LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN RANCANGAN PENELITIAN ANALISA DATA

14 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Limbah, Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Indonesian Oil Palm Research Institute IOPRI, Jl. Brigjend. Katamso No.51, Kampung Baru, Medan – Sumatera Utara. Penelitian ini dilakukan selama 6 enam bulan, sedangkan perakitan alat akan dilaksanakan di Laboratorium Penelitian, Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Medan.

3.2 ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN

3.2.1 Bahan

Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah limbah cair pabrik kelapa sawit LCPKS hasil pengolahan kolam anaerobik yang berada di Pabrik Kelapa Sawit PT. PP London Sumatra di Bagerpang, Tanjung Morawa. Untuk analisa parameter respon dibutuhkan COD Reagent Vial, aquadest, dan kertas saring berpori 1,6 µm, serta H 2 SO 4 p.a. untuk pengawetan sampel analisa COD.

3.2.2 Peralatan

Peralatan utama yang diperlukan meliputi : 1. Bak kaca ukuran 12 x 12 x 36 cm sebagai bak elektrokoagulasi batch 2. Pengatur sumber arus listrik searah DC power supply 3. Plat Aluminium digunakan sebagai elektroda. Ketebalan plat yang digunakan adalah 0,8 mm, dengan luas efektif 828,472 cm 2 4. Stopwatch 5. Gelas ukur 1000 mL 6. Ember penyimpan limbah Sketsa reaktor elektrokoagulasi yang digunakan dapat dilihat pada gambar 3.1. Universitas Sumatera Utara 15 Adapun peralatan tambahan untuk analisis parameter respon adalah: 1. Botol gelas dan gelap 100 mL untuk penyimpanan sampel COD 2. Peralatan analisa COD Hach method 8000 3. Peralatan analisa TS Nephelometric 4. Peralatan analisa TSS SNI 06-2413-1991 5. Peralatan gelas lainnya, seperti gelas kimia, labu erlenmeyer, pipet volumetri, labu takar, pipet corong kaca dan lain-lain

3.2.3 Perancangan Reaktor

3.2.3.1 Dimensi Reaktor

Reaktor yang digunakan adalah bak terbuat dari kaca 3 mm dengan dimensi sebagai berikut : Panjang reaktor : 12 cm Lebar reaktor : 12 cm Tinggi reaktor : 36 cm Volume total reaktor : 12 cm x 12 cm x 36 cm = 5.184 cm 3 = 5.184 mL Volume efektif reaktor : 4.500 mL = 4.500 cm 3 Tinggi larutan : 4.500 cm 12 12 cm 2 = 31,25 cm Berikut gambar dan spesifikasi dari reaktor yang akan dibuat : Gambar 3.1 Rancangan dan Spesifikasi Reaktor Elektrokoagulasi

3.2.3.2 Elektroda

Universitas Sumatera Utara 16 Elektroda yang digunakan adalah plat dengan ketebalan 0,8 mm, dengan dimensi sebagai berikut: Panjang elektroda p : 12 cm Panjang efektif p’ : 11,5 cm Lebar elektroda l : 36 cm Tebal elektroda : 0,8 mm = 0,008 cm Luas efektif : p’ x l x 2 + p’ x t x 2 + l x t : 11,5 x 36 x 2 cm 2 + 11,5 x 0,008 x 2 cm 2 + 36 x 0,008 cm 2 : 828,472 cm 2 Berikut gambar dan spesifikasi dari elektroda aluminium yang akan digunakan : Gambar 3.2 Bentuk dan Ukuran Plat Elektroda Aluminium

3.3 RANCANGAN PENELITIAN

Penelitian ini dirancang dengan menggunakan 3 tiga faktor sebagai variabel bebas. Adapun faktor atau variabel bebas dan level tiap faktor yang digunakan dalam percobaan yaitu: 1. Tegangan V : 10 V 2. Jarak antar Elektroda : 0,5 ; 1,0 ; 1,5 dan 2,0 cm 3. Waktu pengontakan : 3 jam 4. Waktu retensi : 30, 60, 90, 120, 150 dan 180 menit Universitas Sumatera Utara 17 Jumlah satuan percobaan sebanyak 4 x 6 = 24 satuan percobaan. Kombinasi level pada setiap satuan percobaan tanpa perulangan masing-masing disajikan pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Kombinasi Pada Setiap Satuan Percobaan No. Jarak Antara Elektroda cm Tegangan Listrik V Lama Pengontakan Jam Waktu Retensi Menit 1. 0,5 10 3 30 2. 60 3. 90 4. 120 5. 150 6. 180 7. 1,0 30 8. 60 9. 90 10. 120 11. 150 12. 180 13. 1,5 30 14. 60 15. 90 16. 120 17. 150 18. 180 19. 2,0 30 20. 60 21. 90 22. 120 23. 150 24. 180 Setiap variasi waktu retensi, akan diambil sampling dari hasil proses elektrolisisdan akan dianalisa lebih lanjut.

3.4 TATA CARA PENGAMBILAN SAMPEL

3.4.1 Sampling Effluent

Sampel effluent sebaiknya diambil pada daerah khusus yang telah ditetapkan. Jika tidak terdapat tempat tersebut, maka daerah yang mewakili yaitu hilir dari saluran limbah sebelum masuk kedalam penampungan [29]. Saat pengambilan sampel, jatuhkan penampung tepat berada ditengah dan isi botol Universitas Sumatera Utara 18 sampel sampai penuh. Perlu diketahui bahwa agar tidak mengaduk effluent supaya sedimen yang terdapat didalam limbah tidak terikut. Untuk tempat-tempat tertentu seperti di saluran dangkal, manhole inverts, dan lain-lain tidak bisa menggunakan teknik ini [30].

3.4.2 Sampling Hasil Elektrokoagulasi

Pada tahap setelah proses elektrokoagulasi selesai, akan diambil sampel sebagai perwakilan dari hasil keseluruhan, dimana sampel ini bisa diambil dengan menggunakan botol sampel, dimana sebelum diambil, limbah yang telah diproses, dihomogenisasikan terlebih dahulu dengan cara mengaduknya. Untuk lebih effisien, diambil dibeberapa titik pada bak elektrokoagulasi [31].

3.5 PROSEDUR PENELITIAN

3.5.1 Perangkaian Reaktor Elektrokoagulasi

Reaktor elektrokoagulasi yang digunakan adalah reaktor tipe batch. Reaktor berupa bak persegi empat terbuat dari kaca dengan dimensi: panjang 12 cm, lebar 12 cm dan tinggi 36 cm. Setiap plat elektroda dipotong dengan ukuran yang seragam. Selanjutnya elektroda dihubungkan dengan sumber tegangan DC power supply dengan jarak elektroda sesuai dengan yang telah ditetapkan.

3.5.2 Preparasi Limbah Kolam Anaerobik

Limbah cair yang berasal dari kolam anaerobik adalah bahan utama yang akan diolah dalam penelitian ini. Limbah effluent kolam anaerobik diambil dan dimasukkan kedalam ember ataupun jerigen, untuk selanjutnya dianalisa sesuai dengan parameter yang dibutuhkan COD, TS dan TSS. Untuk analisa COD, dilakukan pengawetan sampel dengan cara menyimpannya kedalam botol kaca gelap 100 mL. Prosedur analisa parameter respon serta efisiensi terdapat pada lampiran 1.

3.5.3 Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian dapat dilakukan sesuai dengan langkah berikut : Universitas Sumatera Utara 19 1. Perangkaian reaktor elektrokoagulasi sesuai perlakuan yang diberikan pada masing-masing percobaan. 2. Sampel limbah kolam anaerobik yang telah dianalisa, diambil sebanyak 4.500 mL, lalu dimasukkan kedalam reaktor elektrokoagulasi, selanjutnya power dan stopwatch dihidupkan. 3. Pengambilan sampel hasil pengolahan elektrokoagulasi sesuai dengan waktu retensi yang telah ditetapkan, yaitu 30, 60, 90, 120, 150 dan 180 menit dilanjutkan dengan pengawetan sampel untuk uji analisa COD. 4. Melakukan analisa sampel yang meliputi : penurunan COD, TS dan TSS. 5. Pembahasan hasil analisa dan penarikan kesimpulan.

3.6 ANALISA DATA

Hasil analisa parameter respon yang diamati dituliskan dalam bentuk efisiensi persentase penurunan respon sebelum pengolahan dengan sesudah pengolahan. Pada analisa data akan dilihat keseluruhan utama dari tiap faktor maupun pengaruh interaksi antar faktor. Data hasil analisa juga akan dipresentasikan dalam bentuk grafik untuk melihat level optimum dari setiap perlakuan yang diberikan. Universitas Sumatera Utara 20 3.7 FLOWCHART 3.7.1 Flowchart Prosedur Penelitian