commit to user
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembangunan kesehatan nasional bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Derajat kesehatan masyarakat juga ditentukan
oleh berbagai faktor seperti penduduk, lingkungan, perilaku masyarakat dan pelayanan kesehatan. Salah satu bagian dari pembangunan nasional adalah
pembangunan di bidang kesehatan gigi. Pembangunan di bidang kesehatan gigi merupakan bagian integral dari pembangunan kesehatan nasional. Untuk
mendapatkan hasil sebaik–baiknya dalam upaya kesehatan gigi, perlu diketahui masalah yang berkaitan dengan kerusakan gigi Suwelo, 1992
Lingkungan rongga mulut berada dalam keadaan yang berubah-ubah. Hal tersebut disebabkan oleh biofilm yang merupakan komunitas biofilm yang
berubah-ubah secara konstan, namun ini dapat dimanipulasi sehingga menjadi lingkungan mulut yang sehat dengan cara mengembalikan keseimbangan
dalam rongga mulut Donly, 2007. Seseorang tidak akan mengalami masalah berkaitan dengan kebersihan gigi dan mulut selama orang tersebut melakukan
praktek kebersihan gigi dan mulut dengan baik, aplikasi fluor rutin, dan pemeriksaan dokter gigi secara berkala
fissure sealant
Vaswani, 2005. Sehingga keseimbangan dalam rongga mulut tersebut tetap terjaga.
Kemampuan menyikat gigi secara baik dan benar merupakan bagian dari
commit to user
2 faktor yang sangat penting untuk pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut.
Keberhasilan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut juga dipengaruhi oleh faktor penggunaan alat, metode penyikatan gigi, serta frekuensi dan waktu
penyikatan yang tepat. Tersedia berbagai variasi dalam desain sikat gigi, berbagai metode penyikatan gigi, frekuensi penyikatan gigi, dan waktu
penyikatan gigi Wendari, 2001. Waktu menyikat yang baik adalah saat sesudah makan pagi dan sebelum tidur Hartono, 2001. Sedangkan frekuensi
penyikatan gigi yang baik adalah dua kali sehari, dengan durasi minimal 2 menit setiap penyikatan gigi Carranza, 2002.
Tetapi apabila seseorang tidak menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan baik maka akan timbul masalah-masalah dalam rongga mulut. Dalam
bidang kedokteran gigi telah lama dikenal identifikasi dini masalah-masalah dalam rongga mulut, kriteria risiko tinggi timbul masalah-masalah dalam
rongga mulut meliputi satu atau lebih dari hal-hal berikut ini: gigi karies, karies email awal pada area multipel
white spot lesion
, plak terlihat pada gigi anterior, gambaran radiografis menunjukkan karies email, titer tinggi terhadap
Streptococcus mutans
SM, penggunaan alat ortodontik, dan adanya hipoplasia email Featherstone, 2003
Perawatan ortodontik adalah perawatan yang dilakukan untuk mengoreksi maloklusi yang ada dan membutuhkan waktu perawatan yang
cukup lama Wayan, 2009. Dalam perawatan ortodontik, secara otomatis seseorang harus memberi perhatian lebih dalam menjalani praktik kebersihan
gigi dan mulut agar kebersihan gigi dan mulut tetap terjaga. Hal-hal yang
commit to user
3 perlu diperhatikan dalam menjalani perawatan ortodontik antara lain kontrol
rutin yang dilakukan setiap 3 minggu sekali, pembersihan karang gigi secara berkala, dan juga penggunaan sikat gigi dengan desain khusus. Pasien harus
lebih rajin dan teliti melakukan pembersihan dan penyikatan gigi dan alat ortodontiknya selama perawatan, karena adanya alat ortodontik di dalam
mulut mempermudah terjadi timbunan sisa makanan yang menempel pada gigi dan alat ortodontik tersebut Wayan, 2009. Kondisi ini memungkinkan
terjadinya pernurunan tingkat kebersihan gigi dan mulut. Tingkat kebersihan gigi dan mulut dapat dilihat dari proses
pembentukan plak McDonald dan Avery, 1994. Salah satu metode yang digunakan untuk mengetahui tingkat kebersihan gigi dan mulut ialah
Oral Hygiene Index OHI. Oral Hygiene Index OHI
adalah kombinasi dari Indeks Debris dan Indeks Kalkulus Greene Vermillion, 1964.
B. Perumusan Masalah