Kampus Yang Padat Manusia

The Proudly Place FITHRUL UMRA - 110406039 70 “Spirit of Place ” kawasan yang hanya dijumpai di kawasan kampus dan menjadi karakter dari kawasan tersebut. Gambar 4.9 Suasana jalur pedestrian dan area bercocok tanam

4.1.3 Kampus Yang Padat Manusia

Berjalan kaki merupakan ciri khas pola mobilitas masyarakat Pulau Nias khususnya di Nias Utara. Budaya berjalan kaki masih diterapkan oleh sebagian besar pelajar dalam kesehariannya ketika mereka pergi ke sekolah dan juga ke tempat lain. Selain itu, dari segi kesehatan, berjalan kaki bertujuan untuk melatih kemampuan motorik manusia dan membantu proses metabolism tubuh sehingga seorang individu mampu mempertahankan kesehatan jasmaninya dan juga dapat dijadikan alternatif metode menenangkan pikiran. Berjalan kaki yang biasanya dilakukan oleh sekelompok orang meningkatkan peluang terjadinya proses interaksi sosial yang lebih dan meningkatkan kesadaran lingkungan masing-masing individu. Untuk itu, kawasan Kampus Akademi Komunitas menerapkan pola mobiitas yang didominasi oleh pejalan kaki dan pengendara sepeda. Hal ini juga sejalan Universitas Sumatera Utara The Proudly Place FITHRUL UMRA - 110406039 71 dengan keinginan Pak Saharman klien yang menginginkan sebuah kampus yang padat manusia. Akses kendaraan bermotor bersifat terpusat pada jalan utama kampus. Untuk itu, kampus Akademi Komunitas dirancang untuk memberikan fasilitas jalan yang mengutamakan kenyamanan dan keamanan para pejalan kaki dan pengendara sepeda. Selanjutnya, penerapan konsep kampus yang padat manusia dapat meminimalisasi polusi udara yang disebabkan oleh kendaraan bermotor. Sehingga menciptakan kawasan kampus dengan kualitas udara yang bersih. Hal ini juga sebagai solusi untuk menghadapi permasalahan lingkungan yang diakibatkan polusi kendaraan bermotor. Gambar 4.10 Diagram jalur pejalan kaki dan pesepeda Pada Gambar diatas terlihat bahwa jalur pejalan kaki dan pesepeda mendominasi kawasan kampus. Mulai dari jalur masuk utama kampus sampai ke Universitas Sumatera Utara The Proudly Place FITHRUL UMRA - 110406039 72 jalur menuju masing-masing jurusan. Jalur pejalan kaki dirancang dengan Standar Nasional Indonesia untuk memberikan kenyamanan bagi pengguna yang diharapkan dapat menerapkan kebiasaan berjalan kaki setiap harinnya. Lebar dari jalur pedestrian memenuhi standar kenyamanan pengguna dalam skala massa. Pada jalan masuk utama, lebar pedestrian adalah 3 m dan pedestrian mall selebar 8 m sebagai jalur menuju masing-masing jurusan. Selain berjalan kaki, bersepeda merupakan alternative mobilitas yang ramah lingkungan, untuk itu perlu juga disediakan jalur sepeda sepanjang jalan masuk utama hingga ke jalur menuju masing-masing jurusan. Parkir untuk sepeda disediakan pada masing-masing jurusan dan pada area parkir pusat. Gambar 4.11 Detail Jalur Pejalan kaki dan Pesepeda Ada beberapa panduan sebagai sarana pendukung jalur pedestrian seperti jalur hijau yang terdiri dari tanaman peneduh, lampu penerangan, tempat duduk, tempat sampah. dan juga marka jalan. Hal ini sesuai dengan standar perancangan jalur pedestrian guna menciptakan keamanan dan kenyamanan bagi penggunanya. Universitas Sumatera Utara The Proudly Place FITHRUL UMRA - 110406039 73 Selanjutnya, jalur untuk kendaraan bermotor hanya terpusat pada area pusat kampus. Disana juga dilengkapi dengan area parkir pusat yang terdiri dari parkir mobil, sepeda motor dan juga parkir sepeda. Gambar 4.12 Diagram jalur kendaraan dan area parkir pusat Gambar 4.13 Detail Jalur kendaraan bermotor Selain itu, untuk menciptakan kenyamanan di dalam kawasan, keberadaan tanaman peneduh memiliki fungsi untuk mengurangi pencemaran udara, penyerap Universitas Sumatera Utara The Proudly Place FITHRUL UMRA - 110406039 74 kebisingan, penghalau silau, sebagai hanitat satwa, pemecah angin, dan sebagai pengarah. Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh tanaman peneduh jalan diantaranya: akar yang kuat dan tidak merusak jalan, batang yang kuat tidak mudah patah dan tidak bercabang di bawah, dahan yang tidak menghalangi pandangan, daun yang tidak mudah rontok, bunga dan buah yang tidak mudah rontok dan beracun, cepat pulih dari stress dengan indikasinya mengahasilkan tunas baru, serta juga tahan polusi. Untuk itu ada beberapa tanaman peneduh jalan pada kawasan kampus yang dijelaskan pada gambar diagram pohon peneduh jalan. Gambar 4.14 Diagram pohon peneduh jalan Universitas Sumatera Utara The Proudly Place FITHRUL UMRA - 110406039 75 4.1.4 Living-Learning Community Living-Learning Community menjadi sangat penting dalam membangun suatu komunitas belajar dan menciptakan interaksi sosial antara pengguna di dalam kawasan kampus. Proses dalam mengembangkan sumber daya manusia baru yang terampil tidak cukup hanya membangun sarana-sarana pembelajaran, namun juga perlu dirancang berbagai fasilitas untuk interaksi sosial yang sesuai. Untuk mendukung kegiatan akademik di kampus Akademi Komunitas Negeri Nias Utara, disediakan sarana asrama bagi mahasiswa dan perumahan dosen yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung sehingga mencukupi untuk tumbuh berkembangnya sebuah komunitas akademik. Konsep Living-Learning Community ini memmungkinkan akan terbentuknya suatu interaksi dan kolaborasi positif antara mahasiswa dan dosen di dalam kawasan kampus. Selain itu, kampus Akademi Komunitas juga menyediakan ruang terbuka open space dan Student Center sebagai pengadaan tempat belajar dan interaksi sosial. Student Center dibangun guna memfasilitasi mahasiswa dalam berbagai aktifitas. Gedung ini sebagai pusat kegiatan mahasiswa yang dilengkapi dengan sarana perkantoran seperti Badan Eksekutif Mahasiswa, Senat Mahasiswa, serta kantor unit kegiatan mahasiswa. Universitas Sumatera Utara The Proudly Place FITHRUL UMRA - 110406039 76 4.1.5 Local Identity in Modern Building Arsitektur tradisional merupakan suatu kekayaan kebudayaanIndonesia yang memiliki nilai-nilai dan menjadi sumber ilmu pengetahuan yang tiada habis-habisnya. Arsitektur tradisional menjadi lambang kekhasan masyarakat setempat sebagai bentuk kebudayaan yang dihasilkan dari suatu aturan atau kesepakatan yang tetap dipelihara dari generasi ke generasi. Sesuai dengan perkembangan zaman, arsitektur juga semakin berkembang sehingga munculnya isu popular saat ini mengenai globalisasi yang terkait dengan universalisasi, liberalisasi dan westernisasi. Keadaan ini juga berpengaruh pada perkembangan arsitektur di Indonesia. Kebudayaan sudah pasti akan mengalami perkembangan dan perubahan dari masa ke masa, namun perubahan yang diinginkan adalah perubahan yang tetap memelihara kekhasan dan karakter suatu daerah dan menyesuaikannya dengan kondisi saat ini. Arsitektur tradisional dapat menjadi satu kesatuan dengan kehadirannya arsitektur modern dalam proses akulturasi tanpa menghilangkan nilai-nilai lokal yang ada sebelumnya. Hal ini menjadi perhatian dalam upaya memberikan identitas lokal yang disandingkan dengan arsitektur modern dan tetap menjaga nilai lokal yang ada. Pemakaian gaya-gaya etnik sudah banyak dipakai pada bangunan-bangunan yang ada di Indonesia. Wujud identitas lokal disandingkan dengan arsitektur modern dalam proses akulturasi dengan tetap menjaga nilai lokal yang ada. Begitupun yang Universitas Sumatera Utara The Proudly Place FITHRUL UMRA - 110406039 77 banyak dijumpai pada bangunan-bangunan universitas yang ada di Indonesia yang menggunakan gaya dan simbol yang mencerminkan kekhasan daerah. Kekhasan tersebut dapat dilihat dari bentuk fisik bangunan seperti halnnya bentuk atap, corak dan ornament bangunan. Dalam perancangan bangunan kampus Akademi Komunitas Nias Utara ini, kami mencoba menghadirkan identitas lokal pada bangunan yang dalam hal ini mengadopsi rumah adat Nias Utara yang simbol kebanggaan masyarakat. Kehadiran identitas lokal menjadi sangat penting agar esensi dari arsitektur tradisional Nias Utara tetap terjaga dan dilestarikan. Apalagi sekarang ini, keberadaan rumah adat Nias semakin lama semakin berkurang dan mulai ditinggalkan. Pemakaian gaya dan bentuk arsitektur rumah adat Nias Utara disesuikan dengan perkembangan dan fungsi bangunan yang akan dirancang dengan menciptakan variasi-variasi baru dalam konsep desainnya. Universitas Sumatera Utara The Proudly Place FITHRUL UMRA - 110406039 78 4.1.6 Masterplan Kampus Gambar 4.15 Master Plan Kampus Akademi Komunitas Negeri Nias Utara Sidang Preview II Universitas Sumatera Utara The Proudly Place FITHRUL UMRA - 110406039 79 Gambar 4.16 Suasana gerbang masuk kampus Gambar 4.17 Ilustrasi kawasan Kampus Akademi Komunitas Gambar 4.18 Suasana Taman di depan area Gedung Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara The Proudly Place FITHRUL UMRA - 110406039 80 4.2 BAGIAN KEDUA : REVISI MASTERPLAN PREVIEW 2 Setelah menyelesaikan rancangan Master Plan Kampus kampus, kami bersiap untuk mempresentasikannya pada Sidang Preview II dihadapan penguji yang akan memberikan tanggapan dan saran mengenai hasil laporan Master plan kampus yang kami kerjakan . Setelah kami mempresentasikan laporan Master Plan kampus, dosen penguji yang terdiri dari Ibu Salminawati Ginting ST,MT dan Ibu Wahyuni Zahrah ST, MT memberi pujian terhadap kinerja kelompok dalam menyusun dan menentukan konsep-konsep perencanaan Master Plan kampus. Menurut mereka, laporan perencanaan Master Plan yang kami buat sudah cukup baik dan tersusun secara sistematis dengan konsep-konsep yang memiliki dasar yang kuat dan sesuai dengan yang diharapkan. Disamping itu, kami juga banyak mendapat saran dan masukan dari penguji mengenai Master Plan kampus yang kami rancang Ada beberapa komentar dan saran penting dari kedua penguji mengenai Master Plan yang kami kerajakan. Saran dan masukan tersebut atara lain sebagai berikut : 1. Bagaimana pengembangan kampus masa depan yang dalam hal ini berhubungan dengan penyediaan lahan kosong untuk pembangunan dan pengembangan kampus. 2. Masih kurangnya sarana untuk mendukung konsep Living-Learning Community yang menjadi salah satu target perancangan kampus. Terutama Universitas Sumatera Utara The Proudly Place FITHRUL UMRA - 110406039 81 dalam hal kurangnya ruang terbuka yang dijadikan tempat untuk berkumpul dan bersosialisi antar mahasiswa. Penguji menyarankan untuk menambahkan ruang terbuka diantara bangunan sehingga dapat dijadikan sebagai tempat untuk menunjang konsep Living-Learning Community. 3. Jalur menuju setiap jurusan terlalu jauh dan tidak adanya akses sehingga penguji menyarankan agar area setiap jurusan didekatkan lagi kebagian area pusat kampus sehingga aksesnya lebih mudah dijangkau. 4. Selain pemakaian gaya dan ornament rumah adat yang sudah divariasikan ke bentuk-bentuk yang baru sebagai simbol dari identitas lokal, penambahan aspek fisik berupa sculpture menjadi penting untuk memperkuat identitas kawasan.

4.2.1 Jalur Jalan