Umum Percobaan Berbeban Load Test

29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Umum

Dengan melakukan analisa aliran daya dapat diketahui besarnya nilai daya keluaran, torsi dan efisiensi dari motor tersebut. Untuk dapat melakukan analisa aliran daya pada motor induksi lima phasa rotor sangkar perlu terlebih dahulu diketahui parameter – parameter dari motor tersebut dengan melakukan beberapa percobaan. Percobaan - percobaan tersebut antara lain: a. Percobaan beban nol b. Percobaan tahanan stator c. Percobaan rotor ditahan d. Percobaan berbeban 4.2 Percobaan Menentukan Parameter Motor Induksi Lima Phasa 4.2.1 Percobaan Beban Nol No Load Test 4.2.1.1 Rangkaian Percobaan Gambar 4.1 Rangkaian Percobaan Beban Nol Motor Induksi Lima Phasa Universitas Sumatera Utara 30 4.2.1.2 Prosedur Percobaan: 1. Rangkai percobaan seperti pada gambar 2. Tutup saklar S1. 3. Naikkan tegangan autotrafo AC PTAC yang akan disuplai motor induksi sampai mencapai 380 volt. 4. Atur nilai torsi beban sebesar 0 N.m. 5. Mencatat arus beban nol I , tegangan input V , Cosφ o , putaran motor rpm dan daya input P in . 6. Turunkan autotrafo AC PTAC hingga motor berhenti. 7. Lepaskan saklar S1 8. Percobaan selesai 4.2.1.3 Data Hasil Percobaan Tabel 4.1 Data Hasil Percobaan Uji Beban Nol V Volt I Ampere P in Watt Cosφ o Nr rpm 250 3,75 2510,16 0,63 1452 4.2.1.4 Analisa Data Hasil Percobaan Dalam menganalisa data percobaan beban nol digunakan persamaan berikut: Cosφ o = Pin 4,25. ��.�� Rm = Vo ��.����� Universitas Sumatera Utara 31 Xm = Vo ��.����� Maka, Rm = 250 0.63 � 3,75 ; Rm = 104,16 Ω Xm = 250 0.77 � 3,75 ; Xm = 86,21 Ω Selanjutnya dapat dibuat dalam tabel sebagai berikut : Tabel 4.2 Hasil Analisa Data Percobaan Uji Beban Nol Vo Volt Io Ampere Pin Watt Rm Ω Xm Ω 250 3,75 2510,16 104,16 86,21

4.2.2 Percobaan Tahanan Stator DC Test

4.2.2.1 Rangkaian Percobaan Gambar 4.2 Rangkaian Percobaan Tahanan Stator Motor Induksi Lima Phasa Universitas Sumatera Utara 32 4.2.2.2 Prosedur Percobaan 1. Rangkaian percobaan dibuat sperti pada gambar. 2. Sambungkan terminal stator A-B ke terminal PTDC 1. 3. Tutup saklar S 1 . 4. Naikkan tegangan PTDC 1 yang di suplai ke motor induksi sampai mencapai 10 volt lalu mencatat tegangan DC V 1 dan arus DC A 1 . 5. Langkah ke-4 diulang untuk tegangan 20 volt dan 30 volt. 6. Turunkan PTDC 1 sampai nol lalu lepaskan S 1 . 7. Percobaan 2-6 diulang kembali dengan tegangan terminal stator B-C, C-D, D-E, dan E-A 8. Percobaan selesai. 4.2.2.3 Data Hasil Percobaan Tabel 4.3 Data Hasil Percobaan Tahanan Stator Motor Induksi Lima Phasa Phasa Vdc volt Idc ampere 10 0,38 A-B 20 0,7 30 1,1 10 0,34 B-C 20 0,68 30 1,1 Universitas Sumatera Utara 33 Phasa Vdc volt Idc ampere 10 0,36 C-D 20 0,68 30 1,1 10 0,34 D-E 20 0,69 30 1,1 10 0,37 E-A 20 0,68 30 1,1 4.2.2.4 Analisa Data Hasil Percobaan Dalam menganalisa data hasil percobaan pengukuran tahanan digunakan persamaan sebagai berikut: R dc = ��� 2. ��� R ac = k. R dc = 1,25 R dc Contoh perhitungan untuk phasa A-B: • R dc10 = 10 2.0,38 = 13,16 Ω R ac = 1,25 x 13,16 = 16,45 Ω • R dc20 = 20 2.0,7 = 14,28 Ω R ac = 1,25 x 13,16 = 17,85 Ω Universitas Sumatera Utara 34 • R dc10 = 30 2.1,1 = 13,63 Ω R ac = 1,25 x 13,63 = 17,04 Ω Dengan cara yang sama, data-data berikutnya dihitung dan dibuat dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.4 Hasil Analisa Data Percobaan Tahanan Stator Motor Induksi Lima Phasa Phasa V dc volt I dc ampere R dc Ω R ac Ω R ac avg Ω 10 0,38 13,16 16,45 A-B 20 0,7 14,28 17,85 30 1,1 13,63 17,04 10 0,34 14,7 18,4 B-C 20 0,68 14,7 18,4 30 1,1 13,63 17,04 10 0,36 13,8 17,25 C-D 20 0,68 14,7 18,4 17,57 30 1,1 13,63 17,04 10 0,34 14,7 18,4 D-E 20 0,69 14,5 18,12 30 1,1 13,63 17,04 10 0,37 13,51 16,7 E-A 20 0,68 14,7 18,4 30 1,1 13,63 17,04 Universitas Sumatera Utara 35 Perhitungan secara teori tahanan total belitan pada stator Rs adalah sebagai berikut: 1 phasa = 6 gulungan 1 gulungan = 90 belitan 1 phasa = 6 x 90 = 540 belitan Maka, untuk lima 5 phasa = 540 x 5 = 2.700 belitan 1 buah belitan L = 41,5 cm = 0,415 m Maka, total panjang belitan L total = 0,415 x 2700 = 1120,5 m Rumus umum mencari nilai tahanan : Rs = ρ.LA , Dimana: ρ = 1,68 x 10 -8 Ώ.m d = 0,6 mm r = 0,3 mm A = �� 2 = 3,14 x 0,3 2 mm 2 A = 0,2826 mm 2 Maka : Rs = 1,68 x 10 -8 Ώ.m x 1120,5 m 0,2826.10 -6 m 2 =66,61 Ω Jadi, total tahanan belitan pada stator Rs adalah 66,61 Ω Universitas Sumatera Utara 36

4.2.3 Percobaan Rotor Ditahan Blocked Rotor

4.2.3.1 Rangkaian Percobaan Gambar 4.3 Rangkaian Percobaan Rotor Ditahan Motor Induksi Lima Phasa 4.2.3.2 Prosedur Percobaan 1. Rangkaian percobaan dibuat seperti pada gambar 2. Tutup saklar S1. 3. Diatur torsi beban sampai rotor pada motor induksi lima phasa di-blok diberhentikan putarannya Nr = 0. 4. Mencatat besarnya nilai tegangan blok rotor V BR , arus blok rotor I BR , daya input P in , dan besarnya torsi beban ketika Nr = 0. 5. Lepaskan saklar S1. 6. Percobaan selesai Universitas Sumatera Utara 37 4.2.3.3 Data Hasil Percobaan Tabel 4.5 Data Hasil Percobaan Uji Blocked Rotor Motor Induksi Beban V BR volt I BR ampere P in watt Nr rpm Torsi Nm 210,7 6 4120 4,4 4.2.3.4 Analisa Data Hasil Percobaan Dalam menganalisa data hasil percobaan rotor ditahan, digunakan persamaan berikut: Z br = ��� 4.25. ��� Z br = Z br Cosφ + j Z br Sinφ = r br + jx br Ω P in = 4,25. V BR . I BR . Cosφ Cosφ = 4120 4,25.210,7.6 = 0,76 ; Sinφ = 0,65 Z br = 210,7 4,25.6 = 8,26 Ω r br = Z br Cosφ = 8,26 x 0,76 = 6,27 Ω x br = Z br Sinφ = 8,26 x 0,65 = 5,37 � Z hs = Z br = 8,26 Ω Universitas Sumatera Utara 38 Selanjutnya hasil analisa data dapat dibuat dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.6 Hasil Analisa Data Percobaan Rotor Ditahan V hs volt I hs ampere P watt Z hs Ω Cosφ 210,7 6 4120 8,26 0,76

4.3 Percobaan Berbeban Load Test

4.3.1 Rangkaian Percobaan Gambar 4.4 Rangkaian Percobaan Berbeban Motor Induksi Lima Phasa 4.3.2 Prosedur Percobaan 1. Rangkai percobaan seperti pada gambar 2. Tutup saklar S1. Universitas Sumatera Utara 39 3. Naikkan tegangan autotrafo AC PTAC yang akan disuplai ke motor induksi sampai mencapai 380 volt. 4. Atur nilai torsi beban sebesar 0,5 N.m. 5. Mencatat arus I, tegangan input V, Cosφ o , putaran motor rpm dan daya input P in . 6. Langkah ke-4 dilakukan untuk torsi beban sebesar 1 N.m, 1,5 N.m, 2 N.m dan 2,5 N.m. 7. Turunkan autotrafo AC PTAC hingga motor berhenti. 8. Lepaskan saklar S1. 9. Percobaan selesai. 4.3.3 Data Hasil Percobaan Tabel 4.7 Data Hasil Percobaan Berbeban T load N.m V volt I ampere P in watt Cosφ Nr 0,5 250 4 2805 0,66 1438 1 250 4,1 2962,25 0.68 1426 1,5 250 4,2 3034,5 0,68 1414 2 250 4,3 3198,125 0,7 1397 2,5 250 4,5 3442,5 0,72 1374 Universitas Sumatera Utara 40 4.3.4 Analisa Data Hasil Percobaan Dalam menganalisa aliran daya, torsi dan efisiensi dari data hasil percobaan berbeban digunakan persamaan sebagai berikut: Pada saat pengujian torsi beban sebesar 0,5 N.m 1. Daya masuk pada motor P in = 4,25.V.I. Cosφ P in = 4.25 x 250 x 4 x0,66 = 2805 watt 2. Rugi daya belitan stator P SCL = I 1 2 .Rs = 4 2 x 66,61 = 1065,76 watt 3. Rugi daya inti Pc = P nl – P oSCL = 2510,16 – 926,7 = 1573,46 watt dimana: P nl = daya masuk pada saat beban nol P oSCL = rugi daya pada belitan stator ketika beban nol 4. Daya keluar stator P OS = P in – Pc + P SCL = 2805 – 1573,46 + 1065,76 = 165,78 watt 5. Daya keluar motor kotor P CONV = P OS x 1-S Universitas Sumatera Utara 41 = 165,78 x 1-0,0413 = 158,93 watt Dimana slip S = ��−�� �� = 1500 −1438 1500 = 0,0413 = 4,13 6. Rugi yang disebabkan oleh gesekan dan angin Pt = 2 x Pin = 0,02 x 2805 = 56,1 watt 7. Daya keluaran bersih Pout = P CONV – Pt = 158,93 – 56,1 = 102,83 watt 8. Maka nilai torsi dan efisiensi adalah sebagai berikut: a. T = 9,55. ���� �� = 9,55 � 102,83 1438 = 0,68 N.m b. � = ���� ��� = 102 ,83 2805 = 3,6 Universitas Sumatera Utara 42 Selanjutnya hasil analisa data dapat dibuat dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.8 Hasil Analisa Data Percobaan Berbeban T load N.m I ampere V volt Cos φ P in watt Nr rpm Pout watt � T N.m 0,5 4 250 0,66 2805 1438 102,83 3,6 0,68 1 4,1 250 0,68 2962,25 1426 196,565 6,6 1,32 1,5 4,2 250 0,68 3034,5 1414 208,96 6,8 1,51 2 4,3 250 0,70 3198,125 1397 302,12 9,45 2,1 2,5 4,5 250 0,72 3442,5 1374 407,644 11,84 2,83 Universitas Sumatera Utara 43 Kurva yang menggambarkan karakteristik torsi dengan kecepatan putaran rotor adalah: Gambar 4.5 Kurva karakteristik kecepatan putaran rotor – torsi motor induksi Kurva karakteristik yang menunjukkan effisiensi motor induksi sebagai fungsi dari daya output P out adalah: Gambar 4.6 Kurva karakteristik daya ouput – effisiensi 0,5 1 1,5 2 2,5 3 1374 1397 1414 1426 1438 T N .m nr rpm 2 4 6 8 10 12 14 102,83 196,56 208,96 302,12 407,64 η Pout watt Universitas Sumatera Utara 44 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan