Analisis Laporan Keuangan Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (Kp-Ri Mutiara) Kisaran

(1)

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA

KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KP-RI MUTIARA) KISARAN

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh:

VERA RONAULI SIMARMATA 122101139

Guna Memenuhi Salah Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NAMA : VERA RONAULI SIMARMATA

NIM : 122101139

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN JUDUL : ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA

KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KP-RI MUTIARA) KISARAN

Tanggal : ... 2015 DOSEN PEMBIMBING

Dra. Marhayanie, M.Si NIP: 195804271985032002 Tanggal :... 2015 KETUA PROGRAM STUDI

DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN

Dr. Yeni Absah, SE. M.Si NIP: 197411232000122001

Tanggal :... 2015 DEKAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Prof.Dr. Azhar Maksun, SE, Mec.Ac, Ak. NIP: 195604071980021001


(3)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas kasih dan anugerahnya yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini yang berjudul Analisis Laporan Keuangan Koperasi Pegawai

Republik Indonesia (KP-RI Mutiara) Kisaran. Tujuan Penulisan Skripsi ini

dilakukan guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada Fakultas Ekonomi Universitas SumateraUtara. Tugas Akhir ini dipersembahkan khusus untuk kedua orang tua penulis yaitu Bapak Finsensius S. Simarmata dan Ibu Sariah br

Rajagukguk. Terima kasih atas kasih sayang yang tiada henti, pengorbanan serta doa

yang tulus dan tidak pernah putus untuk penulis.

Pada kesempatan ini juga, dengan hati yang tulus penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, S.E., M.Ec., Ak. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi DIII Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

3. Ibu Dra.Marhayanie, M.Si selaku Dosen Pembimbing atas ketulusan hati dan kesabarannya dalm membimbing serta bersedia meluangkan waktu dan selalu memberikan arahan dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

4. Seluruh Dosen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi yang telah


(4)

ii

5. Seluruh Staff dan Pegawai di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara terutama, untuk semua jasa-jasanya dalam memberikan bantuan kepada penulis selama perkuliahan.

6. Terima kasih yang tak terhingga kepada keluarga penulis yang tercinta atas doa dan dukungannya, Kakak, Abang dan keponakan penulis (Fristiana, Elfrina, Hendra, Rio dan Vannya).

7. Buat kekasihku Heru Persada Silalahi terima kasih atas dukungan, doa dan semangat yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

8. Teman-teman DIII Manajemen Keuangan yang tidak dapat disebutkan satu persatu namanya, terima kasih atas bantuan dan dukungannya.

9. Teman kos penulis Riance Sinaga , terima kasih atas bantuan dan

dukungannya

Akhir kata, penulis berharap agar tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan peneliti lainnya. Semoga Tuhan Yesus dan Bunda Maria memberkati selalu kepada seluruh pihak yang telah bersedia membantu penyelesaian skrpsi ini. Amin.

Medan, 6 Juni 2015 Penulis,


(5)

iii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... iii

DAFTAR TABEL... v

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Perumusan Masalah... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian... 4

BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya KP-RI Mutiara... 5

B. Jenis Usaha Kegiatan... 7

C. Struktur Organisasi... 8

D. Uraian Tugas... 9

E. Kinerja Usaha Terkini... 14

F. Rencana Kegiatan Koperasi... 14

BAB III PEMBAHASAN A. Laporan Keuangan... 19

1. Neraca ... 21

2. Neraca KP-RI Mutiara... 25

3. Laba Rugi... 28

4. Laba Rugi KP-RI Mutiara... 30

5. Rasio ... 32


(6)

iv

B. Analisis Laporan Keuangan KP-RI Mutiara... 38

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan... 53 B. Saran... 54


(7)

v

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Daftar Anggota Koperasi... 7

Tabel 3.1 Neraca (KP-RI Mutiara) 2013/ 2014... 24

Tabel 3.2 Laporan Laba Rugi SHU Indonesia KP-RI Mutiara 2013/2014... 29

Tabel 3.3 Ratio Likuiditas KP-RI Mutiara 2013/2014... 43

Tabel 3.4 Ratio Leverage KP-RI Mutiara 2013/2014... 45

Tabel 3.5 Ratio Aktivitas KP-RI Mutiara 2013/2014... 46


(8)

1

A. Latar Belakang Masalah

Koperasi adalah badan hukum yang berdasarkan atas azas kekeluargaan yang anggotanya terdiri dari orang perorangan atau badan hukum dengan tujuan untuk mensejahterakan anggotanya. Pengertian Koperasi menurut Undang-undang Nomor 25 tahun 1992 ialah bidang usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan. Maka dapat dikatakan bahwa koperasi bukan hanya memeperhatikan aspek bisnisnya, tetapi juga sosial.

Koperasi sebagai badan usaha dapat melakukan kegiatan usahanya sendiri dan dapat juga bekerja sama dengan badan usaha lain, seperti perusahaan swasta maupun perusahaan negara dengan memegang teguh prinsip koperasi bekerja yaitu ; keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka, pengelolaan dilakukan secara demokratis, pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota, pemberian balas terhadap modal terbatas , dan kemandirian. Yang membedakan koperasi dengan bentuk usaha lain dilihat dari posisi anggotanya. Dalam usahannya koperasi akan lebih banyak menekankan pada pelayanan terhadap kepentingan anggota.


(9)

Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KP-RI Mutiara) Kisaran adalah salah satu koperasi yang memiliki tujuan yang baik buat membantu perekonomian masyarakat terutama anggotanya. Adapun tujuannya ialah: (1) Meningkatkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat umuumnya, (2) Ikut membangun perekonomian nasional serta membantu meningkatkan pengetahuan tentang perkoperasian kepaada masyarakat, (3) Meningkatkan kesadaran anggota untuk menyimpan pada koperasi secara teratur.

Oleh karena itu penulis tertarik dan memilih Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) Kisaran sebagai tempat penelitian. Dalam menjalankan kegiatan usahanya KP-RI Mutiara memiliki jenis usaha yaitu : (1) menyediakan barang-barang kebutuhan pokok masyarakat khususnya para anggota koperasi, (2)memberikan/ mengadakan simpan pinjam uang kepada masyarakat khususnya para anggota koperasi, (3) memberikan pelatihan usaha kepada para anggota koperasi, (4) memberikan jasa kepada perorangan maupun borongan, (5) memberikan bantuan pelayanan permodalan kepada anggota KP-RI Mutiara dalam bentuk kredit.

Laporan keuangan merupakan hasil akhir proses akuntansi yang dibutuhkan berbagai pihak baik pihak intern (pemegang saham, manajemen perusahaan, karyawan) maupun pihak ekstern (kreditor, investor, pemerintah, otoritas pajak) perusahaan. Laporan keuangan menunjukkan ikhtisar mengenai keadaan keuangan yang telah dicapai oleh perusahaan dalam suatu periode. Laporan keuangan sendiri terdiri dari Neraca, Laporan Laba-rugi, Laporan arus kas, dan Catatan Tentang Laporan Keuangan.


(10)

Seperti umumnya badan usaha , koperasi juga membuat atau menyusun laporan keuangan guna mengetahui gambaran/ informasi yang menyeluruh mengenai keadaan harta , hutang, modal/ pendapatan hasil dan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh koperasi agar dapat berguna bagi koperasi itu juga maupun pihak- pihak yang berkepentingan.

Namun, laporan keuangan hanya menyajikan data yang bersifat umum yang merupakan suatu laporan saja, sehingga perlu analisa yang lebih jauh agar laporan keuangan tersebut relevan, jelas, mudah dimengerti, dapat diuji kebenarannya, netral serta dapat dipercaya sebagai informasi untuk pengambilan keputusan.

Ada beberapa teknik yang biasa digunakan dalam melakukan suatu analisis, dimana salah satunya adalah dengan menggunakan rasio. Analisis rasio merupakan salah satu dari teknik analis yang dapat digunakan untuk memberikan gambaran kondisi perusahaan. Dengan menggunakan analisis rasio diharapkan dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan perusahaan tersebut sebagai dasar penyusunan rencana masa akan datang.

Melihat peranan penting dari analisis laporan keuangan, maka penulis tertarik untuk menganalisis laporan keuangan koperasi pegawai Republik Indonesia Mutiara dalam tugas akhir ini dengan judul “ Analisis Laporan Keuangan Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara” sebagai judul ini penulis membatasi ruang lingkup pembahasan . Laporan keuangan yang digunakan, yaitu: Analisis pada neraca dan Analisis pada Laporan pada Hasil Usaha.


(11)

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang diajukan penulis: “Bagaimana kondisi keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara yang dilihat dari ratio likuiditas, leverage, aktivitas dan profitabilitas pada tahun 2013 dan 2014”.

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kondisi keuangan pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara selama tahun 2013- 2014.

2. Untuk mengetahui kebijakan yang dilakukan pengurus Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara dalam meningkatkan pendapatan

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang diperoleh dalam penulisan ini adalah :

a. Bagi Penulis

Memperluas wawasan dan pengetahuan penulis dalam melakukan analisis laporan keuangan dan penerapannya di perusahaan.

b. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan tambahan masukan dan informasi bagi KP-RI guna melihat perkembangan perusahaan dalam menyusun rencana dan kebijakan keuangannya pada masa yang akan datang.

c. Bagi Peneliti LainSebagai sumbangan pemikiran dan bahan referensi bagi peneliti-peneliti yang nantinya dapat memberikan perbandingan lain untuk melihat masalah yang sama pada masa yang akan datang.


(12)

5

A. Sejarah Ringkas Koperasi

Koperasi merupakan lembaga bisnis dan suatu wadah yang cocok bagi masyarakat ekonomi golongan lemah dalam meningkatkan usaha mereka sehingga dapat meningkatkan taraf hidup mereka, sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal inilah yang mendorong para pegawai negeri kabupaten Asahan di Kisaran mendirikan koperasi yang kemudian diberikan nama dengan KP-RI Mutiara. KP-RI Mutiara ini, telah berbadan hukum sejak tanggal 12 November 1988 dengan nomor 3453A/ BH/ III. Tanggal 12 November 1988. KP- RI Mutiara ini beralamat di Jalan MH Thamrin, Nomor 37 , di Kisaran Kabupaten Asahan.

Keanggotaan Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) Kisaran ada yang bertambah dan ada yang berkurang tiap tahunnya. Namun pengurangan anggota yang dikarenakan permintaan sendiri , meninggal ataupun diberhentikan tidak menjadi penghalang buat Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) buat terus berkembang. Berikut ini disajikan tabel jumlah anggota Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) tahun 2014.


(13)

Tabel 2.1

Jumlah Anggota KP-RI Mutiara Tahun 2014

NO. UNIT KERJA LK PR JUMLAH

1 SMA Negri 1 Kisaran 16 26 42

2 SMA Negri 2 Kisaran 6 8 14

3 SMK Negri 2 Kisaran 1 - 1

4 SMA Negri 1 Meranti - 1 1

5 SMP Negri 1 Kisaran 6 23 29

6 SMP Negri 2 Kisaran 6 15 21

7 SMP Negri 4 Kisaran 4 12 16

8 SMP Negri 5 Kisaran 12 7 19

9 SMP Negri 6 Kisaran 1 4 5

10 SMP Negri 7 Kisaran 5 13 18

11 SMP Negri 1 Silaulaut 2 8 10

12 SMP Negri 2 Silaulaut 4 6 10

13 SMP Negri P. Bandring 2 - 2

14 SMP Negri 1 Rawang 2 7 9

15 SMP Negri T. Raja 1 - 1

16 KP RI Mutiara Kisaran 20 17 37

17 SMP Negri 1 Seidadap - 6 6

JUMLAH: 88 153 241


(14)

Sejalan dengan Undang- undang No. 25 Tahun 1992, Koperasi sebagai badan usaha yang beranggotakan orang-orang dalam melaksanakan kegiatannya berdasarkan pada prinsip koperasi dan sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluargaan.

Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 yang berazazkan kekeluargaan dan kegotongroyongan. Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) ini bertujuan :

1. Meningkatkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya

2. Ikut membangun perekonomian nasional serta membantu meningkatkan

pengetahuan tentang perkoperasian kepada masyarakat

3. Meningkatkan kesadaran anggota untuk menyimpan pada koperasi secara teratur

Adapun permodalan di Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) bersumber dari uang simpanan pokok , uang simpanan wajib, uang simpanan sukarela, uang pinjaman , uang tambahan permodalan dari pihak ketiga dan uang penerimaan lainnya.

B. Jenis Usaha Kegiatan

Dalam menjalankan kegiatan usahanya Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) memiliki beberapa jenis usaha dengan ruang lingkup usaha yang meliputi:


(15)

1. Menyediakan barang- barang kebutuhan pokok masyarakat khususnya para anggota koperasi.

2. Memberikan/ mengadakan simpan pinjam uang kepada masyarakat

khususnya para anggota koperasi

3. Memberikan pelatihan-pelatihan usaha kepada para anggota koperasi 4. Memberikan jasa kepada perorangan maupun borongan

5. Memberikan bantuan pelayanan permodalan kepada anggota KP-RI Mutiara dalam bentuk kredit

C. Struktur Organisasi Koperasi

Struktur organisasi merupakan alat untuk mencapai tujuan atas dasar tujuan , kerjasama yang mempunyai bentuk ataupun susunan secara sistematis, jelas dan formil merumuskan bidang tugas masing-masing serta menegaskan hubungan antara yang satu dengan yang lainnya. Secara sederhana struktur organisasi menyatakan alat dan cara kerja dalam mengatur sumber daya manusia kearah pencapaian tujuan. Adapun susunan pengurus Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) tahun 2000-2015 sebagai berikut :

1. RAT (Rapat Anggota Tahunan ) 2. Badan Pengawas

a. Ketua : D. Silaen b. Sekretaris : M. Siagian c. Anggota : I. G. Pohan


(16)

3. Pengurus Harian:

a. Ketua : K. Pulungan

b. Sekretaris : E. Simangunsong c. Bendahara : H. H. Saragih 4. Dewan Penasehat:

a. Jumadi

b. Anita Hasibuan 5. Karyawan :

a. Syafriani

b. Benny .SP. Silaen

D. Uraian Tugas

Untuk mencapai efisiensi dan efektifitas usaha diatur pembagian tugas masing-masing fungsi pelaksanaan tertulis sebagai berikut :

1. Rapat Anggota (RA)

Anggota memiliki kekuasaan tertinggi dalam koperasi, yang tercermin dalam forum Rapat Anggota, sering kali secara teknis disebut RAT (Rapat Anggota Tahunan).

Fungsi Rapat Anggota adalah :

1. Menetapkan Anggaran Dasar/ART.

2. Menetapkan Kebijaksanaan Umum di bidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi.


(17)

3. Menyelenggarakan pemilihan, pengangkatan, pemberhentian, pengurus dan atau pengawas.

4. Menetapkan Rencana Kerja, Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi serta pengesahan Laporan Keuangan.

5. Mengesahkan Laporan Pertanggung-jawaban Pengurus dan Pengawas dalam melaksanakan tugasnya.

6. Menentukan pembagian Sisa Hasil Usaha.

7. Menetapkan keputusan penggabungan, peleburan, dana pembubaran koperasi.

2. Badan Pengawas

Pengawas sebagai salah satu perangkat organisasi koperasi diangkat dari dan oleh Anggota dalam Rapat Anggota Tahunan, sesuai pasal 38 UU No. 25 Tahun 1992. Berdasarkan ketentuan Pasal 39 UU No.25 Tahun 1992, fungsi tugas dan wewenang pengawas antara lain :

1. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan pengurus dan pengelola koperasi.

2. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya. 3. Meneliti catatan yang ada pada koperasi.

4. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.

5. Merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga.

6. Memeriksa sewaktu-waktu tentang keuangan dengan membuat berita acara pemeriksaannya.

7. Memberikan saran dan pendapat serta usul kepada pengurus atau Rapat Anggota mengenai hal yang menyangkut kehidupan koperasi.


(18)

8. Memperolah biaya-biaya dalam rangka menjalankan tugas sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.

9. Mempertanggungjawabkan hasil pemeriksaannya pada RAT.

3. Pengurus Harian

Pengurus dipilih dari dan oleh anggota koperasi, dan berperan mewakili anggota dalam menjalankan kegiatan organisasi maupun usaha koperasi. Pengurus dapat menunjuk manajaer dan karyawan sebagai pengelola untuk menjalankan fungsi usaha sesuai dengan ketentuan ketentuan yang ada, sebagaimana jelas tercantum dalam pasal 32 UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.

Pengurus memperoleh wewenang dan kekuasaan dari hasil keputusan RAT Pengurus berkewajiban melaksanakan seluruh keputusan RAT guna memberikan manfaat kepada anggota koperasi. Pengurus merumuskan berbagai kebijaksanaan yang harus dilakukan

pengelola (Tim Manajemen) dan menjalankan tugas-tugasnya sebagai berikut : 1. Mengelola organisasi koperasi dan usahanya

2. Membuat dan mengajukan Rancangan Program Kerja Serta Rancangan RAPBK (Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi).

3. Menyelenggarakan Rapat Anggota

4. Mengajukan Laporan Keuangan dan Pertanggung jawaban Pelaksanaan tugas. 5. Menyelenggarakan pembukaan keuangan dan invetaris secara tertib.

6. Memelihara daftar buku Anggota, buku Pengurus dan Pengawas. 7. Memberikan Pelayanan kepada Anggota Koperasi dan Masyarakat.


(19)

9. Meningkatkan pengetahuan perangkat pelaksanaan dan anggota. 10. Meningkatkan penyuluhan dan pendidikan kepada anggota

11. Mencatat mulai sampai dengan berakhirnya masa kepengurusan pengawas dan pengurus.

12. Mencatat masuk dan keluarnya anggota.

a. Ketua

Adapun tugas dari ketua adalah sebagai berikut:

a. Memimpin kegiatan Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI) berdasarkan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan keputusan rapat anggota tahunan serta kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh rapat pengurus

b. Mewakili/ penanggung jawab Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) kedalam maupun keluar

c. Memimpin rapat pleno (rapat pengurus lengkap) maupun rapat pengurus harian

d. Memimpin, mengarahkan serta mengawasi seluruh kegiatan pelaksanaan rencana kerja Koperasi

e. Sebagai kordinator KP-RI Mutiara

b. Sekretaris

Tugas dari sekretaris adalah:

a. Mengkoordinir dari seluruh kegiatan administrasi koperasi b. Mengkoordinir kegiatan sekretariat koperasi sehari-hari


(20)

c. Membantu mempersiapkan rencana kegiatan koperasi

d. Mengkoordinir bidang pembelian barang konsumsi maupun sandang

c. Bendahara

Adapun tugas dari bendahara koperasi adalah :

a. Membantu ketua dalam merumuskan kebijaksanaan dalam bidang keuangan sesuai dengan keputusan rapat pengurus dan rapat anggota b. Membantu ketua dalam mengawasi, mengarahkan penggunaan dana

sebaik-baiknya sesuai dengan kebutuhan

c. Atas perintah ketua ataupun yang mewakili, bendahara melakukan pengeluaran dana sesuai dengan kebutuhan

d. Mengupayakan pencarian dana dari anggota yang dapat digunakan untuk kegiatan kerja

e. Menyimpan dan mengadministrasikan keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara)

4. Dewan Penasehat

Sebagai penasihat ini berlaku baik bagi para manajer maupun bagi para anggota. Bagi para pengurus maminta nasihat kepada dewan penaseha adalah penting sekali artinya,terutama dalam rangka penjabaran dan penerapan kebijaksanaan operasional darikebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah dirumuskan oleh pengurus.


(21)

5. Karyawan

Adapun tugas dari karyawan adalah sebagai berikut :

a. Melaksanakan tugas yang diperintahkan oleh pengurus Koperasi

Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) b. Melaksanakan tugas segari – hari di bidang usaha.

c. Mengembangkan dan mengelola usaha untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

E. Kinerja Usaha Terkini

Untuk tercapainya tujuan utama dari Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutira) yaitu meningkatkan kesejahteraan anggota , Koperasi Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) terus berupaya melakukan peningkatan pelayanan yang baik kepada anggota maupun masyarakat. Salah satu bentuk peningkatan pelayanan kepada anggota maupun masyarakat ialah dengan kecepatan layanan, harga yang bersaing dengan pihak yang lain dan dengan kepuasan pelanggan. Saat ini Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI) bersedia memfasilitasi para anggota ataupun masyarakat untuk mendapatkan kredit dari bank yang bekerja sama dengan koperasi. Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI) juga memberikan pinjaman kepada anggota dengan bunga yang relatif rendah. Selain itu Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) juga memberikan pelatihan-pelatihan berupa pelatihan untuk para anggota yang berkeinginan membuka usaha kecil menengah.


(22)

F. Rencana Kegiatan Perusahaan

Rencana kerja Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara Kisaran (KP-RI Mutiara) tahun 2015 adalah sebagai berikut:

1. Organisasi

a. Menerima anggota yang berstatus PNS/ CPNS yang belum menjadi anggota KP-RI Mutiara sesuai dengan bunyi AD/ ART di SMP, SMA, SMK Negri dan guru/ pegawai yang diperbantukan di sekolah swasta SMP/ SMA/ SMK atau sederajat di Kisaran dan sekitarnya di Kabupaten Asahan.

b. Melaksanakan AD/ ART dan Undang- Undang No. 25 Tahun 1992 dan informasi penting tentang perkoperasian

c. Mengusahakan mengikut sertakan anggota mengikuto pendidikan/ pelatihan yang diselenggarakan pemerintah maupun koperasi dalam rangka pengkaderan

d. Menjalin kerja sama antar sesama gerakan koperasi dalam rangka keuntungan bersama

e. Memberhentikan anggota yang tidak lagi memenuhi anggaran dasar dan peraturan koperasi.

f. Menyelesaikan perubahan anggaran dasar bab 1 pasal 1 dan Bab XIX pasal 48 sesuai dengan keputusan RAT tahun buku 2011


(23)

2. Management

a. Mengusahakan RAPB yang lebih realistis

b. Menganalisa pelaksanaan anggaran dan usaha tiap bulan berpedoman prinsip akuntansi Indonesia

c. Mengusahakan peningkatan kesejahteraan, pengetahuan dan

keterampilan karyawan

d. Melaksanakan laporan- laporan ekstern e. Pengadaan alat- alat perlengkapan kantor

3. Usaha

a. Melayani pemberian pinjaman kepada anggota/ non anggota yang berstatus PNS dengan cicilan teratur (Pokok + Jasa) atas jaminan kepala unit kerja dan bendahara gaji.

b. Anggota pensiun dapat diberi jaminan tanpa melalui pimpinan unit/ bendaharawan gaji sebesar kemampuan simpanannya atau dengan brogh yang bernilai Bank.

c. Pelunasan pinjaman dapat diterima dengan menambah bunga (Jasa) satu bulan ditambah pokok pinjaman yang belum dibayar.

4. Penambahan Permodalan

Dasar pemikiran :

a. Banyaknya anggota mau meminjam ke koperasi dengan jumlah yang besar dengan tenggang waktu 3 – 5 tahun.


(24)

b. Adanya Bank pemerintah dan swasta mau menyalurkan pinjaman dengan jumlah besar dengan tenggang waktu angsuran 5 tahun.

c. Modal pada “KP-RI Mutiara” Kisaran yang relative kecil sehingga tidak dapat memenuhi kegiatan anggota.

d. Banyaknya anggota yang mengalihkan pinjaman ke Bank, maka

pengurus untuk menghadapi kenyataan ini maka permodalan koperasi kita sangat perlu untuk ditambah, maka tahun 2015 ini

- Simpanan wajib Rp. 90.000

- Menerima SSB apabila diperlukan dengan jasa 1,5 % / bulan - SHU untuk anggota dan gratifikasi/ badan pengawas/ penasehat

dibagi secara administratif.

5. Kesejahteraan Anggota

Paket Lebaran dan Paket Natal :

a. Paket lebaran dan paket natal untuk tahun 2015 direncanakan sebanyak Rp. 200.000.000

b. Paket ini dibagi 2 tahap, yaitu :

Tahap I : yaitu kepada yang beragama Islam dibayarkan 2 minggu sebelum hari Raya Idul Fitri tahun 2015

Tahap II : yaitu kepada yang beragama Kristen/ lain- lain dan dibayar 2 minggu sebelum hari Natal tahun 2015

Pembagian paket berdasarkan simpanan- simpanan (modal) anggota pada saat pembagian paket tahap I


(25)

6. Dana Sosial

1. Anggota Menikah 1 Kali : Rp. 200.000

2. Anak Lahir : Rp. 150.000

3. Anak Anggota Menikah (3x) : Rp. 150.000

4. Anggota Meninggal Dunia : Rp. 1. 500.000

5. Suami/ Istri Anggota Meninggal Dunia : Rp. 1. 250.000

6. Anak Anggota Meninggal Dunia : Rp. 500.000

Demikianlah rencana kerja Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) di kisaran untuk tahun 2015 yang dibahas secara bersama.


(26)

19

PEMBAHASAN

A. Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah produk dari manajemen dalam rangka mempertanggung-jawabkan (stewardship) penggunaan sumber daya dan sumber dana yang dipercayakan kepadanya. Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu . Bagi para analis, Laporan Keuangan merupakan media yang paling penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomis suatu perusahaan. Laporan keuangan dapat menggambarkan posisi keuangan perusahaan, hasil usaha perusahaan dalam suatu periode, dan arus dana (kas) perusahaan dalam periode tertentu. Sebagai sumber informasi, laporan keuangan harus disajikan secara wajar, transparan , mudah dipahami dan dapat diperbandingkan dengan tahun sebelumnya ataupun antar perusahaan sejenis.

Menurut Hanafi dan Halim, dalam buku Analisis Laporan Keuangan (2002:63), laporan keuangan adalah laporan yang diharapkan bisa memberi informasi mengenai perusahaan, dan digabungkan dengan informasi yang lain, seperti industri, kondisi ekonomi, bisa memberikan gambaran yang lebih baik mengenai prospek dan resiko perusahaan. Menurut Harahap, dalam buku Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan (2006:105), laporan keuangan adalah laporan yang menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka


(27)

waktu tertentu. Menurut perusahaan laporan keuangan merupakan laporan yang disusun secara periodik (tahunan) berdasarkan data/ transaksi yang benar- benar dilakukan oleh perusahaan merupakan hasil akhir dari pencatatan akuntansi/ pembukuan atas transaksi keuangan yang terjadi selama satu periode tertentu, biasanya tahunan.

Berdasarkan beberapa pengertian di atsa dapat disimpulkan bahwa Laporan keuangan adalah:

1. Merupakan produk akuntansi yang penting dan dapat digunakan untuk membuat keputusan-keputusan ekonomi bagi pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan.

2. Merupakan potret perusahaan, yaitu dapat menggambarkan kinerja keuangan maupun kinerja manajemen perusahaan, apakah dalam kondisi yang baik atau tidak.

3. Merupakan rangkaian aktivitas ekonomi perusahaan yang diklasifikasikan, pada periode tertentu.

4. Merupakan ringkasan dari suatu proses transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama periode yang bersangkutan.

Dengan menerapkan laporan keuangan secara tepat diharapkan bahwa laporan keuangan akan memberikan gambaran sebenarnya tentang kinerja manajemen perusahaan pada masa lalu dan prospek di masa yang akan datang, sehingga dapat dipercaya dan diandalkan oleh investor sebagai acuan dalam mengambil keputusan investasi. Laporan keuangan yang disusun secara baik dan sesuai standart pada


(28)

akhirnya akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan dan kuntan publik sebagai pemberi opini atas laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan sebenarnya merupakan hasil akhir dari proses pencatatan, penggabungan, dan pengikhtisaran semua transaksi yang dilakukan perusahaan dengan seluruh pihak terkait dengan kegiatan usahanya dan peristiwa penting yang terjadi di perusahaan.

Namun demikian laporan keuangan pada umumnya terdiri dari Neraca dan Laporan Laba Rugi yang berisi informasi tentang prestasi perusahaan di masa lampau dan dapat dipakai sebagai dasar untuk penetapan kebijaksanaan perusahaan dimasa yang akan datang.

Dalam melakukan analisis laporan keuangan umumnya diperlukan dua laporan keuangan yang utama yaitu sebagai berikut :

1. Neraca

2. Laporan Laba Rugi

1. Neraca

Neraca menggambarkan posisi keuangan yang berupa aset, kewajiban, dan ekuitas suatu perusahaan pada suatu saat tertentu . Aset disajikan dalam kriteria lancar dan tidak lancar . Kewajiban disajikan sebagai kewajiban jangka pendek dan jangka panjang. Ekuitas adalah hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh kewajiban perusahaan. Neraca adalah suatu laporan yang sistematis tentang aktiva (asset), hutang (liabilities) , dan modal sendiri (owners’equity) dari


(29)

suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Biasanya pada saat buku ditutup yakni akhir bulan, akhir triwulan, atau akhir tahun.

Menurut perusahaan neraca merupakan salah satu jenis laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan secara periodik, biasanya tahunan dan merupakan laporan yang menunjukkan keadaan suatu perusahaan pada tanggal tertentu.

Dalam menyajikan neraca dapat dibagi dalam 3 bentuk, yaitu:

1. Bentuk Neraca Staffel (Report Form)

Neraca dalam bentuk staffel disajikan atau dilaporkan dalam satu halaman vertikal. Disebelah atas dicantumkan total asset dan dibawahnya disajikan pos kewajiban dan pos modal.

2. Bentuk Neraca Skontro ( Account Form )

Neraca dalam bentuk skontro, aset disajikan disebelah kiri dan kewajiban serta modal ditempatkan sebelah kanan sehingga penyajiannya sebelah menyebelah.

3. Bentuk yang menyajikan posisi keuangan (Financial Position Form)

Dalam bentuk ini posisi keuangan tidak dilaporkan seperti dalam bentuk sebelumnya yang berpedoman pada persamaan akuntansi. Dalam bentuk ini pertama-tama dicantumkan aset lancar dikurangi hutang lancar dan hasil pengurangannya diketahui modal kerja. Modal ditambah aset tetap dan aset lainnya kemudian dikurangi utang jangka panjang maka akan diperoleh modal pemiliknya.


(30)

a. Harta (aktiva)

Aktiva menurut Stice Skousen (2004) adalah kemungkinan manfaat ekonomi di masa yang akan datang yang diperoleh atau dikendalikan oleh entitas tertentu sebagai hasil dari transaksi atau kejadian di masa lalu.

Unsur aktiva ini masih digolongkan kepada berbagai jenis aktiva yaitu :

1) Aktiva lancar 2) Aktiva tetap.

b. Passiva

Passiva merupakan sumber pembelanjaan perusahaan. Apabila seorang manajer keuangan telah selesai membuat keputusan investasi yang menghasilkan aktiva baik lancar maupun aktiva tidak lancar maka keputusan selanjutnya adalah keputusan pembelanjaan. Keputusan pembelanjaan menyangkut bagaimana membelanjai investasi atau aktiva. Hasil dari keputusan pembelanjaan adalah passiva.

Passiva dapat digolongkan dalam :

1) Hutang

Menurut Soermarso S.R (2002) hutang merupakan semua kewajiban perusahaan yang belum terpenuhi kepada pihak lain, dimana hutang ini merupakan sumber pembelanjaan perusahaan yang berasal dari kreditur. Menurut perusahaan hutang merupakan perjanjian secara lisan atau pernyataan janji secara tidak langsung untuk melunasi kewajiban yang


(31)

timbul dari pembelian barang secara kredit. Hutang perusahaan dapat dibedakan atas :

a) Hutang lancar, yaitu hutang atau kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya dilakukan dalam kurun waktu yang pendek biasanya 1 tahun atau kurang.

b) Hutang jangka panjang, yaitu kewajiban keuangan perusahaan yang jangka waktu pembayarannya lebih dari satu tahun.

2) Modal (capital)

Modal merupakan hak pemilik atas kekayaan perusahaan yang timbul sebagai akibat penanaman dana (investasi) yang dilakukan oleh pemilik. Menurut perusahaan modal merupakan kekayaan perusahaan yang bertambah bila perusahaan mendapat laba bersih, berkurang bila perusahaan mengalami rugi bersih dan bila ada pembagian laba kepada para pemilik.

Modal perusahaan tergantung kepada bentuk hukum perusahaan yang bersangkutan . jika badan hukum koperasi, maka semua dana yang merupakan modal yang kelak akan turut menerima laba dan menanggung rugi dalam kegiatan usaha koperasi adalah tergolong kedalam sendiri, seperti berikut :

a) Simpanan pokok anggota b) Simpanan wajib anggota c) Modal donasi (hibah) d) SHU (sisa hasil usaha )


(32)

2. Neraca Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) Tabel 3.1

NERACA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA MUTIARA (KP-RI MUTIARA)

PER 31 DESEMBER 2013 DAN PER 31 DESEMBER 2014 (DALAM Rp)

No Urt KETERANGAN TAHUN

2013 TAHUN 2014 Naik/ Turun A. 1 2 3 4 5 6 7 8 B. 9 10 C. 11 AKTIVA Kas Harta Lancar: Tabungan BANK Piutang 1 Tahun Piutang 2 Tahun Piutang 3 Tahun Piutang 4 Tahun Piutang Sementara Persedian Barang 6,124,204.98 - 69,079,205.00 783,787,729.00 647,825,098.00 843,986,460.00 1,000,000.00 182,952,745.00 9,806,816.98 25,000,000.00 55,335,155.00 1,138,671,804.00 533,986,888.00 972,892,745.00 16,000,000.00 44,677,065.00 3,682,612.0 25,000,000.0 (13,744,050.0) 354,884,075.0 (113,838,210.0) 128,906,285.00 15,000,000.0 (138,275,680.0)

JUMLAH : 2,534,755,441.98 2,796,370,473.98 261,615,032.00

Piutang Lewat Waktu 2 Tahun

Harta Tak Lancar :

Piutang Lewat Waktu 4 Tahun

14,424,269.00 1,550,570.50 - - (14,424,269.00) (1,550,570.50)


(33)

12 13 D. 14 15 16 17 18 19 20 21 22 INVESTASI

Penyertaan Pada PKPN

:

Penyertaan Pada IKPN

Penyertaan Pada KJA Handayani

1,032,147.78 399,753.35 345,000.00 1,032,147.78 399,753 345,000.00 0 0 0

JUMLAH : 1,776,901.13 1,776,901.13 0

Tanah Harta Tetap :

Bangunan 31,522,545 Akumulasi penyusutan bangunan 19,115,744 Perlengkapan Toko 201,500 Akumulasi Penyusutan Peralatan Toko 201,498 Peralatan Kantor 5,248,570 Akumulasi Penyusutan Peralatan Kan 5,158,540 Kendaraan 12,705,000 Akumulasi 12,704,999

3,149,921.00 13,561,201.00 - 2.00 - 50.00 - 1.00 -3,149,921.00 12,406,801.00 - 2.00 - 90,030.00 - 1.00 - 0 (1,154,400,00) - 0 - 89,980.00 - 0 -

JUMLAH : 16,711,175.00 15,646,755.00 (1,064,420.00) JUMLAH TOTAL : 2,569,218,357.61 2,813,794,130.11 244,575,772.5

E. 23 24

PASSIVA

Kewajiban Lancar :

SHU anggota Simpanan Sementara 89,316,000.00 43,541,175.00 99,619,800.00 1,541,175.00 10,303,800.00 (42,000,000.00)


(34)

25

F. 26

Biaya – biaya yang harus dibayar 5,245,000.00 6,375,000.00 1,130,00.00

JUMLAH: 138,102,175.00 107,535,975.00 (30,566,200.00) Hutang Jangka Pendek:

Simpanan Sukarela Berjasa 395,000,000.00 362,000,000.00 (33,000,000.00)

G. I 27 28 29 30 31 32 II 33 34 35 36 37 38 39

JUMLAH: 395,000,000.00 362,000,000.00 (33,000,000.00) Kekayaan Sendiri :

Modal : Modal Sendiri: Simpanan Pokok Simpanan Wajib Cadangan Modal Donasi Pemupukan Permodalan Simpanan Khusus Anggota

2,220,000.00 1,004,254,630.00 289,134,988.10 335,000.00 9,986,400.00 391,295,655.00 2,410,000.00 1,180,635,630.00 313,993,340.60 335,000.00 9,986,400.00 408,703,675.00 190,000.00 176,381,000.00 24,858,352.5 0 0 17,408,020

JUMLAH : 1,697,226,673.10 1,916,064,045.60 218,837,372.5 Kegiatan Koperasi :

Dana Resiko

Dana Pembangunan Daerah Kerja Dana Pendidikan Dana Pengurus Dana Karyawan Dana Sosial Gratifikasi 259,395,938.89 17,350,048.12 33,888,872.50 4,562,000.00 4,562,000.00 2,348,050.00 8,348,600.00 336,964,188.89 19,814,098.12 38,976,972.50 5,088,100.00 5,088,100.00 2,544.050.00 9,273,600.00 77,568,250.00 2,464,050.00 5,088,099.92 526,100.00 526,100.00 196,000.00 925,000.00


(35)

40 41

Insentif Bendahara Nasabah Sisa Hasil Usaha

8,470,000.00 -

10,445,000.00 -

1,975,000.00 -

JUMLAH: 338,889,509.51 428,194,109.51 89,304,600.00 JUMLAH I + II 2,036,116,182.61 2,344,258,155.11 308,141,972.5 JUMLAH TOTAL 2,569,218,357.61 2,813,794,130.11 244,575,772.5

Sumber : Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KP-RI Mutiara) tahun 2013 dan 2014

3. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi adalah ringkasan mengenai pendapatan dan beban (biaya) serta laba atau rugi yang diperolah perusahaan selama periode tertentu. Menurut perusahaan bahwa laporan laba rugi merupakan suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan dan biaya yang terjadi pada suatu perusahaan selama periode tertentu. Perusahaan dapat mengklasifikasikan pendapatan dan beban atas dasar sifat atau fungsi dalam perusahaan. Berdasarkan sifat, berarti pendapatan dan beban dinamai dengan peruntukannya, misalnya pengeluaran untuk bahan baku dinamakan beban bahan baku, untuk gaji dan upah dinamakn beban pegawai dan seterusnya.

Dalam pembuatan laporan laba rugi harus pula diperhatikan prinsip akuntansi yang berlaku yang berguna bagi pihak manajemen sebagai alat untuk mengetahui aktifitas operasi operasi perusahaan yang telah dicapai selama periode tertentu. Menurut prinsip, pendapatan dan beban akan dicatat pada saat terjadinya transaksi bukan pada saat diterimanya pendapatan atau dibayarkannya biaya dalam bentuk uang kas. Oleh karena itu, pada saat uang diterima atau dibayar guna menindak


(36)

lanjuti transaksi yang sudah terjadi maka hal itu tidak akan mempengaruhi pendapatan dan beban sebab penerimaan dan pembayaran uang kas tersebut akan dicatat pada rekening kas di neraca. Akibat digunakannya prinsip ini maka laba bersih atau rugi bersih yang ada di laporan laba rugi tidak akan pernah sama jumlahnya dengan selisih antara seluruh kas masuk dengan seluruh kas keluar yang ada pada laporan arus kas suatu perusahaan.

Dalam menyajikan laporan laba rugi dikenal dengan Current Operating Income dan All Inclusive Income . Semua income yang berasal dari kegiatan normal dan kegiatan insidential dicantumkan dalam laporan laba rugi dan hasil akhirnya saja yang dilaporkan ke laporan laba ditahan, maka konsep ini disebut all inclusive income.

Dalam penyusunan laporan laba rugi, umumnya harus mengikuti aturan sebagai berikut :

1. Disebutkan judul yang terdiri dari nama perusahaan, nama laporan (laporan laba rugi), dan periode waktu.

2. Perlu diungkapkan sumber penghasilan dan bermacam-macam biaya yang timbul sehubungan dengan usaha pokok (utama) perusahaan.

3. Diperlihatkan secara khusus besarnya pajak perseroan.

4. Pos-pos insidental dan penyesuaian periode sebelumnya harus ditunjukkan secara terpisah


(37)

4. Laba Rugi Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara)

Tabel 3.2

KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA MUTIARA (KP-RI Mutiara)

LAPORAN LABA RUGI SHU

PER 31 DESEMBER 2013 DAN PER 31 DESEMBER 2014 (DALAM Rp)

KETERANGAN 2013 2014 Naik/ Turun

Pendapatan Dari Usaha Simpan Pinjam :

Jasa Piutang Denda

ADM Pinjaman

514.478.732,00 1.534.060,00 62.694.780,00 597.896.791,00 558.000,00 69.994.610,00 83.418.059,00 (976.060,00) 7.299.830,00

JUMLAH : 578.707.572,00 668.449.401,00 89.741.829,00 Biaya – Biaya Operasional :

Gaji Karyawan

Perjalanan Dinas Karyawan Lembur Karyawan

Tunjangan Sosial Lainnya Perawatan Bangunan Biaya Listrik/ Air Premium / Pelumas Perawatan Kereta Biaya Suku Cadang

43.860.000,00 250.000,00 90.000,00 3.655.000,00 242.000,00 500.900,00 1.378.000,00 416.000,00 443.000,00 57.960.000,00 500.000,00 50.000,00 4.830.000,00 30.000,00 586.400,00 1.348.00,00 454.000,00 315.000,00 14.100.000,00 250.000,00 (40.000,00) 1.175.000,00 (212.000,00) 85.500,00 (30.000,00) 38.000,00 (128.000,00)


(38)

Biaya STNK Kereta Biaya Pajak

Astek

Insentif Pengurus/ Bapeng/ Penasehat Biaya perj, Pengurus/ Bapeng/ Penasehat Biaya – biaya Rapat

Biaya Rapat Anggota

Biaya Pembinaan Anggota (THR) Biaya Representasi

Biaya Lain- lain Biaya Komunikasi Biaya ADM Kantor Biaya Perawatan ATK Biaya Jasa SSB

Biaya Penyusutan Bangunan Biaya Penyusutan Peralatan Biaya Penyusutan Kendaraan

300.000,00 4.946.000,00 4.014.000,00 52.600.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00 66.692.000,00 144.939.000,00 1.057.750,00 9.145.000,00 2.220.000,00 3.660.800,00 450.000,00 73.740.000,00 1.506.800,00 537.498,00 - 300.000,00 7.697.800,00 5.133.639,00 66.300.000,00 1.350.000,00 1.500.000,00 76.350.000,00 170.005.000,00 789.650,00 10.719.000,00 1.470.000,00 4.297.500,00 741.000,00 75.555.000,00 1.550.000,00 90.020,00 - 0 2.751.800,00 1.119.639,00 13.700.000,00 350.000,00 500.000,00 9.658.000,00 25.066.000,00 (268.100,00) 1.574.000,00 (750.000,00) 636.700,00 291.000,00 1.815.000,00 43.200,00 (447.478,00) -

JUMLAH : 418.644.398,00 489.922.009,00 71.277.611,00 SISA HASIL USAHA 31 DESEMBER

2013 DAN 2014

160.063.174,00 178.527.392,00 18.464.218,00

Sumber: Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) tahun 2014


(39)

5. Ratio Keuangan

Disebut rasio karena yang dilakukan pada dasarnya adalah membandingkan (membagi) antara satu item tertentu dalam laporan keuangan dengan item lainnya. Ratio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering digunakan. Ratio keuangan menghubungkan berbagai perkiraan yang terdapat pada laporan keuangan sehingga kondisi keuangan dan hasil operasi dapat diinterpretasikan. Ratio keuangan hanya merupakan suatu petunjuk atau suatu indikasi mengenai kondisi keuangan suatu perusahaan, namun tidak merupakan gambaran lengkap mengenai kondisi keuangan perusahaan yang bersangkutan. Mengingat hal tersebut, maka manajer perusahaan harus berhati- hati dalam melakukan penafsiran terhadap rasio keuangan tersebut.

Hal yang perlu diperhatikan dalam membandingkan rasio keuangan adalah bahwa metode akuntansi yang dipergunakan oleh perusahaan konsistensi dari waktu ke waktu , dan sama dengan yang dipergunakan oleh perusahaan- perusahaan sejenis.

Jenis- jenis rasio keuangan , dapat dikelompokan menjadi:

1. Rasio Likuiditas ( Liquidity Ratio)

Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu. Rasio yang biasa digunakan untuk mengukur likuiditas, yaitu Current Ratio, Quick Ratio, Cash Ratio, dan Net Working Capital.


(40)

a. Current Ratio

Current Ratio yaitu rasio yang digunakan untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan aset lancar yang tersedia.

Current Ratio dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Current Ratio = ������ ������

������ ������ x 100%

b. Quick Ratio

Quick Ratio yaitu rasio yang digunakan untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan aset yang lebih liquid.

Quick Ratio dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Quick Ratio = ������ ������ −����������

������ ������ x 100%

c. Cash Ratio

Cash Ratio yaitu rasio yang digunakan untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia dan surat berharga (efek) yang segera dapat diuangkan.

Cash Ratio dapat dihitung dengan rumus :

Cash Ratio = ���ℎ+����

������ ������ x 100%

d. Net Working Capital Ratio

Net Working Capital Ratio yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja (netto).


(41)

Rasio ini dapat digunakan dengan rumus :

Working capital = ������ ������ −������ ������

����� ������ x100%

2. Rasio Leverage ( Leverage Ratio)

Beberapa pihak lebih suka dengan istilah solvabilitas atau gearing . istilah gearing lebih sering muncul pada literatur yang diterbitkan di Inggris. Rasio Leverage digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam melunasi utang- utangnya atau dengan kata lain rasio ini dapat pula digunakan untuk mengetahui bagaimana perusahaan mendanai kegiatan usahanya apakah lebih banyak menggunakan utang atau ekuitas. Ratio leverage biasanya dipakai antara lain adalah Debt Ratio, Debt to Equity Ratio, Time Interest Earned Ratio, Fixed Charge Coverage Ratio, dan Debt Service Coverage.

Rasio Leverage terdiri dari :

a. Debt Ratio

Debt Ratio yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur jumlah aset perusahaan yang dibiayai oleh utang atau modal yang berasal dari kreditur. Debt Ratio dapat diukur dengan menggunakan rumus:

Debt Ratio = ����� ������


(42)

b. Total Debt Equity Ratio

Total debt equity ratio merupakan perbandingan antara hutang- hutang dan equitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan untuk memenuhi kewajibannya.

Rasio ini dapat dihitung dengan menggunkan rumus :

Total Debt Equity Ratio = ����� ������

����� ������� x 100%

c. Long Term Debt to Equity Ratio

Long Term Debt to Equity Ratio yaitu perbandingan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri.

Ratio ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus adalah :

Long Term Debt to Equity Ratio

=

������ ������ �������

����� ������� x 100%

3. Rasio Aktivitas ( Activity Ratio )

Rasio aktivitas digunakan untuk mengetahui seberapa efektif manajemen perusahaan menggunakan aktiva yang dimilikinya dalam melaksanakan kegiatan perusahaan yang tercermin dalam perputaran modalnya. Rasio aktivitas yang umumnya digunakan, yaitu Receivable Turnover, Total Asset Turnover dan Working Capital Turnover.


(43)

a. Recivable Turnover

Receivable Turnover yaitu rasio yang mengukur perputaran dari dana yang ditanamkan dari piutang yang dilakukan dengan penjualan kredit, juga menunjukkan cepat/ lambatnya pengembalian modal, semakin besar angka rasio ini maka semakin cepat pula pengembalian modal.

Receivable Turnover dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

Receivable Turnover = ����������

������� ���� −���� x 100%

b. Total Asset Turnover

Total asset turnover yaitu rasio yang mengukur perputaran dari seluruh aktiva perusahaan, dan dihitung dari penjualan dibagi dengan jumlah aktiva. Total Asset Turnover dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Total Asset Turnover = ����������

����� ������ x 100%

c. Working Capital Turnover

Working capital turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan modal kerja berputar dalam suatu periode tertentu dari siklus kas perusahaan.

Rasio ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

Working Capital Turnover = ����������


(44)

4. Rasio Profitabilitas ( Profibility Ratio )

Rasio Profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau seberapa efektif pengelolaan perusahaan oleh manajemen. Rasio ini biasa digunakan untuk menghitung Net Profit Margin, Return On Investment, Return on Equity, dan Operating Ratio.

Ratio Profitabilitas terdiri dari :

a. Net Profit Margin (NPM)

Net profit margin yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dibandingkan dengan volume penjualan. Net profit margin ini dapat digunakan dengan menggunakan rumus :

Net Profit Margin = ��� ������

���������� x 100%

b. Return On Investment (ROI)

Return On Investmen yaitu rasio yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aset yang dipergunakan. Return On Investment ini dapat digunakan dengan menggunakan rumus :

Return On Investment (ROI) = ��� ������


(45)

c. Return on Equity

Return on Equity merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.

Rasio ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

Return on Equity (ROE) = ��� ������

����� ������� x 100%

d. Operating Ratio

Operating Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa besar biaya operasi yang diperlukan. Rasio ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Operating Ratio = ����� ���ℎ�

���������� x100%

B. Analisis Rasio Keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara)

Ada beberapa teknik analisis yang digunakan dalam menganalisis laporan keuangan perusahaan. Salah satu diantaranya adalah dengan menggunakan Analisis Rasio.

Analisis Rasio Keuangan merupakan analisis yang paling populer untuk mengidentifikasi kondisi keuangan dan kinerja keuangan perusahaan. Analisis rasio keuangan merupakan salah satu alat analisis keuangan yang menyatakan hubungan matematis antara dua kuantititas yang interprestasinya lebih kompleks. Sedangkan


(46)

menurut perusahaan, analisis rasio adalah suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos- pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari laporan keuangan tersebut.

Untuk mengindentifikasi kondisi keuangan dan kinerja keuangan perusahaan, maka rasio keuangan dapat dibandingkan dengan dua cara , yaitu:

1. Dalam perbandingan antar waktu, rasio keuangan yang sekarang

dibandingkan dengan rasio keuangan tahun yang lalu atau dibandingkan dengan perkiraan rasio keuangan tahun yang akan datang dalam perusahaan yang sama (perbandingan internal) suatu perusahaan. Dari perbandingan itu dapat dilihat arah perubahan apakah naik atau sebaliknya turun.

2. Dalam perbandingan antar perusahaan, rasio keuangan suatu perusahaan dibandingkan dengan rasio keuangan perusahaan lainnya yang sejenis atau dengan rata-rata industri pada waktu yang sama (perbandingan eksternal). Dari perbandingan ini dapat dilihat apakah rasio keuangan perusahaan relatif sama atau berbedaa dengan perusahaan lainnya atau rata-rata industri.

Analisis rasio memiliki beberapa kelemahan atau keterbatasan. Adapun kelemahan atau keterbatasan analisis rasio antara lain adalah:

1. Kesulitan dalam mengidentifikasi kategori industri dari perusahaan yang dianalisis apabila perusahaan tersebut bergerak di beberapa bidang usaha.

2. Perbedaan metode akuntansi akan menghasilkan perhitungan yang berbeda, misalnya perbedaan metode penyusutan atau metode penilaian persedian.


(47)

3. Rasio keuangan disusun dari data akuntansi dan data tersebut dipengaruhi oleh cara penafsiran yang berbeda dan bahkan bisa merupakan hasil manipulasi

4. Informasi rata-rata industri adalah data umum dan hanya merupakan perkiraan.

Berdasarkan data dari laporan keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) periode tahun 2013- 2014, maka perhitungan rasio untuk melihat kinerja koperasi selama tahun 2013 dan 2014 adalah sebagai berikut.

1. Ratio Likuiditas:

a. Current Ratio :

Current Ratio = ������ ������

������ ������ x 100%

Current Ratio 2013

=

�� 2.543.755.441,98

�� 395.000.000 x100%

= 641,71%

Current Ratio 2014 = �� 2.796.370.473,98

�� 362 .000.000 x100%

= 772,48%

b. Quick Ratio

Quick Ratio = ������ ������ −����������

������ ������ x 100%

Quick Ratio 2013 = �� 2.534.755.441,98−�� 182.952.745,00


(48)

= 595,40%

Quick Ratio 2014 = �� 2.796.370.473,98−�� 44.677.065,00

�� 362.000.000 x 100%

= 760,14%

c. Cash Ratio

Cash Ratio = ���ℎ+����

������ ������ x 100%

Cash Ratio 2013 =�� 6.124.204,98+�� 395.000.000 �� 0 x100% = 1,56%

Cash Ratio 2014 = �� 9.806.816,98+�� 25.000.000

�� 362 .000.000 x100%

= 9,61%

d. Working Capital to Total Asset Ratio

Working Capital = ������ ������ −������ ������

����� ������ x 100%

Working Capital 2013 = �� 2.534.755.441,98−�� 395.000.000

�� 2.569.218.357,61 x100%

= 83,28%

Working Capital 2014 = �� 2.796.370.473,98−�� 362.000.000

�� 2.813.794.130,11 x100%


(49)

2. Ratio Leverage

a. Total Debt to Equity Ratio = ����� ������

����� ������� x 100%

Total Debt to Equity Ratio 2013 = �� 395.000.000

�� 1.697.226.673,10 x100%

= 23,27 %

Total Debt to Equity Ratio 2014 = �� 362 .000.000

�� 1.916.064.045,60 x 100%

= 18,90 %

b. Debt Ratio = ����� ������

����� ������ x 100%

Debt Ratio 2013 = �� 395.000.000

�� 2.569.218.357,61 x 100% = 15,37 %

Debt Ratio 2014 = �� 362.000.000

�� 2.813.794.130,11 x 100% = 12,87%

3. Ratio Aktivitas

a. Receivable Turnover = ����������

������� ���� −���� x 1kali

Receivable Turnover 2013 = �� 578 .707.572

�� 2.345.678.492 x1 kali = 0,25 kali


(50)

Receivable Turnover 2014 = �� 668.449.401

�� 2.716.886.592 x 1kali

= 0,25 kali

b. Total Asset Turnover

Total Asset Turnover = ����������

����� ������ x 1kali

Total Asset Turnover 2013 = �� 578.707.572

�� 2.569.218.357,61 x 1kali = 0,22 kali

Total Asset Turnover 2014 = �� 668.449.401

�� 2.813.794.130,11 x 1kali

= 0,24 kali

c. Working Capital Turnover

Working Capital Turnover = ����������

������ ������ −������ ������ x 1kali

Working Capital Turnover 2013

= �� 578.707.572

�� 2.534.755.441,98−�� 395.000.000 x 1kali = 0,28 kali

Working Capital Turnover 2014

= �� 668 .449.401

�� 2.796.473,98−�� 362.000.000 x 1kali = 0,28 kali


(51)

4. Ratio Profitabilitas

a. Net Profit Margin = ��� ������

���������� x100%

Net Profit Margin 2013 = �� 160.063.174

�� 578.707.572 x100%

= 27,65 %

Net Profit Margin 2014 = �� 178.527.392

�� 668.449.401 x 100%

= 26,71%

b. Return On Investmen = ��� ������

����� ������ x 100%

Return On Investmen 2013 = �� 160.063.174

�� 2.569.218.357,61 x100%

= 6,24 %

Return On Investmen 2014 = �� 178.527.392

2.813.794.130,11 x 100%

= 6,35% c. Return On Equity

Return On Equity = ��� ������

����� ������� x 100%

Return On Equity 2013 = �� 160.063.174

�� 1.697.226.673,10 x 100% = 9,43%

Return On Equity 2014 = �� 178 .527.392

�� 1.916.064.045.60 x 100% = 9,31%


(52)

d. Operating Ratio

Operating Ratio = ����� ���ℎ�

���������� x 100%

Operating Ratio 2013 = �� 418.644.398

�� 578.707.572 x 100%

= 72,34%

Operating Ratio 2014 = �� 489.922.009

�� 668.449.401 x 100%

= 73,30%

Berdasarkan laporan keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) di Kisaran Kabupaten Asahan yaitu neraca dan laporan laba rugi selama dua tahun, yaitu mulai dari tahun 2013 sampai 2014, maka selanjutnya penulis melakukan analisis dan valuasi terhadap ratio – ratio keuanga Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara sebagai berikut :

1. Ratio Likuiditas

Berdasarkan perhitungan ratio likuiditas Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara ) di Kisaran Kabupaten Asahan diatas, maka dapatlah disusun ratio Likuiditas perusahaan tersebut seperti Tabel 3.3


(53)

Tabel 3.3 Ratio Likuiditas

Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) Tahun 2013 dan 2014

No Ratio Likuiditas 2013 2014

1 2 3 4

Current Ratio Quick Ratio Cach Ratio

Working Capital To Asset Ratio

641,71% 595,40% 1,56% 83,28%

772,48% 760,14% 9,61% 86,51%

Sumber : Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) tahun 2013 dan 2014

a. Current Ratio

Berdasarkan data tersebut diatas, dapatlah diketahui bahwa pada tahun 2013, Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) di Kisaran kabupaten Asahan memiliki nilai Current Ratio 641,71% . Ini berarti bahwa sekitar setiap hutang lancar sebesar Rp 1, dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 6.4171 . Pada tahun 2014, Current Ratio koperasi mengalami kenaikan dari 641,71% menjadi 772,48% atau sebesar 130.77% . Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mengalami kenaikan.

b. Quick Ratio

Berdasarkan data yang diatas, pada tahun 2013 Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) di kisaran kabupaten Asahan memiliki nilai Quick Ratio sebesar 595,40 %. Ini berarti setiap hutang lancar Rp 1 dijamin oleh aktiva lancar yang lebih liquid (quick asset) sebesar Rp 5.9540. Pada tahun 2014


(54)

Quick Ratio yang dialami perusahaan naik dari 595,40 % menjadi 760,14% atau sebesar 164,74%. Quick Ratio yang dimiliki Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara ini baik dengan terus mengalami peningkatan.

c. Cash Ratio

Berdasarkan data diatas pada tahun 2013 Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara di Kisaran Kabupaten Asahan memiliki nilai cash ratio sebesar 1,56% . ini berarti bahwa setiap hutang lancar sebesar Rp 1 dijamin oleh kas dan Bank sebesar Rp 0,0156. Sedangkan pada tahun 2014 , cash ratio koperasi mengalami kenaikan sebesar 8,05% yaitu 9,61%. Nilai cash ratio yang dimiliki tidaklah stabil memngingat jumlah uang yang dimiliki koperasi di bank tahun 2013 ialah Rp 0 .

d. Working Capital to Asset Ratio

Berdasarkan data diatas, pada tahun 2013 Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) di Kisaran Kabupaten Asahan memiliki nilai working capital to asset ratio sebesar 83,28%. Pada tahun 2014 , ratio ini mengalami peningkatan menjadi 86,51% atau sebesar 3.23% .

2. Ratio Leverage

Berdasarkan perhitungan ratio leverage Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) di Kisaran Kabupaten Asahan di atas, dapatlah disusun ratio leverage koperasi tersebut seperti terlihat pada Tabel 3.4


(55)

Tabel 3.4 Ratio Leverage

Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) Tahun 2013 dan 2014

No Ratio Leverage 2013 2014

1 2

Total Debt to Equity Debt Ratio

23,27% 15,37%

18,90% 12,87%

Sumber: Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) a. Total Debt to Equity Ratio

Berdasarkan data diatas dapatlah kita ketahui bahwa pada tahun 2013 Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) di Kisaran kabupaten Asahan memiliki nilai 23,27% . Ini berarti bahwa setiap Rp 1 modal sendiri menjadi jaminan untuk keseluruhan hutang. Sedangkan pada tahun 2014 ratio ini mengalami penurunan menjadi 18,90%.

Total debt to equity ratio koperasi ini kurang baik tapi cukup stabil, karena tahun 2013 dan 2014 modal sendiri jauh lebih besar daripada total hutang. Ini berarti bahwa koperasi dalam melaksanakan kegiatannya lebih banyak dibelanjai oleh modal sendiri daripada diblanjai oleh hutang.

b. Debt Ratio

Berdasarkan data diatas, dapatlah diketahui bahwa pada tahun 2013 Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) di Kisaran Kabupaten Asahan memiliki debt ratio sebesar 15,37%. Ini berarti bahwa setiap Rp 0,1537 dari setiap Rp 1 aktiva digunakan untuk menjamin keseluruhan hutang.


(56)

Sedangkan tahun 2014 debt ratio mengalami penurunan menjadi 12,87 atau sebesar 2.5%

3. Ratio Aktifitas

Berdasarkan perhitungan rasio aktifitas Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) diatas , dapatlah disusun ratio aktifitas koperasi tersebut seperti terlihat pada Tabel 3.5

Tabel 3.5 Ratio Aktivitas

Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) Tahun 2013 dan 2014

No Ratio Aktivitas 2013 2014

1 2 3

Receivable Turnover Total Asset Turnover Working Capital Turnover

0,24 kali 0,22 kali 0,28 kali

0,24 kali 0,24 kali 0,28 kali

Sumber: Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) tahun 2013 dan 2014

a. Receivable Turnover

Dari perhitungan yang dilakukan diketahui bahwa pada tahun 2013 rasionya 0,24 kali dan tahun 2014 rasionya 0,24 kali. Ini menyatakan bahwa rasio receivable turnover koperasi stabil, tidak turun ataupun naik. Ini menunjukkan bahwa perputaran dana yang tertanam dalam piutang stabil, sehingga pengambilan modal dalam bentuk uang kas stabil pula.


(57)

b. Total Asset Turnover

Berdasarkan data diatas, dapatlah kita ketahui bahwa pada tahun 2013 Kopersi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) di Kisaran Kabupaten Asahan memiliki nilai 0,22 kali . Ini berarti bahwa pada tahun 2013 dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva rata-rata dalam satu tahun berputar 0.22 kali setiap rupiah aktiva selama setahun dapat menghasilkan revenue sebesar 0.22

Sedangkan pada tahun 2014, ratio ini mengalami kenaikan menjadi 0,24 kali atau sebesar 0,2kali. Dengan demikian, maka kemampuan aktiva dalam menghasilkan laba koperasi pada tahun 2013 mengalami kenaikan.

c. Working Capital Turnover

Berdasarkan data diatas, pada tahun 2013 Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) di Kisaran Kabupaten Asahan memiliki nilai working capital turnover sebesar 0,28 kali. Ini berarti bahwa dana yang tertanam dalam modal kerja berputar rata-rat 0,28 kali dalam satu tahun. Pada tahun 2014, working capital turnover koperasi ini stabil dan tetap menjadi 0,28 kali. Hal ini berarti bahwa Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) stabil dalam perputaran modal kerja.


(58)

4. Ratio Profitabilitas

Berdasarkan perhitungan ratio- ratio profitabilitas Koperasi Pegawai Republik Indonesia di Kisaran Kabupaten Asahan, dapatlah disusun ratio-ratio prrofitabilitas koperasi tersebut seperti terlihat pada Tabel 3.6

Tabel 3.6 Ratio Profitabilitas

Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) Tahun 2013 dan 2014

No Ratio Profitabilitas 2013 2014

1 2 3 4

Net Profit Margin Return on Investment Return in Equity Operating Ratio

27,65% 6,24% 9,43% 72,34%

26,71% 6,35% 9,31% 73,30%

Sumber : Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) tahun 2013 dan 2014

a. Net Profit Margin

Berdasarkan data diatas , Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KP-RI Mutiara) pada tahun 2013 memiliki nilai sebesar 27,65% . Ini berarti laba bersih diperoleh koperasi dari setiap Rp 1 pendapatan adalah Rp 0, 2765. Pada tahun 2014 , net profit margin koperasi ini mengalami penurunan menjadi 26,71% atau 0.94% . Hal ini berarti Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) mampu menurunkan biaya dan meningkatkan pendapatan yang diperoleh.


(59)

b. Return on Investment (ROI)

Berdasarkan data diatas , Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) di Kisaran Kabupaten Asahan pada tahun 2013 memiliki nilai ROI sebesar 6,24%. Ini berarti bahwa setiap Rp 1 modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva menghasilkan keuntungan sebesar Rp 0,0624. Pada tahun 2014 ROI koperasi ini mengalami kenaikan sebesar 6,35% .Hal ini dapat dikatakan bahwa kemampuan Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) dalam mengelola modal yang diinvestasikan dalam seluruh aktiva untuk menghasilkan keuntungan baik dari tahun 2013 sampai 2014

c. Return on Equity (ROE)

Berdasarkan data diatas, Kopersi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) di Kisaran Kabupaten Asahan pada tahun 2013 memiliki nilai ROE sebesar 9,43%. Ini berarti setiap Rp 1 modal sendiri mampu menghasilkan keuntungan sebesar Rp 0,0943. Pada tahun 2014 ROE koperasi ini mengalami penurunan menjadi 9,31%.

d. Operating Ratio

Berdasarkan data diatas Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) di Kisaran Kabupaten Asahan pada tahun 2013 memiliki nilai operating sebesar 72,34% . Ini berarti bahwa setiap Rp 1 pendapatan mempunyai biaya sebesar Rp 0, 7234. Pada tahun 2014 operating ratio perusahaan ini mengalami kenaikan menjadi 73,30%. Dalam hal ini koperasi mampu mengurangi biaya operasinya.


(60)

53

Berdasarkan uraian yang telah di kemukakan dalam bab terlebih dahulu, maka pada bab IV ini penulis mengemukakan beberapa kesimpulan dan saran yang berhubungan dengan masalah yang dibahas :

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat penulis simpulkan sebagai berikut :

1. Rasio Likuiditas

Dari keempat komponen rasio likuiditas tersebut, maka secara umum dapat dikatakan bahwa kondisi koperasi tersebut dalam keadaan likuid, artinya koperasi akan mampu memenuhi kewajiban- kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancar yang dimiliki oleh koperasi.

2. Rasio Leverage

Dari komponen ratio leverage yang dimiliki oleh Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KP-RI Mutiara) pada tahun 2013 dan 2014 dapat diketahui dalam keadaan yang cukup baik (aman) karena menunjukkan penurunan angka dari tahun 2013 sebesar 38,64% menjadi 31,77% di tahun 2014. Ini dilihat dari persentase rasio debt ratio dan debt to equity ratio. Semakin rendah tingkat ratio leverage maka para kreditor akan semakin yakin untuk memberikan pinjaman.


(61)

3. Rasio Aktivitas

Dari ketiga komponen aktivitas yang dimiliki oleh Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) di Kisaran Kabupaten Asahan pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam keadaan stabil . Artinya secara umum kemampuan koperasi untuk menggunakan sumberdaya perusahaan dapat dikatakan baik. Hanya saja belum dapat melakukan peningkatan

4. Rasio Profitabilitas

Dari ratio profitabilitas pada tahun 2013 dan 2014, Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KP-RI Mutiara) di Kisaran Kabupaten Asahan ratio profitabilitasnya dalam keadaan stabil (aman). Dimana pada tahun 2013 sebesar 115,67% dan ditahun 2014 sebesar 115, 67% .

B. Saran

Sesuai dengan analisa mengenai laporan keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) , maka disini diberikan saran yang mungkin dapat membantu bagi kemajuan koperasi :

1. Agar rasio likuiditas dari Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) terus meningkat, koperasi lebih baik mengurangi pembelian secara kredit agar nilai pada hutang akan turun sehingga rasio likuiditasnya mengalami peningkatan.

2. Koperasi disarankan mengurangi penggunaan hutang dalam operasionalnya dan menambah modal sendiri dan lebih mengoptimalkan aset yang dimiliki untuk memperoleh laba


(62)

3. Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara perlu menaikkan nilainya dan mempertahankan dengan cara tetap menyeimbangkan antara nilai penjualan dengan nilai berbagai unsur aktiva yaitu persediaan , piutang, aktiva tetap dan aktiva dan lain sebagainya.


(63)

56

Arifin Sitio, Talomoan Tamba, Wisnu Chandra Kristiaji, 2001, Koperasi Teori dan

Praktek, Erlangga, Jakarta.

Syafri,S.H, 2006, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Rajawali Pers, Jakarta. Eugene F. Brigham, Joel F. Houston, 2009, Manajemen Keuangan, Erlangga, Jakarta Syahyunan, 2013, Perencanaan, Analisis dan Pengendalian Keuangan, Edisi kedua.

USUpress, Medan.

Djarwanto, P.S, 2004, Pokok-pokok Analisa Laporan Keuangan, Cetakan pertama, BPFE, Yogyakarta.

Sunyoto, Danang. 2013. Analisa Laporan Keuangan untuk Bisnis, CAPS. Yogyakarta.

Wals, Ciaran. 2012. Key Management Ratios. Edisi Keempat. Eswnsi Erlangga Group, Jakarta.

Warren, Carl S, James M, Reeve and Philip E.Fees Skousen, 2005, Accounting, Edisi ke-21Cetakan Pertama, Diterjemahkan oleh Palupi Wariati, Salemba Empat, Jakarta.

Munawir, 2001. Akuntansi Keuangan dan Manajemen, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta.


(1)

4. Ratio Profitabilitas

Berdasarkan perhitungan ratio- ratio profitabilitas Koperasi Pegawai Republik Indonesia di Kisaran Kabupaten Asahan, dapatlah disusun ratio-ratio prrofitabilitas koperasi tersebut seperti terlihat pada Tabel 3.6

Tabel 3.6 Ratio Profitabilitas

Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) Tahun 2013 dan 2014

No Ratio Profitabilitas 2013 2014

1 2 3 4

Net Profit Margin Return on Investment Return in Equity Operating Ratio 27,65% 6,24% 9,43% 72,34% 26,71% 6,35% 9,31% 73,30% Sumber : Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) tahun 2013 dan 2014

a. Net Profit Margin

Berdasarkan data diatas , Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KP-RI Mutiara) pada tahun 2013 memiliki nilai sebesar 27,65% . Ini berarti laba bersih diperoleh koperasi dari setiap Rp 1 pendapatan adalah Rp 0, 2765. Pada tahun 2014 , net profit margin koperasi ini mengalami penurunan menjadi 26,71% atau 0.94% . Hal ini berarti Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) mampu menurunkan biaya dan meningkatkan pendapatan yang diperoleh.


(2)

b. Return on Investment (ROI)

Berdasarkan data diatas , Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) di Kisaran Kabupaten Asahan pada tahun 2013 memiliki nilai ROI sebesar 6,24%. Ini berarti bahwa setiap Rp 1 modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva menghasilkan keuntungan sebesar Rp 0,0624. Pada tahun 2014 ROI koperasi ini mengalami kenaikan sebesar 6,35% .Hal ini dapat dikatakan bahwa kemampuan Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) dalam mengelola modal yang diinvestasikan dalam seluruh aktiva untuk menghasilkan keuntungan baik dari tahun 2013 sampai 2014

c. Return on Equity (ROE)

Berdasarkan data diatas, Kopersi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) di Kisaran Kabupaten Asahan pada tahun 2013 memiliki nilai ROE sebesar 9,43%. Ini berarti setiap Rp 1 modal sendiri mampu menghasilkan keuntungan sebesar Rp 0,0943. Pada tahun 2014 ROE koperasi ini mengalami penurunan menjadi 9,31%.

d. Operating Ratio

Berdasarkan data diatas Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) di Kisaran Kabupaten Asahan pada tahun 2013 memiliki nilai operating sebesar 72,34% . Ini berarti bahwa setiap Rp 1 pendapatan mempunyai biaya sebesar Rp 0, 7234. Pada tahun 2014 operating ratio perusahaan ini mengalami kenaikan menjadi 73,30%. Dalam hal ini koperasi mampu mengurangi biaya operasinya.


(3)

53

Berdasarkan uraian yang telah di kemukakan dalam bab terlebih dahulu, maka pada bab IV ini penulis mengemukakan beberapa kesimpulan dan saran yang berhubungan dengan masalah yang dibahas :

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat penulis simpulkan sebagai berikut :

1. Rasio Likuiditas

Dari keempat komponen rasio likuiditas tersebut, maka secara umum dapat dikatakan bahwa kondisi koperasi tersebut dalam keadaan likuid, artinya koperasi akan mampu memenuhi kewajiban- kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancar yang dimiliki oleh koperasi.

2. Rasio Leverage

Dari komponen ratio leverage yang dimiliki oleh Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KP-RI Mutiara) pada tahun 2013 dan 2014 dapat diketahui dalam keadaan yang cukup baik (aman) karena menunjukkan penurunan angka dari tahun 2013 sebesar 38,64% menjadi 31,77% di tahun 2014. Ini dilihat dari persentase rasio debt ratio dan debt to equity ratio. Semakin rendah tingkat ratio leverage maka para kreditor akan semakin yakin untuk memberikan pinjaman.


(4)

3. Rasio Aktivitas

Dari ketiga komponen aktivitas yang dimiliki oleh Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) di Kisaran Kabupaten Asahan pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam keadaan stabil . Artinya secara umum kemampuan koperasi untuk menggunakan sumberdaya perusahaan dapat dikatakan baik. Hanya saja belum dapat melakukan peningkatan

4. Rasio Profitabilitas

Dari ratio profitabilitas pada tahun 2013 dan 2014, Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KP-RI Mutiara) di Kisaran Kabupaten Asahan ratio profitabilitasnya dalam keadaan stabil (aman). Dimana pada tahun 2013 sebesar 115,67% dan ditahun 2014 sebesar 115, 67% .

B. Saran

Sesuai dengan analisa mengenai laporan keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) , maka disini diberikan saran yang mungkin dapat membantu bagi kemajuan koperasi :

1. Agar rasio likuiditas dari Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara (KP-RI Mutiara) terus meningkat, koperasi lebih baik mengurangi pembelian secara kredit agar nilai pada hutang akan turun sehingga rasio likuiditasnya mengalami peningkatan.

2. Koperasi disarankan mengurangi penggunaan hutang dalam operasionalnya dan menambah modal sendiri dan lebih mengoptimalkan aset yang dimiliki untuk memperoleh laba


(5)

3. Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mutiara perlu menaikkan nilainya dan mempertahankan dengan cara tetap menyeimbangkan antara nilai penjualan dengan nilai berbagai unsur aktiva yaitu persediaan , piutang, aktiva tetap dan aktiva dan lain sebagainya.


(6)

56

Arifin Sitio, Talomoan Tamba, Wisnu Chandra Kristiaji, 2001, Koperasi Teori dan Praktek, Erlangga, Jakarta. Syafri,S.H, 2006, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Rajawali Pers, Jakarta.

Eugene F. Brigham, Joel F. Houston, 2009, Manajemen Keuangan, Erlangga, Jakarta Syahyunan, 2013, Perencanaan, Analisis dan Pengendalian Keuangan, Edisi kedua.

USUpress, Medan.

Djarwanto, P.S, 2004, Pokok-pokok Analisa Laporan Keuangan, Cetakan pertama, BPFE, Yogyakarta.

Sunyoto, Danang. 2013. Analisa Laporan Keuangan untuk Bisnis, CAPS. Yogyakarta.

Wals, Ciaran. 2012. Key Management Ratios. Edisi Keempat. Eswnsi Erlangga Group, Jakarta.

Warren, Carl S, James M, Reeve and Philip E.Fees Skousen, 2005, Accounting, Edisi ke-21Cetakan Pertama, Diterjemahkan oleh Palupi Wariati, Salemba Empat, Jakarta.

Munawir, 2001. Akuntansi Keuangan dan Manajemen, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta.