Sistem dan Fungsi Organ Reproduksi

Kelompok ini termasuk kelompok yang berisiko tinggi terhadap kasus- kasus terkait seksual, seperti terkena PMS, aborsi yang tidak aman, kehamilan yang tidak dikehendaki, pelecehan seksual dan juga terhadap penyalahgunaan narkotika dan zat aditif NAPZA lainnya Musbir, 2000. Yang dimaksud dengan kesehatan reproduksi remaja adolescent reproduksi health adalah upaya kesehatan reproduksi yang dibutuhkan oleh remaja Surjadi, 2001. Menurut Prof. Azwar, masalah kesehatan reproduksi remaja di Indonesia dibagi menjadi 4 kategori masalah yaitu:1. Kurangnya informasi kesehatan reproduksi yang benar bagi remaja, 2. Prilaku yang terkait dengan kesehatan reproduksi maupun penyalahgunaan obat NAPZA, 3. Kurangnya akses remaja terhadap pelayanan kesehatan reproduksi, serta 4. Masalah yang terkait dengan peraturan dan perundangan yang kurang mendukung kesehatan remaja misalnya belum ada ketentuan peraturan yang mengijinkan remaja hamil yang memutuskan meneruskan kehamilannya, pasca lahir masih tetap dapat bersekolah, pemberian informasi dan pelayanan Keluarga Berencana bagi remaja yang secara seksual aktif serta belum efektifnya sistem perundangan untuk mencegah NAPZA Surjadi, 2001.

2.5 Sistem dan Fungsi Organ Reproduksi

2.5.1 Organ Reproduksi Wanita Secara umum alat reproduksi wanita dibagi atas dua bagian yaitu alat kelamin genitalia luar dan alat kelamin bagian dalam Manuaba, 1999. Universitas Sumatera Utara 1. Alat Genitalia Luar a. Mons Pubis Mons pubis adalah bantalan berisi lemak yang terletak dipermukaan anterior simfisis pubis. Setelah pubertas, kulit mons pubis tertutup rambut ikal yang membentuk pola distribusi tertentu escutcheon. b. Labia Mayora Merupakan dua buah lipatan bulat jaringan lemak yang ditutupi kulit dan memanjang kebawah dan kebelakang dari mons pubis. Pada labia mayora terdapat banyak kelenjar sebasea. Labia mayora homolog dengan skrotum pada pria. c. Labia Minora Merupakan dua buah lipatan jaringan yang pipih dan berwarna kemerahan, akan terlihat bila labia mayora dibuka. Jaringan yang kedua sisinya menyatu pada ujung atas vulva ini disebut labia minora. Jaringan labia minora menyatu dibagian superior, tempatnya masing- masing terpisah membentuk dua lamela, pasangan lamela sebelah bawah menyatu membentuk frenulum klitoridis, sedangkan pasangan sebelah atas menyatu membentuk preputium klitoridis. Pada bagian inferior, labia minora memanjang mendekati garis tengah sebagai jaringan berlipat- lipat dan menyatu membentuk fourchette. Labia minora ini analog dengan kulit skrotum pada pria. Universitas Sumatera Utara d. Klitoris Klitoris homolog dengan penis dan terletak dekat ujung superior vulva. Organ erektil ini menonjol kebawah dan diantara kedua ujung labia minora. Klitoris terdiri dari glans, korpus, dan dua buah krura. Panjang klitoris jarang melebihi 2 cm, bahkan dalam keadaan ereksi Cunningham, 2005. Mengandung banyak pembuluh darah dan serat saraf, sehingga sangat sensitif saat hubungan seks Manuaba, 1999. e. Vestibulum Daerah berbentuk buah almond yang dibatasi labia minora disebelah lateral dan memanjang dari klitoris sampai fourchette. Vestibulum adalah jaringan fungsional pada wanita dewasa yang berasal dari sinus urogenital pada embrio; pada bentuk dewasa terdapat enam buah lubang; uretra, vagina, dua duktus kelenjar bartholini, dan kadang kala terdapat duktus dari kelenjar parauretral yang disebut juga duktus skene beserta kelenjarnya. Bagian posterior vestibulum antara fourchette dan liang vagina disebut fossa navikularis; biasanya hanya terlihat pada wanita nullipara Cunningham, 2005. Kelenjar- kelenjar pada Bartholoni dan Skene akan mengeluarkan cairan pada saat permainan pendahuluan dalam hubungan seks sehingga memudahkan penetrasi penis Manuaba, 1999. f. Ostium Urethra Dua pertiga bagian bawah urethra terletak tepat diatas dinding anterior vagina Cunningham, 2005. Universitas Sumatera Utara g. Bulbus Vestibulli Terletak dibawah selaput lendir vulva, dekat ramus ossis pubis. Besarnya 3-4 cm, panjangnya 1-2 cm, lebar 0.5 dan tebal 1 cm, mengandung banyak pembuluh darah, sebagian tertutup oleh muskular iskio kavernosus dan muskulus konstriktor vagina. Embriologik sesuai dengan korpus kavernosum penis Wiknjosastro, 1999. h. Ostium vagina dan Himen Liang vagina bervariasi bentuk dan ukurannya. Pada gadis, kebanyakan vagina tertutup sama sekali oleh labia minora, dan bila dibuka biasanya terlihat hampir seluruhnya tertutup himen Cunningham, 2005. Himen merupakan selaput tipis yang menutupi kebagian lubang vagina luar. Pada umumnya himen berlubang sehingga menjadi saluran aliran darah menstruasi atau cairan yang dikeluarkan oleh kelenjar rahim dan kelenjar endometrium lapisan dalam rahim. Pada saat hubungan seks pertama himen akan robek dan mengeluarkan darah. Setelah melahirkan himen merupakan tonjolan kecil yang disebut karunkule mirtiformis Manuaba, 1999. Lubang himen membentuk semilunaris, anularis, tapisan, septata, atau fimbria. Bila tidak berlubang disebut atresia himenalis atau himen imperforata Mochtar, 1998. i. Vagina Merupakan struktur tubular muskulo membranosa yang memanjang dari vulva ke uterus, berada diantara kandung kemih dianterior dan rektum Universitas Sumatera Utara diposterior. Fungsinya sebagai saluran keluar dari uterus, yang dilalui sekret uterus dan aliran menstruasi, organ kopulasi wanita, dan sebagai jalan lahir. j. Perineum Terletak diantara vulva dan anus. k. Korpus Perinealis Merupakan jaringan penyokong utama perineum Cunningham, 2005. 2. Alat Genitalia Dalam a. Uterus Uterus berbentuk seperti buah advokat atau buah peer yang sedikit gepeng kearah muka belakang; ukurannya sebesar telur ayam dan mempunyai rongga. Ukuran panjang uterus adalah 7- 7,5 cm, lebar diatas 5,25 cm, tebal 2,5 cm, dan tebal dinding 1,25 cm. Uterus terdiri atas 1 fundus uteri; 2 korpus uteri; 3 servik uteri. Fundus uteri adalah bagian uterus proksimal; disitu kedua tuba falopii masuk ke uterus. Fungsinya dapat mengetahui tuanya kehamilan. Korpus uteri adalah bagian uterus yang terbesar. Pada kehamilan bagian ini mempunyai fungsi utama sebagai tempat janin berkembang. Rongga yang terdapat di korpus uteri disebut kavum uteri rongga rahim. Servik uteri terdiri atas: 1 pars vaginalis servisis uteri yang dinamakan porsio; 2 pars supravaginalis servisis uteri adalah bagian serviks yang berada di atas vagina. Saluran yang terdapat pada serviks disebut kanalis sevikalis berbentuk sebagai saluran lonjong dengan panjang 2,5 cm. Universitas Sumatera Utara b. Tuba Falopii Tuba falopii terdiri atas: 1 pars interstisialis, bagian yang terdapat di dinding uterus; 2 pars ismika, merupakan bagian medial tuba yang sempit seluruhnya; 3 pars ampularis, bagian yang terbentuk sebagai saluran agak lebar, tempat konsepsi terjadi; 4 infundibulum, bagian ujung tuba yang terbuka ke arah abdomen dan mempunyai fimbria. Fimbria penting artinya bagi tuba untuk menangkap telur untuk kemudian menyalurkan telur ke dalam tuba. Bentuk infundibulum seperti anemon binatang laut. Bagian luar tuba diliputi oleh peritoneum viserale, yang merupakan bagian dari ligamentum latum. Otot di dinding tuba terdiri atas dari luar dan dalam otot longitudinal dan otot sirkuler. Lebih ke dalam lagi didapatkan selaput yang berlipat- lipat dengan sel- sel yang bersekresi dan bersilia yang khas, berfungsi untuk menyalurkan telur atau hasil konsepsi ke arah kavum uteri dengan arus yang ditimbulkan oleh getaran rambut getar tersebut. c. Ovarium indung telur Wanita pada umumnya mempunyai dua indung telur kanan dan kiri, yang dengan mesovarium menggantung di bagian belakang ligamentum latum, kiri dan kanan. Ovarium adalah kurang lebih sebesar ibu jari tangan dengan ukuran panjang kira- kira 4 cm, lebar dan tebal kira-kira 1, 5 cm. Struktur ovarium terdiri atas: 1 korteks di sebelah luar yang diliputi oleh epitelium germinatifum yang berbentuk kubik, dan di dalam terdiri dari stroma serta folikel- folikel primordial; 2 medulla di sebelah dalam korteks Universitas Sumatera Utara tempat terdapatnya stroma dengan pembuluh- pembuluh darah, serabut- serabut saraf, dan sedikit otot polos. Diperkirakan pada wanita terdapat kira- kira 100.000 folikrk primer. Tiap bulan satu folikel akan keluar, kadang- kadang dua folikel, yang dalam perkembangannya akan menjadi folikel de Graaf. Folikel de Graaf yang matang terdiri atas: 1 ovum, yakni suatu sel besar dengan diameter 0,1 mm, yang mempunyai nukleus dengan anyaman kromatin yang jelas sekali dan satu nukleolus pula: 2 stratum granulosum yang terdiri atas sel- sel granulosa, yakni sel- sel bulat kecil dengan inti yang jelas pada pewarnaan dan mengelilingi ovum; 3 teka interna, suatu lapisan yang melingkari stratum granulosum dengan sel- sel lebih kecil daripada sel granulosa; 4 di luar teka interna ditemukan teka eksterna, terbentuk oleh stroma ovarium yang terdesak Wiknjosastro, 1999. 2.5.2 Organ Reproduksi Pria Secara umum alat reproduksi pria hampir seluruhnya berada diluar dan meliputi bagian- bagian seperti dibawah ini Manuaba, 1999. 1. Testis dan Epididimis Testis adalah kelenjar reproduksi pria. Testis tergantung di dalam skrotum pada korda spermatik, tetapi dibentuk di dalam abdomen dekat ginjal dan secara bertahap turun melalui kanal inguinalis menuju skrotum sesaat sebelum bayi lahir. Setiap testis mengandung 200-300 lobulus, masing- masing berisi tiga tubulus kecil yang disebut tubulus seminiferus konvulsi. Tubulus didukung oleh jaringan penyambung yang berisi kelompok sel interstisial Watson, 2002. Universitas Sumatera Utara Testis menghasilkan sperma dan hormon. Hormon ini mempengaruhi karakteristik laki-laki seperti jenggot kumis dan otot dan keinginan berhubungan seksual sex drive Ikatan Bidan Indonesia IBI, 2004. Epididimis merupakan saluran dengan panjang sekitar 45- 50 cm, tempat bertumbuh dan berkembangnya spermatozoa, sehingga siap untuk melakukan pembuahan Manuaba, 1999. Spermatozoa adalah sel yang sangat kecil dengan ujung seperti ekor yang menyatu dengan bagian sel yang menyempit, disebut leher. Spermatozoa diproduksi dalam jumlah yang sangat besar dan diperkirakan rata-rata 300 juta sperma dimasukkan ke dalam vagina dalam suatu waktu, walaupun hanya satu yang dibutuhkan untuk memfertilisasi ovum Watson, 2002. 2. Duktus Deferens Duktus deferens adalah lanjutan struktur epididimis. Duktus ini melewati kanal inguinal dan berada diantara dasar kandung kemih dan rektum menuju kelenjar prostat. Disini duktus digabungkan oleh duktus vesikula seminalis Watson, 2002. Fungsinya sebagai saluran yang membawa sperma menyatu dengan air mani IBI, 2004. 3. Vesikula Seminalis Vesikula seminalis adalah dua kantung yang berada diantara kandung kemih dan rektum. Ia menyereksi cairan basa yang mengandung nutrisi yang membentuk sebagian besar cairan semen Watson, 2002. Universitas Sumatera Utara Semen atau air mani adalah cairan yang keluar dari penis laki- laki saat laki-laki mengalami klimaks. Berisi sperma dan cairan lainnya. Sperma hanya bagian kecil dari air mani. Setelah laki-laki divasektomi, air maninya tidak lagi berisi sperma IBI, 2004. 4. Duktus Ejakulatorius dan Penis Duktus ejakulatorius adalah duktus yang dibentuk oleh gabungan duktus vesikula seminalis dan duktus deferens. Duktus ini berawal di dasar prostat dan berakhir di urethra. Prostat mengelilingi urethra pria. Ukurannya seperti kostanye chestnut dan berisi urerthra serta duktus ejakulatorius. Sebagian prostat mengandung kelenjar glandular dan sebagian lagi otot involunter dan menghasilkan sekret, yang disebut semen, yang basa dan mendukung nutrisi sperma Watson, 2002. 5. Kelenjar Bulbo-Urethra Kelenjar bulbo-urethra berada pada tiap sisi porsio membranosa urethra. Duktus terbuka menuju bagian berongga pada urethra dan kelenjar menyereksi suatu substansi yang membentuk bagian cairan seminalis Watson, 2002.

2.6 Prilaku Reproduksi Sehat

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN SIKAP REMAJA TERHADAP PERILAKU SEKSUAL DI SMA N 1 SAYEGAN

0 2 62

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH Hubungan Antara Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Dengan Perilaku Seks Pranikah.

0 3 14

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH Hubungan Antara Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Dengan Perilaku Seks Pranikah.

1 3 17

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PRIA DENGAN PERILAKU MENJAGA KESEHATAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja Pria Dengan Perilaku Menjaga Kesehatan Reproduksi Di SMA Bhinneka Karya 2 Boyolali.

0 2 16

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PRIA DENGAN PERILAKU MENJAGA KESEHATAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja Pria Dengan Perilaku Menjaga Kesehatan Reproduksi Di SMA Bhinneka Karya 2 Boyolali.

0 3 16

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja Pria Dengan Perilaku Menjaga Kesehatan Reproduksi Di SMA Bhinneka Karya 2 Boyolali.

0 5 4

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU HIGIENIS REMAJA PUTRI PADA SAAT MENSTRUASI.

0 1 10

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI WANITA DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi Wanita Dengan Perilaku Pencegahan Keputihan Pada Siswi Di Sma Negeri 1 Jatinom.

0 1 16

ppm pengetahuan reproduksi sehat remaja

0 0 16

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA DI SMA NEGERI 1 KRETEK BANTUL

0 0 11