ANALISIS PENGARUH TOTAL ASET, LEVERAGE, OPINI AUDIT, DAN UKURAN KAP TERHADAP AUDIT DELAY Analisis Pengaruh Total Aset, Leverage, Opini Audit, dan Ukuran Kap Terhadap Audit Delay (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur terdaftar di Bursa Efek Indonesia peri

(1)

ANALISIS PENGARUH TOTAL ASET, LEVERAGE, OPINI AUDIT, DAN UKURAN KAP TERHADAP AUDIT DELAY

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014)

NASKAH PUBLIKASI

Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Salah Satu Syarat Menyelesaikan Studi pada Program Sarjana (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh: RIRIS KUSUMA DEWI

B 200 120 083

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016


(2)

(3)

(4)

(5)

ANALISIS PENGARUH TOTAL ASET, LEVERAGE, OPINI AUDIT, DAN UKURAN KAP TERHADAP AUDIT DELAY

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014)

RIRIS KUSUMA DEWI B 200 120 083

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

E-mail: ririskdewi@gmail.com

ABSTRACT

The purpose of this research is to analyze the fa ctors that affect audit delay to the manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange. The examined factors of this research are total assets, leverage, auditor's opinion and the size of a public accounting firm as the independent variables, while audit delay as the dependent variables.

Sampling technique employed in this study is the purposive sampling with the total sample of 177 companies. The data analysis uses multiple regressions.

The result of the study shows that the total assets, leverage, and the auditor's opinion have significant influence towards audit delay, while size of a public accounting firm do not have influence towards audit delay.

Keywords: audit delay, total assets, leverage, auditor's opinion, size of the public accounting firm.


(6)

ANALISIS PENGARUH TOTAL ASET, LEVERAGE, OPINI AUDIT, DAN UKURAN KAP TERHADAP AUDIT DELAY

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014)

RIRIS KUSUMA DEWI B 200 120 083

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

E-mail: ririskdewi@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap audit delay pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Faktor-faktor yang diuji dalam penelitian ini adalah total aset, leverage, opini audit, dan ukuran KAP sebagai variabel independen, sedangkan audit delay sebagai variabel dependen.

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive

sampling dengan jumlah sampel sebanyak 177 perusahaan. Analisis data

menggunakan regresi berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa total aset, leverage, dan opini audit berpengaruh signifikan terhadap audit delay, sedangkan ukuran KAP tidak memiliki pengaruh terhadap audit delay.


(7)

A.PENDAHULUAN

Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Dalam penyajiannya, laporan keuangan biasanya disajikan secara tahunan. Manfaat suatu laporan keuangan akan berkurang apabila laporan tersebut tidak disajikan tepat waktu. Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan telah diatur dalam Peraturan Bapepam Nomor X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor KEP-346/BL/2011 Tentang Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten atau Perusahaan Publik, bahwa Bapepam mewajibkan setiap perusahaan publik yang terdaftar di Pasar Modal menyampaikan laporan keuangan tahunan yang disertai dengan laporan audit independen kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Apabila perusahaan terlambat menyampaikan laporan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Bapepam, maka dikenakan sanksi administrasi. Ketepatan penyajian laporan keuangan inilah yang biasanya menjadi kendala bagi perusahaan.

Menurut penelitian Lucyanda dan Nura’ni (2013) salah satu ukuran

ketepatan dalam menyampaikan laporan keuangan (timeliness of financial reporting) adalah audit delay, yaitu lamanya waktu penyelesaian audit yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku sampai tanggal diterbitkannya laporan auditor independen (Kartika, 2011). Jarak waktu antara akhir periode akuntansi dengan tanggal ditandatangani laporan audit dapat mempengaruhi ketepatan waktu informasi tersebut dipublikasikan sehingga akan berdampak pada reaksi pasar terhadap keterlambatan informasi dan mempengaruhi ketidakpastian pengambilan keputusan ekonomi.

Penelitian ini mengembangkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Febrianty (2011). Adapun faktor yang akan diuji kembali dalam penelitian ini adalah total aset, leverage, dan ukuran KAP, sedangkan yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah menambah variabel independen opini audit. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul “ANALISIS PENGARUH TOTAL ASET, LEVERAGE, OPINI AUDIT DAN UKURAN KAP PADA AUDIT DELAY (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014).”

B. TINJAUAN PUSTAKA 1. Audit Delay

Proses untuk menyediakan informasi akuntansi ke publik memberikan nilai informasi dari laporan keuangan auditan yang akan ditentukan oleh audit delay. Menurut penelitian Kartika (2011) audit delay


(8)

adalah rentang waktu penyelesaian audit yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku sampai tanggal diterbitkannya laporan auditor independen. Semakin lama auditor menyelesaikan pekerjaan auditnya, maka semakin lama pula audit delay. Jika audit delay semakin lama, maka kemungkinan keterlambatan penyampaian laporan keuangan semakin besar.

2. Total Aset

Menurut penelitian Febrianty (2011) total aset atau ukuran perusahaan adalah suatu skala di mana dapat diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan dengan berbagai cara antara lain dinyatakan dalam total aktiva, nilai pasar saham, dan lain-lain. Perusahaan yang memiliki aset yang lebih besar melaporkan lebih cepat dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki aset yang lebih kecil. Hal ini disebabkan oleh perusahaan yang memiliki sumber daya (aset) yang besar memiliki lebih banyak sumber informasi, lebih banyak staf akuntansi dan sistem informasi yang lebih canggih, memiliki sistem pengendalian intern yang kuat, adanya pengawasan dari investor, regulator dan sorotan masyarakat, maka hal ini memungkinkan perusahaan untuk melaporkan laporan keuangan auditannya lebih cepat ke publik.

3. Leverage

Fahmi (2012:127) mengartikan rasio leverage adalah mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai hutang. Penggunaan hutang yang terlalu tinggi akan membahayakan perusahaan karena perusahaan akan masuk dalam kategori extreame leverage (utang ekstream) yaitu perusahaan terjebak dalam tingkat hutang yang tinggi dan sulit untuk melepaskan beban hutang tersebut. Leverage juga mengindikasikan jumlah modal yang dikeluarkan oleh investor dalam rangka menghasilkan laba. 4. Opini Audit

Hasil akhir dari proses audit terhadap laporan keuangan adalah penarikan kesimpulan yang berupa opini atas kewajaran laporan keuangan. Opini auditor ditulis dalam laporan hasil audit adalah alat formal yang digunakan auditor dalam mengkomunikasikan kesimpulan tentang laporan keuangan yang diaudit kepada pihak-pihak yang berkepentingan (Halim, 2008:70).

5. Ukuran KAP

Kantor akuntan publik (KAP) adalah lembaga yang memiliki izin dari Menteri Keuangan sebagai wadah bagi Akuntan Publik dalam menjalankan pekerjaannya (Jusup, 2001:19). KAP yang mempunyai reputasi baik diperkirakan dapat melakukan audit lebih efisien, terpercaya, dan memiliki fleksibilitas yang lebih besar untuk menyelesaikan audit


(9)

sesuai jadwal, sehingga informasi dapat lebih cepat diterima pengguna laporan keuangan di dalam pengambilan keputusan ekonomi.

C. METODE PENELITIAN 1. Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan melakukan uji hipotesis. Data penelitian ini diperoleh dari website Indonesia Stock Exchange (www.idx.co.id) dan Indonesian Capital

Market Directory (ICMD) selama tahun 2012 sampai 2014 yang meliputi

laporan auditor independen dan laporan keuangan perusahaan. 2. Populasi, Sampel dan Teknik Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2012 sampai 2014 yang merupakan periode terakhir publikasi laporan keuangan. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling yaitu metode pengambilan sampling dengan mengkategorikan perusahaan berdasarkan kriteria tertentu. Dalam penelitian ini, kriteria sampel ditetapkan sebagai berikut: a) Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan tahunan secara berturut-turut selama periode 2012-2014, b) Perusahaan yang memiliki tahun buku yang berakhir 31 Desember, c) Perusahaan manufaktur yang menyajikan keuangannya dalam mata uang rupiah, d) Perusahaan manufaktur yang memilik data lengkap untuk penelitian. 3. Data dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder berupa laporan keuangan dan laporan auditor independen perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2012-2014. Data diperoleh dari ICMD (Indonesia Capital Market Directory) dan situs www.idx.co.id.

4. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode studi pustaka yaitu dengan mengkaji berbagai literatur pustaka seperti buku, jurnal, skripsi dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan penelitian dan metode dokumentasi yaitu dengan mencatat atau mendokumentasikan data yang tercantum pada Indonesia Capital Market Directory (ICMD) tahun 2011-2014.

5. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional variabel dan pengukuran variabel dalam penelitian ini terangkum dalam tabel berikut:


(10)

Tabel 1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

No Variabel Pengukuran

Dependen

1 Audit Delay Sejak tanggal tutup buku 31 Desember s.d tanggal

yang tertera di laporan auditor independen Independen

1 Total Aset Natural log (total aset)

2 Leverage Debt to total asset = x 100%

3 Opini Audit 1 untuk perusahaan yang mendapat unqualified opinion

0 untuk perusahaan yang mendapatkan selain unqualified opinion

4 Ukuran KAP

1 jika perusahaan yang menggunakan jasa KAP the big four

0 jika perusahaan yang tidak menggunakan jasa

KAP non the big four

Sumber: Data sekunder diolah, 2015

6. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini, alat statistik yang digunakan adalah pengujian statistik deskriptif, asumsi klasik, dan analisis regresi berganda. Model persamaan regresi yang akan diuji dalam penelitian ini adalah : AUD = α+ �1 ASET + �2 LEV+ �3 OPINI + �4 KAP + ε

Keterangan:

AUD = lamanya hari penyelesaian audit (audit delay) α = Konstanta regresi

β1β2β3β4 = Koefisien regresi

ASET = Total Aset LEV = Leverage

OPINI = Opini Audit KAP = Ukuran KAP

ε = error

D. Pembahasan

1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Dalam penelitian ini untuk menguji normalitas menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov (K-S). Kesimpulan dari hasil perhitungan tersebut adalah nilai probabilitas 0,100 > 0,05, sehingga menunjukkan bahwa data dalam penelitian ini adalah berdistribusi normal.


(11)

b. Uji Multikolonieritas

Metode untuk menguji adanya multikolonieritas dapat dilihat pada Tolerance Value (TV) atau Variance Inflation Factor (VIF ). Dalam pengujian multikolineritas tidak terjadi adanya multikolinearitas, karena nilai VIF semua variabel kurang dari 10, sedangkan Tolerance Value diatas 0,10.

c. Uji Heteroskedastisitas

Dalam penelitian ini mendeteksi adanya heteroskedastisitas yaitu dengan menggunakan uji Glejser. Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa nilai signifikansi masing-masing variabel independen lebih besar dari 0,05, sehingga menunjukkan bahwa model regresi dalam penelitian ini tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Dalam penelitian ini untuk menguji ada tidaknya autokorelasi yaitu dengan menggunakan uji Durbin Watson. Nilai tabel dU didapat nilai 1,800 maka dapat kita proses untuk mengetahui hasilnya dengan cara perbandingan sesuai persamaannya (dU d 4-dU), sehingga didapatkan hasil 1,800 1,896 2,200 maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini tidak ada masalah autokorelasi.

2. Uji Ketepatan Model

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari Goodness Of Fit. Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik t (Ghozali, 2011:97).

a. Koefisien Determinasi (R2)

Hasil perhitungan untuk nilai R2 dalam analisis regresi berganda diperoleh angka koefisien determinasi dengan adjusted-R2 sebesar 0,141. Hal ini berarti bahwa 14,1% variasi variabel audit delay dapat dijelaskan oleh variabel total aset, leverage, opini audit, dan ukuran KAP, sedangkan sisanya yaitu 85,9% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model (variabel) yang diteliti.

b. Pengujian Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Dari hasil pengujian diperoleh nilai Fhitung > Ftabel yaitu 8,245 > 2,42 dan nilai signifikansi = 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel total aset, leverage, opini audit, dan ukuran KAP berpengaruh secara bersama-sama terhadap audit delay. Hal ini juga berarti bahwa model regresi yang digunakan fit of goodness.


(12)

c. Hasil Uji Hipotesis

1) Pengaruh Total Aset Terhadap Audit Delay

Berdasarkan hasil uji statistik t yang disajikan dalam tabel IV.10 diketahui bahwa total aset memiliki nilai thitung lebih besar dibanding ttabel (-2,039 > -1,974) dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,043 < 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa total aset berpengaruh negatif signifikan terhadap audit delay yang berarti semakin besar ukuran perusahaan maka akan semakin cepat

audit delay-nya.

Manajemen perusahaan berskala besar umumnya memiliki sistem pengendalian internal yang baik dan dimonitor secara ketat oleh investor, pengawas permodalan, dan pemerintah yang dapat mengurangi kesalahan dalam penyajian laporan keuangan dan memudahkan auditor dalam melakukan proses audit. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan berskala besar cenderung mengalami tekanan eksternal yang lebih tinggi untuk mengumumkan laporan audit lebih awal. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Prabowo dan Marsono (2013), Febrianty (2011), dan Kartika (2011) yang menunjukkan bahwa total aset berpengaruh terhadap

audit delay.

2) Pengaruh Leverage Terhadap Audit Delay

Berdasarkan hasil uji statistik t yang disajikan dalam tabel IV.10 diketahui bahwa leverage memiliki nilai thitung lebih besar dibanding ttabel (2,972 > 1,974) dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,003 < 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa leverage

berpengaruh positif signifikan terhadap audit delay yang berarti semakin tinggi leverage perusahaan maka akan semakin tinggi

audit delay.

Leverage merupakan perbandingan antara jumlah aktiva

dengan jumlah hutang. Jika perusahaan memiliki proporsi hutang lebih besar dari aktivanya, maka akan meningkatkan kecenderungan rugi dan meningkatkan kehati-hatian dari auditor terhadap laporan keuangan yang diaudit. Mengaudit akun hutang akan memakan waktu lama karena harus mencari sumber penyebabnya serta membutuhkan banyak waktu dalam mengkonfirmasi pihak-pihak (debtholder). Oleh karena itu, akan terjadi keterlambatan dalam menyampaikan kabar buruk kepada publik. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Prabowo dan Marsono (2013), Aryaningsih dan Budiartha (2014), Lucyanda


(13)

dan Nura”ni (2013), Febrianty (2011), dan Kartika (2011) yang menunjukkan bahwa leverage berpengaruh positif terhadap audit delay.

3) Pengaruh Opini Audit Terhadap Audit Delay

Berdasarkan hasil uji statistik t yang disajikan dalam tabel IV.10 diketahui bahwa opini audit memiliki nilai thitung lebih besar dibanding ttabel (-2,823 > -1,974) dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,005 < 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa opini audit berpengaruh negatif signifikan terhadap audit delay yang berarti jika auditor menyatakan opini wajar tanpa pengecualian, maka audit delay semakin pendek.

Pemberian opini audit unqualified opinion (pendapat wajar tanpa pengecualian) merupakan berita baik (good news) yang akan menarik minat calon investor untuk melakukan investasi. Opini audit berpengaruh pada audit delay karena ketika perusahaan mendapatkan opini selain wajar tanpa pengecualian maka auditor akan mencari bukti-bukti penyebab dikeluarkannya opini selain wajar tanpa pengecualian. Pencarian bukti-bukti serta temuan-temuan audit akan memakan banyak waktu sehingga mengindikasikan terjadinya audit delay yang panjang. Selain itu, pergantian auditor juga berpotensi dalam memberikan opini selain wajar tanpa pengecualian. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Prabowo dan Marsono (2013), Aryaningsih dan Budiartha (2014) yang menunjukkan bahwa opini audit berpengaruh terhadap audit delay.

4) Pengaruh Ukuran KAP Terhadap Audit Delay

Berdasarkan hasil uji statistik t yang disajikan dalam tabel IV.10 diketahui bahwa ukuran KAP memiliki nilai thitung lebih kecil dibanding ttabel (-0,754 < -1,974) dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,452 > 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa ukuran KAP tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay.

Penelitian ini bertentangan dengan Lucyanda dan Nura’ni (2013) dan konsisten dengan penelitian Kartika (2011), Aditya dan Anisykurillah (2014) dan Febrianty (2011) yang juga menemukan bahwa ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini dikarenakan perusahaan yang menggunakan KAP the big four

belum tentu menyelesaikan audit dela y lebih cepat dibanding dengan perusahaan yang menggunakan KAP non big four hal ini tergantung dari kondisi laporan keuangan suatu perusahaan.


(14)

Hal ini diperkirakan kualitas KAP di Indonesia memang sudah baik, dibuktikan dengan surat ijin KAP yang diterbitkan oleh Kementrian Keuangan Republik Indonesia. Maka dari itu setiap KAP yang berafiliasi dengan big four ataupun selain yang berafiliasi dengan big four memiliki kualitas yang sama. Selain itu beberapa perusahaan yang tidak menggunakan jasa audit dari KAP

big four, beberapa juga ada yang diaudit oleh KAP yang berafiliasi dengan KAP diluar negeri walaupun bukan KAP big four, sehingga masih belum bisa dibedakan kualitas auditor antara KAP yang berafiliasi dengan big four atau tidak.

3. Uji Hipotesis

a. Uji Regresi Berganda

Hasil analisis regresi berganda diatas dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut:

AUD = 92,838 -1,413 ASET +16,806 LEV-6,940 OPINI -1,937 KAP +ε

E. SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 1. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

a.Variabel total aset berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikasi yang lebih kecil dibandingkan level of significant yaitu sebesar 0,043 < 0,05, sehingga hipotesis H1 diterima. b.Variabel leverage berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini ditunjukkan

dengan nilai signifikasi yang lebih kecil dibandingkan level of significant yaitu sebesar 0,003 < 0,05, sehingga hipotesis H2 diterima. c.Variabel opini audit berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini

ditunjukkan dengan nilai signifikasi yang lebih kecil dibandingkan level of significant yaitu sebesar 0,005< 0,05, sehingga hipotesis H3 diterima. d.Variabel ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikasi yang lebih besar dibandingkan level of significant yaitu sebesar 0,452 < 0,05, sehingga hipotesis H4 ditolak. 2. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan antara lain adalah sebagai berikut :

a. Sampel yang digunakan hanya sebatas perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI, sehingga eksternal validitas sampel masih rendah.


(15)

b. Periode penelitian hanya tiga tahun yaitu 2012, 2013, dan 2014, sehingga belum memberikan gambaran hasil yang dapat digeneralisasikan.

c. Penelitian ini terbatas pada variabel yang digunakan yaitu hanya total aset, leverage, opini audit, dan ukuran KAP dalam mempengaruhi

audit delay, sehingga faktor-faktor lain yang diduga mempengaruhi

audit delay tidak diteliti dalam penelitian ini. 3. Saran

Berdasarkan simpulan dan keterbatasan tersebut, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

a. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan semua sektor perusahaan yang terdaftar di BEI, sehingga dapat mengetahui perbandingan keterlambatan laporan keuangan (audit delay) pada setiap perusahaan. b. Bagi peneliti selanjutnya agar menambah tahun pengamatan yang lebih

panjang sehingga semakin besar kesempatan untuk memberikan gambaran hasil penelitian yang dapat digeneralisasikan.

c. Penelitian selanjutnya sebaiknya menambahkan faktor lain yang dapat mempengaruhi audit delay, mengingat nilai Adjusted R Square dalam penelitian ini kecil yaitu sebesar 14,1%, seperti faktor komite audit, laba-rugi, profitabilitas, auditor switching, struktur kepemilikan perusahaan, umur perusahaan, dan lain-lain.


(16)

DAFTAR PUSTAKA

Aditya, Alifian Nur dan Indah Anisykurlillah. 2014. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap audit delay. Accounting Analysis Journal. ISSN 2252-6765.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitan Suatu Pendekatan P raktik.

Jakarta: PT RINEKA CIPTA.

Aryaningsih, Devi dan Budiartha. 2014. Pengaruh total aset, tingkat solvabilitas

dan opini audit pada audit delay. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

7.3:747-647.ISSN: 2302-8556.

BAPEPAM. 1997. Peraturan Keputusan ketua Bapepam No. Kep. 11/PM/1997: Pedoman mengenai bentuk dan isi pernyataan pedoman mengenai bentuk da nisi pernyataan dalam rangka penawaran umum oleh perusahaan menengah atau kecil (online) diakses 27 September 2015. (http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/12339/node/397/peraturan-

ix.c.7-keputusan-ketua-bapepam-no.kep-11_pm_1997-pedoman-mengenai-bentuk-dan-isi-pernyataan-pendaftaran-dalam-rangka penawaran-umum-oleh-perusahaan-menengah-atau-kecil)

BAPEPAM. 2011. Peraturan Nomor X.K.2: Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala (online) diakses 04 Agustus 2015. (http://www.bapepam.go.id/download/Peraturan_Bapepam/SKKetuaBepe pam-LKNo_Kep-346/2011_tentang_Publikasi_LK_Tengah_Tahunan.pdf) Baridwan, Zaki. 2001. Intermediate Accounting. Edisi Ketujuh. Yogyakarta:

BPFE

Dewi, Karina Mutiara dan Sugeng Pamudji. 2013. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu dan audit delay penyampaian laporan keuangan.(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

BEI Periode 2007-2011). Diponegoro Journal of Accounting Vol. 2 No. 2.

Falkultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Semarang. Estrini, Dwi Hayu. 2013. Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Audit

Delay. Skripsi: Universitas Diponegoro Semarang.

Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Bandung. Alfabeta

Febriyanti. 2011. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Audit Delay Perusahaan Sektor Perdagangan Yang Terdaftar Di Bei Periode 2007-2009. Jurnal Ekonomi Dan Informasi Akuntansi (Jenius). Vol., no.3, September.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SP SS. Semarang: BP Undip

Halim, Abdul. 2008. Auditing (Dasar-dasar audit laporan keuangan).

Yogyakarta: STIE YKPN.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2011. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.

Indriantoro, Nur dan Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis (untuk


(17)

Jusup, Al Haryono. 2001. Auditing (Pengauditan). Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN

Kartika, Andi. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay pada

Perusahaan Manufaktur yang terdaftar Di BEI.Jurnal Bisnis dan Ekonomi

(JBE). Vol.3, No. 2, Nopember, hal 152-171.

Lucyanda, Jurica & Sabrina Paramitha Nura’ni. 2013. Pengujian Faktor-Faktor yang mempengaruhi Audit delay. Jurnal Akuntansi dan Auditing. Vol.9, No.2, Mei, hal 128-149.

Prabowo, Pebi Putra Tri dan Marsono. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay. Diponegoro Journal of Accounting. Vol.2, No.1, hal 1.

Mulyadi. 2002. Auditing. Jakarta: Salemba Empat.

Muttaqin, Rahadhian Faris. 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran KAP, Profitabilitas, dan Opini Audit terhadap Reporting Lag Perusahaan

dengan Audit Lag sebagai Variabel Intervening. Jurnal Ilmial Universitas

Bakrie.Vol 1, No.02.

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: ALFABETA

Suwardjono. 2014. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Yogyakarta: BPFE.

Yulianti, Ani. 2011. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Audit delay (Studi Empiris Pada P erusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia Pada Tahun 2007-2008). Skripsi: Universitas Negeri


(1)

c. Hasil Uji Hipotesis

1) Pengaruh Total Aset Terhadap Audit Delay

Berdasarkan hasil uji statistik t yang disajikan dalam tabel IV.10 diketahui bahwa total aset memiliki nilai thitung lebih besar dibanding ttabel (-2,039 > -1,974) dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,043 < 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa total aset berpengaruh negatif signifikan terhadap audit delay yang berarti semakin besar ukuran perusahaan maka akan semakin cepat audit delay-nya.

Manajemen perusahaan berskala besar umumnya memiliki sistem pengendalian internal yang baik dan dimonitor secara ketat oleh investor, pengawas permodalan, dan pemerintah yang dapat mengurangi kesalahan dalam penyajian laporan keuangan dan memudahkan auditor dalam melakukan proses audit. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan berskala besar cenderung mengalami tekanan eksternal yang lebih tinggi untuk mengumumkan laporan audit lebih awal. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Prabowo dan Marsono (2013), Febrianty (2011), dan Kartika (2011) yang menunjukkan bahwa total aset berpengaruh terhadap audit delay.

2) Pengaruh Leverage Terhadap Audit Delay

Berdasarkan hasil uji statistik t yang disajikan dalam tabel IV.10 diketahui bahwa leverage memiliki nilai thitung lebih besar dibanding ttabel (2,972 > 1,974) dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,003 < 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa leverage berpengaruh positif signifikan terhadap audit delay yang berarti semakin tinggi leverage perusahaan maka akan semakin tinggi audit delay.

Leverage merupakan perbandingan antara jumlah aktiva dengan jumlah hutang. Jika perusahaan memiliki proporsi hutang lebih besar dari aktivanya, maka akan meningkatkan kecenderungan rugi dan meningkatkan kehati-hatian dari auditor terhadap laporan keuangan yang diaudit. Mengaudit akun hutang akan memakan waktu lama karena harus mencari sumber penyebabnya serta membutuhkan banyak waktu dalam mengkonfirmasi pihak-pihak (debtholder). Oleh karena itu, akan terjadi keterlambatan dalam menyampaikan kabar buruk kepada publik. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Prabowo dan Marsono (2013), Aryaningsih dan Budiartha (2014), Lucyanda


(2)

dan Nura”ni (2013), Febrianty (2011), dan Kartika (2011) yang menunjukkan bahwa leverage berpengaruh positif terhadap audit delay.

3) Pengaruh Opini Audit Terhadap Audit Delay

Berdasarkan hasil uji statistik t yang disajikan dalam tabel IV.10 diketahui bahwa opini audit memiliki nilai thitung lebih besar dibanding ttabel (-2,823 > -1,974) dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,005 < 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa opini audit berpengaruh negatif signifikan terhadap audit delay yang berarti jika auditor menyatakan opini wajar tanpa pengecualian, maka audit delay semakin pendek.

Pemberian opini audit unqualified opinion (pendapat wajar tanpa pengecualian) merupakan berita baik (good news) yang akan menarik minat calon investor untuk melakukan investasi. Opini audit berpengaruh pada audit delay karena ketika perusahaan mendapatkan opini selain wajar tanpa pengecualian maka auditor akan mencari bukti-bukti penyebab dikeluarkannya opini selain wajar tanpa pengecualian. Pencarian bukti-bukti serta temuan-temuan audit akan memakan banyak waktu sehingga mengindikasikan terjadinya audit delay yang panjang. Selain itu, pergantian auditor juga berpotensi dalam memberikan opini selain wajar tanpa pengecualian. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Prabowo dan Marsono (2013), Aryaningsih dan Budiartha (2014) yang menunjukkan bahwa opini audit berpengaruh terhadap audit delay.

4) Pengaruh Ukuran KAP Terhadap Audit Delay

Berdasarkan hasil uji statistik t yang disajikan dalam tabel IV.10 diketahui bahwa ukuran KAP memiliki nilai thitung lebih kecil dibanding ttabel (-0,754 < -1,974) dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,452 > 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa ukuran KAP tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay.

Penelitian ini bertentangan dengan Lucyanda dan Nura’ni (2013) dan konsisten dengan penelitian Kartika (2011), Aditya dan Anisykurillah (2014) dan Febrianty (2011) yang juga menemukan bahwa ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini dikarenakan perusahaan yang menggunakan KAP the big four belum tentu menyelesaikan audit dela y lebih cepat dibanding dengan perusahaan yang menggunakan KAP non big four hal ini tergantung dari kondisi laporan keuangan suatu perusahaan.


(3)

Hal ini diperkirakan kualitas KAP di Indonesia memang sudah baik, dibuktikan dengan surat ijin KAP yang diterbitkan oleh Kementrian Keuangan Republik Indonesia. Maka dari itu setiap KAP yang berafiliasi dengan big four ataupun selain yang berafiliasi dengan big four memiliki kualitas yang sama. Selain itu beberapa perusahaan yang tidak menggunakan jasa audit dari KAP big four, beberapa juga ada yang diaudit oleh KAP yang berafiliasi dengan KAP diluar negeri walaupun bukan KAP big four, sehingga masih belum bisa dibedakan kualitas auditor antara KAP yang berafiliasi dengan big four atau tidak.

3. Uji Hipotesis

a. Uji Regresi Berganda

Hasil analisis regresi berganda diatas dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut:

AUD = 92,838 -1,413 ASET +16,806 LEV-6,940 OPINI -1,937 KAP +ε

E. SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 1. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

a.Variabel total aset berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikasi yang lebih kecil dibandingkan level of significant yaitu sebesar 0,043 < 0,05, sehingga hipotesis H1 diterima. b.Variabel leverage berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini ditunjukkan

dengan nilai signifikasi yang lebih kecil dibandingkan level of significant yaitu sebesar 0,003 < 0,05, sehingga hipotesis H2 diterima. c.Variabel opini audit berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini

ditunjukkan dengan nilai signifikasi yang lebih kecil dibandingkan level of significant yaitu sebesar 0,005< 0,05, sehingga hipotesis H3 diterima. d.Variabel ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikasi yang lebih besar dibandingkan level of significant yaitu sebesar 0,452 < 0,05, sehingga hipotesis H4 ditolak. 2. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan antara lain adalah sebagai berikut :

a. Sampel yang digunakan hanya sebatas perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI, sehingga eksternal validitas sampel masih rendah.


(4)

b. Periode penelitian hanya tiga tahun yaitu 2012, 2013, dan 2014, sehingga belum memberikan gambaran hasil yang dapat digeneralisasikan.

c. Penelitian ini terbatas pada variabel yang digunakan yaitu hanya total aset, leverage, opini audit, dan ukuran KAP dalam mempengaruhi audit delay, sehingga faktor-faktor lain yang diduga mempengaruhi audit delay tidak diteliti dalam penelitian ini.

3. Saran

Berdasarkan simpulan dan keterbatasan tersebut, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

a. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan semua sektor perusahaan yang terdaftar di BEI, sehingga dapat mengetahui perbandingan keterlambatan laporan keuangan (audit delay) pada setiap perusahaan. b. Bagi peneliti selanjutnya agar menambah tahun pengamatan yang lebih

panjang sehingga semakin besar kesempatan untuk memberikan gambaran hasil penelitian yang dapat digeneralisasikan.

c. Penelitian selanjutnya sebaiknya menambahkan faktor lain yang dapat mempengaruhi audit delay, mengingat nilai Adjusted R Square dalam penelitian ini kecil yaitu sebesar 14,1%, seperti faktor komite audit, laba-rugi, profitabilitas, auditor switching, struktur kepemilikan perusahaan, umur perusahaan, dan lain-lain.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Aditya, Alifian Nur dan Indah Anisykurlillah. 2014. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap audit delay. Accounting Analysis Journal. ISSN 2252-6765.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitan Suatu Pendekatan P raktik. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.

Aryaningsih, Devi dan Budiartha. 2014. Pengaruh total aset, tingkat solvabilitas dan opini audit pada audit delay. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 7.3:747-647.ISSN: 2302-8556.

BAPEPAM. 1997. Peraturan Keputusan ketua Bapepam No. Kep. 11/PM/1997: Pedoman mengenai bentuk dan isi pernyataan pedoman mengenai bentuk da nisi pernyataan dalam rangka penawaran umum oleh perusahaan menengah atau kecil (online) diakses 27 September 2015. (http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/12339/node/397/peraturan-

ix.c.7-keputusan-ketua-bapepam-no.kep-11_pm_1997-pedoman-mengenai-bentuk-dan-isi-pernyataan-pendaftaran-dalam-rangka penawaran-umum-oleh-perusahaan-menengah-atau-kecil)

BAPEPAM. 2011. Peraturan Nomor X.K.2: Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala (online) diakses 04 Agustus 2015. (http://www.bapepam.go.id/download/Peraturan_Bapepam/SKKetuaBepe pam-LKNo_Kep-346/2011_tentang_Publikasi_LK_Tengah_Tahunan.pdf) Baridwan, Zaki. 2001. Intermediate Accounting. Edisi Ketujuh. Yogyakarta:

BPFE

Dewi, Karina Mutiara dan Sugeng Pamudji. 2013. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu dan audit delay penyampaian laporan keuangan.(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2007-2011). Diponegoro Journal of Accounting Vol. 2 No. 2. Falkultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Semarang. Estrini, Dwi Hayu. 2013. Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Audit

Delay. Skripsi: Universitas Diponegoro Semarang.

Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Bandung. Alfabeta

Febriyanti. 2011. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Audit Delay Perusahaan Sektor Perdagangan Yang Terdaftar Di Bei Periode 2007-2009. Jurnal Ekonomi Dan Informasi Akuntansi (Jenius). Vol., no.3, September.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SP SS. Semarang: BP Undip

Halim, Abdul. 2008. Auditing (Dasar-dasar audit laporan keuangan). Yogyakarta: STIE YKPN.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2011. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.

Indriantoro, Nur dan Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis (untuk Akuntansi dan Manajemen). Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.


(6)

Jusup, Al Haryono. 2001. Auditing (Pengauditan). Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN

Kartika, Andi. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar Di BEI.Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE). Vol.3, No. 2, Nopember, hal 152-171.

Lucyanda, Jurica & Sabrina Paramitha Nura’ni. 2013. Pengujian Faktor-Faktor yang mempengaruhi Audit delay. Jurnal Akuntansi dan Auditing. Vol.9, No.2, Mei, hal 128-149.

Prabowo, Pebi Putra Tri dan Marsono. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay. Diponegoro Journal of Accounting. Vol.2, No.1, hal 1.

Mulyadi. 2002. Auditing. Jakarta: Salemba Empat.

Muttaqin, Rahadhian Faris. 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran KAP, Profitabilitas, dan Opini Audit terhadap Reporting Lag Perusahaan dengan Audit Lag sebagai Variabel Intervening. Jurnal Ilmial Universitas Bakrie.Vol 1, No.02.

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: ALFABETA

Suwardjono. 2014. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Yogyakarta: BPFE.

Yulianti, Ani. 2011. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Audit delay (Studi Empiris Pada P erusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2007-2008). Skripsi: Universitas Negeri Yogyakarta.


Dokumen yang terkait

Pengrauh Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 119 108

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran KAP dan Jenis Opini Audit Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 – 2012

3 56 79

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

8 56 106

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran Kap Dan Jenis Opini Audit Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 79 94

Pengaruh Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Terhadap Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 43 85

ANALISIS PENGARUH KUALITAS AUDIT, DEBT DEFAULT, AUDITOR SWITCHING, DAN SOLVABILITAS TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi Empiris Pada Emiten Manufaktur di Bursa Efek Indonesia)

0 9 19

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN,PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN DEBT DEFAULT TERHADAP PEMBERIAN OPINI AUDIT (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek Indonesia)

0 6 16

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, AUDIT TENURE DAN REPUTASI KAP TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI)

1 16 21

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Pengaruh Kualitas Audit, Jenis Opini Audit, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 13