Rangkaian BuzzerAlarm Rangkaian Sensor Tegangan

Yuli Motinda Szoraya : Pengaman Kendaraan Roda Dua Terkoneksi Handphone Berbasis DTMF, 2009.

3.7 Rangkaian BuzzerAlarm

Rangkaian alarm pada alat ini berfungsi untuk memutuskan atau menghubungkan sumber tegangan 12 volt dengan buzzer. Gambar rangkaian alarm ini ditunjukkan pada gambar 3.7 berikut ini: Gambar 3.7 Rangkaian alarm Output dari relay yang satu dihubungkan ke sumber tegangan 12 volt dan yang lainnya dihubungkan ke buzzer. Hubungan yang digunakan adalah normally open. Prinsip kerja rangkaian ini pada dasarnya memanfaatkan fungsi transistor sebagai saklar elektronik. Tegangan atau sinyal pemicu dari transistor berasal dari mikrokontroller port 0.0 P0.0. Pada saat logika pada port 0.0 adalah tinggi high, maka transistor mendapat tegangan bias dari kaki basis. Dengan adanya tegangan bias ini maka transistor akan aktif saturation, sehingga adanya arus yang mengalir ke kumparan relay. Hal ini akan menyebabkan saklar pada relay menjadi tertutup, sehingga hubungan sumber tegangan 12 Yuli Motinda Szoraya : Pengaman Kendaraan Roda Dua Terkoneksi Handphone Berbasis DTMF, 2009. volt ke buzzer akan terhubung dan buzzer akan berbunyi. Begitu juga sebaliknya pada saat logika pada P0.0 adalah rendah low maka relay tidak dialiri arus. Hal ini akan menyebabkan saklar pada relay terputus, sehingga sumber tegangan 12 volt dengan buzzer akan terputus dan buzzer tidak berbunyi.

3.8 Rangkaian Sensor Tegangan

Rangkaian ini berfungsi untuk mengirimkan sinyal ke mikrokontroller jika kunci diaktifkan. Gambar rangkaian sensor tegangan tampak seperti pada gambar di bawah ini: Gambar 3.8 Rangkaian sensor tegangan Tegangan 12 Volt yang berasal dari baterai diturunkan dengan menggunakan pembagi tegangan. Sesuai dengan rumus pembagi tegangan, maka outputnya adalah: V out = R 2 x V cc = 1000 Ω x 12V R 1 + R 2 4700 Ω + 1000Ω V out = 2,1 Volt Yuli Motinda Szoraya : Pengaman Kendaraan Roda Dua Terkoneksi Handphone Berbasis DTMF, 2009. Tegangan 2,1 Volt ini kemudian diinfutkan ke basis transistor sehingga transistor C945 menjadi aktif. Aktifnya transistor akan mengakibatkan kolektor yang terhubung dengan P0.2 mendapatkan tegangan 0 Volt dari ground. Sinyal low tegangan 0 Volt inilah yang kemudian dideteksi oleh mikrokontroller sebagai sinyal ketika kunci diaktifkan.

3.9 Perancangan Software