Pengertian Sistem Pengawasan Intern Kas

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Pengawasan Intern Kas

Menurt Dahlan 2004;30, pengawasan merupakan salah satu fungsi dari pada manajemen, dimana pengawasan berfungsi sebagai alat pengevaluasi atau penilaian atas kegiatan-kegiatan yang dilakukan sehingga pencapaian tujuan dapat diperoleh karena penyimpangan atau resiko dari kegiatan yang dilakukan dapat dihindari. Sebagian orang masih beranggapan bahwa pengawasan semata-mata mencari kesalahan orang lain sehingga sering menimbulkan perasaan yang kurang menyenangkan bagi pihak-pihak yang terlibat di dalam pengawasan, baik yang diawasi maupun pengawasan itu sendiri. Dari definisi diatas dapat ditarik bahwa pengawasan adalah suatu kegiatan untuk mencari kebenaran dari pelaksanaan pekerjaan, bukan mencari kesalahan. Pengawasan ini dimaksudkan untuk mencegah atau memperbaiki kesalahan, penyimpangan dan penyelewengan yang tidak sesuai dengan tugas dan wewenang yang telah ditentukan. Dengan demikian dapat dikatakan pengawasan adalah kegiatan pengamatan dan pengevaluasian terhadap pelaksanaan yang telah ditetapkan, apabila terjadi penyimpangan akan dapat segera diketahui dengan cepat sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikan. Universitas Sumatera Utara Menurut Kasmir2005;8, bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya. Bank menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentu- bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal kas secara umum yang berarti uang, yang salah satu fungsinya dalam perekonomian sebagai alat pembayaran yang paling likuid. Ikatan Akuntansi Indonesia memberikan definisi kas, dalam pernyataan Standar Akuntansi no. 9 yang berbunyi : “ Kas terdiri dari saldo kas cash on hand dan rekening giro, dengan kata lain kas adalah investasi yang sifatnya berjangka pendek dan dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko”. Dari definisi diatas, dapat kita lihat bahwa kas merupakan investasi yang sifatnya berjangka pendek. Di dalam perusahaan, kas merupakan aktiva yang paling aktif mengikuti transaksi keuangan yang terjadi didalam perusahaan. Bahkan hampir dalam semua transaksi perusahaan terkait. Lajunya transaksi dalam siklus, kas ini mempunyai frekuensi, volume dan nilai yang tinggi. Universitas Sumatera Utara Menurut Warren 2005;351, karena sifatnya yang sangat mudah dipindahtangankan dan tidak dapat dibuktikan pemiliknya, maka kas mudah diselewengkan dan digelapkan. Oleh karena itu perlu diadakan pengawasan yang ketat terhadap kas. Ada beberapa hal yang menyebabkan pengawasan kas yaitu : 1 Kas merupakan sumber yang paling mudah untuk diselewengkan dan disalahgunakan 2 Kesalahan pencatatan dalam kas mepengaruhi keseluruhan pada perkiraan lainnya 3 Sebagian besar transaksi perusahaan menyangkut kas dan bank, walaupun transaksi semula tidak ada hubungannya dengan kas tetapi akhirnya pada saat dibayar dapat mempengaruhi kas. Kas bagi bank sebagai liquid assets merupakan aktiva bank yang tingkat likuiditasnya sangat tinggi dan dapat dipersamakan sebagai uang kas. Kas bagi bank mempunyai fungsi ganda yaitu disatu sisi sebagai alat likuiditas dan disisi lain sebagai alat atau barang yang diperdagangkan oleh bank untuk mendapatkan pernghasilan revenue bagi bank yang bersangkutan.

B. Fungsi dan Tujuan Pengawasan Intern Kas