Terlihat dari Gambar 4.6, semakin lembab kondisi tanah membuat tanah lebih mudah menghantarkan listrik resistansi kecil. Jika resistansinya kecil,
maka nilai voltase tanah semakin besar. Sedangkan tanah yang kering sangat sulit menghantarkan listrik resistansi besar.
Jika resistansinya besar, maka nilai voltase tanah semakin kecil. Dari nilai Rh dan voltase dapat diperoleh nilai sensitivitas dari grove moisture sensor
yang menunjukkan seberapa besar kemampuan sensor untuk mengukur nilai kelembaban tanah. Dari Gambar 4.6 diketahui bahwa responsifitas sensor
meningkat secara signifikan pada data dengan kelembaban 0 hingga 40, disisi lain responsifitas sensor terlihat linier pada data dengan kelembaban 40 hingga
100 jenuh, ini ditunjukkan dengan persamaan y = 0.004x + 3.0472.
4.5 Pengujian Pompa Mini Water Pump 12V
Pompa adalah suatu perangkat keras yang berfungsi mengalirkan, memindahkan, bahkan dapat pula mensirkulasikan fluida cair. Besarnya
laju aliran air dalam bentuk volume air yang melewati pipa pada pompa per satuan
waktu disebut dengan debit air, secara matematis dapat dirumuskan seperti pada Persamaan 3 berikut ini :
Q =
V t
............................................................ 3
Dimana : Q = Debit Air m
3
s V = Volume Air m
3
t = Selang Waktu s
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Debit Air Waktu s
Volume cm
3
Q cm
3
s 10
75 7,5
20 170
8,5 30
235 7,83
40 310
7,75 50
370 7,4
60 450
7,5 70
530 7,57
80 605
7,56 90
680 7,56
100 770
7,7 Rata-rata
7,69
Debit air yang dikeluarkan oleh pompa dihitung dengan cara mengukur volume air yang dihasilkan pompa pada selang waktu yang ditentukan.
Pengukuran pada pengujian ini dimulai dari 10 detik sampai dengan 100 detik dengan interval 10 seperti yang terlihat pada Tabel 4.3. Pada tersebut dapat
disimpulkan bahwa dari 10 sepuluh kali pengukuran debit air yang dihasilkan oleh pompa bernilai konstan dengan rata-rata 7,69 cm
3
detik.
4.6 Pengujian Wifi
Pengujian Wifi dilakukan untuk menguji jarak jangkauan Modul Wifi untuk dapat terhubung dengan access point atau internet hotspot. Pengujian
dilakukan dengan memposisikan papan modul WiDO Modul Wifi telah terintegrasi di dalamnyapada suatu tempat dan mengubah jarak access point
dalam hal ini modem atau mobile hotspot, dengan interval jarak 4 m di dalam ruangan dan 8 m di luar ruangan. Setiap dilakukan pergeseran jarak modem akan
didiamkan selama kurang lebih 2dua menit untuk menstabilkan sinyal. Data
Universitas Sumatera Utara
pengujian diambil di dalam dan diluar ruangan, sehingga dapat dibandingkan seberapa besar pengaruh ruangan dalam mempengaruhi RSSI Received Signal
Strenght Indicator dari Wifi WG1300-BO. Tabel 4.4 Hasil Pengujian dalam ruangan Wifi WG1300-BO
Jarak m RSSI
Status
83 Connected
4 63
Connected
8 55
Connected
12 41
Connected
16 41
Connected
20 39
Connected
24
38 Connected
28 39
Connected
32 38
Connected
34 31
Connected
38 25
Connected
42 18
Connected
46 -
Unconnected
Tabel 4.4 Hasil Pengujian luar ruangan Wifi WG1300-BO
Jarak m RSSI
Status
83 Connected
8 76
Connected
16 66
Connected
24
55 Connected
32 52
Connected
40 46
Connected
48 41
Connected
56 38
Connected
64 25
Connected
72 23
Connected
80 18
Connected
84
- Unconnected
Universitas Sumatera Utara
Setelah dilakukan pengujian dapat disimpulkan jarak optimal alat pada dalam ruangan adalah sekitar 40 m seperti terlihat pada Tabel 4.4 dan pada luar
ruangan adalah sekitar 70 m seperti terlihat pada Tabel 4.5, melebihi jarak tersebut kondisi sinyal sudah tidak stabil atau bahkan sudah terputus.
4.7 Pengujian Pengiriman Data ke Server Ubidots