Populasi dan Sampel Penelitian

dengan multivariate korelasi atau regresi linier berganda, jumlah anggota sampelnya minimal 10 kali dari jumlah variabel yang akan diteliti. Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 responden. F. Teknik Pengumpalan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket kuesioner yang diberikan kepada responden, yaitu pelaku usaha mikro perempuan yang memanfaatkan pembiayaan kelompok dengan pola tanggung renteng di BMT KUBE Sejahtera Sleman. Angket kuesioner dalam penelitian ini terdiri atas tiga bagian. Pembagian angket kuesioner adalah sebagai berikut: 1. Bagian pertama berisi tentang data diri responden yang meliputi kelompok responden, alamat responden, umur dan jenis usaha. Bagian pertama dari angket ini merupakan deskripsi profil responden pembiayaan. 2. Bagian kedua berisi tanggapan responden mengenai efektivitas pembiayaan kelompok dengan pola tanggung renteng pada usaha mikro perempuan di BMT KUBE Sejahtera Sleman. Dalam bagian ini, pertanyaan yang akan diajukan berupa pembiayaan tanggung renteng, nilai dan konsep tanggung renteng, dan manfaat pembiayaan tanggung renteng. Tahap ini kemudian di konstruksi menjadi beberapa indikator dan item pertanyaan yang disesuaikan dengan pertanyaan penelitian pada kajian teori. 3. Bagian ketiga berisi karakteristik usaha responden, karakteristik pembiayaan, dan dampak pembiayaan terhadap usahanya.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi penelitian dalam mengumpulkan data. Adapun peneliti dalam penelitian ini memilih instrumen antara lain: 1. Dokumentasi Menurut Nurul Zuriah 2005 dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data melalui peninggalan tertulis seperti arsip, termasuk juga buku tentang teori, pendapat, dalil atau hukum, dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian. Dalam penelitian kuantitatif, teknik ini berfungsi untuk menghimpun secara selektif bahan-bahan didalam kerangka atau landasan teori, penyusunan hipotesis secata tujuan. 2. Angket Kuesioner Menurut Nurul Zuriah 2005 kuesioner adalah suatu alat pengumpul informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab oleh responden. Kuesioner ini disusun guna mengetahui efektivitas pembiayaan kelompok dengan pola tanggung renteng pada usaha mikro perempuan. Setiap alternatif jawaban memiliki skor yang berbeda-beda. Pemberian nilaiskor pada setiap item atau pertanyaan untuk masing- masing alternatif jawaban, yaitu dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3.1 Pedoman Penskoran Alternatif Jawaban Skor Untuk Pernyataan Pernyataan Positif + Sangat Setuju 4 Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Untuk mempermudah dan memperjelas penyusunan instrumen berupa angket, maka peneliti menyusun kisi-kisi instrumen. Adapun kisi-kisi instrumen pembiayaan tanggung renteng sebagai berikut: Tabel 3.2 Kisi-kisi Pembiayaan Tanggung Renteng Indikator No Item Jumlah Manfaat Tanggung Renteng

a. Kemudahan dalam pinjaman 1,2

2

b. Kemampuan dalam meminjam

4,5 2

c.Kebersamaan dalam

menanggung pinjaman 7,8,10 3

d. Keputusan dalam memberi pinjaman 6

1

e. Kemampuan mengembangkan usaha 3

1

f. Bekerjasama mengatasi resiko usaha

9 1 Total 10

H. Uji Instrumen

1. Uji Validitas Validitas menunjukan sejauh mana alat ukur ini mengukur apa yang ingin diukur. Sekiranya peneliti mengunakan kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka kuesioner yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya.

Dokumen yang terkait

Efektivitas pendampingan usaha mikro dalam peningkatan return pada pembiayaan mudharabah: studi pada BMT Ta'awun

4 15 88

Efektivitas Program Pembiayaan Usaha Kecil Mikro BMT (Baitul Maal Wa Tamwil) Usaha Mulya di Kelurahan Kota Baru Bekasi Barat

3 20 89

Strategi Lembaga Keuangan Mikro Syariah dalam Mengembangkan Usaha Mikro (Kasus LKMS BMT KUBE SEJAHTERA Unit 20, Sleman-Yogyakarta)

1 11 152

STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA PEMBIAYAAN MURĀBAHAH (Studi Kasus KJKS BMT Strategi Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Pada Pembiayaan Murābahah(Studi Kasus KJKS BMT Kube Colomadu Sejahtera).

0 3 15

STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH Strategi Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Pada Pembiayaan Murābahah(Studi Kasus KJKS BMT Kube Colomadu Sejahtera).

0 2 15

PENDAHULUAN Strategi Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Pada Pembiayaan Murābahah(Studi Kasus KJKS BMT Kube Colomadu Sejahtera).

2 17 4

STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH (STUDI KASUS PADA BMT MITRA USAHA UMMAT Strategi Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah (Studi Kasus Pada Bmt Mitra Usaha Ummat Di Sleman).

0 1 16

ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN PEMBIAYAAN DAN KARAKTERISTIK PEMINJAM TERHADAP KINERJA USAHA MIKRO DAN KECIL (UMK) BINAAN BAITUL MAAL WA TAMWIL (BMT) KUBE SEJAHTERA KOTA PADANG.

0 2 19

Analisis Pembiayaan pada Usaha Kecil dan Usaha Mikro (studi kasus: BMT Taqwa Muhammadiyah, Padang).

0 0 6

PERAN PEMBIAYAAN BMT DALAM PENGUATAN MODAL USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI BMT MANDIRI SEJAHTERA GRESIK

0 0 19