Golongan kedua, yaitu masyarakat yang tidak senang atau menolak adanya perjudian.
57 kemenangan yang diperoleh dikarenakan kebiasaan atau
kepintaran pemain yang sudah sangat terbiasa atau terlatih. c Ada taruhan. Dalam permainan atau perlombaan ini ada
taruhan yang dipasang oleh para pihak pemain atau bandar. Baik dalam bentuk uang ataupun harta benda lainnya. Bahkan
kadang istripun bisa dijadikan taruhan. Akibat adanya taruhan maka tentu saja ada pihak yang diuntungkan dan ada yang
dirugikan. Unsur ini merupakan unsur yang paling utama untuk menentukan apakah sebuah perbuatan dapat disebut
sebagai judi atau bukan. Dari uraian di atas maka jelas bahwa segala perbuatan yang
memenuhi ketiga unsur diatas, meskipun tidak disebut dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 9 Tahun 1981 adalah masuk kategori
judi meskipun dibungkus dengan nama-nama yang indah sehingga nampak seperti sumbangan, semisal PORKAS atau SDSB. Bahkan
sepakbola, pingpong, bulutangkis, voley dan catur bisa masuk kategori judi, bila dalam prakteknya memenuhi ketiga unsur diatas
3. Bentuk-bentuk Perjudian Menurut PP No 9 Tahun 1981 Tentang Pelaksaan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1974 Tentang
Penertiban Perjudian
Dalam penjelasan atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1981 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 7
58 Tahun 1974 tentang Penertiban Perjudian, Pasal 1 ayat 1, disebutkan
beberapa macam perjudian yaitu:
a Perjudian di Kasino antara lain terdiri dari: 1. Roulette;