Identifikasi Masalah Batasan Masalah

1.7 Definisi Operasional

Untuk memperjelas variable – variabel, agar tidak menimbulkan perbedaan penafsiran terhadap rumusan masalah dalam penelitian ini, perlu adanya penjelasan dari beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini .berikut diberikan definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini: 1. Model pembelajaran inquiry training adalah upaya pengembangan para siswa yang mandiri dengan menerapkan metode yang mensyaratkan partisipasi aktif siswa dalam penelitian ilmiah Joyce, 2009:188. 2. Menurut Hamalik 2004:158, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi – reaksi untuk mencapai tujuan. Pribadi yang bermotivasi mengadakan respons – respons yang tertuju kearah suatu tujuan. 3. Pembelajaran konvensional cenderung pada belajar hapalan yang mentolerir respon-respon yang bersifat konvergen, menekankan informasi konsep, latihan soal dalam teks, serta penilaian masih bersifat tradisional dengan paper dan pencil test yang hanya menuntut pada satu jawaban benar. 4. Keterampilan proses sains adalah sekumpulan kemampuan yang dimiliki, dikuasai, dan diaplikasikan dalam suatu kegiatan ilmiah. Rao, 2008:23. 5. Media animasi software PhET adalah salah satu media komputasi yang menyediakan animasi baik fisika, biologi, maupun sains lain. Di dalam media animasi software PhET ada sub – sub file yang dapat dipilih sendiri dan animasi apa yang ingin ditampilkan. Di dalam media ini dapat ditampilkan suatu materi yang bersifat abstrak dan dapat dijelaskan secara langsung oleh media ini sehingga siswa dengan mudah memahami materi tersebut. Nurhayati, 2014:3

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Kerampilan Proses sains siswa menggunakan inquiry training lebih baik dari pembelajaran konvensional. Berdasarkan data nilai rata-rata siswa model pembelajaran inquiry training menggunakan media PhET sebesar 75,85 dan untuk pembelajaran konvensional memperoleh 70. Hasil ini menunjukkan terdapat efek dari model pembelajaran inquiry training menggunakan media PhET terhadap keterampilan proses sains. 2. Kerampialan Proses sains siswa pada kelompok motivasi tinggi lebih baik dibandingkan keterampilan proses sains siswa pada kelompok motivasi rendah, Hal ini dapat ditunjukkan dari data penelitian yang menunjukkan bahwa keterampilan proses sains pada kelompok motivasi tinggi sebesar 78,2 dan pada kelompok motivasi rendah sebesar 69,8. Hasil ini menunjukkan terdapat efek motivasi siswa terhadap keterampilan proses sains siswa 3. Terdapat interaksi antara model pembelajaran inquiry training menggunakan media PhET dan pembelajaran konvensional dengan motivasi dalam meningkatkan keterampiran proses sains fisika siswa. Dalam penelitian ini motivasi berpengaruh dalam meninggkatkan keterampiran proses sains fisika siswa pada model pembelajaran inquiry training menggunakan PhET sedangkan pada pembelajaran konvensional motivasi siswa tidak berpengaruh. 107

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA PADA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARANGUIDED INQUIRY DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS

0 12 64

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUKADANA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN AJARAN 2012/2013

0 7 59

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS LABORATORIUM PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PEKALONGAN LAMPUNG TIMUR

2 21 132

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS LABORATORIUM PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PEKALONGAN LAMPUNG TIMUR

17 74 124

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT BASED LEARNING DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 METRO TAHUN AJARAN 2014/2015

0 6 87

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DOUBT EXPRESSION MELALUI MODEL PEMBELAJARAN RUNNING DICTATION MENGGUNAKAN MEDIA TEGAR PADA SISWA KELAS IX-6 MTs NEGERI 1 TERNATE TAHUN AJARAN 20162017

0 0 9

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MELALUI METODE EKSPERIMEN TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA SISWA SMA NEGERI 1 SELONG TAHUN AJARAN 20142015

0 0 6

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN EKSPOSITORI DENGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII MTSN 1 MATARAM TAHUN AJARAN 20142015

0 0 7

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO PARTISIPASI TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SMA NEGERI 7 DENPASAR

0 0 9

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS VIII F DAN VIII G SMP NEGERI 1 JATEN TAHUN AJARAN 20122013

0 1 17