Tujuan Penelitian PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN MAKRO TERHADAP KINERJA INDUSTRI BATIK DI KECAMATAN WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN

10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Kinerja Industri

Kinerja merupakan serangkaian kegiatan manajemen yang memberikan gambaran sejauh mana hasil yang sudah dicapai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam akuntabilitas publik baik berupa keberhasilan maupun kekurangan yang terjadi. Ivancevich Ranto, 2007. Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan. Untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan, seseorang sepatutnya memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan dan keterampilan seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan mengerjakannya. Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan Veithzal, 2004. Menurut Jauch dan Glueck 1988, dalam Rahayu 2009, Kinerja adalah merujuk ada tingkat pencapaian atau prestasi dari perusahaan dalam periode waktu tertentu. Kinerja sebuah perusahaan adalah hal yang sangat menentukan dalam perkembangan perusahaan. Tujuan perusahaan yang terdiri dari: tetap berdiri atau eksis Survive, untuk meperoleh laba Benefit, dan dapat berkembang Growth, dapat tercapai apabila 11 perusahaan tersebut mempunyai performa yang baik. Kinerja Performance perusahaan dapat dilihat dari tingkat penjualan, tingkat keuntungan, pengembalian modal, tingkat turn over dan pangsa pasar yang diraihnya. Jenis kinerja dapat diklasifikasikan sebagai kinerja manusia, kinerja mesin dan kinerja organisasi dimana hasil kegiatan dilaksanakan secara efisien dan efektif. Dalam menilai kinerja yang efektif dapat mempengaruhi dua hal yaitu produktivitas dan kualitas kerja yang dapat dinilai dengan melakukan langkah-langkah, 1 mendefinisikan pekerjaan, 2 menilai kinerja, dan 3 memberikan umpan balik dan adanya akuntabilitas yang jelas. Dessler Ranto, 2007, menurut Kotter dan Hesket Ranto, 2007, jenis kinerja terdiri dari dua yaitu 1 kinerja ekonomis, menghasilkan etos kerja yang kuat dan berkualitas, dan 2 kinerja unggul, menghasilkan produk unggulan. Menurut Soeharto, terdapat beberapa kriteria dalam menilai suatu Kinerja perusahaan. kriteria tersebut meliputi kriteria finansial maupun non- finansial. Kriteria-kriteria yang berbeda dalam mengukur kinerja perusahaan tersebut sebenarnya tergantung pada pengukuran kinerja itu sendiri. Tolok ukur bersifat unik, karena adanya kekhususan pada setiap badan usaha, antara lain bidang usaha, latar belakang, status hukum, struktur permodalan, tingkat pertumbuhan dan tingkat teknologi. Perbedaan tersebut akan berpengaruh kepada perilaku badan usaha. Dan dengan sendirinya juga