Tegangan Minimum dan Total Rugi

45 4 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Berikut adalah hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mencari penentuan lokasi dan kapasitas daya optimum dari DG pada sistem distribusi, dimana pada pencarian ini, terlebih dahulu dicari kapasitas optimum dari DG untuk tiap-tiap bus, lalu setelah didapatkan kapasitas optimum dari DG untuk tiap- tiap bus, akan dicari dimana peletakan terbaik berdasarkan profil tegangan dan rugi-rugi pada sistem distribusi.

4.1 Tegangan Minimum dan Total Rugi

– Rugi pada Jaringan pada Saat DG Diinterkoneksikan ke Bus 2 untuk Tiap Besar DG yang Berbeda Pertama DG dikoneksikan pada bus 2 karena dimulai dari bus dengan nomor urut terkecil pada Single Line Diagram TR 5. Kapasitas DG dimulai dari besar 0,5 MVAR dan dinaikan secara bertahap sebesar 0,5 MVAR hingga tegangan maksimum mencapai 1,05 pu. Nilai rugi-rugi dan tegangan minimum dari sistem yang diperoleh untuk tiap kapasitas DG akan menjadi input dalam perhitungan Fuzzy untuk memperoleh output yaitu tingkat kecocokan DG. Tabel 4.1 memperlihatkan rugi-rugi total, tegangan minimum dan maksimum dari yang terdapat pada jaringan distribusi TR 5 serta tingkat kecocokan DG untuk tiap-tiap kapasitas DG yang berbeda saat dikoneksikan ke Bus 2: Universitas Sumatera Utara 46 Tabel 4.1 Data Rugi-Rugi, Profil Tegangan, dan Tingkat Kecocokan DG untuk Tiap Besar DG yang Berbeda yang Diinterkoneksikan di Bus 2 No Kapasitas DG MVAR Rugi-Rugi MW Rugi-rugi MVAR Tegangan Minimum pu Tegangan Maksimum pu Tingkat Kecocokan DG 1 0,5 1,177 1,709 0,82 0,99 0,0112 2 1 1,076 1,487 0,84 0,99 0,172 3 1,5 1,02 1,35 0,85 0,99 0,237 4 2 0,995 1,272 0,87 0,99 0,255 5 2,5 0,992 1,238 0,88 0,99 0,315 6 3 0,992 1,239 0,89 0,99 0,362 7 3,5 0,994 1,269 0,91 1,01 0,44 8 4 1,01 1,324 0,92 1,03 0,426 9 4,5 1,138 1,402 0,93 1,05 0,347 Berdasarkan Tabel 4.1 di atas maka dapat diperoleh grafik Kapasitas DG vs Rugi-Rugi dan Kapasitas DG vs Tegangan Minimum dimana masing-masing ditunjukan pada Gambar 4.1 dan 4.2 berikut ini: Gambar 4.1 Total Rugi-rugi Daya untuk Tiap Kapasitas DG Dikoneksikan di Bus 2 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6 1,8 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 R u g i- ru g i M V A R Kapasitas DG MVAR Universitas Sumatera Utara 47 Gambar 4.2 Tegangan Minimum untuk Tiap Kapasitas DG Dikoneksikan di Bus 2 Pada Gambar 4.1 yaitu grafik Kapasitas DG vs Rugi-Rugi dapat dilihat bahwa nilai rugi-rugi dapat berubah-ubah sesuai dengan tiap kapasitas DG yang berbeda seperti pada saat kapasitas DG yang dikoneksikan di Bus 2 sebesar 2,5 MVAR, nilai rugi-rugi total pada sistem menurun dikarenakan aliran daya pada sistem berubah. Pada Gambar 4.2 yaitu grafik Kapasitas DG vs Tegangan Minimum dapat dilihat bahwa untuk setiap penambahan kapasitas DG terjadi kenaikan tegangan minimum pada sistem dikarenakan kapasitas dari sistem bertambah. Pada Gambar 4.1 dan 4.2 dapat disimpulkan bahwa pada saat DG yang dikoneksikan pada bus 2 sebesar 4,5 MVAR, terjadi perubahan aliran daya pada jaringan TR 5 dan kapasitas daya dari sistem bertambah, sehingga rugi-rugi total pada sistem menjadi berubah dan tegangan minimum pada sistem juga bertambah. Berdasarkan hasil di atas, maka besar kapasitas DG yang paling baik yang dapat dipasang pada pada bus 2 adalah sebesar 3,5 MVAR dengan tingkat kecocokan DG sebesar 0,44. Dengan tingkat kecocokan ini, tegangan minimum pada sistem terdapat pada bus 30 yaitu sebesar 0,91 pu dan tegangan maksimum pada sistem terdapat pada bus 3 yaitu sebesar 1,01 pu serta rugi-rugi total pada jaringan menjadi 1,269 MVAR. 0,76 0,78 0,8 0,82 0,84 0,86 0,88 0,9 0,92 0,94 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 T e g a n g a n M in im u m p u Kapasitas DG MVAR Universitas Sumatera Utara 48 Dengan cara yang sama seperti di atas dilakukan interkoneksi DG pada bus yang berbeda sebanyak 29 bus sesuai dengan Single Line Diagram. Tabel data interkoneksi dan grafik Kapasitas DG vs Tegangan Minimum serta grafik Kapasitas DG vs Rugi-Rugi untuk tiap-tiap interkoneksi DG pada bus yang berbeda dapat dilihat pada Lampiran.

4.2 Hasil Rangkuman