Analisis gramatika terhadap buku terjemahan fath al-mu'in pada bab zakat karya syaikh Zainuddin
ANALISIS GRAMATIKAL TERHADAP BUKU TERJEMAHAN
FATH AL-MU'IN PADA BAB ZAKAT KARYA SYAIKH ZAINUDDIN
SKRIPSI
Diajulean Kepada Fakultas Adab dan Humaniora
Dntule Memenuhi Syarat-syarat Mencapai
Gelar Sarjana Sastra
Oleh:
ROBIATUL ADAWIYAH
NIM.100024118583
JURUSAN TARJAMAH
FAKDLTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1427 H / 2006 M
ANALISIS GRAMATIKAL TERHADAP BUKU TERJEMAHAN
FATH AL-MU'IN PADA BAB ZAKAT KARYA SYAIKH ZAINUDDIN
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniora
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai
Gelar Sarjana Sastra
Oleh:
ROBIATUL ADAWIYAH
NIM.I00024118583
JURUSAN TARJAMAH
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1427 H / 2006 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul Analisis Gramatikal Tel'hadap Buku Terjemahan Fath
al-Mu'in Pada Bab Zakat Karya Syaikh Zainuddin telah diujikan dalam sidang
munaqasyah Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada
tanggal 22 November 2006. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana program strata I (S I) pada jurusan tarjamah.
Jakarta, 22 November 2006
Sidang Munaqasyah
/'
Ketua Me angkap Anggota
Sekretaris Merangkap Anggota
セM
セ
Drs. Abdullah, MA
NIP. 150262446
Anggota
Penguji
Drs.
wan Azizi, MA
NIP. 150268589
Pembimbing
Ahma vaekhudin, M.Ag
NIP. 150303001
NIP. 150 268 589
KATA I'ENGANTAR
セ
y I ENGANTAR
..
DAFTAR lSi...................................................................................................
iv
PEDOMAN TRANSLITERASI
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
BAB II
,.
I
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah......................................
7
C. Tujuan Penelitian.....................................................................
8
D. Metode Penelitian
8
E. Sistematika Penulisan
9
KERANGKA TEORI
A. Hakikat Peneljemahan
10
1. Definisi Peneljell1ahan
10
2. Ragall1-ragam Penerjell1ahan.............................................
13
3. Tahap-tahap Peneljemahan
15
B. Penerjel11ahan Kitab Kuning di Indonesia...............................
16
C. Teori Gral11atikal.....................................................................
20
1. Definisi Gral11atikal
20
2. Satuan-satuan Gral11atikal
21
D. Teori Diksi...............................................................................
BAB III
I. Definisi Diksi
24
2. Diksi c1alal1l Kalil1lat..........................................................
26
SINOPSIS BUKU
A. Sinopsis Fath al-Mu'in
33
I. Biograti Pengarang..........
33
2. lsi Buku Asli......................................................................
34
B. Sinopsis Buku Terjemahan Fath al-Mu'in
BAB IV
BABV
24
36
I. Biografi Peneljemah..........................................................
36
2. lsi Buku Terjel1lahan
40
ANALASIS DATA
A. Analisis Diksi
42
B. Analisis Kalimat
5I
PENUTUP
:.
54
B. Saran-saran...............................................................................
56
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
PEDOMAN TRANSLlTERASr ARAB - LATIN
Sesuai dengan keputusan bersama lVlenteri Agama dan Menteri Pendidikan
dan Keblldayaan ReplIblik Indonesia No. 158/I 987 dan No. 0543b/UIl987 mengenai
pedoman
transliterasi, maka skripsi
ini
menggllnakannya sebagai pedoman
transliterasi dengan sedikit lllodifikasi pada sistim penuIisan, sebagaimana akan
dijelaskan di bawah ini:
r=A"b
Arab
\
1.
\
b
1;,
?
y
-
I
t
W
,
t
-------_. -_._--------
-'---e:---
.._-----_.,_._---- -,-- -_.- ........
_..
s
..::.,
."
⦅MMMMセN⦅M⦅N⦅LMM⦅NMN
C
J
r
h
t
セ
j
-
1---_._-
.J
-----
..
U
-
g
-_.- -------- ......_---f
J
q
kh
el
k
d
J
I
z
{"
III
r
.J
⦅M N⦅M N⦅LMNセ⦅
Latin
L";,,
Tidak
dilambangkan
z
---U
n
-- r-----.-.J
W
S
.iJ>
h
U"
sy
..
aJi/u!'
0'"
セ
'$
y
u""
d
U"
,.
I
Ulltuk Volml Panjallg dan Volml Rangkap
a
= a panjang
= 1 prulJ3ng
Q
u panJang
\s....
aJ
J ....
=au
KeteraJ!l:ill!.
I. Artikel
JI 1 al- I ditulis dalam
satu bentllk yaitu 1 al I taupa membedakan apakah
hllrufyang mengikutinya tennasllk huruf qamariyah atau syamsiyah.
2. Syadclah ditandai dengan hurufkembar, contoh : セi
aJ-jaunat-u I.
3. Setiap fonem dipisah dengan tanda minus (-), seperli I al-jaullat-u I.
4.1 .... 1 mengapittransliterasi Arab.
5. " .... " mengapit arti dalam bahasa Indonesia.
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakallg Masalah
Pada umumnya kegiatan peneljemahan yang dilakukan oleh sistem
pengajaran di pesantren menitikberatkan pada peneljemahan kata demi kata.
Peneljemahan ini dilakukan terhadap Al-qur'an dan buku-buku atau kitab-kitab
bahasa Arab ke dalam bahasa Jawa, kegiatan ini umumnya dilakukan di pesantren
salati, tentunya kitab-kitab yang diteljemahkan adalah kitab-kitab Islam klasik dan
-
-
pertengahan seperti "Fath al-Qarib", "Fath al-Mu'in", "Safinah", dan kitab-kitab
lannya. Tidak hanya kitab fiqh yang diajarkan akan tetapi kitab tasawuf, tauhid,
tarikh, dan masih banyak lagi kitab yang lain.
Di lingkungan pesantren (salafi murni) satu-satunya pengajaran fomal yang
diberikan adalah kitab-kitab kuning. 1 Metode dimulai dengan terjemah, syarah
dengan analisa gramatika (I'rab) peninjauan morfologis (Tasrif) dan uraian semantik
dengan penafsiran dan penyimpulan yang bersifat deduktif, dan kitab yang dijadikan
bacaan tersebut dibaca secm'a urut dan tuntas. 2
Sistem yang diajarkan di pesantren di seluruh Jawa dan Madura pada
umumnya sama. Sistem pengajaran pun sama, yaitu sistem sorogan dan sistem
' M. Dawan Rahardjo, Pergulalan Pesanlren Membangun dari Bawah, (JakaIta: P3M, 1985),
h.55
2
Ibid., h.S1
2
bandongan] Sistem sorogan bersifat individual, di mana seorang santri berhadapan
langsung dengan seorang Kyai, 4 Tetj adi interaksi saling mengenal diantara keduanya.
Sedangkan sistem pengajaran bandongan (Jawa Tengah), bandungan (lawa Barat)
yaitu sistem pengajaran tradisional di pesantren di mana seorang Kyai duduk
dikerul11uni oleh santri-santrinya, kesemuanya l11enyimak kitab kuning, Sang Kyai
membaea, l11eneljemahkan dari bahasa Arab ke bahasa daerah (biasanya lawn,
meskipun di lawn Barat, tetapi tereal11pur dengan istilah-istilah Sunda) dan
menerangkan isi kitab terrsebut kepada para santri. Para santri hanya mendengarkan
serta meneatat teljel11ahannya pada kitab itu juga"
Peneljemahan yang dilakukan para santri dan kyai di pesantren salafi dengan
metocle kata demi kata seem'a literlek , l11engakibatkan kurangnya kemampuan para
SlUltri dalam menggunakan bahasa Indonesia seem'a baik dan benar. Karena
peneljel11ahan yang dilakukan bukanlah mengalihkan ide atau pesan bahasa sUlUber
ke dalam bahasa sasaran, tetapi mengalihkan bahasa satu ke bahasa lain kata perkata
pacla umul11nya berbahasa lawa, dan dijelaskan dengan bahasa setempat eontohnya
bahasa Sunda. Hal itu menjadikan para santri sedikit banyak l11elupakan dan kurang
perhatiannya terhadap struktur atau susunan kata, bahkan penggunaan yang kurang
tepat suatu kata dalam suatu kalimat bahasa Indonesia.
J
Ibid
FATH AL-MU'IN PADA BAB ZAKAT KARYA SYAIKH ZAINUDDIN
SKRIPSI
Diajulean Kepada Fakultas Adab dan Humaniora
Dntule Memenuhi Syarat-syarat Mencapai
Gelar Sarjana Sastra
Oleh:
ROBIATUL ADAWIYAH
NIM.100024118583
JURUSAN TARJAMAH
FAKDLTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1427 H / 2006 M
ANALISIS GRAMATIKAL TERHADAP BUKU TERJEMAHAN
FATH AL-MU'IN PADA BAB ZAKAT KARYA SYAIKH ZAINUDDIN
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniora
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai
Gelar Sarjana Sastra
Oleh:
ROBIATUL ADAWIYAH
NIM.I00024118583
JURUSAN TARJAMAH
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1427 H / 2006 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul Analisis Gramatikal Tel'hadap Buku Terjemahan Fath
al-Mu'in Pada Bab Zakat Karya Syaikh Zainuddin telah diujikan dalam sidang
munaqasyah Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada
tanggal 22 November 2006. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana program strata I (S I) pada jurusan tarjamah.
Jakarta, 22 November 2006
Sidang Munaqasyah
/'
Ketua Me angkap Anggota
Sekretaris Merangkap Anggota
セM
セ
Drs. Abdullah, MA
NIP. 150262446
Anggota
Penguji
Drs.
wan Azizi, MA
NIP. 150268589
Pembimbing
Ahma vaekhudin, M.Ag
NIP. 150303001
NIP. 150 268 589
KATA I'ENGANTAR
セ
y I ENGANTAR
..
DAFTAR lSi...................................................................................................
iv
PEDOMAN TRANSLITERASI
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
BAB II
,.
I
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah......................................
7
C. Tujuan Penelitian.....................................................................
8
D. Metode Penelitian
8
E. Sistematika Penulisan
9
KERANGKA TEORI
A. Hakikat Peneljemahan
10
1. Definisi Peneljell1ahan
10
2. Ragall1-ragam Penerjell1ahan.............................................
13
3. Tahap-tahap Peneljemahan
15
B. Penerjel11ahan Kitab Kuning di Indonesia...............................
16
C. Teori Gral11atikal.....................................................................
20
1. Definisi Gral11atikal
20
2. Satuan-satuan Gral11atikal
21
D. Teori Diksi...............................................................................
BAB III
I. Definisi Diksi
24
2. Diksi c1alal1l Kalil1lat..........................................................
26
SINOPSIS BUKU
A. Sinopsis Fath al-Mu'in
33
I. Biograti Pengarang..........
33
2. lsi Buku Asli......................................................................
34
B. Sinopsis Buku Terjemahan Fath al-Mu'in
BAB IV
BABV
24
36
I. Biografi Peneljemah..........................................................
36
2. lsi Buku Terjel1lahan
40
ANALASIS DATA
A. Analisis Diksi
42
B. Analisis Kalimat
5I
PENUTUP
:.
54
B. Saran-saran...............................................................................
56
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
PEDOMAN TRANSLlTERASr ARAB - LATIN
Sesuai dengan keputusan bersama lVlenteri Agama dan Menteri Pendidikan
dan Keblldayaan ReplIblik Indonesia No. 158/I 987 dan No. 0543b/UIl987 mengenai
pedoman
transliterasi, maka skripsi
ini
menggllnakannya sebagai pedoman
transliterasi dengan sedikit lllodifikasi pada sistim penuIisan, sebagaimana akan
dijelaskan di bawah ini:
r=A"b
Arab
\
1.
\
b
1;,
?
y
-
I
t
W
,
t
-------_. -_._--------
-'---e:---
.._-----_.,_._---- -,-- -_.- ........
_..
s
..::.,
."
⦅MMMMセN⦅M⦅N⦅LMM⦅NMN
C
J
r
h
t
セ
j
-
1---_._-
.J
-----
..
U
-
g
-_.- -------- ......_---f
J
q
kh
el
k
d
J
I
z
{"
III
r
.J
⦅M N⦅M N⦅LMNセ⦅
Latin
L";,,
Tidak
dilambangkan
z
---U
n
-- r-----.-.J
W
S
.iJ>
h
U"
sy
..
aJi/u!'
0'"
セ
'$
y
u""
d
U"
,.
I
Ulltuk Volml Panjallg dan Volml Rangkap
a
= a panjang
= 1 prulJ3ng
Q
u panJang
\s....
aJ
J ....
=au
KeteraJ!l:ill!.
I. Artikel
JI 1 al- I ditulis dalam
satu bentllk yaitu 1 al I taupa membedakan apakah
hllrufyang mengikutinya tennasllk huruf qamariyah atau syamsiyah.
2. Syadclah ditandai dengan hurufkembar, contoh : セi
aJ-jaunat-u I.
3. Setiap fonem dipisah dengan tanda minus (-), seperli I al-jaullat-u I.
4.1 .... 1 mengapittransliterasi Arab.
5. " .... " mengapit arti dalam bahasa Indonesia.
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakallg Masalah
Pada umumnya kegiatan peneljemahan yang dilakukan oleh sistem
pengajaran di pesantren menitikberatkan pada peneljemahan kata demi kata.
Peneljemahan ini dilakukan terhadap Al-qur'an dan buku-buku atau kitab-kitab
bahasa Arab ke dalam bahasa Jawa, kegiatan ini umumnya dilakukan di pesantren
salati, tentunya kitab-kitab yang diteljemahkan adalah kitab-kitab Islam klasik dan
-
-
pertengahan seperti "Fath al-Qarib", "Fath al-Mu'in", "Safinah", dan kitab-kitab
lannya. Tidak hanya kitab fiqh yang diajarkan akan tetapi kitab tasawuf, tauhid,
tarikh, dan masih banyak lagi kitab yang lain.
Di lingkungan pesantren (salafi murni) satu-satunya pengajaran fomal yang
diberikan adalah kitab-kitab kuning. 1 Metode dimulai dengan terjemah, syarah
dengan analisa gramatika (I'rab) peninjauan morfologis (Tasrif) dan uraian semantik
dengan penafsiran dan penyimpulan yang bersifat deduktif, dan kitab yang dijadikan
bacaan tersebut dibaca secm'a urut dan tuntas. 2
Sistem yang diajarkan di pesantren di seluruh Jawa dan Madura pada
umumnya sama. Sistem pengajaran pun sama, yaitu sistem sorogan dan sistem
' M. Dawan Rahardjo, Pergulalan Pesanlren Membangun dari Bawah, (JakaIta: P3M, 1985),
h.55
2
Ibid., h.S1
2
bandongan] Sistem sorogan bersifat individual, di mana seorang santri berhadapan
langsung dengan seorang Kyai, 4 Tetj adi interaksi saling mengenal diantara keduanya.
Sedangkan sistem pengajaran bandongan (Jawa Tengah), bandungan (lawa Barat)
yaitu sistem pengajaran tradisional di pesantren di mana seorang Kyai duduk
dikerul11uni oleh santri-santrinya, kesemuanya l11enyimak kitab kuning, Sang Kyai
membaea, l11eneljemahkan dari bahasa Arab ke bahasa daerah (biasanya lawn,
meskipun di lawn Barat, tetapi tereal11pur dengan istilah-istilah Sunda) dan
menerangkan isi kitab terrsebut kepada para santri. Para santri hanya mendengarkan
serta meneatat teljel11ahannya pada kitab itu juga"
Peneljemahan yang dilakukan para santri dan kyai di pesantren salafi dengan
metocle kata demi kata seem'a literlek , l11engakibatkan kurangnya kemampuan para
SlUltri dalam menggunakan bahasa Indonesia seem'a baik dan benar. Karena
peneljel11ahan yang dilakukan bukanlah mengalihkan ide atau pesan bahasa sUlUber
ke dalam bahasa sasaran, tetapi mengalihkan bahasa satu ke bahasa lain kata perkata
pacla umul11nya berbahasa lawa, dan dijelaskan dengan bahasa setempat eontohnya
bahasa Sunda. Hal itu menjadikan para santri sedikit banyak l11elupakan dan kurang
perhatiannya terhadap struktur atau susunan kata, bahkan penggunaan yang kurang
tepat suatu kata dalam suatu kalimat bahasa Indonesia.
J
Ibid