Antoni Bona Foncus Naibaho : Pengaruh Viskositas Dan Tekanan Terhadap Jumlah Persen Volum Fraksi Bensin, 2008.
USU Repository © 2009
Dalam praktek, uji tekanan uap Reid mempunyai arti yang penting sehubungan dengan :
a. Keamanan dalam pengangkutan bahan bakar b. Sumbatan uap vapor lock dalam sistem pengumpanan bensin.
c. Karakteristik mesin motor untuk dihidupkan dalam keadaan dingin starting characteristics.
d. Tipe tangki penyimpanan minyak yang digunakan.
2. 6 Destilasi Produk Minyak Bumi
Destilasi minyak bumi ASTM D 86-90 ini dikenakan kepada produk minyak bumi yaitu bensin alam, bensin motor, bensin pesawat terbang, bahan bakar turbin
pesawat terbang, naftana, kerosine, minyak gas dan minyak bakar destilat dan produk minyak bumi yang serupa. Destilasi serupa yang dikenal dengan nama
Engler telah digunakan pada waktu yang lampau, sehingga destilasi ASTM ini seringkali disebut destilasi Engler.
Dalam destilasi ini, 100 ml contoh didestilasi menurut prosedur tertentu. Selama detilasi dilakukan pengamatan dan pencatatan suhu termometer dan volum
destilat yang tertampung dan yang perlu dilaporkan dalam uji ini yaitu : a. Titik didih awal intial boiling point-IBP , yaitu suhu dimana destilat pertama-
tama menetes dari ujung kondensor . b. Suhu pada berbagai persentase destilasi, yaitu 5, 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80,
90 dan 95 destilasi.
Antoni Bona Foncus Naibaho : Pengaruh Viskositas Dan Tekanan Terhadap Jumlah Persen Volum Fraksi Bensin, 2008.
USU Repository © 2009
c. Titik didih akhir end point-EP menurut ASTM atau final boiling point-FBP menurut IP, yaitu suhu tertinggi yang dicapai selama uji, yang biasanya
terjadi setelah penguapan semua cairan dari dasar labu. d. Persen perolehan percent recovery, yaitu persentase volum kondensat yang
tertampung dalam gelas ukur penerima. e. Persen residu percent residue, yaitu persentase volum residu yang tertinggal
dalam labu. f. Persen perolehan total percent total recovery, yaitu jumlah persen perolehan
dan residu. g. Persen kehilangan percent loss, yaitu 100 dikurangi dengan persen perolehan
total. h. Persen teruapkan percent evaporated, yaitu jumlah persen perolehan dengan
persen kehilangan. Hardjono, 2001
Antoni Bona Foncus Naibaho : Pengaruh Viskositas Dan Tekanan Terhadap Jumlah Persen Volum Fraksi Bensin, 2008.
USU Repository © 2009
2. 7 Bilangan Oktan Bilangan oktan octane number yang didefinisikan pada tahun 1927 berdasarkan
pemilihan dua senyawa yang menghasilkan ketukan pada dua nilai eksterm yang sangat berbeda. Senyawa 2,2,4-trimetilpentana umumnya disebut isookatana
murni terbakar sangat halus dan ditetapkan memiliki bilangan oktan 100. Dari senyawa yang diperiksa pada waktu itu, heptana murni mengakibatkan ketukan
terbanyak dan ditetapkan memiliki bilangan oktana 0. Campuran heptana dan isooktana menyebabkan jumlah ketukan sedang. Campuran baku dari kedua
senyawa ini menentukan skala untuk mengevaluasi ketukan yang disebabkan oleh bensin sebenarnya, yang merupakan campuran rumit dari hidrokarbon berantai
lurus dan berantai cabang. Jika sampel bensin dalam mesin uji menghasilkan jumlah ketukan yang sama dengan campuran 90 volume 2,2,4-
trimetilpentana dan 10 heptana maka bensin mempunyai bilanga oktana 90. Aditif zat tambahan tertentu meningkatkan bilangan oktana bensin.
Senyawa termurah di antaranya ialah tetraetiltimbal, PbC
2
H
5 4
yaitu senyawa yang memiliki ikatan sangat lemah di antara atom timbal pusat dan atom karbon
etil. Senyawa ini mudah melepas radikal etil C
2
H
5
ke dalam bensin selama pembakaran ; spesies reaktif ini mempercepat dan menghaluskan proses
pembakaran, mengurangi ketukan dan memberikan kinerja bahan bakar yang lebih baik. Akan tetapi, timbal yang dilepas ke atmosfer akan menyebabkan
bahaya kesehatan jangka panjang yang serius. Akibatnya, penggunaan timbal dalam bensin mulai dihapuskan dan aditif berharga murah lainya sedang dicari
untuk meningkatkan bilangan oktana. Proses kimia untuk membuat senyawa
Antoni Bona Foncus Naibaho : Pengaruh Viskositas Dan Tekanan Terhadap Jumlah Persen Volum Fraksi Bensin, 2008.
USU Repository © 2009
berantai cabang dari senyawa berantai lurus memberi penyelesaian lain untuk masalah ini meskipun hanya sebagian.
David . W. Oxtoby dan H. P. Gillis, 1999 Bilangan oktan dihubungkan dengan berat molekul seperti yang ditunjukkan
dalam tabel 2. Bilangan oktana juga dihubungkan dengan struktur, seperti yang ditunjukkan dalam tabel 3.
Tabel 2: Bilangan oktan yang dihubungkan dengan berat molekul.
Parafin Bilangan oktana
Propana 100
n-Butana 92
n-Pentana 61
n-Hexana 25
n-Heptana n-Oktana
-27 n-Nonana
-45
Tabel 3 : Bilangan okltan yang dihubungkan dengan struktur senyawanya.
Parafin Bilangan Oktana
n-Heptana 2-Metilheksana
45 2,3-Dimetilpentana
93 2,2,3-Trimetilbutana
116
James English and Harold G. Cassidy, 1949
Antoni Bona Foncus Naibaho : Pengaruh Viskositas Dan Tekanan Terhadap Jumlah Persen Volum Fraksi Bensin, 2008.
USU Repository © 2009
BAB 3 METODOLOGI PERCOBAAN