Aplikasi Kinerja Standar Kinerja

1 BAB II LANDASAN TEORI

1.1 Aplikasi

Menurut Hartono 2004, aplikasi merupakan program yang berisikan perintah-perintah untuk melakukan pengolahan data. Jogiyanto menambahkan aplikasi secara umum adalah suatu proses dari cara manual yang ditranshalamanasikan ke komputer dengan membuat sistem atau program agar data diolah lebih berdaya guna secara optimal. Menurut Febrian 2005, aplikasi merupakan program siap pakai yang digunakan manusia dalam melakukan pekerjaan menggunakan komputer.

1.2 Kinerja

Menurut Irawan 2000 kinerja perhalamanance adalah hasil kerja yang konkrit, dapat diamati, dan dapat diukur. Selain itu kinerja juga merupakan hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dalam pelaksanaan tugas yang berdasarkan ukuran dan waktu yang telah ditentukan. Pengertian lain adalah sepadan dengan prestasi kerja actual perhalamanance, yang merupakan hasil secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Menurut Timpe 2000 hal-hal yang mempengaruhi kinerja, antara lain: 1. Faktor perilaku dapat ditelusuri hingga ke faktor spesifik seperti kemampuan, upaya, kesulitan tugas, atau nasib baik. 2. Faktor lain misalnya perilaku, sikap dan tindakan rekan kerja, bawahan, peimpinan. 3. Kendala-kendala sumber daya. 9 4. Keadaan ekonomi. Selain itu juga terdapata faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal antara lain menyangkut perilaku pegawai itu sendiri, misalnya tentang kemampuan, sikap dalam melaksanakan tugas, motivasi dalam bekerja. Sedangkan faktor eksternal antara lain dapat berupa liingkungan kerja, organisasi, pimpinan, pegawai yang bersangkutan.

1.3 Standar Kinerja

Standar kinerja merupakan tingkat-tingkat kinerja yang diharapkan, dan merupakan bahan perbandingan, tujuan atau target, tergantung dari pendekatan yang diambil. Semakin baik dan jelas standard kinerjanya, maka semakin akurat tingkat penilaian kinerjannya Mathis dan Jackson, 2002. Standar kinerja yang realistis, terukur, dan mudah dipahami munguntungkan baik bagi organisasi maupun tenaga kontrak. Menurut Mathis dan Jackson 2002 lebih lanjut memberikan standar kinerja seseorang yang dilihat dari kuantitas output, kualitas output, jangka waktu output, kehadiran di tempat kerja dan sikap kooperatif. Standar kinerja tersebut ditetapkan berdasarkan kriteria pekerjaan, yaitu menjelaskan apa saja yang sudah diberikan organisasi untuk dikerjakan oleh tenaga kontraknnya.

1.4 Penilaian Kinerja