A. Kerangka Berpikir
Ketidakseimbangan antara jumlah tenaga kerja dengan daya serap tenaga kerja ditandai oleh kurangnya kesempatan kerja secara umum dan bertambahnya
angkatan kerja baru setiap tahun sehubungan dengan pertambahan penduduk. Bertambahnya jumlah angkatan kerja yang tidak diimbangi oleh tersedianya
lapangan kerja merupakan masalah yang dihadapi oleh suatu negara. Untuk mengurangi tingginya angkatan kerja, maka perlu diusahakan tersedianya
kesempatan kerja yang banyak menyerap tenaga kerja. Kesempatan kerja yang banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor pertanian, namun lahan pertanian
kini semakin sempit. Oleh karena itu kesempatan kerja diluar sektor pertanian seperti usaha kecil harus tumbuh dengan pesat untuk menyerap tenaga kerja.
Salah satu jenis usaha kecil yang ada di Kecamatan Bantarkawung adalah usaha penyulingan minyak nilam. Usaha penyulingan ini mengolah daun nilam menjadi
minyak nilam. Usaha penyulingan minyak nilam ini menggunakan peralatan yang sederhana dan berdasarakan keterampilan tradisional. Dalam mengembangkan
usahanya, industri penyulingan minyak nilam ini perlu memperhatikan faktor– faktor yang mempengaruhinya yaitu kondisi bahan mentah, tersedianya bahan
mentah, tenaga ahli, adanya modal, dan transportasi. Keberadaan usaha kecil penyulingan minyak nilam di Kecamatan Bantarkawung diharapkan dapat
memberikan sumbangan bagi pembangunan daerah. Usaha tersebut juga diharapkan mempunyai peranan dalam penyerapan tenaga kerja di daerah
setempat. Secara skematis kerangka berpikir tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Usaha Peningkatan Kesempatan Kerja ·
Membuka lapangan kerja di luar sektor pertanian.
· Membuka
lapangan kerja
yang banyak menyerap tenaga kerja.
Gambar I : Kerangka Pemikiran Memajukan Usaha Kecil
· Padat Karya
· Teknologi Sederhana
· Bahan Baku Lokal
Penyerapan Tenaga Kerja
B. Pengajuan Proposisi