Fungsi Modal Kerja Faktor-faktor yang Mempengaruhi Modal kerja

menghasilkan pendapatan. Ada sebagian dana yang digunakan dalam satu periode akuntansi tertentu yang menghasilkan pendapatan pada periode tersebut. Sementara itu, ada pula dana yang dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan pada periode- periode selanjutnya atau dimasa yang akan datang. Jadi modal kerja menururt konsep fungsional adalah dana yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan pada saat ini sesuai dengan maksud utama didirikannya perusahaan, diantaranya adalah kas, piutang dagang sebesar harga pokoknya, persediaan, dan aktiva tetap sebesar penyusutan pada periode tersebut.

2. Fungsi Modal Kerja

Modal kerja yang cukup, memungkinkan perusahaan untuk dapat melaksanakan kegiatan perusahaan secara ekonomis dan efisien. Oleh sebab itu suatu perusahaan harus dapat menetapkan modal kerja yang tepat dan ekonomis sebab masalah modal kerja sangat kompleks dan merupakan dasar bagi suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatan perusahaan. Dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva suatu perusahaan apabila ditinjau dari fungsi bekerjanya bagian-bagian dana di suatu perusahaan dalam menghasilkan pendapatan dapat dibagi dalam tiga kelompok : a. Modal kerja, adalah modal yang secara fungsional turut mendatangkan penghasilan pada periode berjalan seperti : kas, harga pokok dalam piutang usaha, persediaan dan penyusutan aktiva tetap. b. Modal kerja potensil, adalah modal yang tertanam dalam aset yang setelah dalam perputarannya berubah menjadi kas. c. Bukan modal kerja, adalah aset yang tidak turut dalam mendatangkan penghasilan pada periode berjalan tetapi ditujukan untuk periode yang akan datang.

3. Klasifikasi Modal kerja

Secara umum suatu perusahaan tentu akan membutuhkan modal kerja yang teratur dan relatif permanen untuk menjalankan perusahaan. Oleh sebab itu seorang pimpinan harus dapat menyediakan modal kerja yang cukup pada musim di mana aktifitas perusahaan sangat memerlukan dan juga harus dapat mengatasi agar tidak terjadi kelebihan modal kerja dalam bentuk kas pada saat aktifitas perusahaan sedang menurun. Dalam menjalankan operasi sehari-hari suatu perusahaan biasanya membutuhkan modal kerja yang sifatnya adalah suatu keharusan, yaitu modal kerja yang sifatnya harus ada dalam suatu perusahaan, dan ada modal kerja menurut kebutuhan yang jumlahnya berubah-ubahsesuai dengan keadaan. Modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap hutang jangka pendek. Kelebihan inilah yang disebut modal kerja bersih net working capital. Kelebihan ini merupakan jumlah aktiva lancar yang berasal dari hutang jangka panjang dan modal sendiri. Tentunya defenisi ini bersifat kualitatif karena menunjukkan kemungkinan tersedianya aktiva lancar yang lebih besar daripada hutang jangka pendek dan menunjukkan tingkat keamanan bagi kreditur jangka pendek serta menjamin kelangsungan usaha dimasa mendatang. Modal kerja dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu:

a. Modal Kerja Permanen Permanent Working Capital

Modal kerja permanen adalah modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya dengan kata lain modal kerja yang secara terus menerus diperlukan untuk kelancaran usaha. Tanpa adanya modal kerja ini mengakibatkan operasi perusahaan akan berhenti. Modal kerja permanen ini dapat dibedakan atas: 1 Modal kerja primer Primary Working Capital Modal kerja primer adalah jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjamin kontinuitas usahanya. 2 Modal kerja normal Normal Working Capital Modal kerja normal adalah modal kerja yang diperlukan unutk memenuhi kebutuhan sesuai kapasitas produksi normal secara dinamis.

b. Modal Kerja Variabel Variable Working Capital

Modal kerja variabel adalah modal kerja yang penggunaannya selalu mengalami perubahan sesuai dengan keadaan. Modal kerja ini dapat dibedakan atas: 1 Modal kerja musiman Seasonal Working Capital Modal kerja ini jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi musiman. 2 Modal Kerja Siklis Cyclical Working Capital Modal kerja ini jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi konjungtur. 3 Modal Kerja Darurat Emergency Working Capital Modal kerja ini jumlahnya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya, misalnya adanya pemogokan buruh, banjir, perubahaan ekonomi yang mendadak, dan sebagainya Djarwanto, 2005 : 91-92.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Modal kerja

Ketersediaan modal kerja yang dibutuhkan perusahaan harus segera terpenuhi sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Namun terkadang untuk memenuhi kebutuhan modal kerja seperti yang diinginkan tidaklah mudah. Hal ini disebabkan terpenuhi tidaknya kebutuhan modal kerja sangat tergantung kepada berbagai faktor yang mempengaruhinya. Oleh karena itu, pihak manajemen dalam menjalankan kegiatan operasi perusahaan terutama dalam upaya pemenuhan modal kerja harus selalu memperhatikan faktor-faktor tersebut. Dalam praktiknya terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi modal kerja antara lain : a. Jenis Perusahaan, meliputi dua macam yaitu perusahaan jasa dan industri dimana kebutuhan modal kerja dalam perusahaan industri lebih besar jika dibandingkan perusahaan jasa. Oleh karena itu, jenis kegiatan perusahaan sangat menentukan kebutuhan akan modal kerjanya. b. Syarat Kredit, adalah penjualan yang pembayarannya dilakukan dengan cara mencicil juga sangat mempengaruhi modal kerja. c. Waktu Produksi, artinya jangka waktu atau lamanya memproduksi .suatu barang akan mempengarui modal kerja yang dibutuhkan. d. Tingkat Perputaran persediaan, pengaruhnya terhadap modal kerja sangat penting bagi perusahaan.

B. UNSUR-UNSUR MODAL KERJA

Unsur-unsur yang ada dalam modal kerja terdiri dari: 1. Kas Kas merupakan harta yang paling lancar dalam suatu perusahaan yang berupa uang tunai baik yang ada di perusahaan maupun yang ada di bank. Setiap perusahaan selalu membutuhkan kas untuk membiayai aktivitasi usahanya. Oleh karena itu setiap perusahaan harus mempunyai persediaan uang kas, sebab perusahaan kan mengalami kesulitan atau tidak dapat menjalankan usahanya tanpa adanya persediaan kas. Tetapi bukan berarti perusahaan harus menyediakan uang kas sebanyak-banyaknya, sebab hal ini berarti akan mengorbankan rentabilitasnya. Ada tiga motif memegang kas yaitu: a. Motif transaksi Transactions Motive Motif transaksi yaitu motif memegang kas untuk merencanakan pembayaran barang bahan baku dan gaji. Motif ini memungkinkan perusahaan menjalankan operasi sehari-hari seperti melakukan pembelian dan penjualan yang berhubungan dengan likuiditas, karena itu disebut juga motif likuiditas. b. Motif berjaga-jaga Safety Motive Motif berjaga-jaga yaitu motif memegang kas untuk melindungi perusahaan dari ketidakmampuan memenuhi kebutuhan akan kas. Motif ini berhubungan dengan ramalanproyeksi dari aliran kas masuk dan aliran kas keluar. Bila lamaran cukup