Percobaan Tahanan Stator DC Test

31 Xm = Vo ��.����� Maka, Rm = 250 0.63 � 3,75 ; Rm = 104,16 ٠Xm = 250 0.77 � 3,75 ; Xm = 86,21 ٠Selanjutnya dapat dibuat dalam tabel sebagai berikut : Tabel 4.2 Hasil Analisa Data Percobaan Uji Beban Nol Vo Volt Io Ampere Pin Watt Rm ٠Xm ٠250 3,75 2510,16 104,16 86,21

4.2.2 Percobaan Tahanan Stator DC Test

4.2.2.1 Rangkaian Percobaan Gambar 4.2 Rangkaian Percobaan Tahanan Stator Motor Induksi Lima Phasa Universitas Sumatera Utara 32 4.2.2.2 Prosedur Percobaan 1. Rangkaian percobaan dibuat sperti pada gambar. 2. Sambungkan terminal stator A-B ke terminal PTDC 1. 3. Tutup saklar S 1 . 4. Naikkan tegangan PTDC 1 yang di suplai ke motor induksi sampai mencapai 10 volt lalu mencatat tegangan DC V 1 dan arus DC A 1 . 5. Langkah ke-4 diulang untuk tegangan 20 volt dan 30 volt. 6. Turunkan PTDC 1 sampai nol lalu lepaskan S 1 . 7. Percobaan 2-6 diulang kembali dengan tegangan terminal stator B-C, C-D, D-E, dan E-A 8. Percobaan selesai. 4.2.2.3 Data Hasil Percobaan Tabel 4.3 Data Hasil Percobaan Tahanan Stator Motor Induksi Lima Phasa Phasa Vdc volt Idc ampere 10 0,38 A-B 20 0,7 30 1,1 10 0,34 B-C 20 0,68 30 1,1 Universitas Sumatera Utara 33 Phasa Vdc volt Idc ampere 10 0,36 C-D 20 0,68 30 1,1 10 0,34 D-E 20 0,69 30 1,1 10 0,37 E-A 20 0,68 30 1,1 4.2.2.4 Analisa Data Hasil Percobaan Dalam menganalisa data hasil percobaan pengukuran tahanan digunakan persamaan sebagai berikut: R dc = ��� 2. ��� R ac = k. R dc = 1,25 R dc Contoh perhitungan untuk phasa A-B: • R dc10 = 10 2.0,38 = 13,16 Ω R ac = 1,25 x 13,16 = 16,45 Ω • R dc20 = 20 2.0,7 = 14,28 Ω R ac = 1,25 x 13,16 = 17,85 Ω Universitas Sumatera Utara 34 • R dc10 = 30 2.1,1 = 13,63 Ω R ac = 1,25 x 13,63 = 17,04 Ω Dengan cara yang sama, data-data berikutnya dihitung dan dibuat dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.4 Hasil Analisa Data Percobaan Tahanan Stator Motor Induksi Lima Phasa Phasa V dc volt I dc ampere R dc Ω R ac Ω R ac avg Ω 10 0,38 13,16 16,45 A-B 20 0,7 14,28 17,85 30 1,1 13,63 17,04 10 0,34 14,7 18,4 B-C 20 0,68 14,7 18,4 30 1,1 13,63 17,04 10 0,36 13,8 17,25 C-D 20 0,68 14,7 18,4 17,57 30 1,1 13,63 17,04 10 0,34 14,7 18,4 D-E 20 0,69 14,5 18,12 30 1,1 13,63 17,04 10 0,37 13,51 16,7 E-A 20 0,68 14,7 18,4 30 1,1 13,63 17,04 Universitas Sumatera Utara 35 Perhitungan secara teori tahanan total belitan pada stator Rs adalah sebagai berikut: 1 phasa = 6 gulungan 1 gulungan = 90 belitan 1 phasa = 6 x 90 = 540 belitan Maka, untuk lima 5 phasa = 540 x 5 = 2.700 belitan 1 buah belitan L = 41,5 cm = 0,415 m Maka, total panjang belitan L total = 0,415 x 2700 = 1120,5 m Rumus umum mencari nilai tahanan : Rs = ρ.LA , Dimana: ρ = 1,68 x 10 -8 Ώ.m d = 0,6 mm r = 0,3 mm A = �� 2 = 3,14 x 0,3 2 mm 2 A = 0,2826 mm 2 Maka : Rs = 1,68 x 10 -8 Ώ.m x 1120,5 m 0,2826.10 -6 m 2 =66,61 Ω Jadi, total tahanan belitan pada stator Rs adalah 66,61 Ω Universitas Sumatera Utara 36

4.2.3 Percobaan Rotor Ditahan Blocked Rotor