Pecut Kuda Kalium TINJAUAN PUSTAKA

8 Berdasarkan penelitian, daun alpukat memiliki aktifitas antioksidan dan membantu dalam mencegah atau memperlambat kemajuan berbagai oksidatif stres yang berhubungan dengan penyakit. Konsumsi ekstrak daun alpukat diketahui dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi secara signifikan, menurunkan kadar glukosa darah serta dapat menurunkan kadar ureum dan kreatinin pada ginjal Owolabi, dkk., 2010. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ojewole, dinyatakan bahwa daun alpukat berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah melalui efek vasorelaksan yang dimilikinya Ojewole, dkk., 2007. Daun alpukat berkhasiat untuk kencing batu, darah tinggi dan sakit kepala, nyeri saraf, nyeri lambung, saluran nafas membengkak dan menstrusasi tidak teratur Yuniarti, 2008.

2.3 Pecut Kuda

Pecut kuda merupakan suatu tumbuhan liar di tepi jalan, tanah lapang dan tempat terlantar lainnya. tanaman yang dari Amerika tropis ini dapat ditemukan di daerah cerah, terlindung dari sinar matahari dan pada ketinggian 1-1500 m. Tumbuh tegak, tinggi 20-90 cm. Daun tunggal, bertangkai, letak berhadapan. Helaian daun berbentuk bulat telur, pangkal menyempit, ujung runcing, tepi bergerigi, permukaan jelas berlekuk-lekuk, panjang 4-8 cm, lebar 3-6 cm, berwarna hijau tua. Bunga majemuk tersusun dalam poros bulir yang memanjang, seperti pecut, panjangnya 1-20 cm. Bunga mekar dalam waktu yang berbeda, ukuran kecil, berwarna ungu. Buah berbentuk garis, berbiji dua. Biji berbentuk jarum, berwarna hitam Dalimarta, 2005. 9 Menurut Herbarium Bogoriense 2015, taksonomi pecut kuda adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub Divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Ordo : Lamiales Famili : Lamiaceae Genus : Stachytarpheta Spesies : Stachytarpheta jamaicensis L. Vahl Pecut kuda mengandung glikosida, flavonoid dan alkaloid. Tanaman ini rasanya pahit dan sifatnya dingin sering digunakan untuk mengobati infeksi dan batu saluran kemih, sakit tenggorokan karena radang faringitis, batuk, rematik, pebersih darah, keputihan dan hepatitis A Dalimarta, 2005.

2.4 Kalium

Kalium adalah logam putih perak yang lunak. Logam ini melebur pada 63,5 ˚C. kalium tetap tidak berubah dalam udara kering, tetapi dengan cepat teroksidasi dalam udara lembab, menjadi tertutup dengan suatu lapisan biru. Garam – garam kalium mengandung kation monovalent K + , biasanya larut dan membentuk larutan tidak berwarna, kecuali jika anionnya berwarna vogel, 1979. Kalium merupakan salah satu mineral makro yang berperan dalam pengaturan keseimbangan cairan tubuh. Sebanyak 95 kalium berada di dalam cairan intraseluler Almatsier, 2004. Kalium memegang peranan dalam 10 pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit serta keseimbangan asam basa serta isotonis sel, selain itu kalium juga mengaktivasi banyak reaksi enzim dan proses fisiologi, seperti transmisi impuls di saraf dan otot, kontraksi otot dan metabolism karbohidrat Tjay dan Rahardja, 2007. Kalium diabsorpsi dengan mudah dalam usus halus. Sebanyak 80-90 kalium yang dimakan diekskresikan melalui urin, selebihnya dikeluarkan melalui feses, keringat dan cairan lambung. Taraf kalium normal darah dipelihara oleh ginjal melalui kemampuannya menyaring, mengabsorbsi kembali dan mengeluarkan kalium dibawah pengaruh aldosterone. Kalium dikeluarkan dalam bentuk ion dengan menggantikan ion natrium melalui mekanisme pertukaran didalam ginjal Almatsier, 2004. Konsumsi kalium dalam jumlah yang tinggi dapat melindungi individu dari hipertensi. Konsumsi kalium yang banyak akan meningkatkan konsentrasinya di dalam cairan intraselular, sehingga cenderung menarik cairan dari bagian ekstraselular dan menurunkan tekanan darah. Rasio kalium dan natrium dalam diet berperan dalam mencegah dan mengendalikan hipertensi Muliyati, dkk., 2011. Kekurangan kalium dapat terjadi karena terjadinya kehilangan melalui saluran cerna dan ginjal. Kekurangan kalium menyebabkan lemah, lesu, kehilangan nafsu makan, dan konstipasi. Kelebihan kalium akut dapat terjadi bila konsumsi tidak diimbangi oleh kenaikan ekskresi Winarno, 1992. Bahan pangan yang mengandung kalium baik dikonsumsi oleh penderita darah tinggi Budiyanto, 2004. Konsumsi kalium yang banyak akan meningkatkan konsentrasinya di dalam cairan intraseluler sehingga cenderung menarik cairan dari bagian ekstraseluler dan menurunkan tekanan darah 11 Astawan, 2008. Kebutuhan minimum akan kalium kurang lebih 2000 mg sehari Almatsier, 2004. 2.5 Spektrofotometri Serapan Atom 2.5.1 Prinsip dasar spektrofotometri serapan atom