Dimensi Antena Mikrostrip Dipole Antena Mikrostrip Dual-band

16 b. Relative gain Didefenisikan sebagai perbandingan antara intensitas radiasi yang diterima antara suatu antena terhadap antena pembanding dengan input daya yang sama. Antena pembanding pada relative gain biasanya berupa antena dipole ½ λ.

2.4.7 Impedansi Masukan

Impedansi masukan adalah inpedansi yang direpresentasikan oleh antena pada terminalnya. Impedansi masukan biasanya dipengaruhi oleh antena lain atau objek yang ada di sekitarnya, tetapi pada umumnya sebuah antena diasumsikan sudah terisolasi. Impedansi masukan antena terdiri dari bagian riil dan imajiner, yang dapat dinyatakan dengan persamaan 2.9 [3]: 2.9 Resistansi input R A menyatakan tahanan disipasi. Reaktansi input X A menyatakan daya yang tersimpan pada medan dekat antena. Dari persamaan Z A , daya real R A yang menggambarkan banyaknya daya yang hilang melalui radiasi ataupun panas. Sedangkan komponen imajiner X A mewakili reaktansi dari antena dan daya yang tersimpan pada antena.

2.5 Dimensi Antena Mikrostrip Dipole

Dalam perancangan antena mikrostrip dipole, terlebih dahulu harus dihitung dimensi antena yang akan dibuat, khususnya panjang dari lengan dipole tersebut. Untuk memperoleh dimensi antena mikrostrip dipole, harus diketahui    A A A jX R Z Universitas Sumatera Utara 17 parameter-parameter dari bahan yang akan digunakan, yaitu tebal dielektrik h, dan konstanta dielektrik r . Untuk menghitung panjang dari lengan mikrostrip dipole, terlebih dahulu harus dihitung konstanta dielektrik efektif eff dari mikrostrip menggunakan persamaan 2.10 berikut [8]: 2.10 dimana: r = konstanta dielektrik d = tebal dielektrik mm W = lebar lengan dipole mm Sehingga diperoleh panjang total dari lengan mikrostrip dipole menggunakan persamaan 2.11 dan 2.12 berikut [8]: 2.11 2.12 dimana: λ = panjang gelombang m c = kecepatan cahaya f = frekuensi resonansi Hz L = panjang total lengan dipole m                  W d r r eff 12 1 1 2 1 2 1    eff f c    2   L Universitas Sumatera Utara 18 Selain panjang lengan mikrostrip dipole, hal lain yang perlu dilakukan perhitungan adalah lebar saluran pencatu W f . Saluran pencatu yang digunakan dalam perancangan memiliki impedansi 50 Ω. Lebar saluran pencatu dapat diperoleh dengan menggunakan Persamaan 2.13 dan 2.14[9]. 2.13 dimana : 2.14

2.6 Antena Mikrostrip Dual-band

Frekuensi ganda atau disebut juga dengan dual-band antena mikrostrip merupakan suatu jenis anrena mikrostrip yang dapat bekerja pada dua buah frekuensi yang berbeda satu dengan lainnya tanpa memerlukan dua buah antena yang berbeda secara fisik. Terdapat tiga jenis teknik untuk mendapatkan antena dengan dua frekuensi resonansi yang berbeda, yaitu [10]: a. Orthogonal mode dual-frequency patch antennas b. Multi-patch dual-frequency antennas c. Reactively-loaded dual-frequency patch antennas Orthogonal mode dual frequency patch antennas adalah satu jenis antena mikrostrip yang dicatu oleh dua mode dominan yang orthogonal satu dengan lainnya. Sedangkan multi patch dual frequency antennas adalah satu jenis antena mikrostrip yang mempergunakan lebih dari satu elemen antena dimana masing- masing elemen mempunyai frekuensi resonansi yang berbeda. Adapun jenis yang } ] 61 , 39 , 1 ln [ 2 1 1 2 ln 1 { 2 r r r f B B B h W              r Z B   2 377  Universitas Sumatera Utara 19 ketiga adalah reactively loaded dual frequency patch antenna, yaitu satu jenis antena mikrostrip yang diberi beban reaktif reactive load tambahan sehingga secara keseluruhan antena tersebut akan beresonansi pada dua frekuensi yang berbeda. Gambar 2.7 menunjukkan metode-metode untuk memperoleh antena mikrostrip dual-band. Gambar 2.7 Teknik Mendapatkan Antena Mikrostrip Dual-band

2.7 Regulasi Mengenai Broadband Wireless Access BWA