Tujuan Penelitian ANALISIS PENGARUH DIMENSI EKUITAS MEREK TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN (Studi Pada Pengguna Smartphone Xiaomi di Yogyakarta)

10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Ekuitas Merek

Pengertian ekuitas merek menurut Aaker, 1996 dalam Agusli dan Kunto, 2013 bahwa ekuitas merek menciptakan nilai, baik pada perusahaan maupun pada konsumen. Pernyataan ini telah didukung oleh beberapa penelitian, diantaranya yang dilakukan oleh Smith et al 2007 dalam Agusli dan Kunto 2013 yang menyatakan bahwa ekuitas merek dapat menjadi pertimbangan perusahaan dalam melakukan merger atau akuisisi. Penelitian lain menyebutkan bahwa ekuitas merek mempengaruhi respon pada stock market Lane et al 1995 dalam Agusli dan Kunto 2013. Ekuitas merek dapat menjaga harga premium dari suatu produk Keller, 2003 dalam Agusli dan Kunto, 2013. Selain itu, ekuitas merek juga dapat mempengaruhi kelangsungan hidup sebuah merek Rangaswamy et al, 1993 dan Yoo et al, 2000 dalam Agusli dan Kunto, 2013. Aset atau liabilitas yang mendasari ekuitas merek harus dihubungkan dengan nama atau simbol dari merek, jika nama merek atau simbol diubah, beberapa atau keseluruhan dari aset atau liabilitas dapat dipengaruhi bahkan hilang, walaupun beberapa mungkin diganti dengan nama atau simbol baru. Menurut Aaker, 1996 dalam Agusli dan Kunto, 2013 aset dan liabilitas dapat dikelompokkan dalam lima kategori, yaitu: a. Kesadaran merek. b. Asosiasi merek. c. Persepsi kualitas. d. Loyalitas merek. Aset-aset hak milik yang lain, mewakili aset seperti paten, dan saluran distribusi. Keempat variabel ekuitas merek diluar aset-aset merek yang lain dikenal sebagai variabel utama dari ekuitas merek. Ekuitas merek adalah seperangkat asset dan liabilitas merek yang terkait dengan suatu merek, nama, simbol yang mampu menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah produk atau jasa baik pada perusahaan maupun pada pelanggan. Durianto, 2001 dalam Runtuwene, 2015. Ekuitas merek memberikan nilai sehingga nilai total produk yang dinilai semata-mata secara objektif. Salah satu pertimbangan yang dapat dikemukakan adalah reputasi tinggi merek yang baik tentunya tidak terjadi begitu saja melainkan dibangun melalui proses yang memakan waktu lama Aker, 1996 dalam Runtuwene, 2015. Ekuitas merek sebagai nilai tambah yang diberikan kepada produk dan jasa. Nilai ini bisa dicerminkan dalam bentuk cara seorang konsumen dalam berpikir, merasa dan bertindak terhadap merek,