32
2 Seksi Penyuluhan dan Budaya Keagamaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan
pembinaan di bidang penyuluhan dan budaya keagamaan. 3 Seksi Pendidikan Agama Kristen pada Pendidikan Anak Usia Dini dan
Dasar mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang pendidikan agama
Kristen pada pendidikan anak usia dini dan dasar. 4 Seksi Pendidikan Agama Kristen pada Pendidikan Menengah mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang pendidikan agama Kristen pada
pendidikan menengah. 5 Seksi Pendidikan Keagamaan Kristen mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang pendidikan keagamaan Kristen.
h. TUGAS PEMBIMBING MASYARAKAT KATOLIK
Pembimbing Masyarakat Katolik mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, bimbingan, pembinaan, dan pengelolaan sistem informasi di bidang
bimbingan masyarakat Katolik berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama.
i. TUGAS PEMBIMBING MASYARAKAT HINDU
Pembimbing Masyarakat Hindu mempunyai tugas melaksanakan pelayanan,
33
bimbingan, pembinaan, dan pengelolaan sistem informasi di bidang bimbingan masyarakat Hindu berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala
Kantor Wilayah Kementerian Agama.
j. TUGAS PEMBIMBING MASYARAKAT BUDDHA
Pembimbing Masyarakat Buddha mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, bimbingan, pembinaan, dan pengelolaan sistem informasi di bidang
bimbingan masyarakat Buddha berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama.
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam suatu organisasi, pemimpin memiliki peran yang sangat penting demi kemajuan organisasi dimana pemimpin memegang kekuasaan penting dalam
setiap pengambilan keputusan, membuat rencana dasar dan dalam menentukan tujuan organisasi. Keberhasilan dari suatu organisasi sangatlah ditentukan oleh
pemimpin dalam menerapkan teori kepemimpinan dalam organisasi. Salah satu hal terpenting yang mempengaruhi kinerja pegawai adalah
kepemimpinan. Kepemimpinan secara luas meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai
tujuan, serta mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok. Kepemimpinan seseorang dapat mencerminkan karakter pribadinya. Di samping itu dampak
kepemimpinannya akan mempengaruhi keberhasilan sebuah lembaga. Thoha 2003:9 mendefinisikan gaya kepemimpinan merupakan norma
perilaku yang digunakan seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi orang lain. Terdapat ketiga macam tipe kepemimpinan yaitu tipe
kepemimpinan otoriter, demokrasi, dan bebas. Tipe kepemimpinan yang diterapkan oleh seorang pemimpin tentunya berdampak pula pada perilaku kerja
dan terhadap kinerja pegawai. Sikap, karakteristik kepribadian, nilai, dan kualitas diri seorang pemimpin
akan memengaruhi perilaku dirinya, termasuk bagaimana ia menangani situasi, dimana ia bekerja dan bagaimana berhubungan dengan orang lain. Karakteristik
ini dapat sangat mempengaruhi tempat kerja serta motivasi, moril dan kinerja pegawai Sutikno, 2014;16
Untuk mencapai tujuan bersama, manusia di dalam organisasi perlu membina kebersamaan dengan mengikuti arahan dari pemimpinnya. Dengan
arahan tersebut, perbedaan keinginan, kehendak, kemauan, perasaan, kebutuhan dan lain-lain dipertemukan untuk digerakkan kearah yang sama oleh seorang
pemimpin untuk mencapai tujuan bersama. Peran pemimpin dalam suatu perusahaan sangat diharapkan dalam
menciptakan rasa keadilan bagi karyawan. Karakteristik pemimpin akan berpengaruh terhadap iklim kerja dalam suatu perusahaan, sehingga seorang
pemimpin harus mampu menjadi penggerak bagi orang lain atau bawahan untuk dapat menjalankan setiap aktivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang
diinginkan organisasi. Menurut Daft 2010:286 sikap yang paling menarik dari para pemimpin
adalah sikap-sikap yang berhubungan dengan pekerjaan, sikap yang mempengaruhi kinerja para pegawai. Dua sikap yang berhubungan dengan
penciptaan kinerja tinggi adalah kepuasan terhadap pekerjaan seseorang dan komitmen pada perusahaan.
Menurut Shashkin 2011:2 kepemimpinan yang bermakna menjadi penting karena membuat suatu keteraturan. Keteraturan ini muncul dalam kinerja para
pengikut, di dalam suatu organisasi. Untuk menjaga loyatitas dari pengikut atau pegawai dalam suatu instansi, seorang pemimpin juga harus menetapkan aturan-
aturan standar yang salah satunya adalah disiplin.
Disiplin merupakan tindakan untuk mendorong anggota pegawai untuk memenuhi tuntutan sebagai ketentuan yang telah ditetapkan organisasi dan
diharapkan dapat dipatuhi oleh pegawainya. Pendisiplinan pegawai diartikan seabagai suatu bentuk pelatihan yang berusaha memperbaiki dan membentuk
pengetahuan, sikap dan perilaku pegawai sehingga para pegawai yang lain serta meningkatkan prestasi kerja Siagian 2002:305
Semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan
mencapai hasil yang optimal Handoko, 2001:209. Disiplin disini adalah mengenai disiplin kerja, waktu kerja dan disiplin menaati peraturan yang sudah
ditetapkan. Kesadaran tinggi diperlukan dalam melaksanakan aturan yang dapat diwujudkan dalam disiplin kerja yang tinggi, untuk mencapai tingkat
produktivitas. Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhada tugas-tugasnya yang diberikan kepadanya.
Disiplin kerja adalah suatu sikap, perilaku, yang dilakukan secara sukarela dan penuh kesadaran untuk mengikuti peraturan yang telah ditetapkan perusahaan
baik tertulis maupun tidak tertulis Nitisemito 2006:199. Disiplin juga merupakan bentuk pengendalian diri karyawan dan pelaksanaan yang teratur serta
menujukkan tingkat kesungguhan tim kerja dalam organisasi. Tindakan disiplin menurut adanya hukuman terhadap karyawan yang gagal dalam memenuhi
standar yang ditentukan. Oleh karena itu tindakan disiplin tidak ditentukan secara sembarangan melainkan melalui pertimbangan bijak.
Menurut Hasibuan 2001:190 disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya.
Hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Oleh karena itu, setiap pemimpin selalu
berusaha agar para pegawainya mempunyai disiplin yang baik. Seorang pemimpin dikatakan efektif dalam kepemimpinannya, jika para pegawainya berdisiplin baik.
Pimpinan harus dapat memberikan contoh yang baik yang menyangkut disiplin kerja kepada pegawai, sehingga dapat menerapkan dalam pekerjaan
mereka masing-masing. Pimpinan yang mempunyai tingkat kedisiplinan yang tinggi akan lebih mudah menerapkan kedisiplinan tersebut kepada
pegawainya.Dari uraian ini jelas bahwa kepemimpinan itu sangat penting, fungsi kepemimpinan merupakan kebijaksanaan yang dapat digunakan untuk
meningkatkan disiplin kerja pegawai. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik dengan judul “Peranan
Kepemimpinan Dalam Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Pegawai Kementrian Agama Wilayah Provinsi Sumatera Utara”.
1.2 Perumusan Masalah