Sumber: Data Primer yang diolah Sendiri. Dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa tenaga kerja berpendidikan
rendah yaitu lulusan SD masih mendominasi tenaga kerja pada usaha ini. Sebanyak 218 orang atau sebesar 43,6 adalah tenaga kerja tidak tetap adalah
lulusan SD.
c. Pekerjaan Sampingan.
Usaha penyulingan minyak nilam merupakan salah satu pekerjaan pokok bagi para pekerja. Bapak G dalam catatan lapangan no.7 menyatakan bahwa
alasan para pekerja menjadikan penyulingan minyak nilam sebagai pekerjaan pokok adalah karena kesulitan mencari pekerjaan, sehinga dari pada menganggur,
mereka lebih baik bekerja pada penyulingan ini. Selain itu bekerja pada usaha ini tidak membutuhkan persyaratan tertentu yang menyulitkan. Penghasilan yang
diperoleh dapat mencukupi kebutuhan hidup para pekerja. Keberadaan usaha penyulingan ini telah memberikan dampak positif terhadap kehidupan masyarakat
di sekitarnya. Usaha penyulingan minyak nilam dapat menyediakan lapangan pekerjaan yang dibutuhkan oleh penduduk setempat yang tidak tertampung di
sektor lain. Jumlah usaha penyulingan minyak nilam di Kecamatan Bantarkawung sebanyak 7 buah. Dari keseluruhan jumlah tersebut menyerap tenaga kerja
sebanyak 500 orang atau sebesar 0,86 angkatan kerja yang ada di Kecamatan Bantarkawung. Tenaga kerja yang terserap oleh usaha penyulingan minyak nilam
ini tidak hanya tenaga kerja laki-laki, tetapi ada juga tenaga kerja perempuan. Tenaga kerja yang paling banyak terserap oleh usaha ini adalah di Desa Legok,
yaitu sebanyak 300 orang atau 0,51 dari seluruh angkatan kerja yang ada di Kecamatan Bantarkawung, sedangkan di Desa Terlaya menyerap 200 orang atau
0,34 dari seluruh angkatan kerja yang ada di Kecamatan Bantarkawung. Hal ini membuktikan bahwa usaha ini dapat mengurangi pengangguran di daerah
setempat. Untuk mengetahui secara jelas jumlah tenaga kerja yang terserap oleh usaha ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 11. Tenaga Kerja yang Terserap Oleh Usaha Kecil Penyulingan Minyak Nilam.
No Pekerjaan
Jumlah Persentase
1 Penyetek
55 11
2 Penanam
95 19
3 Pemelihara Tanaman
40 8
4 Penjemur
40 8
5 Penyuling
26 5,2
6 Kelompok TaniPetani
89 17,8
7 Pedagang Nilam
101 20,2
8 Sopir
18 3,6
9 Pencari Kayu Bakar.
20 4
10 Tenaga Operasional
16 3,2
Jumlah 500
100 Sumber: Data Primer yang diolah Sendiri.
Dari penjelasan dan tabel di atas dapat diketahui bahwa banyak tenaga kerja yang terserap oleh usaha ini sebagai pedagang kecil yaitu sebanyak 89 orang
atau sebesar 20,2 dari jumlah tenaga kerja yang ada. Usaha penyulingan ini juga memberikan kesempatan kepada masyarakat yang berpendidikan rendah
untuk menjadi pekerja tetap, jumlah tenaga kerja tetap yang ada pada usaha ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 12. Jumlah Tenaga Kerja Tetap Usaha Kecil Penyulingan Minyak Nilam. No
Asal Pekerja Jumlah
Persentase 1
Legok 5
8,2 2
Mayana 29
47,54 3
Cibirus 7
11,48 4
Cikuning 20
32,78 Jumlah
61 100
Sumber: Data Primer yang diolah Sendiri.
Jumlah tenaga kerja tetap paling banyak yaitu berasal dari daerah Mayana karena daerah ini adalah tempat berdirinya pabrik penyulingan minyak nilam yang
ada di Kecamatan Bantarkawung. Tabel 13. Jumlah Tenaga Kerja Tidak Tetap Usaha Kecil Penyulingan Minyak
Nilam.
No Asal Pekerja
Jumlah Persentase
1 Legok
30 6,83
2 Mayana
80 18,22
3 Cibirus
20 4,56
4 Cikuning
25 5,7
5 Bojong Neros
25 5,7
6 Limbangan
35 7,97
7 Karang Tengah
40 9,11
8 Parigi
33 7,52
9 Sindang Wangi
37 8,43
10 Bantar Waru 59
13,44 11 Jetak
45 10,25
12 Secang 10
2,27 Jumlah
439 100
Sumber: Data Primer yang diolah Sendiri. Tabel 14. Jumlah Tenaga Kerja Tetap yang Mempunyai Pekerjaan Sampingan.
No Asal Pekerja
Jumlah Persentase
1 Legok
2 6,69
2 Mayana
14 46,68
3 Cibirus
4 13,4
4 Cikuning
10 33,3
Jumlah 30
100 Sumber: Data Primer yang diolah Sendiri.
Tabel 15. Jumlah Tenaga Kerja Tetap yang Tidak Mempunyai Pekerjaan Sampingan.
No Asal Pekerja
Jumlah Persentase
1 Legok
3 9,68
2 Mayana
15 48,39
3 Cibirus
3 9,68
4 Cikuning
10 32,25
Jumlah 31
100 Sumber: Data Primer yang di Olah Sendiri
2. Meningkatkan Kesejahteraan.