Gambar 2.1 Struktur Framework Codeigniter Wardana, 2010
2.5. Unifield Modelling Language UML
UML adalah keluarga notasi grafis didukung oleh model-model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang
dibangun menggunakan pemrograman berorientasi objek Insap, 1996 Definisi ini merupakan definisi sederhana. Pada kenyataannya, pendapat orang tentang UML
berbeda satu sama lain. Hal ini dikarenakan oleh sejarahnya sendiri dan perbedaan persepsi tentang apa yang membuat sebuah proses rancangan bangun perangkat lunak
menjadi efektif. UML lahir dari penggabungan banyak bahasa pemrograman grafis berorientasi
objek yang berkembang pesat pada akhir 1980-an dan awal 1990-an UML merupakan standar yang relatif terbuka yang dikontrol oleh Object Management Group OMG,
sebuah konsorsium terbuka yang terdiri dari banyak perusahaan. OMG dibentuk untuk membuat standar-standar yang mendukung interoperabilitas, khususnya
interoperabilitas sistem berorientasi objek. OMG mungkin lebih dikenal dengan standar-standar CORBA Common Object Request Broker Architecture.
UML sebagai blueprint menyampaikan suatu keutuhan. Blueprint dibuat oleh seorang desainer yang pekerjaannya membuat desain yang detail untuk dikodekan
oleh seorang programmer. Desain tersebut harus cukup lengkap, dalam artian seluruh
CONTROLLER
MODEL VIEW
Web request
Get data Update
Data Update
Presentation
Universitas Sumatera Utara
keputusan desain telah dijabarkan dan programmer harus dapat mengikutinya secara langsung tanpad perlu berpikir keras. Desainer bisa jadi orang yang sama dengan
programmer, tetapi biasanya desainer adalah developer yang senior. UML menyediakan 13 diagram untuk memodelkan aplikasi berorientasi objek,
yaitu Use Case Diagram, Activity Diagram, Class Diagram, Object Diagram, Statechart
Diagram, Composite
Structure Diagram,
Sequence Diagram,
Communication Diagram, Interview Overview, Component Diagram, Timming Diagram, Deployment Diagram. Untuk memodelkan sistem ini penulis menggunakan
2 diagram, yaitu Use Case Diagram yang digunakan untuk menggambarkan fungsional sistem dan Activity Diagram digunakan untuk menggambarkan proses
sistem.
2.5.1. Activity Diagram
Activity diagram adalah teknik untuk menggambarkan logika prosedural, proses bisnis dan jalur kerja. Dalam beberapa hal, diagram ini memainkan peran mirip sebuah
diagram alir, tetapi perbedaan prinsip antara diagram ini dan notasi diagram alir adalah diagram ini mendukung behavior paralel. Activity diagram telah mengalami
beberapa perubahan paling besar selama telah dikembangkan versi-versi UML, jadi tidaklah mengejutkan jika activity diagram telah dikembangkan secara signifikan dan
diubah lagi dalam UML 2. Dalam UML 1, activity diagram dianggap sebagai kasus khusus state diagram. Hal ini menyebabkan banyak masalah bagi pengguna yang
memodelkan jalur kerja, yang mana cocok dikerjakan oleh activity diagram. Dalam UML 2, ikatan tersebut dihilangkan.
Dalam beberapa hal, diagram ini memainkan peran mirip sebuah diagram alir, tetapi perbedaan prinsip antara diagram ini dan notasi diagram alir adalah diagram ini
mendukung behavior paralel Martin, 2005. Activity diagram memungkinkan siapapun yang melakukan proses untuk memilih urutan dalam melakukannya. Dengan
kata lain diagram hanya menyebutkan aturan-aturan rangkaian dasar yang harus Anda ikuti. Hal ini penting untuk pemodelan bisnis karena proses-proses sering muncul
secara paralel. Ini juga berguna pada algoritma yang bersamaan, dimana urutan-urutan independen dapat melakukan hal-hal secara paralel. Jika Anda memiliki paralelisme,
Anda perlu sinkronisasi. Anda tidak perlu menutup pesanan tersebut sebelum diantar
Universitas Sumatera Utara
dan dibayar. Anda dapat menampilkannya dengan join sebelum action menutup pesanan. Dengan sebuah join, aliran keluar dilakukan hanya jika seluruh aliran masuk
telah mencapai join, Anda dapat menutup pesanan tersebut hanya jika Anda telah menerima pembayaran dan mengantarkan barang. Berikut sebuah contoh yang
sederhana pada activity diagram :
Gambar 2.2 Contoh Activity Diagram
2.6. Penelitian Terdahulu