini dikarenakan menurut hasil survey yang dilakukan oleh Tim Survey Site AKNIRA didapatkan bahwa kondisi tanah pada site berjenis tanah gambut sedalam hampir lima meter. Kontruksi raft pile merupakan perpaduan antara sejumlah pondasi tiang dan pondasi rakit yang bekerja secara satu kesatuan dalam memikul beban kontruksi. Selain itu, untuk kontruksi balok dan kolom bangunan menggunakan Universitas Sumatera Utara The Proudly Place FITHRUL UMRA - 110406039 117 kontruksi baja. Wilayah Nias yang rawan gempa juga sangat cocok menggunakan kontruksi baja yang tahan gempa dan juga dapat menghemat beban bangunan 20 dari pemakaian kontruksi beton. Atap bangunan juga menggunakan konstruksi rangka baja. Pemilihan material baja memungkinkan beban yang diterima bangunan lebih sedikit jika dibandingkan dengan penggunaan material kayu pada rangka atap. Gambar 5.22. Potongan memanjang bangunan

5.1.5 Sistim Plumbing