Neraca Jenis-jenis laporan keuangan

a. Neraca

Laporan neraca disebut juga laporan posisi keuangan perusahaan. Laporan ini menggambarkan posisi aktiva, hutang, dan modal pada suatu saat tertentu. Harahap, 2004 : 107. Isi laporan neraca yaitu: 1 Harta Aktiva Hartaaktiva merupakan bentuk dari penanaman modal perusahaan. Bentuknya dapat berupa harta kekayaan aau hak atass kekayaan atau jasa yang dimiliki oleh perusahaan. Harta kekayaan tersebut harus dinyatakan dengan jelas, diukur dalam satuan uang, dan diurutkan berdasarkan lamanya waktu atau kecepatannya berubah kembali menjadi uang. Dalam penyajian di dalam neraca, aktiva dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu: a Aktiva Lancar Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva lain yang diharapkan dapat dicairkn menjadi uang kasuang tunai baik dijual maupun dihabiskan, biasanya dalam jangka waktu satu tahun atau kurang dari satu tahun melalui operasi normal perusahaan. Adapun yang termasuk dalam aktiva lancar adalah: 1. Kas, yaitu uang tunai dan alat pembayaran lainnya yang dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan. 2. Investasi jangka pendek, yaitu surat-surat berharga yang dibeli sebagai investasi jangka pendek dari dana-dana yang sementara belum digunakan. Bila surat-surat berharga tersebut dapat segera dijual, maka surat-surat berharga tersebut dapat dianggap sebagai aktiva lancar. 3. Piutang dagang, yaitu meliputi tagihan kepada pihak lain sebagai akibat adanya penjualan barang dagangan kredit. Piutang juga dapat timbul karena hal-hal lain, seperti piutang pegawai, piutang karena penjualan aktiva tetap secara kredit, dan sebagainya. 4. Persediaan, yaitu semua barang dagangan yang dibeli atau yang diproduksi uantuk dijual kembali namun masih digudang atau belum laku dijual pada penyusunan neraca. 5. Biaya dibayar di muka, yaitu pengeluaran untuk memperoleh jasa dari pihak lain, tetapi pengeluaran tersebut belum menjadi biaya atau jasa dari pihak lain itu belum dinikmati oleh perusahaan pada periode ini melainkan pada periode berikutnya. b Aktiva tidak lancar atau aktiva tetap Aktiva tidak lancar adalah aktiva yang mempunyai umur penggunaan yang sifatnya permanen atau jangka panjang, yaitu mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak akan habis dalam satu kali perputaran perusahaan. Adapun yang termasuk dalam aktiva tidak lancar adalah: 1. Aktiva tetap, yaitu harta kekayan yang berwujud, yang bersifat relative permanen, digunakan dalam operasi regular lebih dari satu tahun, dan dibeli dengan tujuan untuk tidak dijual kembali. Yang termasuk dalam aktiva tetap adalah tanah, bangunan atau gedung, mesin-mesin, perabot dan peralatan kantor, alat pengangkutan kendaraan, sumber-sumber alam, dan lain sebagainya. 2. Investasi jangka panjang, yaitu bagi perusahaan yang cukup besar dalam arti mempunyai kekayaan atau modal yang cukup atau sering melebihi dari yang dibutuhkan, maka perusahaan ini dapat menanamkan modalnya dalam investasi jangka panjang diluar usaha pokoknya. 3. Aktiva tidak berwujud, yaitu kekayaan perusahaan yang secara fisik tidak Nampak tetapi merupakan suatu hak yang mempunyai nilai dan dimiliki oleh perusahaan untuk digunakan dalam kegiatan perusahaan.Yang termasuk dalam aktiva tak terwujud adalah hak cipta, hak sewa atau kontrak, hak monopoli, hak paten, merk dagang, goodwill, biaya organisasi, dan sebagainya. 4. Beban biaya yang digunakan, yaitu pengeluaran-pengeluaran atau biaya yang mempunyai manfaat jangka panjang, dimana pembebanannya sebagai biaya usaha yang berlangsung untuk beberapa tahun atau periode. Yang termasuk biaya yang ditangguhkan ini misalnya biaya pemasaran, biaya penelitian, dan lain-lain. 5. Aktiva tidak lancar lainnya, yaitu harta kekayaan perusahaan lain yang tidak termasuk dalam kelompok aktiva sebelumnya, misalnya gedung dalam proses, tanah dalam penyelesaian, piutang jangka panjang, dan sebagainya. 2 Passiva Passiva merupakan kewajiban atau hutang perusahaan kepada pihak lain untuk membayar sejumlah uang atau menyerahkan barang atau jasa pada waktu tertentu. Berdasarkan jangka waktu pengembaliannya atau pelunasannya hutang dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu: A. Hutang lancar atau hutang jangka pendek Hutang lancar atau hutang jangka pendek adalah kewajiban perusahaan kepada pihak lain yang harus dipenuhi dalam waktu satu tahun atau kurang dari satu tahun sejak neraca disusun. Adapun yang termasuk dalam hutang lancar adalah: 1 Hutang dagang, yaitu semua pinjaman yang timbul karena pembelian barang- barang dagangan atau jasa secara kredit. 2 Hutang wesel, yaitu hutang yang disertai dengan janji tertulis untuk melakukan pembayaran sejumlah tertentu pada waktu tertentu dimasa yang akan datang. 3 Penghasilan yang ditangguhkan atau penghasilan yang diterima dimuka, yaitu penerimaan uang atas penjualan barang atau jasa yang belum direalisir. 4 Hutang dividen, yaitu bagian laba perusahaan yang diberikan sebagai dividen kepada pemegang saham tetapi belum dibayarkan pada waktu neraca disusun. 5 Penarikan cek yang melebihi simpanan di bank. 6 Hutang pajak, yaitu beban pajak perseroan yang belum dibayar pada waktu neraca disusun. 7 Biaya yang masih harus dibayar, yaitu biaya-biaya yang sudah terjadi tetapi belum dilakukan pembayaran. 8 Hutang jangka panjang yang telah jatuh tempo, yaitu sebagian atau seluruh hutang jangka panjang yang sudah menjadi hutang jangka pendek karena sudah sampai waktunya untuk dilunasi. B. Hutang jangka panjang Hutang jangka panjang adalah hutang perusahaan kepada pihak lain yang harus dipenuhi dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Adapun yang termasuk hutang jangka panjang adalah: 1 Hutang hipotik, yaitu surat tanda berhutang dimana pembayarannya dijamin dengan aktiva tertentu seperti bangunan, tanah, perabot, dan sebagainya. 2 Hutang obligasi, yaitu surat tanda berhutang yang dikeluarkan dibawah cap segel, yang berisi kesanggupan membayar pokok pinjaman pada waktu jatuh tempo dan membayar bunganya secara teratur pada setiap interval waktu tertentu yang telah disepakati. 3 Wesel bayar jangka panjang, yaitu wesel bayar dimana jangka waktu pembayarannya lebih dari satu tahun. 3 Modal Modal adalah dana yang bersumber dari pemilik perusahaan, yang disebut juga sebagai modal sendiri. Modal dapat diartikan juga sebagai kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh hutang-hutangnya.

b. Perhitungan Laba-Rugi