22
tambah secara cepat melalui perubahan teknologi harus diperhatikan oleh perusahaan tersebut.
4. Hubungan Aspek Sosial Budaya dengan Kinerja Industri
Hubungan atau jaringan sosial dan budaya adalah syarat utama dalam kegiatan operasional suatu industri. Produk barang dan jasa yang
dihasilkan sering kali dipengaruhi oleh perubahan sosial dan budaya berupa demografi dan gaya hidup. Kelompok-kelompok masyarakat,
gaya hidup, kebiasaan, pendapatan, dan struktur masyarakat bisa menjadi peluang bagi industri memproduksi suatu produk. Semakin tinggi tingkat
sosial maka kebutuhan produk yang dihasilkan suatu industri akan meningkat, sehingga aspek sosial dan budaya memiliki hubungan dengan
kinerja industri.
23
D. Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
E.
Hipotesis
1. Diduga aspek politik dan hukum berpengaruh terhadap kinerja industri
batik di Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan. 2.
Diduga aspek ekonomi berpengaruh terhadap kinerja industri batik di Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan.
3. Diduga aspek teknologi berpengaruh terhadap kinerja industri batik di
Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan. 4.
Diduga aspek sosial budaya berpengaruh terhadap kinerja industri batik di Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan.
Aspek Politik dan Hukum
Aspek Ekonomi
Aspek Sosial Budaya
Aspek Teknologi Kinerja Industri
24
BAB III METODE PENELITIAN
A. Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah di Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan. IKM yang diamati adalah IKM Industri Batik di Kecamatan
Wiradesa Kabupaten Pekalongan yang terdaftar pada Disperindagkop dan IKM Kabupaten Pekalongan terhitung tahun 2011 sampai tahun 2015.
B. Jenis data dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer merupakan data penelitian yang diperoleh secara langsung dari
sumber asli tanpa melalui perantara Cooper dan Schindler, 2011. Data primer yang diperoleh adalah hasil pengisian kuesioner oleh responden.
C. Teknik Pengambilan Sampel
Populasi yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah industri kecil menengah batik yang terdaftar pada Disperindagkop dan IKM
Kabupaten Pekalongan. Sampel atau data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Industri Kecil Menengah IKM Batik di Kecamatan Wiradesa
Kabupaten Pekalongan, dimana berdasarkan data yang diperoleh pada Disperindagkop dan IKM Kabupaten Pekalongan terdapat sebanyak 97
Industri Kecil Menengah Batik di Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan, dengan demikian seluruh IKM batik menjadi objek dalam
penelitian ini atau teknik yang digunakan adalah survei.