Kesimpulan Saran Sistem Distribusi Listrik

57 5 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan dan penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Peletakan titik interkoneksi DG yang berbeda namun dengan besar kapasitas DG yang sama dapat menyebabkan rugi-rugi daya dan profil tegangan yang berbeda pula dikarenakan lokasi interkoneksi pada bus yang berbeda menyebabkan perubahan aliran daya yang berbeda juga. 2. Pada simulasi yang telah dilakukan, titik penempatan dan kapasitas daya DG yang paling optimal yaitu pada bus 27. Kapasitas DG yang diinterkoneksikan sebesar 6 MVAR, dimana pada titik ini rugi-rugi daya sistem berkurang sebesar 60,77 atau yang semulanya sebesar 2,088 MVAR berkurang menjadi 0,819 MVAR dan tegangan minimum sistem naik dari 0,81 pu menjadi 0,98 pu.

5.2 Saran

Adapun saran dari penulis sebagai pengembangan tugas ahkir ini adalah sebagai berikut : 1. Melakukan metode optimasi ini pada jaringan distribusi lainnya baik jaringan distribusi yang pada keadaan existing nya telah ada DG maupun tidak ada DG. 2. Menggunakan tipe DG yang berbeda untuk memperbaiki tegangan dan mengurangi rugi-rugi jaringan. Universitas Sumatera Utara 58 3. Menggunakan metode optimasi lain seperti Algoritma Genetika, Swarm Optimation dan lain sebagainya untuk menentukan titik interkoneksi dan kapasitas terbaik dari DG. 4. Menggunakan metode lainnya untuk mencari tingkat kesesuaian DG seperti dengan Fuzzy Logic Toolbox metode Tsukamoto ataupun Mamdani. 5. Melakukan peninjauan ulang akan hasil penelitian ini dengan meninjau segi ekonomis dan dari segi proteksinya. Universitas Sumatera Utara 4 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Distribusi Listrik

Bagian dari sistem tenaga listrik yang paling dekat dengan pelanggan adalah sistem distribusi. Sistem distribusi juga merupakan bagian yang paling banyak mengalami gangguan sehingga konsentrasi atau fokus utama dalam operasi sistem tenaga listrik pada sistem distribusi adalah mengatasi gangguan. One-Line Diagram suatu sistem distribusi dapat ditunjukkan pada Gambar 2.1 berikut: Jaringan Tegangan Menengah JTM Sekering T.M. Trafo Distribusi Sakelar T.R. Rel T.R. Sekering T.R. Pelanggan Circuit Breaker Gambar 2.1 Sistem Distribusi Tenaga Listrik Universitas Sumatera Utara 5 Baik Jaringan Tegangan Menengah JTM maupun Jaringan Tegangan Rendah JTR pada umumnya beroperasi secara radial. Di samping itu, masalah tegangan, bagian-bagian instalasi yang berbeban lebih, dan rugi-rugi daya dalam jaringan merupakan masalah yang perlu dicatat dan dianalisis secara terus menerus untuk dijadikan masukan bagi perencanaan pengembangan sistem dan juga untuk melakukan tindakan-tindakan pemeliharaan dan penyempurnaan operasi sistem distribusi. Dalam pengoperasian sistem distribusi, masalah yang utama adalah mengatasi gangguan karena jumlah gangguan dalam sistem distribusi relatif banyak dibandingkan dengan gangguan pada bagian sistem yang lain [2].

2.2 Jaringan Distribusi