Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak Dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak Sanksi Nomor Pokok Wajib Pajak

Q. Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak Dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak

a. Melalui Internet. 1. Melakukan kegiatan seperti pada prosedur pendaftaran angka 1 sampai dengan angka 4 Catatan : Dalam hal Wajib Pajak sudah memiliki account,prosedur angka 3 tidak perlu dilakukan. 2. Memilih tombol “Penghapusan”untuk mengirim Formulir Registrasi Wajib Pajak secara elektronis ke Kantor Pelayanan Pajak terdaftar. 3. Mencetak Formulir Registrasi Wajib Pajak. 4. Melakukan kegiatan seperti pada prosedur angka 9 sampai dengan angka 12. 5. Menerima Surat Pencabutan Surat Keterangan Terdaftar, Surat Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak dan atau Surat Pencabutan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak dan atau Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, dari Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak Terdaftar.

R. Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak

Yang dimaksud dengan penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak adalah tindakan menghapuskan Nomor Pokok Wajib Pajak dari tata usaha Kantor Pelayanan Pajak. Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak dilakukan dalam hal : Universitas Sumatera Utara • Wajib Pajak Orang Pribadi yang telah meninggal dunia dan tidak meninggal warisan • Wanita kawin tidak dengan perjanjian pemisahan harta dan penghasilan • Warisan yang telah selesai terbagi dalam kedudukan sebagai Subjek Pajak sudah selesai dibagi • Wajib Pajak badan yang telah dibubarkan secara resmi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. • Bentuk Usaha Tetap yang karena sesuatu hal kehilangan statusnya sebagai bentuk usaha. • Wajib Pajak Orang Pribadi lainnya selain yang dimaksud dalam huruf a dan huruf b yang tidak memenuhi syarat sebagai Wajib Pajak.

S. Sanksi Nomor Pokok Wajib Pajak

Terhadap Wajib Pajak yang tidak mendaftarkan diri untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak dikenakan sanksi perpajakan sebagaimana diatur di dalam Pasal 39 UU No.28 Tahun 2007, yaitu setiap orang yang dengan sengaja : a Tidak mendaftarkan diri untuk diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak atau tidak melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak. b Menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak Nomor Pokok Wajib Pajak atau Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak. c Tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan. Universitas Sumatera Utara d Menyampaikan Surat Pemberitahuan danatau keterangan yang isinya tidak benar atau tidak lengkap. e Menolak untuk dilakukan pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 f Memperlihatkan pembukuan, pencatatan, atau pencatatan, atau dokumen lain yang palsu atau dipalsukan seolah-olah benar, atau tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya. g Tidak menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan di Indonesia, tidak memperlihatkan atau tidak meminjamkan buku, catatan, atau dokumen lain. h Tidak menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan di Indonesia, tidak memperlihatkan atau tidak meminjamkan buku, catatan, atau dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan dan dokumen lain termasuk hasil pengolahan data dari pembukuan yang dikelola secara elektronik atau diselenggarakan secara program on-line di Indonesia dalam Pasal 28 ayat 11. i Tidak menyetorkan pajak yang telah dipotong atau dipungut. Universitas Sumatera Utara BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI

A. Peranan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP