Pembahasan HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah melalui uji varian, tahapan berikutnya adalah nilai signifikasi 2 tailed dengan probabilitas 0,01. Hasil signifikasi menunjukkan 0,008 0,01, dan hasil signifikasi menunjukkan 0,000 0,01. Dengan demikian H ditolak dan H a diterima, yaitu terdapat perbedaan penilaian responden terhadap difusi inovasi penangkapan ikan dan peningkatan pendapatan nelayan.

IV.4 Pembahasan

Berdasarkan data analsis tabel tunggal, maka dapat dilihat tentang pendapat responden mengenai penyerapan inovasi-inovasi terbaru tentang penangkapan ikan baik nelayan tradisional maupun modern dan peningkatan pendapatan nelayan Kabupaten Batu Bara sedikit yang memilih untuk mengadopsi teknologi baru yang lebih menunjang efektifitas dan efesiensi dari segi waktu dan tenaga, permasalahan ini sebenarnya sudah dijelaskan oleh peneliti di bab sebelumnya bagaimana kondisi yang nyata terdapat dilapangan. Sulit untuk masyarakat nelayan merubah pola pemikiran mereka untuk bisa memasuki jenjang kesejahteraan yang lebih mapan, dikarenakan penggunaan alat dan tata cara penangkapan ikan sebenarnya lebih menguntungkan dan tetap menjaga kelestarian alam bawah laut, serta tetap menjaga stabilitas tempo melaut. Berdasarkan analisis tabel tunggal, maka dapat dilihat bahwasanya banyak nelayan yang tidak memiliki pendidikan yang cukup untuk dapat mengembangkan potensi dirinya dalam implementasi pekerjaan sebagai nelayan. Kemudian banyak pula nelayan yang harus menafkahi keluarganya yang rata-rata memiliki lebih dari 2 orang anak, dan yang terparah dengan pekerjaan sebagai nelayan yang mendapatkan penghasilan apabila ikan dan cuaca mendukung, mereka juga harus memberi dan merawat hampir 30 dari anggota keluarga yang berdomisili di tempat tinggal mereka. Tidak hanya itu, apabila mereka tidak melaut, maka 25 dari keseluruhan responden memilih tinggal dirumah bersama keluarga, daripada Universitas Sumatera Utara mencari pekerjaan lain dikarenakan faktor jarak dan potensi yang tidak memumpuni apabila harus berjualan, menjadi buruh bangunan, dan membantu petani pada saat panen. Dapat dilihat bahwa hubungan antara difusi inovasi penangkapan ikan dan peningkatan pendapatan nelayan sangat rendah tetapi pasti, dalam arti lain, hubungan yang ditunjukkan antara kedua variabel di atas sulit untuk di interpretasikan keberhasilannya. Dengan kehadiran sebuah inovasi terbaru, belum tentu akan meningkatkan pendapatan nelayan secara keseluruhan. Oleh karena itu, sesuai dengan rumusan masalah, peneliti dapat mengambil benang merah bahwasanya difusi inovasi penangkapan ikan belum tentu dapat dijadikan tolak ukur untuk peningkatan pendapatan nelayan. Analisis tabel tunggal juga mendeskripsikan wawasan responden tentang informasi- informasi seputar teknologi dalam dunia kelautan dan perikanan yang sangat rendah, dimana sikap apatis yang ditimbulkan oleh nelayan dalam menanggapi berbagai informasi baru tentang penggunaan teknologi terbaru dalam penangkapan ikan. Ini merupakan problematika yang didapat peneliti dari nelayan tradisional. Lain halnya lagi nelayan modern, dimana mereka memiliki wawasan cukup luas tentang bagaimana, apa, dan seperti apa alat penangkapan ikan yang baru digunakan, tetapi permasalahannya adalah kabupaten Batu Bara merupakan pesisir semenanjung yang hampir memiliki kedalaman kurang dari 20 meter, kemudian ditambah lagi penggunaan teknologi penangkapan ikan yang modern ini harus digunakan pada kedalaman minimal 20 sampai 60 meter tetapi, digunakan pada kedalaman 15 meter. Ini permasalahan yang menyebabkan habitat laut menjadi hancur. Bibit ikan yang baru menetas juga terkena dampak dari penggunaan alat ini. Alat ini biasa disebut pukat gerandong dan pukat harimau. Banyak pula responden yang berharap adanya keprihatinan pemerintah dalam menanggapi pelbagai masalah di atas. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat dilihat adanya pengaruh antara difusi inovasi penangkapan ikan dengan peningkatan pendapatan nelayan. Dan diketahui besar korelasi Spearman Rho adalah 0,872. Berdasarkan skala Guidford, hasil 0,872 menunjukkan hubungan linier yang sangat kuat dan pasti antara kedua variabel namun tidak signifikan Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan

Berdasarkan penyajian dan analisis data yang telah dilakukan sesuai dengan langkah- langkah yang dituntut dan telah dilaksanakan, maka dapat ditarik kesimpulan dari tabel tunggal sebagai berikut: 1. Terdapat respon positif dari responden tentang kehadiran peneliti yang memperhatikan permasalahan nelayan kabupaten Batu Bara yang saat ini masih dibawah dari garis sejahtera. 2. Responden yang seluruhnya adalah bermata pencaharian sebagai nelayan, memiliki ketertarikan yang rendah tetapi positif mengenai penyerapan inovasi-inovasi terbaru yang berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan nelayan. 3. Nelayan memilih lebih baik tetap menggunakan perangkat tradisional agar kontinuitas dalam melaut tetap terjaga. 4. Nelayan juga berpendapat, ketergantungan nelayan terhadap toke juga menjadi masalah dalam penangkapan ikan, terkadang sering terjadi keributan hingga pertengkaran dengan toke karena sering terjadinya kerusakan baik itu dari kapal maupun jaring yang digunakan sehingga harus memotong penghasilan nelayan. 5. Masih banyak nelayan yang menggunakan sarana simpan pinjam kepada toke hanya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan keluarganya. 6. Minimnya pengetahuan, mengakibatkan kerusakan habitat laut yang membuat ikan sulit untuk di dapat. 7. Belum adanya campur tangan pemerintah untuk menjamin stabilitas harga jual ikan, sehingga banyak ikan yang diangkut terpaksa dijual dengan harga murah. Dan harga Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Pendapatan Usaha Penangkapan Ikan Bilih Di Danau Toba Dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga Studi Kasus : Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir

4 69 61

Difusi Inovasi Penangkapan Ikan dan Peningkatan Pendapatan Nelayan (Studi Korelasional Pada Nelayan Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara)

1 38 102

KARAKTERISTIK NELAYAN DI DESA BANDAR RAHMAT KECAMATAN TANJUNG TIRAM KABUPATEN BATU BARA.

2 13 24

Difusi Inovasi Penangkapan Ikan dan Peningkatan Pendapatan Nelayan (Studi Korelasional Pada Nelayan Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara)

0 0 14

Difusi Inovasi Penangkapan Ikan dan Peningkatan Pendapatan Nelayan (Studi Korelasional Pada Nelayan Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara)

0 0 2

Difusi Inovasi Penangkapan Ikan dan Peningkatan Pendapatan Nelayan (Studi Korelasional Pada Nelayan Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara)

0 0 11

Difusi Inovasi Penangkapan Ikan dan Peningkatan Pendapatan Nelayan (Studi Korelasional Pada Nelayan Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara)

0 0 17

Difusi Inovasi Penangkapan Ikan dan Peningkatan Pendapatan Nelayan (Studi Korelasional Pada Nelayan Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara)

0 0 2

Difusi Inovasi Penangkapan Ikan dan Peningkatan Pendapatan Nelayan (Studi Korelasional Pada Nelayan Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara)

0 0 11

Analisis Tingkat Kesejahteraan dan Pola Pendapatan Nelayan di Desa Bogak Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara

0 3 13