Pengaruh Sikap, Persepsi Nilai, Dan Persepsi Peluang Keberhasilan Terhadap Keputusan Menyampaikan Keluhan Pada Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STRATA-1 MEDAN
PENGARUH SIKAP, PERSEPSI NILAI DAN PERSEPSI
PELUANG KEBERHASILAN TERHADAP KEPUTUSAN
MENYAMPAIKAN KELUHAN PADA BANK SUMUT
CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA
SKRIPSI
OLEH:
ROCKY RENALDO NAPITUPULU 050502176
MANAJEMEN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Universitas Sumatera Utara Medan
(2)
ABSTRAK
Rocky Renaldo Napitupulu (2010). Pengaruh Sikap, Persepsi Nilai, Dan Persepsi Peluang Keberhasilan Terhadap Keputusan Menyampaikan Keluhan Pada Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda, dibawah bimbingan Dr. Yeni Absah, SE, MSi. Ketua Departemen Manajemen : Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE. MSi. Dosen Penguji I : Dra. Ulfah, MSi, Dosen Penguji II : Dr. Beby Karina Fawzeea, SE, MM.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Sikap, Persepsi Nilai, dan Persepsi Peluang Keberhasilan Terhadap Keputusan Nasabah Menyampaikan Keluhan pada Bank Sumut Cabang Medan Iskandar muda. Tehnik pengambilan sampel ditentukan dengan metode purposive
sampling, yakni sampel dipilih dengan kriteria tertentu, sampel yang digunakan
adalah seluruh nasabah Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda yang menyampaikan keluhan selama 2009. Metode analisis yang dipergunakan adalah metode analisis deskriptif, metode analisis statistik yang terdiri dari analisis regresi linier berganda, pengujian signifikan simultan (Uji F), pengujian signifikan parsial (Uji-t) dan pengujian koefisien determinasi (R2).
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan pada variabel Persepsi Nilai (X2) dan variabel Persepsi Peluang Keberhasilan terhadap keputusan nasabah menyampaikan keluhan pada Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda. Sedangkan variabel sikap (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah menyampaikan keluhan pada Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda.
.
Kata Kunci : Sikap, Persepsi Nilai, Persepsi Peluang Keberhasilan, Keputusan Menyampaikan Keluhan
(3)
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karuniaNya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini sebagai tugas akhir guna memperoleh gelar keserjanaan pada Fakultas
Ekonomi Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara, Medan.
Skripsi ini mengambil judul penelitian: Pengaruh Sikap, Persepsi Nilai,
dan Persepsi Peluang Keberhasilan Terhadap Keputusan Menyampaikan Keluhan
Pada Bank Sumut Cabang Iskandar Muda. Penelitian ini sekiranya dapat berguna
bagi kita semua ketika berada dalam dunia pekerjaan khusunya dalam bidang
pemasaran, karena disadari bahwa keluhan merupakan peluang penting bagi
perusahaan untuk mengetahui reaksi konsumen atas suatu pelayanan perusahaan,
terutama pada perusahaan jasa.
Dalam pembuatan skripsi ini, penulis menyadari bahwa usaha dan
kerja yang dilakukan penulis tidak akan berjalan sukses tanpa adanya bantuan dan
pertolongan dari berbagai pihak.
Untuk itu pada kesempatan yang baik ini, penulis ingin mengucapkan
dan menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara yang selalu berusaha membangun Fakultas
Ekonomi ke arah yang lebih baik.
2. Ibu Prof. Dr. Ritha. F Dalimunthe, SE, M.Si, selaku Ketua Departemen
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang selalu
(4)
3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA, selaku Sekretaris Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah
membimbing dan memberikan arahan kepada penulis.
5. Ibu Dra. Ulfah M.Si, selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan saran
untuk perbaikan skripsi ini.
6. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea, SE, MM, selaku Dosen Penguji II yang
telah memberikan saran untuk perbaikan skripsi ini.
7. Ibu Dr. Rismayani, MS, selaku Dosen Wali penulis yang telah membantu
dan memotivasi penulis untuk meningkatkan prestasi belajar tiap semester
selama penulis aktif kuliah.
8. Seluruh Dosen dan pegawai Fakultas Ekonomi, khususnya Departemen
Manajemen Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu
penulis dari awal sampai penelitian ini selesai dan juga selama masa
perkuliahan.
9. Kepada kedua orangtua penulis, Sahat Napitupulu (Papa) dan Ropiana
Nainggolan (Mama) yang telah memberikan kasih sayang dan cinta yang
luar biasa kepada penulis serta semangat dan dukungan dalam segala hal
bagi penulis selama pengerjaan skripsi ini.
10.Kepada adik penulis, Stefani Novita Napitupulu yang telah memberikan
doa, semangat dan dukungan kepada penulis selama pengerjaan skripsi ini.
11.Skripsi ini juga khusus penulis dedikasikan untuk My Lovely Brother
(Alm. Paulus Fernando Napitupulu). Hope You Always Watch Over Me
(5)
12.Kepada sahabat terbaik penulis yang banyak memberikan masukan,
semangat, dan kritikan pedasnya kepada penulis agar tetap semangat
dalam menyelesaikan skripsi ini: Patar, Martin, Thomas, Alfa, dan
Yoseph.
13.Kepada kawan-kawan senasib dan seperjuangan di Departemen
Manajemen USU khususnya Angkatan 2005: Welly, Jonathan, Jery, Ade,
Atur, Leonard, Simon, Hiskia, Denari, Tina, Eny, Elma, David, Togu,
Astrid, Elvi, Putri, Krisman, Zulham, Andika, Rizky, Alvin, Agi;
anak-anak Camput (Bonardo de Galoenk, Hadi, Wahyu, Pa’i, Molen, Duo Zul,
Fael, Pranata, Denson).
14.Kepada kawan-kawan Wi-fi dan PS3: Andre, Ogi, Greth, Iwan, Ibams,
Timo; Tim Futsal KBN.
15.Sahabat penulis yang terpencar ke seluruh Indonesia: Jefri, Dody, Buncit,
Datok, Tinjak, Andus, dan Ferry.
16.Seluruh teman-teman semua yang tidak dapat disebutkan satu per satu
yang senantiasa memberikan dorongan semangat dalam penyusunan
skripsi ini, semoga Tuhan memberikan jalan yang terbaik buat
teman-teman semua.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang
Maha Esa, Sang Pencipta Langit dan Bumi, atas berkat dan karunia yang luar
biasa yang penulis terima selama ini dan sepanjang masa.
Medan, 1 April 2010
(6)
DAFTAR ISI
ABSTARK
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 6
C. Kerangka Konseptual ... 7
D. Hipotesis ... 8
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 9
F. Metode Penelitian ... 10
1. Batasan Operasional Variabel ... 10
2. Definisi Operasional Variabel ... 10
3. Skala Pengukuran Variabel ... 13
4. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 13
5. Populasi dan Sampel ... 13
6. Jenis dan Sumber Data ... 15
7. Teknik Pengumpulan Data ... 15
8. Metode Analisis Data ... 17
BAB II URAIAN TEORITIS... 21
A. Penelitian Terdahulu ... 21
B. Perilaku Konsumen ... 22
C. Perilaku Keluhan Konsumen ... 23
D. Pengambilan Keputusan ... 28
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 30
A. Sejarah Bank Sumut ... 30
B. Visi dan Misi Bank Sumut ... 32
C. Produk dan Jasa Layanan Bank Sumut ... 34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN……… 39
A. Uji Validitas dan Reliabilitas... 39
1. Uji Validitas... . 39
2. Uji Reliabilitas... 40
B. Uji Asumsi Klasik………. ... 41
1. Uji Normalitas……….. ... 41
2. Uji Heteroskedastisitas ……….. ... 44
(7)
C. Analisis Data ... 47
1. Analisis Deskriptif ... 47
2. Analisis Regresi Linier Berganda ... 55
3. Pengujian Hipotesis ... 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 63
A. Kesimpulan ... 63
B. Saran... 64
LAMPIRAN KUESIONER
(8)
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Nasabah Yang Menyampaikan Keluhan Pada Bank
Sumut Cabang Medan Iskandar Muda ... 5
Tabel 1.2 Definisi Operasionalisasi Variabel ... 12
Tabel 4.1 Uji Validitas ... 39
Tabel 4.2 Uji Reliabilitas ... 40
Tabel 4.3 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 43
Tabel 4.4 Uji Heteroskedastisitas Dengan Metode Glejser ... 45
Tabel 4.5 Uji Multikolinearitas ... 47
Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 48
Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 48
Tabel 4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Menyampaikan Keluhan... 49
Tabel 4.9 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Sikap (X1).... 50
Tabel 4.10 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Persepsi Nilai (X2)... ... 52
Tabel 4.11 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Persepsi Peluang Keberhasilan (X3) ... 53
Tabel 4.12 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Keputusan Menyampaikan Keluhan (Y) ... 54
Tabel 4.13 Analisis Regresi Linier Berganda ... 56
Tabel 4.14 Hasil Uji F ... 58
Tabel 4.15 Hasil Uji t ... 60
(9)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual ... 8
Gambar 2.1 Tindakan Terbuka Bagi Keluhan Pelanggan ... 25
Gambar 2.2 Komponen Efektif Sistem Perbaikan Jasa ... 28
Gambar 3.1 Logo Bank Sumut ... 32
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda ... 34
Gambar 4.1 Histogram Uji Normalitas ... 42
Gambar 4.2 Plot Uji Heteroskedastisitas... 43
(10)
ABSTRAK
Rocky Renaldo Napitupulu (2010). Pengaruh Sikap, Persepsi Nilai, Dan Persepsi Peluang Keberhasilan Terhadap Keputusan Menyampaikan Keluhan Pada Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda, dibawah bimbingan Dr. Yeni Absah, SE, MSi. Ketua Departemen Manajemen : Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE. MSi. Dosen Penguji I : Dra. Ulfah, MSi, Dosen Penguji II : Dr. Beby Karina Fawzeea, SE, MM.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Sikap, Persepsi Nilai, dan Persepsi Peluang Keberhasilan Terhadap Keputusan Nasabah Menyampaikan Keluhan pada Bank Sumut Cabang Medan Iskandar muda. Tehnik pengambilan sampel ditentukan dengan metode purposive
sampling, yakni sampel dipilih dengan kriteria tertentu, sampel yang digunakan
adalah seluruh nasabah Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda yang menyampaikan keluhan selama 2009. Metode analisis yang dipergunakan adalah metode analisis deskriptif, metode analisis statistik yang terdiri dari analisis regresi linier berganda, pengujian signifikan simultan (Uji F), pengujian signifikan parsial (Uji-t) dan pengujian koefisien determinasi (R2).
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan pada variabel Persepsi Nilai (X2) dan variabel Persepsi Peluang Keberhasilan terhadap keputusan nasabah menyampaikan keluhan pada Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda. Sedangkan variabel sikap (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah menyampaikan keluhan pada Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda.
.
Kata Kunci : Sikap, Persepsi Nilai, Persepsi Peluang Keberhasilan, Keputusan Menyampaikan Keluhan
(11)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pelanggan-pelanggan yang mengeluh memberi perusahaan suatu peluang
untuk memperbaiki masalah yang mungkin tidak diketahui oleh perusahaan. Hal
ini dapat memulihkan hubungan dengan konsumen yang menyampaikan keluhan
dan memperbaiki kepuasan di masa mendatang bagi konsumen. Keluhan mungkin
saja dalam jangka panjang dapat menaikkan tingkat kepuasan, oleh karena
fasilitas yang didapat oleh konsumen memudahkannya dalam menyatakan
ketidakpuasan.
Keluhan konsumen dianggap sebagai peluang penting bagi perusahaan
untuk mengetahui reaksi konsumen atas suatu pelayanan perusahaan, terutama
pada perusahaan jasa (Kim, et al., 2003). Keluhan merupakan elemen yang perlu
diperhatikan dan digunakan sebagai masukan dalam menyusun strategi pelayanan
perusahaan. Pengetahuan tentang keluhan konsumen akan membantu pengelola
perusahaan memperhatikan dan memecahkan masalah yang timbul. Perusahaan
dapat menggunakan cara yang sesuai untuk merumuskan pelayanan selanjutnya.
Sebuah sistem manajemen keluhan yang disusun dengan tepat dan efektif, akan
memudahkan perusahaan untuk memaksimalkan tingkat loyalitas pelanggan.
Konsumen yang mengalami ketidakpuasan belum tentu bersedia
menyampaikan keluhannya pada perusahaan bersangkutan. Salah besar bila
penyedia jasa mengklaim bahwa mereka berhasil memuaskan para konsumennya,
hanya semata-mata karena tidak ada keluhan yang datang dari konsumen. Studi
(12)
dua persen dari para konsumen yang tidak puas yang secara aktual menyampaikan
keluhan kepada perusahaan yang bersangkutan.
Faktor yang mempengaruhi rendahnya tingkat keluhan yang dilakukan
oleh konsumen yakni konsumen tidak yakin bila perusahaan akan melakukan
tindakan korektif untuk menyelesaikan masalah dan dalam menyampaikan
keluhan dibutuhkan waktu seperti menulis surat, menelepon atau datang ke
perusahaan untuk menyampaikan keluhan. Kebanyakan konsumen enggan untuk
melakukannya.
Penyebab lainnnya adalah sebagian konsumen tidak memahami bagaimana
cara menyampaikan keluhan, misalnya siapa yang harus dihubungi, kemana surat
keluhan ditujukan. Hal ini diperparah dengan birokrasi yang berbeda-beda antar
perusahaan. Dan yang terakhir adalah sebagian konsumen juga semakin enggan
menyampaikan keluhannya karena mengetahui pengalaman konsumen lainnya
dalam menyampaikan keluhan di masa lalu yang gagal.
Perusahaan dapat meningkatkan perlindungan konsumen, melindunginya
terhadap penyebaran komentar negatif dari mulut ke mulut, dan meminimalkan
kerugian dengan mengelola ketidakpuasan secara efektif (Kim, et al., 2003).
Konsumen yang tidak puas akan mengkomunikasikan pengalaman negatifnya
dengan konsumen lain yang dapat berdampak pada penurunan penjualan
perusahaan. Pentingnya identifikasi dan memberi respon pada keluhan konsumen
tidak bisa diabaikan, karena perusahaan bisa mengubah perilaku konsumen
menjadi lebih baik melalui analisis yang dilakukan. Kebanyakan konsumen yang
tidak puas memperlihatkan perilaku tidak langsung, seperti komentar negatif dari
(13)
menyatakan keluhan secara langsung kepada perusahaan. Konsumen juga
cenderung untuk tidak menyampaikan keluhan mereka bila mereka menganggap
bahwa hal tersebut tidak akan memberikan manfaat berarti bagi mereka. Hal ini
mengakibatkan perusahaan menemui kesulitan dalam menganalisis penyebab
ketidakpuasan dan mengidentifikasikan peluang-peluang untuk pengembangan
pelayanan yang diberikan (Foedjiawati dan Samuel, 2007).
Perusahaan terkadang hanya dapat melayani keluhan konsumen dalam
jumlah terbatas. Sehingga konsumen terkadang merasa tidak diacuhkan. Oleh
karenanya perusahaan dituntut untuk melakukan penanganan keluhan konsumen
secara cepat dan tepat dari satu konsumen ke konsumen lainnya sehingga tidak
ada konsumen yang terabaikan. Karena bagi konsumen yang terpenting adalah
bahwa pihak perusahaan menunjukkan rasa perhatian, keprihatinan, dan
penyesalannya terhadap ketidakpuasan konsumen dan berusaha memperbaiki
situasi.
Kerterlibatan manajemen puncak dalam mengatasi keluhan konsumen juga
memberikan dampak positif. Hal ini dikarenakan konsumen lebih suka berurusan
dengan orang-orang yang memiliki wewenang untuk mengambil keputusan dan
tindakan untuk memecahkan masalah mereka. Selain itu, konsumen juga merasa
bahwa perusahaan akan menaruh perhatian besar pada setiap masalahnya, dan
selalu berusaha memperbaiki kekurangannya.
Bank sebagai lembaga keuangan adalah mobilisator dan pengalokasi dana
dalam kegiatan perekonomian. Pengalokasian dana yang efektif dan efesien akan
memberikan dampak positif yang sangat besar artinya dalam perekonomian suatu
(14)
Bank Sumut merupakan salah satu perusahaan perbankan yang bergerak
dalam bidang jasa keuangan. Sebagai unit usaha yang dimiliki oleh Pemerintah
Daerah Sumatera Utara, Bank Sumut diharapkan dapat menjadi salah satu sumber
penerimaan asli daerah dan memberikan dukungan bagi pertumbuhan ekonomi di
Sumatera Utara. Bank Sumut dalam menjalankan usahanya memiliki fungsi
sebagai penggerak dan pendorong laju pembangunan di daerah, bertindak sebagai
pemegang kas daerah yang melaksanakan penyimpanan uang daerah serta sebagai
salah satu sumber pendapatan asli daerah dengan melakukan kegiatan usaha
sebagai Bank Umum (www.banksumut.com).
Umumnya nasabah menyampaikan keluhan kepada Bank Sumut Cabang
Iskandar Muda berupa pelayanan yang diberikan kurang memuaskan dan
terjadinya off-line. Seperti misalnya, tidak ada pembagian nomor antrian untuk
Customer Service maupun bagian Teller. Khusus untuk off-line merupakan saat
dimana jaringan pada Bank Sumut mengalami gangguan sehingga nasabah tidak
dapat melakukan transaksi. Jangka waktu off-line biasanya dimulai dari pukul
08.00 sampai dengan pukul 12.00 WIB dan setelahnya nasabah baru dapat
melakukan transaksi. Keluhan lainnya berupa keluhan tidak dapat melakukan
penarikan via ATM baik melalui ATM dari Bank Sumut ataupun dari ATM
bank-bank lainnya. Untuk menangani keluhan nasabah, pihak Bank Sumut akan
memprosesnya dalam 2 hari. Sedangkan keluhan nasabah mengenai penarikan
yang tidak dapat dilakukan via ATM terutama bila nasabah melakukan penarikan
melalui ATM dari bank lain seperti Bank Mandiri, Bank Sumut akan
(15)
Dalam menyampaikan keluhannya, nasabah Bank Sumut dapat
menggunakan fasilitas layanan kotak nasabah yang bisa dikunjungi oleh nasabah
di situs
service. Bank Sumut meraih penghargaan Property & Bank Award 2008 yakni
penghargaan yang ditujukan untuk bank berkinerja prima dengan pelayanan
terbaik dari seluruh Bank Daerah yang ada di Indonesia
Bank Sumut juga meraih penghargaan sebagai bank berpredikat “sangat baik” dari
majalah keuangan nasional InfoBank (www.hariansib.com). Berikut ini adalah
jumlah nasabah yang menyampaikan keluhan pada Bank Sumut Cabang Iskandar
Muda selama tahun 2009.
Tabel 1.1
Jumlah Nasabah Yang Menyampaikan Keluhan pada Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda selama tahun 2009
Bulan Jumlah Nasabah Yang
Menyampaikan Keluhan
Januari 92 nasabah
Februari 88 nasabah
Maret 85 nasabah
April 70 nasabah
Mei 75 nasabah
Juni 77 nasabah
Juli 72 nasabah
Agustus 65 nasabah
September 69 nasabah
Oktober 71 nasabah
November 65 nasabah
Desember 58 nasabah
Jumlah 684 nasabah
Sumber ; Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda
Dari Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa jumlah nasabah yang menyampaikan
keluhannya kepada Bank Sumut Cabang Iskandar Muda dari bulan Januari sampai
(16)
keluhannya pada bulan Januari yakni 92 orang nasabah dan terus menurun
menjadi 58 orang nasabah pada bulan Desember. Hal ini merupakan sebuah
prestasi atas kinerja Bank Sumut sebagai Bank Daerah Sumatera Utara dalam
meningkatkan pelayanannya baik pelayanan dalam transaksi nasabah maupun
dalam pelayanan menangani keluhan nasabah.
Penulis tertarik untuk mengetahui faktor yang berperan terhadap
keputusan nasabah untuk menyampaikan keluhannya kepada bank tersebut dan
menuangkannya kedalam skripsi yang berjudul “Pengaruh Sikap, Persepsi Nilai
dan Persepsi Peluang Keberhasilan Terhadap Keputusan Menyampaikan Keluhan
Pada Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan sebelumnya, maka
dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
menyampaikan keluhan ?
2. Apakah persepsi nilai berpengaruh positif dan signifikam terhadap
keputusan menyampaikan keluhan ?
3. Apakah persepsi peluang keberhasilan berpengaruh positif dan signifikan
(17)
C. Kerangka Konseptual
Kim, et al., (2003:357), menyatakan bahwa perilaku keluhan nasabah
bergantung pada sikap terhadap keluhan yang diajukan, nilai keluhan, dan peluang
keberhasilan keluhan yang dilakukan.
Sikap terhadap keluhan merupakan sikap nasabah yang terbentuk sebagai
respon terhadap suatu ketidakpuasan atas produk atau layanan jasa yang
diterimanya yang memicu nasabah untuk mengeluh (Kim, et al., 2003:356).
Nasabah mengkombinasikan beberapa pengetahuan, arti dan kepercayaan tentang
produk atau merek untuk membentuk evaluasi yang menyeluruh atas suatu
tindakan yang dilakukan.
Persepsi nilai terhadap keluhan didefenisikan sebagai pandangan nasabah
terhadap keluhannya apakah sepadan dengan pengorbanannya dalam
menyampaikan keluhan (Kim, et al., 2003:357). Pengorbanan disini mencakup
waktu, biaya, dan kesabaran dari nasabah. Manfaat potensial dari perilaku keluhan
mencakup pengembalian uang, pertukaran, atau permintaan maaf. Ini
mempresentasikan keyakinan nasabah bahwa perilaku mengeluh ini sebanding
dengan upayanya melakukan keluhan. Bila nasabah yakin bahwa pengajuan
keluhan pada perusahaan merupakan perangkat untuk mencapai konsekuensi yang
diinginkan dan konsekuensi ini dirasakan bisa memberikan nilai yang
diinginkannya, maka niat untuk melakukan keluhan akan semakin besar.
Persepsi terhadap peluang keberhasilan keluhan dijabarkan sebagai
kemungkinan yang dirasakan untuk mendapatkan tanggapan langsung ataupun
perbaikan dari perusahaan atas keluhan yang disampaikan nasabah (Kim, et al.,
(18)
perusahaan, nasabah akan cenderung mengungkapkannya pada perusahaan
bersangkutan. Tetapi bila nasabah yakin bahwa perusahaan tidak menunjukkan
perhatian pada keluhannya, nasabah akan berpikir keluhannya tidak berarti dan
akan berhenti menjadi nasabah perusahaan tersebut.
Keputusan menyampaikan keluhan merupakan tindakan akhir dari nasabah
untuk menyampaikan keluhannya kepada perusahaan dikarenakan nasabah
mengalami ketidakpuasan terhadap produk ataupun layanan jasa yang diberikan.
Perilaku keluhan bergantung pada sikap terhadap keluhan yang diajukan, nilai
keluhan, dan kecenderungan untuk berhasil menyampaikan keluhan. Perilaku
untuk berhenti sebagai pelanggan seringkali menjadi tujuan akhir setelah keluhan
gagal.
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual
Sumber : Kim et al. (2003)
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam
bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2008:93). Dikatakan sementara, karena Sikap
(X1)
Persepsi Nilai (X2)
Persepsi Peluang Keberhasilan
(X3)
Keputusan Menyampaikan Keluhan
(19)
jawaban yang diberikan baru didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh
melalui yang diperoleh melalui pengumpulan data.
Berdasarkan perumusan masalah yang diuraikan pada rumusan masalah,
maka peneliti mengajukan hippotesis sebagai berikut:
1. Sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
menyampaikan keluhan.
2. Persepsi nilai berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
menyampaikan keluhan.
3. Persepsi peluang keberhasilan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan menyampaikan keluhan.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
a. Mengetahui apakah sikap nasabah berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap keputusan menyampaikan keluhan.
b. Mengetahui apakah persepsi nilai berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap keputusan menyampaikan keluhan.
c. Mengetahui apakah perpsepsi peluang keberhasilan berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap keputusan menyampaikan
keluhan.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Perusahaan
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan informasi
(20)
meningkatkan kualitas pelayanan terutama pelayanan dalam
menanggapi keluhan nasabah.
b. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan
referensi bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian terhadap objek
ataupun masalah yang sama dimasa yang akan datang.
c. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan kesempatan bagi peneliti untuk menerapkan
teori-teori dan literatur yang diperoleh dalam perkuliahan, serta
memperdalam pengetahuan dan meperluas cakrawala berpikir ilmiah
dalam bidang pemasaran khususnya perilaku konsumen.
F. Metodologi Penelitian 1. Batasan Operasional
Batasan operasional dalam penelitian ini adalah:
a. Variabel Independen (X) terdiri dari variabel sikap (X1), variabel persepsi
nilai (X2), dan variabel persepsi peluang keberhasilan (X3).
b. Variabel Dependen (Y) adalah keputusan menyampaikan keluhan nasabah
pada Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda.
2. Defenisi Operasional Variabel
Variabel yang akan diteliti pada penelitian ini adalah:
a. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2008:59).
(21)
1. Sikap terhadap keluhan (X1), merupakan sikap konsumen yang
terbentuk sebagai respon terhadap suatu ketidakpuasan atas produk
atau layanan jasa yang diterimanya yang memicu nasabah untuk
mengeluh.
2. Persepsi terhadap nilai keluhan (X2), didefenisikan sebagai pandangan
nasabah terhadap keluhannya apakah sepadan dengan pengorbanannya.
3. Persepsi terhadap peluang keberhasilan keluhan (X3), merupakan
kemungkinan yang dirasakan untuk mendapatkan tanggapan langsung
ataupun perbaikan dari perusahaan atas keluhan yang disampaikan
nasabah.
b. Variabel terikat (Y) adalah keputusan menyampaikan keluhan pada Bank
Sumut Cabang Medan Iskandar Muda. Keputusan menyampaikan keluhan
merupakan tindakan akhir nasabah untuk menyampaikan keluhannya
kepada perusahaan dikarenakan nasabah mengalami ketidakpuasan
(22)
Tabel 1.2
Defenisi Operasional Variabel
Variabel Indikator Skala
Pengukuran
Sikap
(X1)
1. Langsung menyampaikan keluhan.
2. Wajib untuk menyampaikan keluhan.
3. Melakukan pertimbangan terhadap keluhan.
Skala Likert
Persepsi Nilai
(X2)
1. Keluhan layak untuk disampaikan.
2. Keluhan yang disampaikan sebanding dengan usaha yang dikeluarkan.
3. Keluhan tersebut bermanfaat bagi nasabah lainnya.
Skala Likert
Persepsi peluang keberhasilan
(X3)
1.Berpeluang besar direspon oleh Bank Sumut.
2.Keluhan berpeluang besar untuk segera diproses.
3.Keluhan berpeluang besar ditangani oleh manajemen puncak atau orang yang memiliki wewenang dalam perusahaan.
4.Ketidakpuasan tidak terjadi lagi.
Skala Likert
Keputusan Menyampaik
an Keluhan
(Y)
1. Menyampaikan keluhan melalui alternatif penyampaian keluhan.
2. Menyampaikan keluhan pada kunjungan berikutnya ke Bank Sumut.
3. Menyampaikan keluhan dengan informasi dari kerabat, teman atau nasabah lain.
Skala Likert
(23)
3. Skala Pengukuran Variabel
Pengukuran yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan Skala Likert, yang merupakan alat untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Dalam melakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji, pada
setiap jawaban akan diberikan skor (Sugiyono, 2008:132). Pengukuran dengan
skala likert ini dilakukan dengan pembagian :
a. Jawaban sangat tidak setuju diberi skor 1.
b. Jawaban tidak setuju diberi skor 2.
c. Jawaban kurang setuju diberi skor 3.
d. Jawaban setuju diberi skor 4.
e. Jawaban sangat setuju diberi skor 5.
4. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda di
Jl. Iskandar Muda No.49 Medan. Waktu penelitian di mulai dari bulan November
2009 – Maret 2010.
5. Populasi dan Sampel a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008:389). Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah yang pernah mengajukan keluhan
(24)
b. Sampel
Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling,
yakni sampel dipilih dengan kriteria tertentu (Sugiyono, 2008:392).
Kriteria dari sampel yang diambil adalah nasabah yang berusia di atas 20
tahun. Tujuan dari penetapan kriteria ini adalah dapat menggambarkan tingkat
kematangan pola pikir nasabah dan juga tingkat sensitivitas emosinya terhadap
niat mengajukan keluhan kepada Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda.
Ukuran sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin (Umar,
2005:78). Yaitu tehnik pengambilan sampel dimana peneliti menggunakan sampel
dari populasi dengan rumus :
N
n = ————— 1 + Ne2 Dimana :
n = jumlah sampel
N = ukuran populasi
e = taraf kesalahan
Sehingga jumlah sampel yang diperoleh adalah :
684
n = —————— = 87.2 (dibulatkan menjadi 87) 1 + 684(0,1)2
Maka jumlah sampel yang digunakan sebesar 87 sampel dari seluruh
populasi.
6. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yakni data primer dan
(25)
a. Data primer
Yakni data yang diperoleh secara langsung dengan cara memberikan
daftar pertanyaan (questionnaire).
b. Data sekunder
Yakni data yang diperoleh melalui studi dokumentasi, baik dari buku,
jurnal, majalah, dan situs internet untuk mendukung penelitian yang
dilakukan.
7. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan beberapa teknik, antara lain:
a. Daftar Pertanyaan (questionnaire)
Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan yang tertulis
kepada responden untuk dijawabnya.
b. Studi Pustaka
Merupakan pengumpulan data dan informasi yang diperoleh dari
buku-buku literatur, jurnal, majalah, dan situs internet yang berhubungan
dengan penelitian.
8. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dilakukan untuk menguji apakah
suatu kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Valid berarti
instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
(26)
sasaran. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata dan
benar.
Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari pengukurannya.
Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subjek yang sama
diperoleh hasil yang tidak berbeda (Sugiyono, 2008:172). Uji validitas dan
reliabilitas kuesioner penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS 14.0 for
windows.
9. Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat perkiraan yang tidak bias
dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Ada beberapa kriteria
persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi, yakni:
1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah
data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan
dengan menggunakan pendekatan kolmogrov-smirnov. Dengan
menggunakan tingkat signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi
normal (Situmorang dkk., 2008:62).
2. Uji Heteroskedastisitas
Adanya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai
tertentu variabel independen (homokedastisitas). Model regresi yang baik
adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan
menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel
independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen,
(27)
Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5% dapat
disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.
Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan varians residual suatu
periode pengamatan ke periode pengamatan lainnya.
3. Uji Multikolinearitas
Artinya variabel indepen dengan dengan yang satu dengan yang lain dalam
model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk
mengetahui ada tidaknya gejala multikololinearitas dapat dilihat dari
besarnya nilai Tolerance dan VIF (Varience Inflation Factor) melalui
program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang
tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa
dipakai adalah nilai Tolerance > 0,1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi
multikolinearitas (Situmorang dkk, 2008:104).
10.Metode Analisis Data a. Metode Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengolah,
menyajikan dan menginterpretasikan data sehingga diperoleh gambaran yang
jelas mengenai masalah yang dihadapi dan hasil perhitungan.
b. Analisis Regresi Linier Berganda
Untuk mengetahui pengaruh atau hubungan variabel bebas (sikap, persepsi
nilai, dan persepsi peluang keberhasilan) dan variabel terikat (niat mengajukan
keluhan), maka untuk memperoleh hasil yang lebih akurat, penulis menggunakan
bantuan program software SPSS 14.0 for Windows. Adapun model persamaan
(28)
Dimana:
Y = Keputusan menyampaikan keluhan pada Bank Sumut Cabang
Iskandar Muda
a = Konstanta
b1,b2,b3 = Koefisien Regresi
X1 = sikap
X2 = persepsi nilai
X3 = persepsi peluang keberhasilan
e = standar error
Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai
uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana H0 ditolak). Sebaliknya,
disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana H0
diterima. Dalam analisis regresi ada tiga jenis kriteria ketepatan, yakni:
1. Uji F hitung
Uji F hitung dilakukan untuk melihat secara serentak bagaimana
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Model hipotesa yang
digunakan dalam uji F hitung ini adalah:
H0 : b1, b2, b3 = 0, artinya variabel bebas (X1, X2, X3) secara serentak
tidak berpengaruh terhadap variabel terikat (Y).
H0 : b1, b2, b3 ≠ 0, artinya variabel bebas (X1, X2, X3) secara serentak berpengaruh terhadap variabel terikat (Y).
Kriteria pengambilan keputusan (KPK) yaitu:
(29)
H0 diterima jika Fhitung < Ftabelpada α = 5% H0 diterima jika Fhitung > Ftabelpada α = 5%
2. Uji t hitung
Uji t hitung dilakukan untuk nelihat secara parsial bagaimana pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat. Model hipotesis yang digunakan
dalam uji t hitung ini adalah sebagai berikut:
H0 : b1 = 0, artinya variabel bebas (X1, X2, X3) secara parsial tidak
berpengaruh terhadap variabel terikat (Y).
H0 : b2 ≠ 0, artinya variabel bebas (X1, X2, X3) secara parsial berpengaruh terhadap variabel terikat (Y).
Kriteria pengambilan keputusan (KPK) yaitu:
H0 diterima jika t hitung < t tabelpada α = 5% H0 diterima jika t hitung > t tabelpada α = 5%
3. Uji Koefisien Determinan (R2)
Pengujian koefisien determinan (R2) digunakan untuk mengukur
proporsi atau persentase sumbangan variabel bebas yang diteliti yakni
sikap (X1), persepsi nilai (X2), dan persepsi peluang keberhasilan (X3)
terhadap variabel terikat (Y) yaitu keputusan menyampaikan keluhan
pada Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda .
Koefisien determinan berkisar antara 0 sampai dengan 1 (0 < R2 < 1).
Hal ini berarti R2 = 0 menunjukkan bahwa tidak adanya pengaruh antara
variabel terikat, dan bila R2 mendekati 1 (satu) menunjukkan semakin
(30)
BAB II
URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Burhanudin dengan judul “Analisis
Konsekuensi Kepuasan Dan Penyesalan Pada Niat Melakukan Pembelian Ulang
Dan Niat Melakukan Komplain”. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis
hubungan antara kepuasan, penyesalan, niat melakukan pembelian ulang, dan niat
melakukan komplain. Hasil penelitian ini adalah penyesalan berpengaruh negatif
terhadap niat melakukan pembelian ulang, artinya makin besar penyesalan yang
dirasakan maka makin kecil niat untuk melakukan pembelian ulang. Kepuasan
mempengaruhi secara positif niat untuk melakukan pembelian ulang, artinya
semakin tinggi kepuasan yang diterima maka semakin besar pula niat untuk
melakukan pembelian ulang. Penyesalan tidak mempengaruhi niat untuk
melakukan komplain karena konsumen akan melakukan perpindahan merek pada
saat dia membutuhkan kembali produk yang sama di masa mendatang. Kepuasan
memiliki pengaruh negatif terhadap niat melakukan komplain
Penelitian yang dilakukan Foedjiawati dan Hatane Samuel dengan judul
“Pengaruh Sikap, Persepsi Nilai Dan Persepsi Peluang Keberhasilan terhadap Niat
Menyampaikan Keluhan”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah
terdapat pengaruh antara sikap, persepsi nilai, dan persepsi peluang keberhasilan
(31)
Hasil dari penelitian ini menunjukkan ada pengaruh yang positif antara
variabel sikap, persepsi nilai, dan persepsi peluang keberhasilan terhadap niat
untuk menyampaikan keluhan, dan faktor persepsi nilai keluhan memiliki
pengaruh yang lebih dominan terhadap niat menyampaikan keluhan.
B. Perilaku Konsumen
Setiadi (2003:3) mendefenisikan Perilaku Konsumen sebagai tindakan
yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan
produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli
tindakan ini. Menurut Hawkins et al., dalam Suryani (2008:6), Perilaku
Konsumen merupakan studi tentang bagaimana individu, kelompok dan
organisasi dan proses yang dilakukan untuk memilih, mengamankan,
menggunakan dan menghentikan penggunaan produk atau jasa, pengalaman atau
pemikiran untuk memuaskan kebutuhannya dan dampak terhadap konsumen dan
masyarakat.
Berdasarkan kedua defenisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa perilaku
konsumen dalam memilih ataupun membeli melalui proses yang cukup rumit.
Dikatakan rumit karena banyak variasi produk ataupun jasa yang memungkinkan
(32)
C. Perilaku Keluhan Konsumen
Menurut Singh (dalam Burhanudin, 2006:18), perilaku keluhan konsumen
merupakan rangkaian ragam tanggapan yang sebagian atau keseluruhannya
disebabkan oleh ketidakpuasan yang dirasakan dalam episode pembelian. Keluhan
menurut Tjiptono (2004:455) adalah ungkapan ketidakpuasan atau kekecewaan.
Organisasi atau perusahaan dapat mengumpulkan keluhan konsumen melalui
sejumlah cara, di antaranya kotak saran, formulir keluhan konsumen, saluran
telepon khusus, website, kartu komentar, dan survei kepuasan pelanggan.
Dalam hal terjadi ketidakpuasan, paling tidak terdapat empat kemungkinan
respons konsumen, yakni:
1. Tidak melakukan apa-apa. Maksudnya, mereka tidak menyampaikan
keluhannya kepada siapapun. Namun, kebanyakan di anatara mereka praktis
sudah beralih ke produk atau jasa lain.
2. Berhenti membeli produk/jasa perusahaan bersangkutan dan/atau
menyampaikan negative/bad word-of-mouth kepada keluarga, rekan sejawat,
maupun orang dekat lainnya. Informasi negaif semacam ini biasanya mengalir
cepat dan berdampak negatif pada citra perusahaan maupun sikap pelanggan
terhadap produk/jasa tersebut. Akibatnya, perusahaan bisa kehilangan banyak
pelanggan potensial maupun pelanggan saat ini yang beralih ke pesaing.
3. Menyampaikan keluhan secara langsung dan/atau meminta kompensasi
kepada perusahaan yang bersangkutan. Bila ini terjadi, perusahaan mendapat
umpan balik yang berharga dari berbagai keluhan yang disampaikan dan ada
peluang untuk mengatasi masalah sebelum menyebar luas. Bila keluhan
(33)
tidak puas bisa berubah menjadi puas dan tetap akan membeli produk/jasa
perusahaan. Ini sangat kontras dengan konsumen yang langsung berhenti
memakai produk/jasa perusahaan tanpa menyampaikan keluhannya sehingga
perusahaan tidak akan bisa mengetahui penyebab kekecewaan mereka dan
melakukan perbaikan.
4. Mengadu lewat media massa (misalnya menulis di ‘Surat Pembaca’, surat
kabar), mengadu ke lembaga konsumen atau instansi pemertintah terkait,
dan/atau menuntut perusahaan secara hukum. Ini merupakan bentuk keluhan
yang paling ditakuti oleh setiap perusahaan. Komunikasi pemasaran dan
public relations memegang peranan penting dalam mengantisipasi dan
menangani kemungkinan terjadinya bentuk keluhan ini.
Sejumlah faktor dikemukakan sebagai determinan apakah seorang
konsumen yang tidak puas akan melakukan keluhan atau tidak (Engel, et al.,
dalam Tjiptono, 2004:458) antara lain:
1. Penting tidaknya konsumsi yang dilakukan, yakni menyangkut tingkat
kepentingan produk bagi pelanggan, harga, waktu yang dibutuhkan untuk
mengkonsumsi produk, dan pandangan sosial.
2. Pengetahuan dan pengalaman, yakni jumlah pembelian sebelumnya,
pemahaman mengenai produk, persepsi terhadap kapabilitas sebagai
konsumen, dan pengalaman keluhan sebelumnya.
3. Tingkat kesulitan dalam mendapatkan ganti rugi, meliputi jangka waktu
penyelesaian masalah, gangguan terhadap aktivitas rutin, dan biaya.
(34)
Gambar 2.1 Tindakan Terbuka Bagi Keluhan Pelanggan
Sumber : Utami (2006:276)
Dalam kaitannya dengan keluhan, Denham dalam Tjiptono (2004:457)
mengidentifikasikan tiga tipe pelanggan, yakni active complainers, inactive
complainers, dan hyperactive complainers.
a. Active Complainers, yakni mereka yang memahami haknya, percaya diri, dan
tahu persis cara menyampaikan keluhan. Bila ekspektasi mereka akan
pelayanan dan nilai (value) tidak terpenuhi, mereka akan menyampaikan
keluhan ke perusahaan yang bersangkutan. Tipe pelanggan seperti ini sangat
berharga bagi perusahaan, karena mereka cenderung langsung Memutuskan untuk
menyampaikan keluhan
Menyampaikan keluhan pada kepala
kantor
Menyampaikan keluhan ke organisasi
lain Masalah telah
diselesaikan Melakukan tindakan hukum Masalah masih belum terselesaikan Memperbanyak keluhan Masala h Memperbanyak keluhan pada perusahaan di tingkat
lokal
Tidak mengambil tindakan apa pun
Menceritakan pengalaman negatif
pada teman
Berganti pemasok Berpindah ke toko lain Menyampaikan informasi negatif dari mulut ke mulut Masalah yang tidak
(35)
menginformasikan dan mencari solusi atas setiap keluhan yang mereka
rasakan. Dengan demikian, perusahaan masih berpeluang untuk melakukan
perbaikan dan memuaskan mereka.
b. Inactive Complainers, yakni mereka yang lebih suka menyampaikan keluhan
kepada orang lain (teman, keluarga, rekan kerja) daripada langsung kepada
perusahaan bersangkutan. Mereka cenderung langsung berganti pemasok dan
tidak pernah kembali lagi ke perusahaan yang mengecewakan mereka. Dengan
demikian, peluang perbaikan bagi perusahaan praktis tidak ada.
c. Hyperactive Complainers, yakni mereka yang selalu mengeluh terhadap
apapun. Tipe ini bisa disebut pula chronic complainers yang kadangkala
berlaku kasar dan agresif. Mereka ini hampir tidak mungkin dipuaskan karena
tujuan keluhannya lebih dilatarbelakangi keinginan untuk mencari ‘untung’.
Pada umumnya, studi-studi tentang perilaku pengaduan konsumen telah
mengidentifikasikan dua tujuan utama untuk mengadu. Pertama, konsumen akan
mengadu untuk memulihkan kembali sebagian kerugian secara eknomi, dengan
berusaha untuk mendapatkan pengembalian uang atau menyeluruh layanan itu
dijalankan lagi (misalnya, ketika membeli suatu produk yang segar di sebuah
supermarket dalam kondisi yang kurang segar, maka konsumen cenderung
menuntut penggantian berupa uang atau barang baru dengan kondisi yang baik).
Mereka mungkin melakukan tindakan hukum jika masalah itu tetap tidak
terpecahkan. Alasan kedua untuk mengadu adalah membangun kembali
penghargaan diri (self-esteem). Ketika seorang karyawan berbuat kasar, agresif,
dan dengan sengaja menakut-nakuti, atau tampak tidak peduli, harga diri atau rasa
(36)
bahwa para pelanggan dengan perlakuan tersebut seharusnya diperlakukan dengan
lebih hormat, mereka menjadi marah atau emosional (Utami, 2006:277).
Masalah layanan dan keluhan adalah sumber informasi yang sempurna
tentang bagaimana perusahaan menawarkan barang dagangan dan layanannya.
Dalam banyak kasus, penyebab masalah mungkin adalah kesulitan dalam
mengidentifikasikan perilaku pembeli dan sekaligus bagaimana perusahaan harus
menanggapi perilaku tersebut. Dalam hal ini, perbaikan layanan menjadi lebih
sulit. Langkah-langkah dalam perbaikan layanan efektif adalah dengan cara
berikut:
1. Mendengarkan Pelanggan
Pelanggan dapat menjadi sangat emosional dalam masalah yang tidak masuk
akal dengan perusahaan. Sering reaksi yang emosional ini dapat dikurangi
dengan hanya memberi pelanggan kesempatan untuk menyampaikan keluhan.
Karyawan perlu mengizinkan para pelanggan menyampaikan keluhan mereka
tanpa gangguan. Karyawan juga harus mendengarkan secara seksama untuk
menentukan apa yang harus dilakukan untuk mencari solusi yang adil.
2. Kewajaran Distributif
Kewajaran distribusi adalah persepsi pelanggan terhadap manfaat yang
diterima dibandingkan dengan pengorbanan mereka (berupa hal yang tidak
menyenangkan atau merugikan pelanggan).
3. Memecahkan Masalah dengan Cepat
Pelanggan harus diberitahu dengan jelas dan tepat apa yang mereka perlukan
(37)
Gambar 2.2 Komponen Efektif Sistem Perbaikan Jasa
Sumber : Utami (2006:281)
D. Pengambilan Keputusan
Menurut Davis (dalam Syamsi, 2003:3), keputusan merupakan hasil
pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Hal itu berkaitan dengan
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mengenai ‘apa yang harus dilakukan’ dan
seterusnya mengenai unsur-unsur perencanaan. Dapat juga dikatakan bahwa
keputusan itu sesungguhnya merupakan hasil proses pemikiran yang berupa
pemilihan satu di antara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk
memecahkan masalah yang dihadapinya.
Menurut Daft (2007), pengambilan keputusan merupakan proses
identifikasi permasalahan dan peluang, kemudian menyelesaikannya.
Pengambilan keputusan yang baik merupakan bagian penting dari manajemen
yang baik, karena keputusan menentukan bagaimana organisasi menyelesaikan
masalah mereka, mengalokasikan sumber daya, dan mencapai tujuannya. Pekerjaan apa yang
benar saat pertama
Mengidentifikasikan keluhan
Memecahkan keluhan secara efektif
Menangani keluhan secara efektif
Menambah kepuasan dan kesetiaan
Belajar kembali dari pengalaman
• Melakukan riset
• Mengembangkan keluhan sebagai budaya
Mengembangkan sistem secara efektif dan belajar
mengenai keluhan
Mencari sebab utama masalah
(38)
Persoalan pengambilan keputusan pada dasarnya merupakan bentuk
pemilihan alternatif-alternatif tindakan yang mungkin dipilih yang prosesnya
merupakan mekanisme tertentu. Penyusunan model keputusan adalah suatu cara
untuk mengembangkan hubungan-hubungan logis yang mendasari persoalan
keputusan ke dalam suatu model keputusan matematis, yang mencerminkan
hubungan yang terjadi di antara factor-faktor yang terlihat.
Menurut Simon (dalam Suryadi, dkk, 2005:15), proses pengambilan
keputusan terdiri dari tiga fase, yakni:
a. Intelligence
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkungan
masalah serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses,
dan diuji dalam rangka mengidentifikasikan masalah.
b. Design
Tahap ini merupakan proses menemukan, mengembangkan dan menganalis
alternatif tindakan yang biasa dilakukan. Tahap ini meliputi proses untuk
mengerti masalah, menemukan solusi dan menguji kelayakan solusi.
c. Choice
Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan di antara berbagai alternatif
tindakan yang mungkin dijalankan. Hasil pemilihan tersebut kemudian di
(39)
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Bank Sumut
Pada tanggal 4 November 1961 hadir tiga orang warga Sumatera Utara
menghadap notaris Roesli di Medan. Mereka adalah Adnan Nur, James Warren
Harahap serta H.Abu Bakar Hasibuan yang hadir berdasarkan surat kuasa
Gubernur KSH Swantantra tingkat I Sumatera Utara yang saat itu dijabat Radja
Djunjungan Lubis untuk mendirikan suatu perseroan terbatas yang
kepemilikannya merupakan Joint pemerintahan daerah Sumatera Utara yang
disingkat dengan BPDSU. Maka pada tanggal 4 November 1961 BPDSU
didirikan dengan akte notaris Roesli no.22 dalam bentuk Perseroan Terbatas.
Berdasarkan Undang-Undang no.13 tahun 1962 tentang ketentuan pokok Bank
Pembangunan Daerah, bentuk usaha dirubah menjadi Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD) sesuai dengan peraturan Daerah Tingkat II se-Sumatera Utara. Dalam
perkembangan selanjutnya, sesuai ketentuan terjadi beberapa kali perubahan
sesuai dengan kebutuhan daerah untuk meningkatkan modal disetor.
Pada tanggal 16 April 1999 bentuk Badan Usaha Hukum dirubah kembali
menjadi Perseroan Terbatas sesuai dengan akte pendirian no.38 tahun 1999,
Notaris Alina Hanum Nasution, SH yang telah mendapatkan pengesahan dari
Menteri Kehakiman Republik Indonesia no.C-8224 HT.01.01 TH’99, dan telah
diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia no.54 tanggal 6 Juli 1999,
dengan modal dasar sebesar Rp 400 Miliyar. Dasar perubahan bentuk Hukum dan
Modal Dasar sebelumnya telah dituangkan dalam peraturan daerah tingkat I
(40)
selanjutnya akte no.31 tanggal 15 Desember 1999 modal dasar ditingkatkan
menjadi 500 Milyar.
Dalam perjalanan selanjutnya BPDSU mengawali usahanya dengan
berkantor menyewa satu lantai rumah tool (ruko) di sebuah gedung milik Sutan
Naga di Jalan Palang Merah No.64-66, dimana pada saat itu lantai 2 masih dipakai
pemilik sebagai kantornya.
Tidak ada merek BPDSU di dinding depan ruko tersebut, yang ada hanya
tulisan “Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara” yang ditulis dengan
kapur tulis dan digantung dekat pintu masuk.
Baru dalam pertengahan tahun 1967 sebuah BPDSU berlaba, gudang
kantor yang disewa tersebut dibeli dan menjadi milik sendiri.
Presiden direktur BPDSU pertama kali dijabat oleh Drs. Diapri Panusunan
Siregar dan Ketua Dewan Pengurus dijabat oleh Radja Djunjungan Lubis. Pucuk
pimpinan BPDSU berganti seiring waktu yaitu James Warren Harahap
(1965-1984), W.M.D Hutabarat (1966-1967), Drs. Yahfin Siregar (1984-1991), Drs.
Army (1991-1999), Drs. Abdul Rachman Butar-Butar (1999-2000), dan saat ini
Bank SUMUT dipimpim oleh Gus Irawan sebagai Direktur Utama. Dan saat itu
Dewan Komisaris dipimpin oleh Drs. Kasim Siyo, M.Si sebagai komisaris utama.
Pada tahun 1969 kantor cabang yang pertama didirikan di Rantau Parapat.
Saat ini Bank SUMUT telah memiliki 21 kantor cabang, 4 cabang pembantu, 19
kantor kas dan 16 unit kas mobil beroperasi di seluruh wilayah Sumatera Utara.
Setelah lebih kurang 13 tahun berkantor di Jalan Palang Merah, maka pada tahun
1975 gedung baru kantor pusat BPDSU yang terletak di Jalan Imam Bonjol No.7
(41)
Pada tahun 1984 atas petunjuk Gubernur Kaharuddin Nasution, dilakukan
pembelian tanah eks konsultan Inggris di Jalan Imam Bonjol No.18 Medan. Dan
telah menghabiskan waktu pembangunan lenih kurang 29 bulan maka 20 April
1989 Menteri Dalam Negeri telah diresmikan gedung baru berkantor pusat dan
kantor cabang utama Medan yang berlantai cukup megah dan representative yang
terletak di jantung bisnis Kota Medan (Wall Street).
B. Visi dan Misi Bank Sumut
Visi Bank Sumut: menjadi bank andalan untuk membantu dan mendorong
pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang serta
sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan taraf
hidup rakyat.
Misi Bank Sumut: mengelola dana pemerintah dan masyarakat secara
professional yang didasarkan pada slogan budaya yang diusung oleh Bank
SUMUT, yaitu: Memberikan Pelayanan Terbaik.
C. Logo Bank Sumut
Gambar 3.1
(42)
D. Makna Logo Bank Sumut
Bentuk logo menggambarkan dua elemen dalam bentuk huruf “U” yang
saling berkait ber-sinergy membentuk huruf “S” yang merupakan kata awal
“Sumut”. Sebuah penggambaran bentuk kerjasama yang sangat erat antara Bank
Sumut dengan masyarakat Sumatera Utara sebagaimana visi Bank Sumut
“Menjadi bank andalan bagi membantu dan mendorong pertumbuhan
perekonomian dan pembangunan daerah disegala bidang serta sebagai salah satu
sumber pendapatan daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat”.
Warna oranye sebagai simbol suatu hasrat untuk terus maju yang
dilakukan dengan energik yang dipadu dengan warna biru yang sportif dan
profesional sebagaimana misi Bank Sumut “Mengelola dana pemerintah dan
masyarakat secara profesional yang didasarkan pada prinsip-prinsip compliance”.
Warna putih sebagai ungkapan ketulusan hati untuk melayani sebagaimana
statement Bank Sumut “Memberikan pelayanan terbaik”.
Jenis huruf “Palatino Bold” sederhana dan mudah dibaca.Penulisan Bank
dengan huruf kecil dan Sumut dengan huruf kapital guna lebih mengedepankan
Sumatera Utara, sebagai gambaran keinginan dan dukungan untuk membangun
(43)
E. Struktur Organisasi Bank Sumut Kantor Cabang Medan Iskandar Muda
Gambar 3.2
Sumber: Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda
F. Produk dan Jasa Layanan Bank Sumut 1. Penghimpunan Dana
a. Deposito Bank Sumut
Merupakan simpanan yang mengandung unsur jangka waktu (jatuh
tempo) lebih panjang, suku bunga yang relatif lebih tinggi dari
tabungan dan giro, yang dapat ditarik atau dicairkan setelah jatuh
(44)
b. Tabungan Simpeda
Produk tabungan ini merupakan gabungan antara Bank-Bank Daerah
yang ada di Indonesia.
c. Tabungan Martabe
Martabe merupakan singkatan dari Mari Tingkatkan Aktivitas
Bersama. Tabungan Martabe merupakan produk unggulan Bank
Sumut.
d. Giro Bank Sumut
Merupakan simpanan yang penarikannya dapat dilakukan dengan
menggunakan cek, bilyet giro, sarana pembayaran pemerintah yang
lain atau pemindahbukuan.
2. Penyaluran Dana
a. Kredit Umum
Kredit Umum adalah kredit dengan sistem rekening koran yang
diberikan kepada perorangan / badan usaha untuk menambah modal
kerja, usaha yang layak dibiayai oleh bank.
Sektor usaha yang dibiayai anatara lain:
1) Sektor perdagangan, restoran dan hotel
2) Sektor pertanian
3) Sektor industri
4) Sektor pengangkutan, pergudangan dan komunikasi
5) Jasa-jasa sosial masyarakat seperti hiburan, kesehatan, kebudayaan,
pendidikan.
(45)
b. Kredit SPK (Surat Perintah Kerja)
Kredit SPK adalah kredit modal kerja dalam bentuk rekening koran
untuk membantu pengusaha dalam pembiayaan melaksanakan
pekerjaan/proyek dari pemerintah dan swasta.
c. Kredit Angsuran Lainnya (KAL)
Kredit angsuran yang diberikan kepada perorangan atau badan usaha
yang bertujuan untuk membiayai:
1) Membangun/membeli/merehab rumah tempat tinggal
2) Membeli kendaraan
3) Membeli peralatan perlengkapan usaha
4) Membiayai pendidikan anak
d. Kredit Multi Guna (KMG)
Fasilitas kredit yang diberikan secara perorangan kepada pegawai yang
sumber pengembaliannya dari penghasilan tetap dan pemberiannya
melalui dinas/instansi/koperasi/pegawai/lembaga/perusahaan tempat
yang bersangkutan bekerja dengan tujuan membiayai keperluan yang
bersifat konsumtif investasi dan modal kerja.
e. Kredit Peduli Usaha Mikro
Kredit ini diperuntukkan kepada orang-orang yang membutuhkan
modal tambahan untuk sektor usaha mikro. Kredit ini diberikan tanpa
agunan dan besar pinjaman yang diberikan hanya Rp 1.000.000,-
dengan syarat peminjam harus dijamin oleh seseorang yang
(46)
3. Jasa dan Layanan
a. Pembayaran pajak dan telepon online
Pembayaran dapat dilakukan di Bank Sumut dengan men-debet
tabungan nasabah.
b. Transfer dan Inkasso
Transfer kiriman uang termasuk hasil inkasso yang ditagih melalui
suatu bank yang diteruskan ke bank lain yang dibayarkan kepada
nasabah.
c. Bank Garansi
Suatu jaminan yang diberikan kepada nasabah yang sudah
memenangkan tender atas permintaan bouwher yang ingin memastikan
bahwa proyek tersebut akan dilaksanakan dengan ketentuan yang telah
ditentukan sebelumnya dan ingin memastikan agar nasabah tersebut
tidak melakukan wanprestasi dalam pelaksanaan proyek tersebut.
d. Surat Keterangan Bank (SKB)
Surat Keterangan Bank dipergunakan oleh nasabah yang ingin
mengikuti tender proyek. SKB ini berisi bahwa si pemohon adalah
nasabah dari Bank Sumut.
e. Surat Keterangan Dukungan Dana
SKDD ini dipergunakan nasabah yang ingin mengikuti tender proyek.
SKDD ini menunjukkan bahwa si pemohon memiliki saldo di PT.
(47)
f. Save Deposit Box
Suatu jasa yang diberikan Bank dalam penyimpanan barang-barang
dan surat-surat berharga.
g. Anjungan Tunai Mandiri (ATM)
Sistem pelayanan yang diberikan kepada nasabah secara elektronik
dengan menggunakan komputer untuk mengupayakan
penyelesaian-penyelesaian secara otomatis dari sebagian fungsi yang biasa
dilakukan oleh teller. Di Bank Sumut ada dua jenis kartu ATM yaitu
Silver dan Gold.
Keunggulan :
1) Dapat bertransaksi di lebih dari 6.500 ATM anggota jaringan ATM
Bersama di seluruh Indonesia.
2) Dapat bertransaksi di ribuan mesin ATM anggota BANK CARD di
Malaysia.
3) Lokasi ATM berada di setiap kota dan lokasi strategis di seluruh
Sumatera Utara.
(48)
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2008:172), validitas merupakan suatu ukuran yang
menunjukkan kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Instrumen yang valid
berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.
Pada tahap prasurvei, kuesioner yang berisi 13 pertanyaan yang
menyangkut Variabel Sikap (X1), Persepsi Nilai (X2), Persepsi Peluang
Keberhasilan (X3), dan Keputusan Menyampaikan Keluhan Pada Bank Sumut
Cabang Medan Iskandar Muda (Y) diberikan kepada 25 responden diluar sampel
penelitian. Kuesioner disebarkan kepada para nasabah Bank BNI Cabang USU
yang pernah menyampaikan keluhan. Nilai rtabel dengan ketentuan df = jumlah
kasus = 25 dan tingkat signifikasi sebesar 5%, angka yang diperoleh = 0,396.
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 14.0
dengan criteria sebagai berikut:
a. Jika rhitung positif dan rhitung > rtabel pernyataan dinyatakan valid.
(49)
Tabel 4.1 Uji Validitas
Pertanyaan rhitung rtabel Validitas
Butir 1 0,778 0,396 Valid
Butir 2 0,641 0,396 Valid
Butir 3 0,576 0,396 Valid
Butir 4 0,462 0,396 Valid
Butir 5 0,810 0,396 Valid
Butir 6 0,674 0,396 Valid
Butir 7 0,583 0,396 Valid
Butir 8 0,489 0,396 Valid
Butir 9 0,486 0,396 Valid
Butir 10 0,418 0,396 Valid
Butir 11 0,696 0,396 Valid
Butir 12 0,523 0,396 Valid
Butir 13 0,479 0,396 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 14, 22 Februari 2010
Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa12 butir pertanyaan yang diajukan
oleh penulis terhadap responden adalah valid sehingga layak untuk disebarkan.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menurut Sugiyono (2005:173) menunjukkan akurasi dan
konsistensi dari pengukurannya. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran
terhadap subyek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda. Reliabilitas
menunjukkan tingkat kestabilan, konsistensi dan kehandalan instrumen untuk
(50)
Menurut Kuncoro (Situmorang dkk., 2008:179) butir pertanyaan yang
sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan
kriteria yaitu nilai Cronbach’s Alpha > 0,70.
Tabel 4.2 Uji Reliabilitas
Cronbach’s Alpha Jumlah Pertanyaan
0,886 12
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 14, 22 Februari 2010
Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa pada 12 pertanyaan dengan tingkat
signifikansi 5% diketahui bahwa koefisien alpha adalah sebesar 0,886. Ini berarti
0,886 > 0,70 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel
dan dapat disebarkan kepada responden untuk dapat dijadikan sebagai instrumen
penelitian ini.
B. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi
sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal (Situmorang dkk,
2008:55). Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan
kolmogrov smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka
jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel
residual berdistribusi normal (Situmorang dkk, 2008:62).
a. Analisis Grafik
Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan meilhat grafik
histogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara data
(51)
Hasil dari output SPSS terlihat seperti Gambar 4.1 dan Gambar 4.2:
-4 -3 -2 -1 0 1 2
Regression Standardized Residual 0
3 6 9 12 15
F
re
q
u
e
n
c
y
Mean = -7.08E-16 Std. Dev. = 0.982 N = 87
Dependent Variable: Y Histogram
Gambar 4.1 Histogram Uji Normalitas
(52)
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 Observed Cum Prob
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
E
x
p
e
c
te
d
C
u
m
P
ro
b
Dependent Variable: Y
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Gambar 4.2 Plot Uji Normalitas
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 14, 07 Maret 2010
Berdasarkan Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi
normal, hal ini ditunjukkan oleh data tersebut tidak menceng ke kiri atau ke
kanan, sedangkan pada Gambar 4.2 dapat juga terlihat titik yang mengikuti
data di sepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal.
b. Analisis Statistik
Uji normallitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal,
padahal secara statistik tidak berdistribus normal. Berikut ini pengujian
normalitas yang didasarkan dengan uji statistik non-parametrik
(53)
Hasil dari output SPSS untuk uji Kolmogorov-Smirnov (K-S) tampak
pada Tabel 4.3 berikut:
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
87 .0000000 1.34311790 .052 .040 -.052 .481 .975 N Mean Std. Deviation Normal Parametersa,b
Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Unstandardiz ed Residual
Test distribution is Normal. a.
Calculated from data. b.
Tabel 4.3
Sumber: Hasil pengolahan dengan SPSS 14, 07 Maret 2010
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa nilai Asymp. Sig.
(2-tailed) adalah 0,975 yang berarti di atas nilai signifikan 5%. Oleh karena itu,
sesuai dengan analisis grafik, analisis statistik dengan dengan uji statistik
non-parametrik Kolmogorv-Smirnov (K-S) juga menyatakan bahwa
variabel residual berdistribusi normal.
2. Uji Heteroskedastisitas
Adanya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai
tertentu variabel independen (homokedastisitas). Model regresi yang baik
adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan
menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel
independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka
(54)
Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas, yaitu:
a. Metode Grafik
Dasar analisis adalah jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik
menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang
yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan
telah terjadi heteroskedastisitas.
Hasil dari output SPSS untuk uji heteroskedastisitas dengan metode
grafik tampak pada Gambar 4.3 berikut:
-4 -2 0 2 4
Regression Studentized Residual
-3 -2 -1 0 1 2 3 R eg re ss io n S ta n d ar d iz ed P re d ic te d V al u e
Dependent Variable: Y Scatterplot
Gambar 4.3 Scatterplot
(55)
Berdasarkan Gambar 4.3 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang
jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y,
maka berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastistas pada model
regresi.
b. Uji Glejser
Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap
variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik
mempengaruhi variabel independen, maka ada indikasi terjadi
heteroskedastisitas.
Hasil dari output SPSS untuk uji heteroskedastisitas dengan metode
glejser tampak pada Tabel 4.4 berikut :
Coefficientsa
3.235 1.344 2.407 .018
-.095 .060 -.171 -1.576 .119
-.087 .058 -.163 -1.498 .138
.000 .067 .000 .003 .997
(Constant) X1 X2 X3 Model 1
B Std. Error
Unstandardized Coefficients
Beta Standardized
Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: absut a.
Tabel 4.4
Sumber: Hasil pengolahan SPSS 14, 07 Maret 2010
Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui bahwa tidak satupun variabel
independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel
dependen absolut Ut (absUt). Hal ini terlihat dari probabilitas
signifikansinya (Sig.) di atas tingkat kepercayaan 5%, jadi hasil uji glejser
sesuai dengan metode grafik bahwa pada model regresi tidak terjadi
(56)
3. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji model regresi ditemukan
adanya korelasi antarvariabel independen. Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Berikut ini disajikan cara
mendeteksi multikolinieritas dengan menganalisis matrik korelasi antar
variabel independen dan perhitungan nilai Tolerance dan Variance Inflation
Factor (VIF):
Coefficientsa
3.035 2.248 1.350 .181
.101 .100 .100 1.002 .319 .972 1.029 .296 .097 .306 3.061 .003 .968 1.033 .275 .113 .247 2.439 .017 .945 1.058 (Constant)
X1 X2 X3 Model 1
B Std. Error Unstandardized
Coefficients
Beta Standardized
Coefficients
t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: Y
a.
Tabel 4.5
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 14, 07 Maret 2010
Dari Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa VIF < 5, maka tidak terjadi
multikolinearitas dan tolerance > 0,1 maka tidak terjadi multikolinearitas.
C. Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar-daftar
pertanyaan (kuesioner). Kuesioner disebarkan kepada nasabah Bank Sumut
Cabang Medan Iskandar Muda sebagai responden. Jumlah pertanyaan
seluruhnya adalah 13 butir pertanyaan. Pertanyaan kuesioner terdiri dari tiga
butir pertanyaan untuk sikap (X1), tiga butir pertanyaan untuk persepsi nilai
(57)
tiga butir pertanyaan untuk keputusan menyampaikan keluhan pada Bank
Sumut Cabang Medan Iskandar Muda (Y).
Penulis sebelum mengetahui hasil dari analisis statistik deskriptif,
terlebih dahulu pembagian karakteristik responden sebagai berikut:
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Berikut ini adalah Tabel 4.6 untuk tabulasi karakteristik
responden berdasarkan umur:
Tabel 4.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Umur N %
20 - 30 thn 36 41,4
30 – 40 thn 42 48,3
> 40 thn 9 10,3
Total 87 100%
Sumber: Data hasil penelitian diolah, 08 Maret 2010
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat disimpulkan bahwa dari 87 responden
dalam penelitian ini sebanyak 41,4% atau 36 responden berusia 20-30 tahun,
sedangkan 48,3% atau 42 responden berusia 30-40 tahun dan sebanyak
10,3% atau 9 responden berusia >40 tahun.
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berikut ini adalah Tabel 4.7 untuk tabulasi karakteristik responden
berdasarkan jenis kelamin:
Tabel 4.7
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin N %
Laki-laki 38 43,7
Perempuan 49 56,3
Total 87 100
Sumber: Data hasil penelitian diolah, 08 Maret 2010
Berdasarkan Tabel 4.7 dapat disimpulkan dari 87 responden yang
(58)
sedangkan pria sebanyak 43,7%. Tabel 4.7 menunjukkan responden yang
terpilih dalam menyampaikan keluhannya yakni lebih banyak perempuan
daripada laki-laki.
c. Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Menyampaikan Keluhan
Berikut ini adalah Tabel 4.8 untuk tabulasi karakteristik responden
berdasarkan jumlah menyampaikan keluhan:
Tabel 4.8
Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Menyampaikan Keluhan
Jumlah Menyampaikan Keluhan
N %
1 x 46 52,9
2 x 33 37,9
≥ 3 x 8 9,2
Total 87 100
Sumber: Data hasil penelitian diolah, 08 Maret 2010
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat disimpulkan dari 87 responden yang
menyampaikan keluhannya sebanyak satu kali yakni sebesar 52,9%,
sedangkan responden yang menyampaikan keluhannya sebanyak dua kali
yakni sebesar 37,9% dan responden yang menyampaikan keluhannya
sebanyak tiga kali atau lebih yakni sebesar 9,2%.
Berikut ini adalah penjelasan secara deskriptif persentase hasil
penelitian setiap variabel kesenangan pelanggan (customer delight) dengan
tanggapan responden sebagai berikut:
Sangat Setuju (SS) diberi skor 5
Setuju (S) diberi skor 4
Kurang Setuju diberi skor 3
(59)
Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1
a. Dimensi sikap (X1)
Sikap terhadap keluhan merupakan sikap nasabah yang terbentuk
sebagai respon terhadap suatu ketidakpuasan atas produk atau layanan jasa
yang diterimanya yang memicu nasabah untuk mengeluh. Indikatornya
adalah langsung menyampaikan keluhan, wajib untuk menyampaikan
keluhan, dan melakukan pertimbangan terhadap keluhan.
Tanggapan dari nasabah Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda
terhadap dimensi sikap adalah sebagai berikut:
Tabel 4.9
Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Sikap (X1) Butir
Pertanyaan
Frekuensi Pendapat Responden (%)
Total (%) Skor : 5
SS
Skor : 4 S
Skor : 3 KS
Skor : 2 TS
Skor : 1 STS
N % n % N % N % n % N %
1 20 23 54
62, 1 11
12,
6 0 0 2 2,3 87 100
2 21
24, 1 49
56, 3 13
14,
9 3 3,5 1 1,2 87 100
3 25
28, 7 50
57, 5 11
12,
6 0 0 1 1,2 87 100
Sumber: Data primer dengan pengolahan SPSS 14, 08 Maret 2010
Dari Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa:
1) Berdasarkan Tabel 4.9 pada pernyataan pertama (responden langsung
menyampaikan keluhannya kepada Bank Sumut begitu mengalami
ketidakpuasan) sebanyak 20 responden atau 23% yang menyatakan
(60)
responden atau 12,6% menyatakan kurang setuju, dan 2 responden atau
2,3% menyatakan sangat tidak setuju.
2) Berdasarkan Tabel 4.9 pada pernyataan keduan (responden memiliki
kewajiban untuk menyampaikan keluhannya bila mengalami
ketidakpuasan atas layanan yang di berikan Bank Sumut) sebanyak 21
responden atau 24,1% menyatakan sangat setuju, 49 responden atau
56,3% menyatakan setuju, 13 responden atau 14,9% menyatakan
kurang setuju, 3 responden atau 3,5% menyatakan tidak setuju, dan
sebanyak 1 responden atau 1,2% menyatakan sangat tidak setuju.
3) Berdasarkan Tabel 4.9 pada pernyataan ketiga (responden
mempertimbangkan untuk menyampaikan keluhannya dikarenakan
pelayanan dari Bank Sumut terkadang tidak memuaskan) sebanyak 25
responden atau 28,7% menyatakan sangat setuju, 50 responden atau
57,5% menyatakan setuju, 11 responden atau 12,6% menyatakan
kurang setuju, dan 1 responden atau 1,2% menyatakan sangat tidak
setuju.
b. Dimensi persepsi nilai (X2)
Tabel 4.10
Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Persepsi Nilai (X2) Butir
Pertanyaan
Frekuensi Pendapat Responden (%)
Total (%) Skor : 5
SS
Skor : 4 S
Skor : 3 KS
Skor : 2 TS
Skor : 1 STS
(61)
1 17 19,5 58 66,7 10 11,5 2 2,3 0 0 87 100 2 18 20,7 51 58,6 17 19,5 0 0 1 1,2 87 100 3 21 24,1 45 51,7 17 19,5 3 3,5 1 1,2 87 100
Sumber: Data primer dengan pengolahan SPSS 14, 08 Maret 2010
Dari Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa:
1) Berdasarkan Tabel 4.10 pada pernyataan pertama (keluhan responden
layak untuk disampaikan dan di respon oleh Bank Sumut) sebanyak 17
responden atau 19,5% menyatakan sangat setuju, 58 responden atau
66,7% menyatakan setuju, 10 responden atau 11,5% menyatakan
kurang setuju, dan 2 responden atau 2,3% menyatakan tidak setuju.
2) Berdasarkan Tabel 4.10 pada pernyataan keduan (keluhan yang akan
disampaikan responden memiliki nilai yang sebanding dengan
usahanya) sebanyak 18 responden atau 20,7% menyatakan sangat
setuju, 51 responden atau 58,6% menyatakan setuju, dan 17 responden
atau 19,5% menyatakan kurang setuju, dan sebanyak 1 responden atau
1,2% menyatakan sangat tidak setuju.
3) Berdasarkan Tabel 4.10 pada pernyataan ketiga (keluhan responden
bermanfaat bagi nasabah lainnya) sebanyak 21 responden atau 24,1%
menyatakan sangat setuju, 45 responden atau 51,7% menyatakan setuju,
17 responden atau 19,5% menyatakan kurang setuju, 3 responden atau
3,5% menyatakan tidak setuju, dan sebanyak 1 responden atau 1,2%
(1)
Lampiran 3: Data Deskriptif
UJI ANALISIS DESKRIPTIF
Responden
X1 X2 X3 Y
1 4 2 3 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5
2 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4
3 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5
4 3 5 5 4 3 1 4 3 4 4 3 4 3
5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5
6 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5
7 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5
8 4 4 4 3 3 3 5 5 4 5 4 5 2
9 5 3 5 4 3 4 5 4 4 4 2 4 4
10 5 4 3 4 4 5 4 3 5 4 3 4 4
11 5 3 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4
12 3 4 4 4 3 2 4 5 4 3 3 4 4
13 3 3 3 5 4 3 3 4 5 4 4 4 3
14 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5
15 4 2 5 3 3 3 4 4 4 4 3 4 5
16 4 4 5 4 5 4 5 4 3 4 4 5 5
17 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4
18 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 3 5 5
19 4 5 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4
20 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4
21 3 3 3 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5
22 4 4 4 5 4 2 4 4 3 3 4 5 5
23 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4
24 5 4 4 4 4 5 3 4 4 5 4 4 5
25 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 3
26 3 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4
27 4 5 5 2 4 3 4 4 4 4 1 4 2
28 3 3 5 4 4 3 4 3 5 5 3 4 3
29 4 5 5 5 3 5 3 3 4 4 5 5 3
30 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5
31 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4
32 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4
33 1 4 4 4 5 5 4 3 3 4 4 4 4
34 4 4 4 4 4 5 4 2 4 5 4 4 4
35 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4
36 5 4 4 3 3 3 4 4 4 5 4 4 4
37 5 4 4 4 4 3 5 4 4 5 4 5 4
38 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4
39 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4
(2)
41 5 5 4 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4
42 4 5 5 4 4 4 3 5 4 4 5 5 5
43 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4
44 5 5 3 4 4 5 4 3 4 4 4 5 4
45 3 3 3 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4
46 5 5 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4
47 4 5 5 5 4 3 5 4 4 5 4 4 5
48 4 5 4 4 3 4 4 5 5 5 3 4 4
49 4 5 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4
50 4 4 5 4 4 4 4 5 3 4 4 3 5
51 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4
52 4 4 4 4 5 4 3 3 4 5 4 4 4
53 5 4 4 3 3 3 4 5 4 4 4 4 4
54 4 4 5 4 3 4 4 4 4 5 4 5 5
55 4 1 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 3
56 3 3 3 4 4 5 4 4 4 5 4 2 4
57 5 4 4 4 3 2 4 3 4 4 4 4 4
58 5 5 4 5 4 3 4 3 5 5 4 4 4
59 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4
60 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4
61 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
62 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4
63 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4
64 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4
65 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4
66 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4
67 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4
68 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5
69 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 3 4
70 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5
71 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
72 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4
73 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4
74 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4
75 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5
76 5 4 3 5 5 4 4 3 4 4 3 4 4
77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
78 3 3 4 4 3 3 3 4 5 5 4 5 5
79 4 4 5 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5
80 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 3 5
81 4 2 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4
82 4 3 4 4 1 4 3 4 4 5 4 4 3
83 5 4 4 3 3 3 4 4 5 5 4 2 4
84 4 3 4 5 4 4 5 3 4 4 5 4 4
85 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3
(3)
87 4 3 4 4 5 4 5 4 1 4 4 4 2
UJI ASUMSI KLASIK
Model Summaryb
.443a .196 .167 1.36718
Model 1
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate Predictors: (Constant), X3, X1, X2
a.
Dependent Variable: Y b.
ANOVAb
37.778 3 12.593 6.737 .000a
155.141 83 1.869
192.920 86
Regression Residual Total Model 1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), X3, X1, X2 a.
Dependent Variable: Y b.
Coefficientsa
3.035 2.248 1.350 .181
.101 .100 .100 1.002 .319
.296 .097 .306 3.061 .003
.275 .113 .247 2.439 .017
(Constant) X1 X2 X3 Model 1
B Std. Error
Unstandardized Coefficients
Beta Standardized
Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: Y a.
Coefficientsa
3.035 2.248 1.350 .181
.101 .100 .100 1.002 .319 .972 1.029
.296 .097 .306 3.061 .003 .968 1.033
.275 .113 .247 2.439 .017 .945 1.058
(Constant) X1 X2 X3 Model 1
B Std. Error Unstandardized
Coefficients
Beta Standardized
Coefficients
t Sig. Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Y a.
(4)
Residuals Statisticsa
10.8329 14.0849 12.4023 .66279 87
-2.368 2.539 .000 1.000 87
.169 .489 .282 .079 87
10.8906 13.9843 12.4058 .66256 87
-4.50452 2.65299 .00000 1.34312 87
-3.295 1.940 .000 .982 87
-3.421 2.003 -.001 1.009 87
-4.85625 2.82743 -.00355 1.41774 87
-3.669 2.041 -.003 1.025 87
.333 9.993 2.966 2.201 87
.000 .228 .014 .029 87
.004 .116 .034 .026 87
Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value
Adjusted Predicted Value Residual
Std. Residual Stud. Residual Deleted Residual Stud. Deleted Residual Mahal. Distance Cook's Distance
Centered Leverage Value
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Dependent Variable: Y a.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
87 .0000000 1.34311790 .052 .040 -.052 .481 .975 N
Mean
Std. Deviation Normal Parametersa,b
Absolute Positive Negative Most Extreme
Differences
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Unstandardiz ed Residual
Test distribution is Normal. a.
Calculated from data. b.
(5)
Coefficientsa
3.235 1.344 2.407 .018
-.095 .060 -.171 -1.576 .119
-.087 .058 -.163 -1.498 .138
.000 .067 .000 .003 .997
(Constant) X1 X2 X3 Model 1
B Std. Error
Unstandardized Coefficients
Beta Standardized
Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: absut a.
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
E
xp
ec
te
d
C
u
m
P
ro
b
Dependent Variable: Y
(6)
-4 -2 0 2 4
Regression Studentized Residual
-3 -2 -1 0 1 2 3
R
eg
re
ss
io
n
S
ta
nd
ar
di
ze
d
P
re
di
ct
ed
V
al
ue
Dependent Variable: Y Scatterplot