Return Loss Pola Radiasi

12 yang direfleksikan dengan yang dikirimkan disebut sebagai koefisien refleksi tegangan Γ pada persamaan 2.3 [3]: 2.3 Dimana Z L adalah impedansi beban load dan Z adalah inpedansi saluran. Sedangkan rumus untuk mencari nilai VSWR adalah persamaan 2.4 [3]: 2.4 Kondisi yang paling baik adalah ketika nilai VSWR sama dengan satu, yang berarti tidak ada refleksi atau saluran dalam keadaan matching sempurna, tetapi pada prakteknya sangat sulit untuk diperoleh. Oleh karena itu, nilai standar VSWR yang diizinkan dalam perancangan antena adalah maksimal 2.

2.4.3 Return Loss

Return loss adalah perbandingan antara amplitudo dari gelombang yang direfleksikan terhadap amplitudo gelombang yang dikirimkan. Return loss dapat terjadi karena adanya diskontinuitas mismatched di antara saluran transmisi dengan impedansi masukan beban antena [3]. Return loss dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 2.5 [3]: 2.5 Z Z Z Z v v L L              1 1 min max V V VSWR   10 log 20 dB RL Universitas Sumatera Utara 13 Frekuensi kerja dari antena yang baik adalah ketika return loss bernilai ≤ 10 dB sehingga dapat dikatakan nilai gelombang yang direfleksikan tidak terlalu besar dibandingkan dengan gelombang yang ditransmisikan, atau dengan kata lain saluran transmisi sudah matching. Nilai parameter ini menjadi salah satu acuan dalam melihat apakah suatu antena sudah dapat bekerja pada frekuensi yang diharapkan atau tidak.

2.4.4 Pola Radiasi

Pola radiasi adalah fungsi matematika atau representasi grafik dari sifat radiasi antena sebagai fungsi koordinat ruang [3]. Sifat radiasi tersebut meliputi kerapatan fluks, intensitas radiasi, kuat medan, atau polarisasi. Biasanya sifat dari radius yang sangat dipentingkan adalah persebaran secara tiga dimensi atau dua dimensi dari energi yang diradiasikan antena. Berikut merupakan contoh dari pola radiasi: a. Pola Isotropic, merupakan antena yang memiliki radiasi sama besar ke segala arah. b. Pola Directional, merupakan antena yang memiliki pola radiasi yang lebih efektif pada arah-arah tertentu saja. c. Pola Omnidirectional, merupakan antena yang memiliki pola radiasi yang sama hanya pada bidang tertentu. Universitas Sumatera Utara 14 Gambar 2.6 Pola Radiasi Antena Gambar 2.6 [3] merupakan presentasi bagian-bagian dari pola radiasi yang ditunjukkan sebagai lobe-lobe. Lobe-lobe tersebut dapat diklasifikasikan menjadi main utama, side samping, dan back belakang. a. Main lobe, adalah lobe yang merupakan arah radiasi maksium. b. Side lobe, adalah lobe-lobe selain main lobe. c. Back lobe, adalah lobe yang arahnya berlawanan 180 o dengan main lobe. Side lobe dan back lobe merupakan minor lobe yang keberadaannya tidak diharapkan.

2.4.5 Direktivitas