Hasil Simulasi Antena Mikrostrip Dipole Dual-band Analisa Hasil Simulasi

39 Gambar 4.6 Gain Antena Mikrostrip Dipole Tunggal Frkuensi 2,35 GHz

4.4 Hasil Simulasi Antena Mikrostrip Dipole Dual-band

Setelah dilakukan perancangan dan optimalisasi dari karakteristik antena dipole dual-band, maka diperoleh model rancangan antena seperti terlihat pada Gambar 3.8. Dari hasil simulasi diperoleh nilai VSWR sebesar 1,41 untuk frekuensi 2,35 GHz dan VSWR 1,24 untuk frekuensi 3,35 GHz seperti diperlihatkan pada Gambar 4.7. Gambar 4.7 Grafik VSWR Antena Gain = 2,04 dB Universitas Sumatera Utara 40 Dari hasil simulasi diketahui pula bahwa pola radiasi dari antena adalah Omni-directional dimana pola radiasinya berbentuk donat doughnut shape seperti diperlihatkan pada Gambar 4.8. a b Gambar 4.8 Pola Radiasi Antena a 2,35 GHz b 3,35 GHz Gain yang diperoleh dari antena mikrostrip dipole dual-band adalah sebesar 1,77 dB untuk frekuensi 2,35 GHz dan 2,50 dB untuk frekuensi 3,35 GHz seperti diperlihatkan pada Gambar 4.9. a b Gambar 4.9 Gain Antena a frekuensi 2,35 GHz b 3,35 GHz Gain = 2,50 dB Gain = 1,77 dB Universitas Sumatera Utara 41

4.5 Analisa Hasil Simulasi

Adapun hasil simulasi yang akan dilakukan analisis pada bagian ini adalah gain, VSWR, dan bandwidth. a. Gain Dari hasil simulasi diperoleh nilai gain sebesar 1,77 dB pada frekuensi 2,35 GHz dan 2,50 dB pada frekuensi 3,35 GHz seperti diperlihatkan pada Gambar 4.9. Secara teori, gain dari suatu antena dipole ideal adalah sebesar 2,15 dB [3]. Hal ini diperoleh dari : b. VSWR Untuk memperoleh nilai VSWR dari perhitungan, dicari terlebih dahulu impedansi antena Z A dengan menggunakan smith chart seperti pada Gambar 4.10.   643 , 1 435 , 2 4 2 4 4 4 2 max            in rad rad C P U P U D dB D G 15 , 2 log 10    Universitas Sumatera Utara 42 2,35 GHz = 35,5 – j1,9 Ω 3,35 GHz = 40,5 + j3 ,1 Ω Gambar 4.10 Impedansi Input Antena Nilai impedansi antena untuk frekuensi 2,35 GHz yang diperoleh dari Gambar 4.10 adalah sebesar 35,5 – j1,9 Ω. Berdasarkan Persamaan 2.3 diperoleh nilai VSWR sebesar 1,42. 42 , 1 172 , 1 172 , 1 172 , 023 , 17 , 023 , 17 , 9 , 1 5 , 85 9 , 1 5 , 14 50 9 , 1 9 , 35 50 9 , 1 5 , 35 2 2                        VSWR j j j j j Universitas Sumatera Utara 43 Nilai impedansi antena untuk frekuensi 3,35 GHz yang diperoleh dari Gambar 4.10 adalah sebesar 40,5 + j3 ,1 Ω. Berdasarkan Persamaan 2.3 diperoleh nilai VSWR sebesar 1,22. c. Bandwidth Adapun nilai bandwidth yang diperoleh dari hasil simulasi pada frekuensi 2,35 GHz adalah sebesar 242 Mhz 2232 – 2474 MHz sedangkan pada frekuensi 3,35 GHz sebesar 359 MHz 3166 – 3525 MHz. Bandwidth dari antena dapat terlihat pada Gambar 4.11. 22 , 1 101 , 1 101 , 1 101 , 038 , 1 , 038 , 1 , 1 , 3 5 , 90 1 , 3 5 , 9 50 1 , 3 5 , 40 50 1 , 3 5 , 40 2 2                       VSWR j j j j j Universitas Sumatera Utara 44 Gambar 4.11 Bandwidth Antena Sehingga berdasarkan Persamaan 2.1 diperoleh bandwidth sebesar 10,3 untuk frekuensi 2,35 GHz dan 10,7 untuk frekuensi 3,35 GHz. Untuk frekuensi 2,35 GHz : Untuk frekuensi 3,35 GHz : 3 , 10 100 2350 2232 2474     BW 7 , 10 100 3350 3166 3522     BW Universitas Sumatera Utara 45 d. Perbandingan Antena Mikrostrip Dipole Tunggal dengan Antena Mikostrip Dipole Dual-band. Hasil analisa perbandingan antara antena mikrostrip dipole tunggal dengan mikrostrip dipole dual-band dapat dilihat pada Tabel 4.1 Tabel 4.1. Analisa Perbandingan Antara Antena Mikrostrip Dipole Tunggal Dengan Mikrostrip Dipole Dual-band No Parameter Frekuensi 2,3 GHz Frekuensi 3,3 GHz Tunggal Dual-band Tunggal Dual-band 1 VSWR 1,22 1,41 1,06 1,24 2 Bandwidth VSWR ≤ 2 410 MHz 242 MHz 730 MHz 359 Mhz 3 Gain 2,09 dB 1,77 dB 2,04 dB 2,50 dB 4 Pola Radiasi Omni- directional Omni- directional Omni- directional Omni- directional 5 Size 76×22 mm 76×22 mm 60×22 mm 76×22 mm Seperti diperlihatkan pada Tabel 4.1, nilai VSWR yang diperoleh pada antena mikrsotrip dipole tunggal adalah 1,22 untuk frekuensi 2,35 GHz dan 1,06 untuk frekuensi 3,35 GHz. Sedangkan pada antena mikrostrip dipole dual-band VSWR yang diperoleh adalah 1,41 untuk frekuensi 2,35 GHz dan 1,24 untuk frekuensi 3,35 GHz. Bandwidth yang diperoleh pada antena mikrsotrip dipole tunggal adalah 410 MHz untuk frekuensi 2,35 GHz dan 730 MHz untuk frekuensi 3,35 GHz. Sedangkan pada antena mikrostrip dipole dual-band bandwidth yang diperoleh Universitas Sumatera Utara 46 adalah 242 MHz untuk frekuensi 2,35 GHz dan 359 MHz untuk frekuensi 3,35 GHz. Gain yang diperoleh pada antena mikrsotrip dipole tunggal adalah 2,09 dB untuk frekuensi 2,35 GHz dan 2,04 dB untuk frekuensi 3,35 GHz. Sedangkan pada antena mikrostrip dipole dual-band gain yang diperoleh adalah 1,77 dB untuk frekuensi 2,35 GHz dan 2,50 dB untuk frekuensi 3,35 GHz. Pola radiasi yang diperoleh adalah omnidirectional pada kedua frekuensinya baik untuk antena mikrostrip dipole tunggal maupun antena mikrostrip dipole dual-band. Ukuran size untuk antena mikrostrip dipole tunggal adalah 76×22 mm untuk frekuensi 2,35 GHz dan 60×22 mm untuk frekuensi 3,35 Ghz. Sedangkan untuk antena mikrostrip dipole dual-band berukuran 76×22 mm. Dalam aplikasi sesungguhnya pada sistem telekomunikasi, menggunakan antena mikrostrip dipole dual-band lebih menguntungkan dibandingkan dengan dengan menggunakan dua buah antena mikrostrip dipole tunggal terutama dari sisi size dan kompleksitas perangkat pemancar. Antena mikrostrip dipole dual-band tidak memerlukan space yang besar dan hanya menggunakan satu bauh pencatu sehingga perangkat pemancar yang digunakan lebih sederhana. Universitas Sumatera Utara 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN