Yuli Motinda Szoraya : Pengaman Kendaraan Roda Dua Terkoneksi Handphone Berbasis DTMF, 2009.
Op-amp biasanya dilukiskan seperti gambar di bawah ini
gambar 2.8 lambang Op-amp
Op-amp lebih banyak digunakan untuk digunakan menjadi penguatan inverting, non inverting, penambah.
2.8.1 Penguat inverting
Penguat Op-amp inverting akan menguatkan tegangan pada masukan serta membalik hasil penguatan tersebut, jadi keluaran dari rangkaian ini akan selalu memiliki polaritas
yang berlawananan dengan sinyal masukannya.
Yuli Motinda Szoraya : Pengaman Kendaraan Roda Dua Terkoneksi Handphone Berbasis DTMF, 2009.
gambar 2.8.1 Rangkaian Penguat inverting
Penguatan tegangan pada rangkaian ini di tentukan menurut
Tegangan keluaran diperoleh dengan jalan mengalikan tegangan masukan yang diketahui dengan factor penguatan, atau
Tanda minus diabaikan dalam perhitungan karna hanya menunjukkan bahwa keluaran berlawanan fasa terhadap masukannya.
2.8.2 Penguat non inverting
Dalam konfigurasi ini umpan balik yang digunakan untuk mengatur penguatan tetap di berikan pada masukan membalik, tapi Vin di berikan pada masukan non inverting
sehingga tegangan keluaran akan selalu sefasa dengan tegangan masukannya.
Yuli Motinda Szoraya : Pengaman Kendaraan Roda Dua Terkoneksi Handphone Berbasis DTMF, 2009.
gambar 2.8.2 Rangkaian Penguat Non Inverting
Untuk mendapatkan penguatan tegangan dapat dicari dengan persamaan berikut:
Untuk memperoleh tegangan keluaran dapat dicari dengan mengalikan tegangan masukan yang diketahui dengan factor penguatan, atau
2.8.3 Penguat penjumlah tegangan
Dengan menggunakan rangkaian penguat membalik dasar dan menambahkan resistor pada masukan lainnya, kita dapat membuat penguat penjumlah membalik. Tegangan
keluaran akan dibalik dan nilainya sama dengan penjumlahan aljabar dari masing-masing perkalian tegangan masukan dengan hasil bagi resistor masukan dengan resistor umpan
Yuli Motinda Szoraya : Pengaman Kendaraan Roda Dua Terkoneksi Handphone Berbasis DTMF, 2009.
balik yang bersesuaian, atau dapat dinyatakan sebagai berikut
Suku RFRN VN dalam rumus di atas menyatakan bahwa dalam rangkaian tersebut mungkin terdapat lebih dari dua masukan. Bila semua resistor luar sama nilainya
Rf = R1 = R2 = … = RN, keluaran dapat dengan mudah dapat di hitung sebagai penjumlahan aljabar dari masing-masing tegangan masukan, atau dapat dirumuskan
seperti ini:
gambar 2.8.3 Rangkaian Penjumlah
2.9. Bahasa Assembly MCS-51