Proses Penyusunan Anggaran Pada PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN

PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN PADA PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG UTAMA MEDAN

TUGAS AKHIR

DiajukanOleh:

GITA PUTRI ASIH 122101088

GunaMemenuhi Salah SatuSyaratUntukMenyelesaikan Pendidikanpada Program Diploma III

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

(3)

i

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahim.

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillaahirabbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya. Shalawat dan salam semoga tercurah selalu kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat, atas selesainya penyusunan tugas akhir ini yang berjudul “Proses Penyusunan Anggaran Pada PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan”.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang teristimewa untuk kedua Orang Tua tercinta, Ayahanda Nasrun Fauzi dan Ibunda Yuningsih yang telah membesarkan, mendidik, dan memberikan dukungan, limpahan kasih sayang dan doa yang tak henti-hentinya kepada penulis. Terima kasih telah menjadi orang tua terhebat untuk penulis. Tetaplah menjadi sosok yang penulis kagumi. Dengan tulus penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Yeni, SE, M.Si dan Bapak Syafrizal H. Situmorang, SE, M.si selaku ketua dan sekretaris Program Studi Program D-III Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

3. Ibu Fivi Rahmatus Sofia, SE, M.si selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk membimbing dan menyarankan penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.


(4)

ii

4. Untuk kakak, abang dan adikku tercinta, Ratih Gema Utami, Gilang Singgih Gunarsa, Dian Rizki Utari dan Doli Yoan Tamara. Terima kasih untuk selalu memberikan semangat, doa dan tawa bahagia selama ini. Kalian salah satu Anugerah terindah yang penulis miliki.

5. Untuk sahabat-sahabat penulis Melissa Jaya Nasution, Aulia Septi Handayani, Dwi Retno Pratiwi, Dwi Juniary, Rizki Risnanda, Rahmawati L, Nur Syahfitri, Putri Enni Lenggani, Rahma M dan sahabat yang selalu menghibur dari jauh Kuswanti, Dara Putri, Evi Pionika, Nova Mariani Siahaan. Terima kasih sudah menjadi sahabat yang baik selama ini. Semoga selalu ada waktu untuk kita berbagi canda tawa. Bertemu kalian adalah suatu kebahagiaan. 6. Untuk Teman-teman Manajemen Keuangan Grup B stambuk 2012. Bahagia

bisa mengenal kalian semua.

7. Para staff PT Taspen (Persero) KCU Medan yang telah banyak membantu dalam memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan. Terkhusus untuk kak Sri Amelia Girsang yang bersedia waktunya diganggu untuk memberikan informasi tentang tugas akhir ini.

Penulis menyadari bahwa penyajian Tugas Akhir ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi perbaikan di masa yang akan datang.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Medan, Juni 2015 Penulis


(5)

iii DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan ... 6

B. Struktur Organisasi ... 12

C. Uraian Tugas (Job Description) ... 14

D. Kinerja Usaha Terkini ... 21

BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Anggaran ... 23

B. Tujuan Anggaran ... 25

C. Jenis Anggaran ... 26

D. Fungsi Anggaran ... 29

E. Manfaat dan Kelemahan Anggaran ... 31

F. Komite Anggaran ... 32

G. Proses Penyusunan Anggaran ... 33

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 43

B. Saran ... 44


(6)

iv

DAFTAR GAMBAR

No.Gambar Judul Halaman Gambar 2.1 Logo Perusahaan ... 11 Gambar 2.2 Struktur Organisasi ... 13 Gambar 3.1 Bagan Proses Penyusunan Anggaran ... 36


(7)

1 BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Perusahaan tumbuh dan berkembang seiring dengan semakin meningkatnya aktifitas yang dijalankan oleh perusahaan. Pertumbuhan dan perkembangan suatu perusahaan menuntut kemampuan dan kecakapan para pengelola dalam menjalankan perusahaannya, termasuk didalamnya kemampuan dalm mengambil keputusan terhadap masalah yang dihadapi oleh perusahaan. Keputusan – keputusan yang tepat yang diambil oleh manajer harus berdasarkan hasil pengukuran dan pengevaluasian terhadap pelaksanaan aktifitas yang dijalankan oleh perusahaan. Salah satu tujuan perusahaan adalah untuk mendapatkan laba atau keuntungan yang optimal sebagai sumber pembiayaan bagi kelangsungan hidup perusahaan.

Para pengelola perusahaan akan selalu berusaha bertindak secara profesional dalam rangka mencapai apa yang menjadi tujuannya. Dalam prakteknya harus dilandasi dengan konsep – konsep manajemen yang memang sudah berlaku secara universal. Dalam pengelolaan perusahaan, manajemen menentukan tujuan dan sasaran dan kemudian membuat rencana kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut.

Suatu perusahaan bahkan lembaga baik besar maupun kecil harus menyusun anggaran (budget) sebagai suatu landasan dalam membuat perencanaan dan untuk


(8)

2

mengendalikan setiap kegiatannya. Anggaran merupakan bagian penting dari sistem pengendalian manajemen yang disusun suatu lembaga guna mencapai tujuan dan sasaran organisasi tersebut. Anggaran berperan penting sebagai panduan bagi manajemen dan sebagai pedoman dasar dalam melaksanakan kegiatan operasional.

Anggaran adalah rencana kerja yang dituangkan dalam angka-angka keuangan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Proses penyusunan anggaran disebut penganggaran. Penganggaran adalah proses penyusunan anggaran, yang dimulai dari pembuatan panitia, pengumpulan dan pengklasifikasian data, pengajuan rencana kerja fisik dan keuangan tiap – tiap seksi, bagian, divisi, penyusunan secara menyeluruh, merevisi dan mengajukan kepada pimpinan puncak untuk setuju dan dilaksanakan (Darsono, 2010:1)

Perlunya suatu anggaran bagi perusahaan adalah untuk membantu manajer dalam merencanakan kegiatan dan memonitor kinerja operasi serta laba yang dihasilkan oleh pusat pertanggungjawaban serta memotivasi karyawan agar memperbaiki kinerja dan sikap dari penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dan yang paling penting adalah untuk meningkatkan tanggung jawab dari masing-masing karyawan atas pekerjaan yang menjadi kewajibannya.

Penganggaran (budgeting) menunjukkan suatu proses sejak tahap persiapan yang diperlukan sebelum dimulainya penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data dan informasi yang perlu, pembagian tugas perencanaan, sampai pada akhirnya tahap pengawasan dan evaluasi dari hasil rencana itu. hasil dari kegiatan penganggaran (budgeting) adalah anggaran (budget).Anggaran mempunyai


(9)

peranan penting sebagai suatu dasar untuk melaksanakan kegiatan lembaga atau instansi secara keseluruhan.

PT Taspen (Persero) adalah perusahaan BUMN yang bergerak di bidang asuransi tabungan hari tua dan dana pensiun Pegawai Negeri Sipil. Perusahaan ini di bentuk sesuai dengan Undang – undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1969 tentang “Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda/Duda Pegawai”, yang selanjutnya juga memfasilitasi Undang – undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1992 tentang “Dana Pensiun”, serta Undang – undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2004 tentang “Sistem Jaminan Sosial Nasional”.

Proses penyusunan anggaran pada PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan berasal dari anggaran yang telah ditentukan Kementrian BUMN. Dari anggaran tersebutla PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan menjalankan kegiatan operasionalnya. Kemudian pembuatan rancangan anggaran dilakukan pada akhir tahun untuk masa anggaran pada tahun yang akan datang. Anggaran yang telah ditetapkan di setujui oleh Kementrian BUMN harus bisa di olah dan di gunakan dengan dengan efektif sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.

Dalam proses penyusunan anggaran tersebut, komite anggaran ditunjuk sebagai penaggungjawab dalam pelaksanaan rencana kerja yang dialokasikan ke berbagai sumber daya yang diperlukan kepada tiap-tiap divisi. Komite anggaran adalah tim yang mempunyai tugas untuk menyusun, mengarahkan, mengevaluasi dan mengendalikan anggaran.

Proses penyusunan anggaran merupakan tahap akhir dari proses perencanaan secara menyeluruh dari lembaga (total business planning).


(10)

4

Perencanaan menyeluruh dari suatu lembaga dilaksanakan melalui emapat tahapan yaitu penetapan filosofi dan misi, penetapan tujuan (goals) dan strategi, penyusunan program (programming), dan penyusunan anggaran (budgeting) (Haruman, 20007: 2). Penganggaran yang baik akan menghasilkan output yang maksimal bagi perusahaan.

Pada PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan, anggaran berperan penting sebagai panduan bagi manajemen dan sebagai pedoman dasar dalam melaksanakan kegiatan operasional. Anggaran merupakan penjabaran rencana kerja yang dinyatakan dalam jumlah uang dari masing-masing Pusat Pertanggungjawaban di Kantor Pusat maupun Kantor Cabang. Rencana kerja adalah suatu hasil perencanaan yang akan dijadikan pedoman dasar dalam melaksanakan kegiatan operasional perusahaan.

Berdasarkan uraian diatas dan melihat begitu pentingnya anggaran dalam suatu instansi maka penulis merasa tertarik untuk membat penelitian dengan judul “Proses Penyusunan Anggaran Pada PT Taspen(Persero) Kantor Cabang Utama Medan”.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana proses penyusunan anggaran pada PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan?”.


(11)

Adapun tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah untuk mengetahui proses penyusunan anggaran pada PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan.

D.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan penulis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan

Sebagai bahan untuk pertimbangan dan masukan bagi PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan dalam proses kerja dan pengawasan serta pertimbangan dalam pengambilan keputusan demi kelancaran kegiatannya. 2. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan ilmiah serta dapat mengembangkan teori yang dipraktekkan dan mengetahui proses penyusunan anggaran secara aktual.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai referensi atau bahan masukan dalam penelitian serupa pada penelitian yang akan datang.


(12)

6 BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

Sejarah perjalanan panjang PT Taspen bisa dirunut sejak masa sebelum kolonialisme Belanda. Pada tahun 1887 pemerintah kolonial Belanda menerbitkan peraturan pertama tentang pemberian pensiun bagi semua pegawai gubernemen yang berkebangsaan Indonesia. Peraturan mengenai pemberian dana pensiun

(onderstand) terus diperbaiki seiring dengan kondisi pada masa-masa itu.

Memasuki masa pendudukan Jepang, pegawai negeri yang diberhentikan atau pensiun juga diberi Onyokin atau “uang karunia”. Begitu pula semasa pasca kemerdekaan, pemerintah telah memberikan perhatian bagi kesejahteraan (pensiun) pegawai negeri.

Bermula dari konferensi kesejahteraan pegawai negeri, yang berlangsung di Jakarta, pada 25-26 Juli 1960. Dalam konferensi tersebut, para peserta konferensi menyadari bahwa Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai unsur aparatur negara dan abdi masyarakat dipandang penting dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan, guna tercapainya tujuan pembangunan nasional. Karena itu, peningkatan kesejahteraan pegawai negeri sipil sangatlah penting, baik dalam masa aktif kerja maupun ketika pensiun. Hasil konferensi tersebut kemudian dituangkan ke dalam Keputusan Menteri Pertama RI Nomor 380/MP/1960 tanggal 25 Agustus 1960. Isinya, antara lain, menetapkan perlunya pembentukan


(13)

Jaminan Sosial sebagai bekal bagi pegawai negeri sipil dan keluarganya di saat mengakhiri pengabdiannya kepada negara.

Selanjutnya, pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah No 9 tahun 1963 tentang Pembelanjaan Pegawai Negeri, Peraturan Pemerintah No 10 tahun 1963 tentang Tabungan Asuransi dan Pegawai Negeri serta berdasarkan Peraturan Pemerintah No 15 tahun 1963 tentang Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri. Tindak lanjut atas peraturan-peraturan tersebut, pada tanggal 17 April 1963 didirikanlah Perusahaan Negara Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (PN Taspen). Tanggal 17 April dikenal sebagai “Hari Ulang Tahun” PN (sekarang PT) Taspen.

Pada tanggal 17 November 1970 status hukum PN Taspen disesuaikan menjadi Perum Taspen berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No 749/MK/11/1970. Mulai tahun 1971, pegawai militer dan PNS yang berada di lingkungan Hankam, asuransi sosialnya dikelola oleh ASABRI. Perpindahan peserta ini sempat menurunkan peserta program Taspen sebesar 5,7%. Perum Taspen pun fokus pada usaha asuransi sosial bagi PNS saja. Selanjutnya, di tahun 1975 Perum Taspen memulai program Asuransi Tenaga Kerja (Astek). Usaha ini didukung oleh pemerintah dengan diterbitkannya Peraturan Presiden No 33 tahun 1977, yang menetapkan peraturan tentang Asuransi Tenaga Kerja, di mana pesertanya berhak atas jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua dan asuransi kematian.

Untuk memperjelas apa saja kewajiban peserta program pensiun pegawai negeri sipil, pemerintah mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 8 Tahun 1977 Tentang Gaji Pegawai Negeri Sipil dalam Peratuuran Pemerintah Nomor 25


(14)

8

Tahun 1981. Bahwa para pegawai negeri sipil wajib membayar iuran yang dipotong setiap bulan sebesar 4,75 persen dari penghasilan yang telah mereka terima. Ini merupakan salah satu sumber pendanaan program pensiun pegawai negeri sipil.

Pada tanggal 30 Juli 1981 pemerintah mengubah bentuk usaha Taspen dari Perum menjadi Perseroan Terbatas (PT). Keputusan ini dituangkan dalam Keputusan Presiden melalui Peraturan Pemerintah No 26 tahun 1981. Sebagai pelaksanaan dari PP No 25 tahun 1981 tentang Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil, PT Taspen merupakan BUMN yang ditugaskan oleh pemerintah untuk menyelenggarakan Program Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil, yang terdiri dari Program Tabungan Hari Tua (THT) dan pensiun bagi pegawai negeri sipil. Perubahan itu juga berlaku dalam Anggaran Dasar PT Taspen (Persero) Nomor 3 tahun 1982 yang telah mengalami beberapa kali perubahan.

Berdasarkan ketetapan dan keputusan yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia, maka secara garis besar dasar hukum dari PT Taspen (Persero) adalah:

a. Peraturan Pemerintah No. 09 Tahun 1963 dan Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1963 yang keduanya berlaku sejak 1 Juli 1966.

b. Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 1981 Tanggal 30 Juli 1981 tentang Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil.

c. Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 1981 tanggal 30 Juli 1981 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum dan Tabungan Asuransi Pegawai Negeri Sipil (Perum Taspen) menjadi bentuk PT Taspen (Persero).


(15)

PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan semula adalah kantor perwakilan yang mulai beroperasi pada tahun 1984 di jalan Iskandar Muda, dengan adanya pelimpahan pembayaran pensiun dari Direktorat Jenderal Anggaran kepada PT Taspen (Persero) terhitung mulai tanggal 1 Januari 1988. Pembukaan Kantor Cabang Utama PT Taspen (Persero) Medan, cukup strategis mengingat kondisi geografis Sumatera Utara khususnya kabupaten Nias yang mempunyai kendala dalam hal transportasi demikian pula dengan kabupaten lainnya walaupun dapat ditempuh melalui darat namun memerlukan waktu yang cukup lama dan biaya yang sangat besar, sehingga dengan adanya Kantor Cabang Utama PT Taspen (Persero) Medan diharapkan dapat mempersingkat waktu dan mempermudah pengajuan permohonan klim serta dapat meningkatakan pelayanan kepada Pegawai Negeri Sipil di Wilayah Sumatera Utara.

Adapun visi dan misi PT Taspen (Persero) diuraikan sebagai berikut : 1. Visi

Visi PT Taspen (Persero) adalah menjadikan PT Taspen (Persero) sebagai perusahaan Nomor 1 berkelas dunia, bersih, sehat dan benar. Dengan memberikan pelayanan tepat orang, tepat waktu, tepat jumlah, tepat anggaran, tepat tempat, tepat administrasi dan tepat menjadi pengelola dana pensiun dan Tunjangan Hari Tua (THT) serta jaminan sosial lain yang terpercaya bagi pesertanya.

Makna Visi PT Taspen (Persero) adalah:

1. Menjadi pengelola dana pensiun dan tabungan hari tua serta jaminan sosial lainnya dengan menyelenggarakan program Tabungan Hari Tua (termasuk asuransi kematian), dana pensiun (termasuk uang duka wafat), program kesejahteraan PNS serta program jaminan sosial lainnya.


(16)

10

2. PT Taspen yang menjadi kepercayaan para peserta dan stakeholder lainnya akan terus menjaga dan menjamin kinerja para karyawan yang bersih dan sehat.

3. PT Taspen beroperasi dengan bersih dan berusaha untuk menerapkan tata kelola perusahaan degan baik (Good Corporate Governance).

4. PT Taspen menjadikan perusahaan yang sehat dengan adanya peningkatan kinerja yang berkesinambungan pada bidang keuangan maupun non keuangan.

2. Misi

Misi PT Taspen (Persero) adalah mewujudkan manfaat dan pelayanan yang semakin baik bagi peserta dan stakeholder lainnya secara profesional dan akuntabel, berlandaskan integritas dan etika yang tinggi.

Makna misi PT Taspen (Persero) adalah:

1. Untuk memenuhi harapan peserta yang semakin tinggi, PT Taspen berupaya meningkatkan nilai manfaat dan pelayanan kepada peserta Taspen secara optimal.

2. PT Taspen bekerja secara profesional dengan terampil dan mampu memberikan solusi dengan 5 tepat (tepat orang, tepat waktu, tepat jumlah, tepat tempat dan tepat administrasi) didukung dengan sumber daya manusia yang memiliki integritas dan kompetensi yang tinggi.

3. PT Taspen adalah perusahaan yang akuntabel dalam melaksanakan pekerjaan berdasarkan sistem dan prosedur kerja yang dapat dipertanggungjawabkan. 4. PT Taspen memiliki integritas yang tinggi senantiasa konsisten dalam

memegang amanah, jujur dan melaksanakan janji sesuai visi dan misi perusahaan.


(17)

5. PT Taspen adalah perusahaan yang beretika dalam melayani peserta Taspen dan keluarganya dengan ramah, rendah hati, santun, sabar dan manusiawi.

3. Makna Logo Perusahaan

Gambar 2.1 Logo Perusahaan

Sumber : PT Taspen (Persero) KCU Medan, 2015

Makna dari logo PT Taspen (Persero) yaitu:

1. Bunga dengan 5 (lima) helai daun melambangkan pegawai negeri negeri sipil peserta tabungan dana pensiun yang meliputi suami, istri dan 3 orang anak. 2. Lingkaran putih yang makin mengembang pada bunga melambangkan

perkembangan yang maju dan pesat dari arah tujuan PT Taspen (Persero). 3. Pemilihan warna bunga pada logo yaitu warna biru melambangkan

ketentraman, damai dan tenang.

4. Kemudian lingkaran hitam melambangkan wawasan nusantara.

Maka makna secara kseluruhan logo PT Taspen (Persero) adalah program yang dilaksanakan perusahaan, yaitu jaminan hari tua pegawai negeri sipil.


(18)

12

B. Struktur Organisasi

Setiap perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari terdiri dari beberapa bagian, dimana bagian yang satu dengan yang lain saling berkaitan erat dan dibutuhkan adanya struktur organisasi yang jelas untuk menunjukkan pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian. Stuktur organisasi PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan dapat dilihat pada Gambar 2.2 berikut ini.


(19)

13

Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT Taspen (Persero) KCU Medan Sumber : PT Taspen (Persero) KCU Medan, 2015


(20)

14

C. Uraian Tugas (Job Description)

PT Taspen (Persero) menyadari sepenuhnya bahwa sumber daya manusia merupakan aset penting bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Oleh karenanya PT Taspen (Persero) secara berkesinambungan mengembangkan dan mendukung sepenuhnya atas peningkatan kualitas sumber daya manusia yang ada, yaitu dengan membangun sistem pengelolaan kebijakan sumber daya manusia dengan menerapkan suatu sistem standar yang digunakan untuk menjadikan karyawan yang berintegritas, berkualitas dan profesional dibidangnya. Sumber daya manusia yang ada dipastikan baik dalam sikap, pengetahuan dan keahlian dengan pengembangan karyawan yang bersifat komprehensif dan terintegrasi, serta diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan.

Berikut adalah pembagian tugas dan wewenang dari masing-masing bagian yang ada berdasarkan struktur organisasi PT Taspen (Persero) Cabang Utama Medan:

1. Kepala Kantor Cabang Utama

Kepala kantor cabang utama bertanggung jawab atas kantor cabang utama yang membawahi langsung kepala bidang layanan dan manfaat, kepala bidang umum dan sumber daya manusia, kepala bidang keuangan, dan kepala bidang sistem informasi. Uraian tugas dan wewenang kepala kantor cabang utama: 1. Bertanggungjawab atas pelaksanaan seluruh kegiatan operasional di seluruh

kantor cabang dan menjadikan misi sebagai pedoman untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan.


(21)

2. Bertanggungjawab terhadap penyelesaian dan penataan identifikasi masalah yang berkaitan dengan peningkatan mutu perusahaan dan pegawai yang berada di unit kerjanya.

3. Bertanggungjawab terhadap pembinaan usaha kecil dan koperasi di unit kerjanya.

4. Membina dan mengendalikan kegiatan kantor cabang utama dan mengkoordinasikan kantor cabang wilayah kerjanya.

5. Bertindak umum dan atas nama direksi dalam melaksanakan operasional kantor cabang serta mengikat kantor cabang dengan pihak lain atas persetujuan direksi perusahaan.

6. Memberikan pengarahan serta pembinaan kepada jajaran di bawahnya yang menjadi tanggung jawabnya dalam pelaksanaan tugas yang dapat mendukung sistem mutu pelayanan demi kepuasan peserta dalam melaksanakan tinjauan manajemen, audit mutu internal, tindakan korelasi dan pencegahan, kontrol dokumen dan data, serta teknik statistik dan pengendalian mutu.

7. Mengkoordinasi seluruh kegiatan di kantor sesuai dengan program kerja dan besarnya anggaran yang ditetapkan perusahaan.

8. Menyelenggarakan koordinasi terhadap kegiatan-kegiatan di kantor cabang serta mengajukan usul untuk perbaikan sistem dan prosedur penyelenggaraan pelayanan di kantor cabang.


(22)

16

2. Wakil Kepala Kantor Cabang Utama

Wakil kepala kantor cabang utama membantu kepala kantor cabang utama dalam membina dan mengendalikan kegiatan intern perusahaan. Uraian tugas dan wewenang wakil kepala kantor cabang utama:

1. Melaksanakan tugas-tugas dalam bidang personalia serta mengendalikan kegiatan intern perusahaan.

2. Mendukung sistem mutu pelayanan demi kepuasan peserta dalam melaksanakan tinjauan manajemen, audit mutu internal, tindakan korelasi dan pencegahan, kontrol dokumen dan data, teknik statistik dan pengendalian catatan mutu.

3. Membantu kepala kantor cabang utama untuk menjabarkan kebijakan perusahaan yang menyangkut kegiatan yang akan dilaksanakan kantor cabang.

4. Bertanggung jawab atas pembinaan dan pengarahan kepada karyawan dan menjadikan misi sebagai pedoman untuk menjalankan tugas membantu kepala kantor cabang utama.

5. Membantu kepala kantor cabang utama dalam pembuatan berkala kepada kepala kantor wilayahnya.

3. Kepala Bidang Layanan dan Manfaat

Kepala bidang layanan dan manfaat bertanggung jawab kepada kepala kantor cabang utama yang membawahi langsung kepala seksi kepesertaan, kepala seksi layanan dan manfaat. Uraian tugas dan wewenang kepala bidang layanan dan manfaat:


(23)

1. Bertanggung jawab atas terselenggaranya pembinaan dan peningkatan mutu pegawai pada unit kerja lingkungannya.

2. Menyetujui besarnya premi peserta program tabungan dan asuransi.

3. Mengkoordinir dan memberikan penjelasan kepada perserta tabungan dan asuransi mengenai sistem penilaian, perhitungan dan pembayaran.

4. Menyetujui kelengkapan dokumen pengajuan surat permohonan pembayaran klaim yang diajukan.

4. Kepala Seksi Kepesertaan

Kepala seksi kepesertaan bertanggung jawab kepada kepala bidang layanan manfaat untuk melaksanakan pelayanan serta memverifikasi dan melaporkan kepada pihak manajemen. Uraian tugas dan wewenang kepala seksi kepesertaan: 1. Bertanggungjawab atas terselenggaranya kegiatan administrasi peserta dan

pemasaran.

2. Melaksanakan komunikasi data sesuai dengan hak tabungan hari tua peserta. 3. Menyelenggarakan dan mengawasi penelitian, evaluasi dan

pengadministrasian peserta program asuransi pensiun dan tabungan hari tua. 4. Melakukan kegiatan pemasaran produk program perusahaan.

5. Kepala Seksi Layanan dan Manfaat

Kepala seksi layanan dan manfaat bertanggung jawab kepada kepala bidang layanan dan manfaat. Uraian tugas dan wewenang kepala seksi layanan dan manfaat:

1. Mengesahkan kebenaran pengajuan klaim manfaat program PT Taspen (Persero).


(24)

18

2. Bertanggungjawab dan menindaklanjuti terhadap keluhan pelayanan yang diterima dengan tindakan korelasi dan pencegahan guna memperbaiki mutu pelayanan.

3. Menetapkan besarnya klaim sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, memverifikasi dan melaporkan kepada manajemen perusahaan.

4. Bertanggungjawab atas pelaksanaan pembinaan dan peningkatan mutu pegawai pada unit dan lingkungan.

6. Kepala Bidang Umum dan Sumber Daya Manusia

Kepala bidang umum dan sumber daya manusia bertanggung jawab kepada kepala kantor cabang utama yang membawahi langsung kepala seksi sumber daya manusia dan kepala seksi umum. Uraian tugas dan wewenang kepala bidang umum dan sumber daya manusia:

1. Bertanggung jawab atas terselenggaranya kegiatan bidang personalia dan umum, pelaksanaan, pembinaan dan peningkatan mutu pegawai pada unit kerja dilingkungannya.

2. Bertanggungjawab atas pengadaan barang dan jasa serta pendistribusiannya ke unit-unit kerja di lingkungan kantor cabang sesuai dengan kebutuhan. 3. Menyetujui daftar gaji dan kompensasi lainnya serta penyelesaian kewajiban

pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

4. Mengkoordinasikan kegiatan kesekretarian, kehumasan dan keamanan, kearsipan, pendidikan dan latihan serta nonkedinasan lainnya.


(25)

7. Kepala Seksi Sumber Daya Manusia

Kepala seksi sumber daya manusia bertanggung jawab atas kepala bidang umum dan sumber daya manusia. Uraian tugas dan wewenang kepala seksi sumber daya manusia:

1. Menyelenggarakan pendidikan dan latihan, pembinaan mental karyawan dan olahraga serta kegiatan non kedinasan lainnya.

2. Menyiapkan data dan daftar gaji untuk menyelenggarakan administrasi personalia serta menetapkan pemberian fasilitas bagi karyawan dan keluarganya.

3. Menyimpan, memelihara keakuratan dan kerahasiaan data karyawan

8. Kepala Seksi Umum

Kepala seksi umum bertanggungjawab atas kepala bidang umum dan sumber daya manusia yang menyelenggarakan kegiatan kesekretarian, perawatan, kehumasan dan kearsipan. Uraian tugas dan wewenang kepala seksi umum:

1. Mengkoordinir pemeliharaan, perawatan dan perbaikan atas aset perusahaan termasuk pengamanan atas semua dokumen milik perusahaan di kantor cabang.

2. Mengendalikan pengadaan, penyimpanan, investasi, distribusi peralatan kantor dan komputer di kantor cabang.

3. Melakukan kegiatan operasional dan administrasi.

4. Melaksanakan kegiatan pembinaan dan administratif atas usaha kecil dan koperasi wilayah lainnya.


(26)

20

9. Kepala Bidang Keuangan

Kepala bidang keuangan bertanggungjawab atas kepala kantor cabang utama yang membawahi langsung kepala seksi kas dan kepala seksi administrasi keuangan. Uraian tugas dan wewenang kepala bidang keuangan:

1. Mengkoordinasi dan menyelenggarakan administrasi keuangan dan arus keluar masuk dana.

2. Mempersiapkan dana untuk pembayaran program tabungan dan asuransi pegawai negeri sipi serta pembayaran lainnya.

10. Kepala Seksi Kas

Kepala seksi kas bertanggungjawab atas kepala bidang keuangan. Uraian tugas dan wewenang kepala bidang keuangan:

1. Mengendalikan penerimaan dan pengeluaran kas kantor cabang.

2. Melakukan tugas verifikasi sebagai langkah pra audit transaksi keuangan perusahaan di kantor cabang.

3. Menerima dan mengeluarkan uang sesuai dengan bukti yang telah diotorisasi. 4. Menyimpan uang dan surat-surat berharga.

11. Kepala Seksi Administrasi Keuangan

Kepala seksi administrasi keuangan bertanggungjawab atas kepala bidang keuangan. Uraian tugas dan wewenang kepala seksi administrasi keuangan: 1. Menyiapkan laporan keuangan dan laopran manajemen keuangan kantor

cabang utama.

2. Melakukan pengawasan serta membuat laporan realisasi anggaran kantor cabang utama.


(27)

3. Membuat rekonsiliasi bank dan melakukan pengecekan pembukuan, program hari tua dan administrasi pensiun.

12. Pelaksana

Pelaksanaan tugas dari tiap bagian atau divisi masing-masing.

D. Kinerja Usaha Terkini

Pengembangan yang dilakukan PT Taspen (Persero) untuk mendukung pertumbuhan korporasi yang berkelanjutan. Hal tersebut dilakukan guna memenuhi ekspektasi peserta dan stakeholder lainnya, meliputi pengembangan sumber daya manusia, pelayanan, teknologi informasi, keuangan, dan investasi. PT Taspen sebagai lembaga penyelenggara asuransi sosial mempunyai kewajiban jangka panjang untuk menjamin keberlanjutan penyelenggaraan asuransi dan peningkatan kesejahteraan peserta. Oleh karena itu, pengelolaan investasi PT Taspen berbasis pada Asset Liability Management yang dengan konsisten menerapkan prinsip kehati-hatian (prudent) tingkat hasil (return) yang optimal dan likuid, dengan time horizon yang disesuaikan dengan sifat liability perusahaan serta memperhatikan struktur portofolio dan alokasi asetnya dengan memanfaatkan instrumen-instrumen investasi yang mempunyai pengembangan yang baik. Selain itu PT Taspen (Persero) juga telah melaksanakan reformasi pelayanan yang meliputi penyederhanaan formulir, penyederhanaan prosedur klim dari 7 (tujuh) titik menjadi 3(tiga) titik, pengajuan klim secara online dan penyelenggaraan office chanelling sehingga PT Taspen (Persero) dapat lebih dekat kepada peserta dalam memberikan pelayanannya.


(28)

22

Berkat kerja keras seluruh insan PT Taspen (Persero) dalam menjalankan perusahaan ini mendapat beberapa penghargaan dan piala dari pemerintah, diantaranya:

1. PT Taspen (Persero) mendapat penilaian dari KPK yaitu menduduki urutan ke lima hasil survei Integritas Layanan Publik.

2. PT Taspen (Persero) mendapatkan penghargaan berupa Piala Anugerah Cinta Karya Bangsa bidang pembangunan produk dalam negeri.

3. PT Taspen (Persero) mendapatkan penghargaan Indonesian Insurance Award 2013.

4. Kementerian BUMN Penghargaan: Kategori Individual (II) yaitu Penghargaan atas Perluasan Jaringan Aplikasi SIMGAJI PNS di 98 Pemda.

5. Kementerian BUMN Anugerah Award The Best Technology Innovation Of Financial Services Sector.

6. BUMN TRACK Juara III Implementasi GCG BUMN Non Terbuka Berdaya Saing Terbaik.

7. Bisnis Indonesia Insurance Award 2013: THE BEST PRCTICES

IMPROVEMENT dan THE BEST PRACTICES.

8. Komisi Informasi Pusat Peringkat 3 Anugerah Keterbukaan Informasi Badan Publik tahun 2013.


(29)

23 BAB III PEMBAHASAN

A. Pengertian Anggaran

Semakin berkembang majunya suatu perusahaan maka akan semakin komplek aktivitas yang dijalankan. Aktivitas pada masing-masing bagian harus direncanakan secara cermat, salah satu bentuk rencana tersebut disusun dalam anggaran perusahaan pada periode waktu yang akan datang (Gitosudarmo, 2003:3)

Para pengelola perusahaan akan selalu berupaya bertindak secara profesional dalam rangka mencapai apa yang menjadi tujuannya. Dalam prakteknya harus dilandasi oleh konsep manajamen yang sudah berlaku secara universal. Anggaran mempunyai peranan penting sebagai suatu dasar untuk melaksanakan kegiatan lembaga atau instansi secara keseluruhan. Proses menyusun anggaran disebut penganggaran.

Penganggaran (budgeting) menunjukkan suatu proses sejak tahap persiapan yang diperlukan sebelum dimulainya penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data dan informasi yang perlu, pembagian tugas perencanaan, sampai pada akhirnya tahap pengawasan dan evaluasi dari hasil rencana itu. Hasil dari kegiatan penganggaran (budgeting) adalah anggaran (budget).

Para ahli mengemukakan pendapat yang berbeda mengenai pengertian anggaran. Berikut ini pengertian anggaran menurut beberapa ahli:


(30)

24

1. Menurut Mardiasmo

Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial (Mardiasmo, 2009:61)

2. Menurut Gunawan Adisaputro

Anggaran adalah rencanan tentang kegiatan perusahaan. Rencana ini mencakup berbagai kegiatan operasional yang saling berkaitan dan saling memperngaruhi satu sama lain (Adisaputro, 2003:2)

3. Menurut Munandar

Bisnis budget atau anggaran ialah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam satuan keuangan (unit moneter), dan berlaku untuk jangka waktu tertentu yang akan datang (Munandar, 2007:1)

4. Menurut Rudianto

Anggaran adalah rencana kerja organisasi dimasa mendatang yang diwujudkan dalam bentuk kuantitatif, formal dan sistematis (Rudianto, 2009:2)

5. Menurut Ida Bagus Agung Dharmanegara

Anggaran merupakan suatu tencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaaan, yang dinyatakan dalam unit (satuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) teretentu yang akan datang Dharmanegara, 2010:2)


(31)

6. Menurut M. Nafarin

Anggaran merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam suatu uang untuk jangka waktu tertentu (Nafarin, 2013:11)

Pada PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan anggaran berperan penting sebagai pedoman bagi manajemen dan sebagai pedoman dasar dalam melaksanakan kegiatan operasional.

Pada setiap akhir masa anggaran PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan akan melaksanakan audit untuk mengetahui sejauh mana anggaran terealisasi guna sebagai acuan untuk kegiatan yang akan berlangsung ditahun anggaran berikutnya.

B. Tujuan Anggaran

Adapun tujuan penyusunan anggaran yaitu ;

1. Untuk menyediakan informasi kepada pihak manajemen perusahaan untuk digunakan oleh manajemen dalam proses pengambilan keputusan.

2. Anggaran mmberikan arahan bagi penyusunan tujuan dan kebijakan perusahaan.

3. Anggaran dapat mempermudah koordinasi antar bagian-bagian di dalam perusahaan.

4. Anggaran membuat manajemen dapat menetapkan target-target tertentu yang harus dicapai ileh perusahaan.

5. Keberadaan anggaran di perusahaan memungkinkan manajemen untuk melakukan fungsi pengendalian atas aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan di dalam perusahaan (Sasongko, 2014:2)


(32)

26

Adapun tujuan lain dari proses penyusunan anggaran dalam pemerintahan adalah:

1. Membantu pemerintah mencapai tujuan fiskal dan meningkatkan koordinasi antarbagian dalam lingkungan pemerintah.

2. Membantu menciptakan efisiensi dan keadilan dalam menyediakan barang dan jasa publik melalui proses pemrioritasan.

3. Memungkinkan bagi pemerintah untuk memenuhi prioritas kerja.

4. Meningkatkan transparansi dan pertanggungjawaban pemerintah kepada DPR/DPRD dan masyarakat luas (Mardiasmo, 2009:68)

C. Jenis Anggaran

Menurut Nafarin anggaran dapat dikelompokkan dari beberapa segi, yaitu sebagai berikut :

a. Segi dasar penyusunan, anggaran terdiri dari:

1. Anggaran variabel (variable budget), yaitu anggaran yang disusun dan berdasarkan interval (kisaran) kapasitas (aktivitas) tertentu dan pada intinya merupakan suatu segi anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat aktivitas (kegiatan) yang berbeda.

2. Anggaran tetap (fixed budget), yaitu anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas tertentu.

b. Segi cara penyusunan, anggaran terdiri dari:

1. Anggaran periodik (periodic budget), yaitu anggaran yang disusun untuk suatu periodik tertentu. Pada umumnya periodenya satu tahun yang disusun setiap akhir periode anggaran.


(33)

2. Anggaran kontinu (continuous budget), yaitu anggaran yang dibuat untuk mengadakan perbaikan atas anggaran yang pernah dibuat.

c. Segi jangka waktu, anggaran terdiri dari:

1. Anggaran jangka pendek (short-range budget), yaitu anggaran yang dibuat dengan jangka waktu paling lama sampai satu tahun. Anggaran untuk keperluan modal kerja merupakan anggaran jangka pendek.

Anggaran jangka panjang (long-range budget), yaitu anggaran yang dibuat untuk jangka waktu lebih dari satu tahun. Anggaran untuk keperluan investasi barang modal (capital budget). Anggaran jangka panjang tidak mesti berupa

2. anggaran modal. Anggaran jangka panjang diperlukan sebagai dasar penyusunan anggaran jangka pendek.

d. Segi bidang, anggaran terdiri dari:

Dilihat dari segi bidangnya, anggaran terdiri dari anggaran operasional dan anggaran keuangan. Kedua anggaran ini bila diperlukan disebut “anggaran induk”

(master budget). Anggaran induk yang mengkonsolidasikan rencana keseluruhan

perusahaan untuk jangka pendek biasanya disusun atasa dasar tahunan. Anggaran tahunan dipecah lagi menjadi anggaran triwulan, anggaran triwulan kemudian dipecah lagi menjadi anggaran bulanan.

1. Anggaran biaya operasional (operational budget) adalah anggaran untuk menyusun anggaran laporan laba rugi. Misalnya anggaran penjualan, anggaran biaya pabrik, anggaran biaya overhead pabrik, dan anggaran beban usaha.


(34)

28

2. Anggaran keuangan adalah anggaran untuk menyusun anggaran neraca. Anggaran keuangan terdiri dari: anggaran kas, anggaran piutang, anggaran persediaan, anggaran utang, dan anggaran neraca.

e. Segi kemampuan menyusun, anggaran terdiri dari:

1. Anggaran komprehensif (comprehensive budget), adalah rangkaian dari berbagai macam anggaran yang disusun secara lengkap. Anggaran komprehensif perpaduan antara anggaran operasional dan anggaran keuangan yang disusun secara lengkap.

2. Anggaran Parsial (partiallly budget), adalah anggaran yang disusun secara tidak lengkap atau anggaran yang hanya menyusun bagian anggaran tertentu saja. Misalnya karena keterbatasan kemampuan, maka yang dapat disusun hanya anggaran operasional.

f. Segi fungsi, anggaran terdiri dari:

1. Anggaran tertentu (appropriation budget) adalah anggaran yang diperuntukkan bagi tujuan tertentu dan tidak boleh digunakan untuk tujuan lain.

2. Anggaran kinerja (performance budget) adalah anggaran yang disusun berdasarkan fungsi kegiatan yang dilakukan dalam organisasi (perusahaan), misalnya untuk menilai apakah masing-masing aktivitas tidak melampaui batas.

g. Segi metode penentuan harga pokok produk, anggaran terdiri dari:

1. Anggaran tradisional (traditional budget) terdiri atas anggaran berdasar fungsional dan anggaran berdasar sifat. Anggaran berdasar fungsional


(35)

berfungsi untuk menyusun anggaran induk atau anggaran tetap. Sedangakan anggaran berdasar sifat berfungsi untuk menyusun anggaran variable.

2. Anggaran berdasar kegiatan (activity based budget) adalah anggaran yang dibuat dengan menggunakan metode penghargapokokan berdasar kegiatan

(activity based costing) dan berfungsi untuk menyusun anggaran variabel dan

anggaran induk (Nafarin, 2013:31)

D. Fungsi Anggaran

Anggaran berfungsi sebagai berikut: 1. Anggaran sebagai alat perencanaan

Anggaran merupakan alat perencanaan manajemen untuk mencapai tujuan organisasi. Anggaran sektor publik dibuat untuk merencanakan tindaksn apa yang akan dilakukan oleh pemerintah, berapa biaya yang dibutuhkan, dan berapa hasil yang diperoleh dari belanja pemerintah tersebut.

2. Anggaran sebagai alat pengendalian

Sebagai alat pengendalian, anggaran memeberikan rencana detail atas pendapatan dan pengeluaran pemerintah agar pembelanjaan yang dilakukan dapat di pertanggungjawabkan kepada publik. Tanpa anggaran, pemerintah tidak dapat mengendalikan pemborosan-pemborosan pengeluaran. Bahkan tidak berlebihan jika dikatakan bahwa presiden, menteri, gubernur, bupati, dan manajer publik lainnya dapat dikendalikan melalui anggaran. Anggaran sektor publik dapat digunakan untuk mengendalikan (memabtasi kekuasaan) eksekutif.


(36)

30

3. Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal

Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal pemerintah digunakan untuk menstabilkan ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Melalui anggaran publik tersebut dapat diketahui arah kebijakan fiskaal pemerintah. Sehingga dapat dilakukan prediksi-prediksi dan estimasi ekonomi. Anggaran dapat digunakan untuk mendorong, memfasilitasi, dan mengkoordinasikan kegiatan ekonomi masyarakat sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi.

4. Anggaran sebagai alat politik

Anggaran digunakan untuk memutuskan prioritas-prioritas dan kebutuhan keuangan terhadap prioritas tersebut. Pada sektor publik, anggaran merupakan dokumen politik sebagai bentuk komitmen eksekutif dan kesepakatan legislatif atas penggunaan dana publik untuk kepentingan tertentu. Oleh karena itu, pembuatan anggaran publik membutuhkan keahlian berorganisasi, dan pemahaman prinsip manajemen keuangan publik oleh manajer publik.

5. Anggaran sebagai alat koordinasi dan komunikasi

Setiap unit kerja pemerintahan terlibat dalam proses pennyusunan anggaran. Anggaran publik merupakan alat koordinasi antar bagian dalam pemerintahan. Anggaran publik yang disusun dengan baik akan mampu mendeteksi terjadinya inkonsistensi suatu unit kerja dalam pencapaian tujuan organisasi. Disamping itu, anggaran publik juga berfungsi sebagai alat komunikasi antar unit kerja dalam lingkunagn eksekutif. Anggaran harus dikomunikasikan ke seluruh bagian organisasi untuk dilaksanakan.


(37)

6. Anggaran sebagai alat penilaian kinerja

Anggaran merupakan wujud komitmen dan budget holder (eksekutif) kepada pemberi wewenang (legislatif). Kinerja eksekutif akan dinilai berdasarkan berapa yang berhasil ia capai dikaitkan dengan anggaran yang telah ditetapkan. Anggaran merupakan alat yang efektif untuk pengendalian dan penilaian kinerja.

7. Anggaran sebagai alat motivasi

Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi manajer dan stafnya agar bekerja secara ekonomis, efektif, dan efisien dalam mencapai target dan tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

8. Anggaran sebagai alat untuk menciptakan ruang publik

Anggaran publik tidak boleh diabaikan oleh kabinet, birokrat, dan DPR/DPRD, Masyarakat, LSM, Perguruan tinggi, dan berbagai organisasi kemasyarakatan harus terlibat dalam proses penganggaran publik. Kelompok masyarakat yang teroganisir akan mencoba mempengaruhi anggaran pemerintah untuk kepentingan mereka (Mardiasmo, 2009:63)

E.Manfaat dan Kelemahan Anggaran Anggaran memiliki beberapa manfaat, yaitu :

a. Semua kegiatan dapat mengarah pada pencapaian tujuan bersama.

b. Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebhan dan kekurangan karyawan. c. Dapat memotivasi karyawan.

d. Menimbulkan tanggung jawab tertentu pada karyawan.


(38)

32

f. Sumber daya (seperti tenaga kerja, peralatan dan dana) dapat dimanfaatkan seefisien mungkin.

g. Alat pendidikan bagi para manajer.

Disamping memiliki manfaat, anggaran juga memiliki beberapa kelemahan-kelemahan antara lain :

a. Anggaran dibuat berdasarkan taksiran dan anggapan sehingga mengandung unsur ketidakpastian.

b. Menyusun anggaran yang cermat memerlukan waktu, uang, dan tenaga yang tidak sedikit sehingga tidak semua perusahaan mampu menyusun anggaran secara lengkap (komprehensif) dan akurat.

c. Bagi pihak yang merasa dipaksa untuk melaksanakan anggaran dapat mengakibatkan mereka menentang sehingga anggaran tidak akan efektif (Nafarin, 2013:19)

F. Komite Anggaran

Komite anggaran adalah tim yang mempunyai tugas untuk menyusun, mengarahkan, mengevaluasi dan mengendalikan anggaran. Pada PT Taspen (Persero) terdiri dari bidang yang telah ditetapkan sesuai dengan kebijakan perusahaan. Komite anggaran ini bertugas untuk :

1. Menentukan keputusan tentang kebijaksanaan umum yang akan ditempuh pada masa yang akan datang.

2. Komite anggaran bertugas menyusun dan menyempurnakan semua prosedur yang berkaitan dengan masalah anggaran yang menjadi pedoman bagi divisi-divisi lainnya.


(39)

4. Meminta atau menerima serta meninjau anggaran masing-masing departemen.

5. Melakukan saran atau perbaikan anggaran departemen. 6. Menyetujui atau mengesahkan anggaran atau revisi anggaran.

7. Untuk pelaksanaan anggaran, komite anggaran ini juga ikut bertugas untuk mengikuti dan melihat penerapan anggaran, dan hal lain yang menyangkut rencana pelaksanaan anggaran dan untuk membicarakan beberapa hal yang menyangkut dari penyimpangan anggaran.

8. Pada akhir tahun, divisi ini bertugas juga menyelesaikan revisi dan penyesuain anggaran dan mempersiapkan rekomendasi penyususnan anggaran tahun berikutnya.

9. Komite ini pada akhir tahun akan membahas beberapa hal tentang anggaran yang belum rampung pada tahun lalu dan menyelesaikannya dan mungkin mengangkatnya kembali ke anggaran tahun berikutnya.

10. Menerima analisis dan laporan tentang pelaksanaan anggaran.

G. Proses Penyusunan Anggaran

Untuk mencapai tujuannya, perusahaan itu sendiri seharusnya menyusun anggaran yang merupakan penjabaran secara lebih terperinci dari masing-masing tujuan menjadi program-program kerja yang akan dilaksanakan, karena luasnya aktivitas sangat tidak mungkin bila program-program kerja ini harus dipikirkan dan disusun oleh satu akuntan saja, karena pelaksanaannya akan melibatkan seluruh bagian dengan personalia dan berbagai jenjang organisasi dan dengan keahlian yang berbeda, maka dalam proses penyusunan perlu melibatkan berbagai personalia inti dari berbagai fungsi operasional perusahaan (Adisaputro, 2003:46)


(40)

34

Proses penyusunan anggaran merupakan tahap akhir dari proses perencanaan menyeluruh perusahaan (total bussiness planning). Proses kegiatan yang tercakup dalam penganggaran antara lain :

1. Mengumpulkan data dan informasi, bai data internal mauupun data eksternal yang dibutuhkan untuk menyusun anggaran.

2. Mengoleh data dan informasi tersebut dalam rangka untuk menyusun anggaran yang diinginkan.

3. Menyusun anggaran sementara berdasarkan hasil pengolahan data dan informasi yang telah dilakukan.

4. Mengadakan diskusi-diskusi serta pembahasan terhadap anggaran sementara yang telah disusun tersebut.

5. Menyusun budget defintif berdasarkan hasil diskusi yang telah disilenggarakan tersebut.

6. Mengumpulkan data dan informasi untuk keperluan evaluasi terhadap realisasi pelaksanaan anggaran.

7. Mengolah serta menganalisi data dan informasi tersebut untuk memperoleh kesimpulan-kesimpulan dalam rangka mengevaluasi realisasi pelaksanaan anggaran, yang dilanjutkan dengan menyusun kebijakan-kebijakan tindak lanjutnya (Munandar, 2007:18)

Pada PT Taspen (Persero) anggaran merupakan penjabaran rencana kerja yang dinyatakan dalam jumlah uang dari masing-masing Pusat Pertanggungjawaban di Kantor Pusat maupun Kantor Cabang. Rencana kerja adalah suatu hasil perencanaan yang akan dijadikan pedoman dasar dalam melaksanakan kegiatan operasional perusahaan.


(41)

Anggaran pada PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama adalah berbasis kinerjA yaitu perencanaan kinerja tahunan secara terintegrasi yang menunjukkan hubungan antara tingkat pendanaan program hasil yang diinginkan dari program tersebut. Pendekatan kinerja adalah suatu sistem anggaran yang mengutamakan upaya pencapaian hasil kerja atau output dari perencanaan alokasi biaya atau input yang ditetapkan. Struktur anggaran kinerja diawali dengan pencapaian tujuan, program, dan didasari pemikiran bahwa penganggaran digunakan sebagai alat manajemen (Bastian, 2009:53). Penyusunan anggaran menjamin tingkat keberhasilan program.

Pada PT Taspen (Persero), dalam menyusun anggaran terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu :

1. Rencana Strategis Perusahaan, yaitu rencana jangka panjang perusahaan yang dituangkan dalam bentuk rencana perusahaan dan berlaku untuk periode lima tahun sebagai dasar penyusunan rencana kerja tahunan.

2. Pernyataan Kebijakan.

3. Realisasi Rencana Kerja dan Anggaran tahun berjalan 4. Analisis SWOT.

5. Asumsi pokok.

Proses penyusunan anggaran pada PT Taspen (Persero) dilakukan dengan menggunakan sistem bottom-up, yaitu anggaran diusulkan dari pusat pertanggungjawaban paling bawah, sedangkan proses penetapan alokasi dilakukan dengan menggunakan sistem top-down, yaitu anggaran dialokasikan oleh Komite Anggaran Tingkat Perusahaan ke masing-masing Pusat Pertanggungjawaban (PP).


(42)

36

Proses penyusunan anggaran pada PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut ini.

Gambar 3.1

Bagan Proses Penyusunan Anggaran Pada PT Taspen (Persero) KCU Medan Sumber: PT Taspen (Persero) KCU Medan, 2015

Adapun penjelasan pada bagan proses penyusunan anggaran pada PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan melalui beberapa tahap, yaitu :

Penyampaian Surat tentang Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan ke seluruh PP

Penyusunan usulan anggaran oleh PP

Analisa Usulan anggaran Penyusunan dan

Pembahasan Draft anggaran

Penyampaian Draft anggaran kepada Pemegang Saham (Kementrian BUMN)

Proses Pengesahan (RUPS)

Alokasi Anggaran ke masing-masing PP

(Pusat

Pertanggungjawaban) Penyesuaian Alokasi

Anggaran oleh seluruh PP (Pusat


(43)

1. Tahap pertama adalah penyampaian Surat tentang Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) ke seluruh Pusat Pertanggungjawaban (PP), dimana pusat pertanggungjawaban itu adalah kantor pusat dan kantor cabang. Pada tahap ini PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan akan menerima surat tentang penyusunan rencana kerja anggaran perusahaan dari Kantor Pusat.

2. Setelah adanya penyampaian Surat tentang Penyusunan anggaran maka pusat pertanggungjawaban akan menyusun usulan anggaran. Pada tahap ini pusat pertanggungjawaban di Kantor Pusat dan Kantor Cabang Utama/Cabang menyampaikan kepada sekretaris komite anggaran tingkat perusahaan. PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan akan menyusun usulan anggaran.

3. Setelah Divisi Anggaran dan Akuntansi selaku sekretaris komite anggaran tingkat perusahaan menerima usulan anggaran dari pusat pertanggungjawaban, komite anggaran pada PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan akan melakukan analisa untuk menilai kewajaran antara rencana kerja dengan usulan anggaran.

4. Setelah rencana kerja dengan anggaran dinilai wajar, sekretaris komite anggaran akan melakukan penyusunan draft anggaran. Pada tahap ini sekretaris komite anggaran di PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan dengan sekretaris komite anggaran yang ada di kantor pusat dan kantor cabang lainnya akan melakukan pembahasan dengan kepala pusat pertanggungjawaban, komite anggaran tingkat perusahaan, jajaran Direksi dan


(44)

38

Dewan Komisaris di kantor pusat. Di tahap ini akan dilakukan penyempurnaan dan finalisasi anggaran, dimana Dewan Komisaris dan Direksi memberi masukan mana anggaran yang efektif dan yang tidak efektif.

5. Setelah usulan anggaran selesai tahap selanjutnya adalah penyampaian kepada pemegang saham (Kementrian BUMN). Di tahap ini kantor pusat akan menyampaikan usulan anggaran dari komite anggaran seluruh Kantor Cabang Utama dan Kantor Cabang kepada Kementrian BUMN.

6. Langkah selanjutnya Pengesahan (RUPS). Jika anggaran dinilai belum sesuai akan dilakukan pembahasan lagi dan jika anggaran dinilai sudah tepat dan efektif maka akan dilakukan pengesahan antara kantor pusat dan Kementrian BUMN, sehingga kantor pusat mengetahui berapa jumlah anggaran yang ditetapkan yang akan disampaikan kepada kantor cabang utama maupun kantor cabang.

7. Setelah pengesahan anggaran dilakukan tahap selanjutnya adalah, alokasi anggaran ke masing-masing PP (Pusat Pertanggungjawaban) dengan tahapan: a. Menerbitkan Peraturan Perusahaan beserta lampiran rekapitulasi alokasi

anggaran atas anggaran yang telah disahkan yang ditandatangani oleh Direktur Utama dan menyiapkan lampiran alokasi anggaran masing-masing PP yang ditandatangani oleh Direktur Keuangan.

b. Menerbitkan Surat Edaran tentang Petunjuk Pelaksanaan Alokasi Anggaran yang ditandatangani oleh Direktur Keuangan, yang disampaikan kepada : 1. Dewan Komisaris, Direksi, Manajer Utama untuk PP di Kantor Pusat. 2. Kepala Kantor Cabang Utama/Kantor Cabang.


(45)

Di tahap ini PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan akan mengetahui berapa jumlah anggaran yang diterima untuk satu tahun berjalan. 8. Tahap terakhir dalam penyusunan anggaran ini adalah penyesuaian alokasi

anggaran oleh seluruh PP (Pusat Pertanggungjawaban). Pada tahap ini PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan harus melakukan penyesuaian anggaran yang diterima dari Kantor Pusat. Jika anggaran yang disetujui lebih sedikit dari yang diharapkan, PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan harus mampu mengolah dan menggunakan anggaran dengan dengan efektif sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.

Adapun ketentuan umum mengenai penyusunan anggaran pada PT Taspen (Persero) adalah:

1. Menentukan realisasi dan proyeksi rencana kerja dengan memperhatikan rencana strategis perusahaan dan realisasi Rencana Kerja Anggaran (RKA) tahun sebelumnya.

2. Menetukan kebijakan yang akan diambil berdasarkan analisis SWOT.

3. Mendeskrispsikan perspektif, sasaran strategis menjadi rangkaian program kerja.

4. Menjabarkan setiap rencana kerja secara terinci dengan memperhatikan manfaat dan waktu pelaksanaan dalam satuan nilai uang.

5. Menetapkan Plan Of Action (POA) yang merupakan penjabaran lebih rinci dari program kerja.

Pelaksanaan RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan) Pada PT Taspen (Persero) mengenai alokasi anggaran.


(46)

40

1. Setelah pengesahan RKAP oleh Pemegang Saham, dilakukan alokasi anggaran ke masing-masing PP dengan Tahapan :

a. Menerbitkan Peraturan Perusahaan beserta lampiran rekapitulasi alokasi anggaran definitif atas RKAP yang telah disahkan yang ditandatangani oleh Direktur Utama dan menyiapkan lampiran alokasi anggaran masing-masing Pusat Pertanggungjawaban (PP) yang ditandatangani oleh Direktur Keuangan.

b. Menerbitkan surat edaran tentang petunjuk pelaksanaan Alokasi Anggaran yang ditandatangani oleh Direktur Keuangan yang disampaikan kepada: 1. Dewan Komisaris, Direksi, Manajer Utama/setingkat/ dan Kepala Desk

untuk PP di kantor pusat.

2. Kepala Kantor Cabang utama/ kantor cabang.

2. Jika RKAP belum disahkan oleh Pemgang Saham hingga tahun Anggaran dimulai, Direktur Keuangan mengalokasikan anggaran sementara melalui Peraturan Perusahaan.

3. Setiap PP wajib menyusun kembali Plan of Action (POA) setelah menerima Penetapan Alokasi Anggaran.

Dalam pelaksanaan RKAP, setiap PP harus mengacu pada Plan Of Action (POA) dengan alokasi anggaran yang telah ditetapkan. Perubahan anggaran dapat dilakukan melalui:

1. Redistribusi, Realokasi, dan Anggaran Belanja Tambahan (ABT) serta Revisi Anggaran.


(47)

2. Reprogramming, apabila perubahan terhadap Rencana Kerja yang telah disetujui akibat munculnya kegiatan baru yang semula tidak direncanakan. Berikut ini syarat – syarat perubahan anggaran:

(1) Usulan perubahan anggaran agar mempedomani Peraturan Direksi Nomor : PD-59/DIR/2014 tanggal 31 Desember 2014 tentang pedoman Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).

(2) Pengajuan usulan perubahan anggaran berupa Redistribusi, Realokasi, dan Anggaran Belanja Tambahan (ABT) disampaikan ke Sekretaris Komite Anggaran Tingkat Pusat (Divisi Anggaran dan Akuntansi) dari tanggal 15 Juli sampai dengan 30 Juli setiap tahun berjalan untuk periode 01 Juli sampai 31 Desember.

(3) Perubahan anggaran (Realokasi) berlaku hanya untuk perubahan anggaran Belanja Modal.

(4) Persetujuan pergeseran terhadap anggaran beban usaha dilakukan Komite Anggaran Tingkat Pusat berdasarkan hasil evaluasi atas pengajuan / usulan Komite Anggaran Divisi/ Desk/ KCU/KC.

(5) Persetujuan usulan pergeseran anggaran akan disampaikan kepada masing-masing PP pada bulan Agustus. Dengan demikian perencanaan dan pengendalian anggaran merupakan prioritas utama untuk pelaksanaan disiplin anggaran seluruh PP.

(6) Dalam upaya menghindari terjadinya kesalahan dalam memberikan persetujuan atas usulan redistribusi, realokasi, dan ABT , Maka dalam pengajuan usulan tersebut masing-masing Pusat Pertanggungjawaban wajib menyampaikan secara lengkap historis anggaran mulai penetapan


(48)

42

awal, pergeseran anggaran, dan anggaran setelah pergeseran untuk semua anggaran yang dialokasikan dengan menggunakan formulir Perubahan Rencana Kerja (Reprogramming) dan Daftar Laporan / Usulan, Redistribusi, Realokasi, dan ABT sebagaimana dimaksud dalam pedoman Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan.

(7) Apabila setelah terbitnya Peraturan Direksi tentang persetujuan usulan Pergeseran Anggaran, namun masih terdapat kegiatan-kegiatan yang bersifat urgen/ crash program maka dapat diusulkan kepada Sekretaris Komite Anggaran Tingkat Pusat untuk dimintakan persetujuan dari Direksi.

(8) Khusus untuk alokasi Belanja Modal (Tanah, Gedung Kantor, Rumah Dinas) akan dialokasikan oleh Sekretaris Komite Anggaran Tingkat Perusahaan ke pusat pertanggungjawaban yang mendapat alokasi anggaran setelah menerima Rencana Anggaran Belanja (RAB) dari Pusat Pertanggungjawaban (PP) yang dimaksud sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Direksi Nomor : 59/DIR/2014.

Anggaran yang disahkan oleh pemegang saham akan menjadi master

budget. Apabila anggaran belum mendapat pengesahan sampai dengan tahun

anggaran dimulai, maka akan ditetapkan alokasi anggaran sementara, sedangkan untuk alokasi anggaran belanja modal tetap harus menunggu pengesahan pemegang saham. Keberhasilan dari proses penganggaran memerlukan kerjasama dari semua tingkat pada organisasi. Proses penyusunan anggaran pada PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan disusun berdasarkan kebutuhan tahun anggaran yang akan berjalan.


(49)

43 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan dan saran menegenai proses penyusunan anggaran pada PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan.

A.Kesimpulan

1. Fungsi anggaran pada PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan telah dilaksanakan dengan baik.

2. Pada PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan, anggaran berperan penting sebagai panduan bagi manajemen dan sebagai pedoman dasar dalam melaksanakan kegiatan operasional.

3. Penganggaran pada PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan merupakan alat yang dipergunakan sebagai acuan untuk melaksanakan suatu kinerja proyek yang akan berlangsung selama satu tahun berjalan.

4. Proses penyusunan anggaran pada PT Taspen (Persero) dilakukan dengan menggunakan sistem bottom-up, yaitu anggaran diusulkan dari pusat pertanggungjawaban paling bawah, sedangkan proses penetapan alokasi dilakukan dengan menggunakan sistem top-down, yaitu anggaran dialokasikan oleh Komite Anggaran Tingkat Perusahaan ke masing-masing Pusat Pertanggungjawaban (PP).

5. Proses Penyusunan Anggaran pada PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan dilakukan melalui delapan tahap.


(50)

44

B.Saran

1. Mengingat pentinganya anggaran, ada baiknya anggaran diterapkan secara terpadu pada setiap kegiatan yang direncanakan dan dipergunakan sebagai pedoman kerja pada PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan pada tahun-tahun berikutnya.

2. Anggaran yang telah diberikan harus dilaksanakan dan perlu ditingkatkan pengawasan dari kepala bidang untuk mencegah terjadinya pemborosan dan untuk mewujudkan tujuan ada baiknya penganggaran yang telah disusun dimanfaatkan sebagai alat pengendalian secara efektif.

3. Ada baiknya dilakukan evaluasi secara berkala demi menghindari penyelewengan dana dari anggaran yang telah ditetapkan.


(51)

45

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Saputro. 2003. Anggaran Perusahaan Buku 1. BPFE. Jakarta.

Bastian, Indra. 2009. Sistem Perencanaan dan Penganggaran Pemerintahan

Daerah di Indonesia. Salemba Empat. Jakarta.

Darsono dan Ari Purwanti. 2010. Penganggaran Perusahaan. Mitra Wacana Media. Jakarta

Dharmanegara, Ida Bagus. 2010. Penganggaran Perusahaan Teori dan Aplikasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Gitosudarmo, Indriyo dan Mohamad Najmudin. 2003. Anggaran Perusahaan:

Teori dan Soal Jawab. Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta.

Haruman, Tendi dan Rahayu. Sri, 2007. Penyusunan Anggaran Perusahaan, Edisi Kedua. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Lantaro, Iqbal dkk. 2014. Pedoman Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan

(RKAP) PT Taspen (Persero). PT Taspen (Persero). Jakarta.

Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Andi Offset. Yogyakarta.

Munandar, M. 2007. Budgeting. Edisi 2. Cetakan Pertama. Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Nafarin, M. 2013. Penganggaran Perusahaan. Edisi 3. Salemba Empat. Jakarta. Rudianto. 2009. Penganggaran. Erlangga. Jakarta.


(1)

40

1. Setelah pengesahan RKAP oleh Pemegang Saham, dilakukan alokasi anggaran ke masing-masing PP dengan Tahapan :

a. Menerbitkan Peraturan Perusahaan beserta lampiran rekapitulasi alokasi anggaran definitif atas RKAP yang telah disahkan yang ditandatangani oleh Direktur Utama dan menyiapkan lampiran alokasi anggaran masing-masing Pusat Pertanggungjawaban (PP) yang ditandatangani oleh Direktur Keuangan.

b. Menerbitkan surat edaran tentang petunjuk pelaksanaan Alokasi Anggaran yang ditandatangani oleh Direktur Keuangan yang disampaikan kepada: 1. Dewan Komisaris, Direksi, Manajer Utama/setingkat/ dan Kepala Desk

untuk PP di kantor pusat.

2. Kepala Kantor Cabang utama/ kantor cabang.

2. Jika RKAP belum disahkan oleh Pemgang Saham hingga tahun Anggaran dimulai, Direktur Keuangan mengalokasikan anggaran sementara melalui Peraturan Perusahaan.

3. Setiap PP wajib menyusun kembali Plan of Action (POA) setelah menerima Penetapan Alokasi Anggaran.

Dalam pelaksanaan RKAP, setiap PP harus mengacu pada Plan Of Action (POA) dengan alokasi anggaran yang telah ditetapkan. Perubahan anggaran dapat dilakukan melalui:

1. Redistribusi, Realokasi, dan Anggaran Belanja Tambahan (ABT) serta Revisi Anggaran.


(2)

2. Reprogramming, apabila perubahan terhadap Rencana Kerja yang telah disetujui akibat munculnya kegiatan baru yang semula tidak direncanakan. Berikut ini syarat – syarat perubahan anggaran:

(1) Usulan perubahan anggaran agar mempedomani Peraturan Direksi Nomor : PD-59/DIR/2014 tanggal 31 Desember 2014 tentang pedoman Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).

(2) Pengajuan usulan perubahan anggaran berupa Redistribusi, Realokasi, dan Anggaran Belanja Tambahan (ABT) disampaikan ke Sekretaris Komite Anggaran Tingkat Pusat (Divisi Anggaran dan Akuntansi) dari tanggal 15 Juli sampai dengan 30 Juli setiap tahun berjalan untuk periode 01 Juli sampai 31 Desember.

(3) Perubahan anggaran (Realokasi) berlaku hanya untuk perubahan anggaran Belanja Modal.

(4) Persetujuan pergeseran terhadap anggaran beban usaha dilakukan Komite Anggaran Tingkat Pusat berdasarkan hasil evaluasi atas pengajuan / usulan Komite Anggaran Divisi/ Desk/ KCU/KC.

(5) Persetujuan usulan pergeseran anggaran akan disampaikan kepada masing-masing PP pada bulan Agustus. Dengan demikian perencanaan dan pengendalian anggaran merupakan prioritas utama untuk pelaksanaan disiplin anggaran seluruh PP.

(6) Dalam upaya menghindari terjadinya kesalahan dalam memberikan persetujuan atas usulan redistribusi, realokasi, dan ABT , Maka dalam pengajuan usulan tersebut masing-masing Pusat Pertanggungjawaban wajib menyampaikan secara lengkap historis anggaran mulai penetapan


(3)

42

awal, pergeseran anggaran, dan anggaran setelah pergeseran untuk semua anggaran yang dialokasikan dengan menggunakan formulir Perubahan Rencana Kerja (Reprogramming) dan Daftar Laporan / Usulan, Redistribusi, Realokasi, dan ABT sebagaimana dimaksud dalam pedoman Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan.

(7) Apabila setelah terbitnya Peraturan Direksi tentang persetujuan usulan Pergeseran Anggaran, namun masih terdapat kegiatan-kegiatan yang bersifat urgen/ crash program maka dapat diusulkan kepada Sekretaris Komite Anggaran Tingkat Pusat untuk dimintakan persetujuan dari Direksi.

(8) Khusus untuk alokasi Belanja Modal (Tanah, Gedung Kantor, Rumah Dinas) akan dialokasikan oleh Sekretaris Komite Anggaran Tingkat Perusahaan ke pusat pertanggungjawaban yang mendapat alokasi anggaran setelah menerima Rencana Anggaran Belanja (RAB) dari Pusat Pertanggungjawaban (PP) yang dimaksud sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Direksi Nomor : 59/DIR/2014.

Anggaran yang disahkan oleh pemegang saham akan menjadi master

budget. Apabila anggaran belum mendapat pengesahan sampai dengan tahun

anggaran dimulai, maka akan ditetapkan alokasi anggaran sementara, sedangkan untuk alokasi anggaran belanja modal tetap harus menunggu pengesahan pemegang saham. Keberhasilan dari proses penganggaran memerlukan kerjasama dari semua tingkat pada organisasi. Proses penyusunan anggaran pada PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan disusun berdasarkan kebutuhan tahun anggaran yang akan berjalan.


(4)

43 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan dan saran menegenai proses penyusunan anggaran pada PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan.

A.Kesimpulan

1. Fungsi anggaran pada PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan telah dilaksanakan dengan baik.

2. Pada PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan, anggaran berperan penting sebagai panduan bagi manajemen dan sebagai pedoman dasar dalam melaksanakan kegiatan operasional.

3. Penganggaran pada PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan merupakan alat yang dipergunakan sebagai acuan untuk melaksanakan suatu kinerja proyek yang akan berlangsung selama satu tahun berjalan.

4. Proses penyusunan anggaran pada PT Taspen (Persero) dilakukan dengan menggunakan sistem bottom-up, yaitu anggaran diusulkan dari pusat pertanggungjawaban paling bawah, sedangkan proses penetapan alokasi dilakukan dengan menggunakan sistem top-down, yaitu anggaran dialokasikan oleh Komite Anggaran Tingkat Perusahaan ke masing-masing Pusat Pertanggungjawaban (PP).

5. Proses Penyusunan Anggaran pada PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan dilakukan melalui delapan tahap.


(5)

44

B.Saran

1. Mengingat pentinganya anggaran, ada baiknya anggaran diterapkan secara terpadu pada setiap kegiatan yang direncanakan dan dipergunakan sebagai pedoman kerja pada PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan pada tahun-tahun berikutnya.

2. Anggaran yang telah diberikan harus dilaksanakan dan perlu ditingkatkan pengawasan dari kepala bidang untuk mencegah terjadinya pemborosan dan untuk mewujudkan tujuan ada baiknya penganggaran yang telah disusun dimanfaatkan sebagai alat pengendalian secara efektif.

3. Ada baiknya dilakukan evaluasi secara berkala demi menghindari penyelewengan dana dari anggaran yang telah ditetapkan.


(6)

45

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Saputro. 2003. Anggaran Perusahaan Buku 1. BPFE. Jakarta.

Bastian, Indra. 2009. Sistem Perencanaan dan Penganggaran Pemerintahan

Daerah di Indonesia. Salemba Empat. Jakarta.

Darsono dan Ari Purwanti. 2010. Penganggaran Perusahaan. Mitra Wacana Media. Jakarta

Dharmanegara, Ida Bagus. 2010. Penganggaran Perusahaan Teori dan Aplikasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Gitosudarmo, Indriyo dan Mohamad Najmudin. 2003. Anggaran Perusahaan:

Teori dan Soal Jawab. Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta.

Haruman, Tendi dan Rahayu. Sri, 2007. Penyusunan Anggaran Perusahaan, Edisi Kedua. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Lantaro, Iqbal dkk. 2014. Pedoman Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan

(RKAP) PT Taspen (Persero). PT Taspen (Persero). Jakarta.

Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Andi Offset. Yogyakarta.

Munandar, M. 2007. Budgeting. Edisi 2. Cetakan Pertama. Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Nafarin, M. 2013. Penganggaran Perusahaan. Edisi 3. Salemba Empat. Jakarta. Rudianto. 2009. Penganggaran. Erlangga. Jakarta.