Prilaku Reproduksi Sehat TINJAUAN PUSTAKA

Semen atau air mani adalah cairan yang keluar dari penis laki- laki saat laki-laki mengalami klimaks. Berisi sperma dan cairan lainnya. Sperma hanya bagian kecil dari air mani. Setelah laki-laki divasektomi, air maninya tidak lagi berisi sperma IBI, 2004. 4. Duktus Ejakulatorius dan Penis Duktus ejakulatorius adalah duktus yang dibentuk oleh gabungan duktus vesikula seminalis dan duktus deferens. Duktus ini berawal di dasar prostat dan berakhir di urethra. Prostat mengelilingi urethra pria. Ukurannya seperti kostanye chestnut dan berisi urerthra serta duktus ejakulatorius. Sebagian prostat mengandung kelenjar glandular dan sebagian lagi otot involunter dan menghasilkan sekret, yang disebut semen, yang basa dan mendukung nutrisi sperma Watson, 2002. 5. Kelenjar Bulbo-Urethra Kelenjar bulbo-urethra berada pada tiap sisi porsio membranosa urethra. Duktus terbuka menuju bagian berongga pada urethra dan kelenjar menyereksi suatu substansi yang membentuk bagian cairan seminalis Watson, 2002.

2.6 Prilaku Reproduksi Sehat

Kita disebut mempunyai reproduksi yang sehat jika mampu mempunyai keturunan yang sehat, mampu mengendalikan diri untuk tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah, mampu menjalankan kehidipan seksual yang sehat dengan pasangan yang sah, tidak menulari atau tertular penyakit kelamin, serta tidak memaksa atau dipaksa oleh pasangan kita, apalagi oleh orang lain. Selain itu, bisa memperoleh informasi dan pelayanan Universitas Sumatera Utara reproduksi yang kita butuhkan dan keputusan apapun yang kita ambil seputar masalah reproduksi kita bisa dipertanggungjawabkan BKKBN, 2006 Prilaku reproduksi sehat yaitu memiliki kemampuan untuk melindungi diri mereka sendiri dari berbagai penyakit serta kehamilan yang tidak dikehendaki, sadar akan sikap dan perilaku seksual mereka. Mereka juga percaya bahwa mengembangkan reproduksi sehat adalah bagian dari upaya hidup sehat. Untuk mendapatkan reproduksi sehat kita harus dapat merawat dan menjaga tubuh kita dengan baik, satu hal yang penting adalah bagaimana remaja bisa memahami anatomi dan fungsi organ reproduksi mereka. Pengetahuan dan kemamapuan merawat organ reproduksi juga merupakan hal yang sangat penting dalam upaya mendapatkan reproduksi sehat Gutamadi, 2007. Menjaga kesehatan organ reproduksi pada wanita diawali dengan menjaga kebersihan organ kewanitaan: 1. Untuk menjaga kebersihan vagina, yang perlu kita lakukan adalah membasuh secara teratur bagian vulva bibir vagina secara hati-hati menggunakan air bersih dan sabun yang lembut setiap habis buang air kecil, buang air besar, dan ketika mandi. Yang terpenting adalah membersihkan bekas keringat dan bakteri yang ada disekitar bibir vagina. 2. Hindarilah penggunaan terlalu sering sabun antiseptik yang keras atau cairan pewangi untuk menghilangkan bau di daerah kewanitaan. Terlalu kerap membasuh vagina dengan cairan kimia douching dan penggunaan deodoran di sekitar vagina akan merusak keseimbangan organisme dan Universitas Sumatera Utara cairan vagina sehingga memungkinkan terjadinya infeksi pada vagina vaginitis. 3. Menjaga Kebersihan Pada Masa Menstruasi Untuk menampung darah menstruasi, wanita menggunakan pembalut. Pembalut itu perlu diganti sekitar empat sampai lima kali dalam sehari untuk menghindari pertumbuhan bakteri pada pembalut yang digunakan dan mencegah masuknya bakteri tersebut ke dalam vagina. 4. Memilih Pakaian Dalam Yang perlu diperhatikan dalam memilih pakaian dalam adalah bahan terbuat dari bahan katun sehingga dapat menyerap keringat dan membiarkan kulit bernapas. Selain itu, hindari menggunakan pakaian dalam yang terlalu ketat karena selain gerah, juga menyebabkan peredaran darah tidak lancar. Kebersihan daerah kewanitaan juga bisa dijaga dengan sering mengganti pakaian dalam, paling tidak sehari dua kali setelah mandi; terutama bagi wanita aktif dan mudah berkeringat. Anda juga bisa menggunakan panty liners atau pembalut tipis sekali pakai untuk melapisi pakaian dalam. 5. Periksa secara rutin ke dokter spesialis organ genital secara teratur setidaknya dua tahun sekali untuk mendeteksi kemungkinan adanya kanker pada organ reproduksi. Ada dua kanker yang kerap menyerang organ reproduksi wanita, yaitu kanker indung telur dan kanker leher rahim. Sampai sekarang, belum diketahui dengan pasti apa penyebab kanker leher rahim. Diduga kuat penyakit tersebut disebabkan oleh virus yang bernama Universitas Sumatera Utara Human Papilloma Virus HPV yang disebabkan oleh Penyakit Menular Seksual PMS. Kanker leher rahim bisa muncul karena hubungan seksual di bawah 20 tahun, berganti-ganti pasangan, tidak merawat kebersihan alat kelamin, berhubungan seks dengan laki-laki yang memiliki pasangan penderita kanker leher rahim, dan akibat sering merokok. Untuk menjaga kebersihan alat kelamin pria, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan: 1. Pertama, selalu cuci tangan sebelum dan sesudah buang air kecil. Hal itu untuk menghindari penis dari kotoran yang berasal dari tangan, sekaligus agar tangan kembali steril setelah memegang penis. Kedua, jangan malas untuk selalu membersihkan daerah sekitar penis setiap kali mandi. Seputar organ kemaluan pria memang rentan dengan jamur, terutama daerah lipatan paha dan bawah kantong kemih. Karenanya, selalu jaga kebersihan daerah-daerah tersebut. Ketiga, secara berkala, cukurlah bulu kemaluan agar rapi dan tidak menyebabkan kelembaban. Daerah yang lembab sering kali menjadi tempat subur bagi jamur. 2. Hindari memakai celana dalam yang terlalu ketat, karena selain membuat peredaran darah tidak lancar juga akan membuat penis dan testis kepanasan. Panas berlebihan, yang disebabkan oleh suhu udara, keringat, dan pakaian yang terlalu ketat, dapat menurunkan kualitas sperma dalam membuahi sel telur. 3. Jangan sungkan menemui dokter, terutama dokter kulit dan kelamin, untuk melakukan pemeriksaan rutin. Selain kontrol secara rutin, kita juga harus Universitas Sumatera Utara segera memeriksakan diri ke dokter bila menemui atau mengalami hal-hal sebagai berikut; terdapat luka, lecet, atau ruam, atau kutil di daerah testis; terasa gatal terus-menerus; dan saluran kencing mengeluarkan cairan yang tidak biasa. Gejala tersebut merupakan indikasi bahwa organ kelamin sedang terkena penyakit. Kesehatan organ reproduksi sangat mempengaruhi kesuburan. Selain itu, kenyamanan dalam melakukan hubungan seksual juga tergantung dari bagaimana kita menjaga kesehatan dan kebersihannya. Awali kesehatan organ reproduksi Anda dengan menjaga kebersihannya Imelda, 2007. Universitas Sumatera Utara

BAB III KERANGKA PENELITIAN

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN SIKAP REMAJA TERHADAP PERILAKU SEKSUAL DI SMA N 1 SAYEGAN

0 2 62

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH Hubungan Antara Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Dengan Perilaku Seks Pranikah.

0 3 14

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH Hubungan Antara Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Dengan Perilaku Seks Pranikah.

1 3 17

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PRIA DENGAN PERILAKU MENJAGA KESEHATAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja Pria Dengan Perilaku Menjaga Kesehatan Reproduksi Di SMA Bhinneka Karya 2 Boyolali.

0 2 16

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PRIA DENGAN PERILAKU MENJAGA KESEHATAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja Pria Dengan Perilaku Menjaga Kesehatan Reproduksi Di SMA Bhinneka Karya 2 Boyolali.

0 3 16

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja Pria Dengan Perilaku Menjaga Kesehatan Reproduksi Di SMA Bhinneka Karya 2 Boyolali.

0 5 4

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU HIGIENIS REMAJA PUTRI PADA SAAT MENSTRUASI.

0 1 10

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI WANITA DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi Wanita Dengan Perilaku Pencegahan Keputihan Pada Siswi Di Sma Negeri 1 Jatinom.

0 1 16

ppm pengetahuan reproduksi sehat remaja

0 0 16

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA DI SMA NEGERI 1 KRETEK BANTUL

0 0 11