ALKITAB yang di pahami sebagai Firman Allah yang diilhamkan dan Allah yang benar dan hidup itu oleh sebagian besar kaum Pantekostal di yakini Berbahasa Lidah: babtisan atas orang-orang percaya di dalam Roh Kudus Perjamuan Kudus Pemecahan Roti: yang terd

mengembangkan dan memajukan masyarakat Dairi sehingga di perlukan peranan gereja yang cukup aktif. Pada awalnya ajaran Pantekosta lebih banyak menarik minat kelompok masyarakat ekonomi lemah ini juga berlaku di Indonesia tetapi pada perjalanannya di antara mereka banyak yang berekonomi kuat. hal ini bukan datang dari gereja ataupun Agama lain, melainkan dari kaum Pantekosta itu sendiri, yang Ekonominya secara perlahan namun Pasti mengalami peningkatan. Dengan kata lain dilingkungan intern kaum Pantekosta Dairi terjadi peningkatan taraf hidup dan kelas sosial ekonomi. 33

1. ALKITAB yang di pahami sebagai Firman Allah yang diilhamkan dan

dinyatakan Allah kepada manusia, untuk menjadi tata-tertib bagi iman dan perilaku. Alkitab mengungguli hati nurani dan akal-budi, tetapi tidak bertentangan dengannya. Sebagai yang diilhamkan oleh Allah, Alkitab tidak mengandung kesalahan. Hal ini di karenakan adanya standard dan nilai-nilai etis-Religius dan pola hidup yang ditanamkan di lingkungan masyarakat Pantekosta. Sejalan dengan paham kesucian yang diwarisi, mereka pada umunnya tidak minum-minuman beralkohol, tidak merokok, tidak suka berpesta pora dan sebagainya. Adapun hal yang di tanamkan GPdI bagi warganya secara umum adalah:

2. Allah yang benar dan hidup itu oleh sebagian besar kaum Pantekostal di yakini

sebagai Allah yang Esa, namun menyatakan diri di dalam tiga pribadi: Bapa, 33 Aritonag, Jan S, Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja, Jakarta: BPK Gunung Mulia,1995.hal.186. Universitas Sumatera Utara Anak dan Roh Kudus. Kedalam tiga nama inilah dibabtis setiap orang yang sudah menyatakan imannya.

3. Keslamatan diyakini sebuah kasih-karunia Allah, yang ditawarkan kepada

manusia melalui pemberitaan dan ajakan menyatakan penyesalan dan memohon pengampunan kepada Allah, dan iman kepada Yesus Kristus. Manusia diselamatkan permandian kelahiran-kembali dan pembaruan oleh Roh Kudus. Setelah dibenarkan oleh kasih-karunia melalui iman, ia menjadi anak-anak dan pewaris Kerajaan Allah, sesuai dengan pengharapan akan kehidupan kekal. Bukti batiniah bagi orang yang percaya tentang keselamatannya adalah kesaksian langsung dari Roh Kudus, sedangkan bukti lahiriah adalah kehidupan didalam kebenaran dan kesucian yang sejati. 4. Baptisan terdiri atas dua jenis: a. Baptisan air, yakni lambing kematian dan penguburan kemanusiaan yang lama, dengan cara menyelamkan ke dalam air orang yang sudah menyatakan pertobatan dan percaya sungguh-sungguh bahwa Kristus adalah Tuhan dan Juruselamatnya. Dengan itu tubuhnya telah dibersihkan, sedangkan hati dan batinnya telah diperciki dan disucikan oleh darah Kristus. Dengan itu mereka telah menyatakan kepada dunia bahwa mereka telah mati bersama Kristus dan juga telah bangkit bersama dia untuk berjalan didalam hidup yang baru. Karena yang mampu mengatakan pengakuan iman dan pertobatannya adalah orang dewasa, maka Babtisan air pada umumnya berlaku untuk orang dewasa sedangkan Universitas Sumatera Utara untuk bayi dan anak-anak diberlakukan upacara penyerahan kepada persekutuan karena anak-anak maupun bayi dianggap belum mampu untuk mengakui dosa dan masih perlu bimbingan dari orang dewasa hal ini dilakukan sesuai dengan apa yang di lakukan Yesus ketika mengajar di Bait Allah dalam yang ditulis di kitab injil dan yang dilakukan oleh ibu Samuel ketika menyerahkannya keimam sewaku bayi seperti yang dituliskan dalam kitab Perjanjian Lama.

b. Babtisan Roh dan api: setiap orang yang percaya dilayakkan untuk

dan harus dengan sungguh-sungguh mengharapkan dan memperoleh Babtisan Roh dan api yang dijanjikan oleh Bapa sesuai dengan perintah Tuhan Yesus Kristus. Ini adalah pengalaman yang wajar dari semua orang percaya pada zaman gereja mula-mula. Dengan Babtisan ini orang yang menerimanya beroleh kuasa untuk hidup dan pelayanan. Pengalaman ajaib ini merupakan bentuk yang nyata dan kelanjutan dari pengalaman Kelahiran baru.

5. Berbahasa Lidah: babtisan atas orang-orang percaya di dalam Roh Kudus

diawali dan disaksikan tanda lahiriah berupa berbicara dalam lidah Bahasa lain, sebagaimana kemampuan kemampuan yang diberikan oleh Allah kepada rasul seperti yang tertulis dalam Kisah para rasul 2:24.

6. Perjamuan Kudus Pemecahan Roti: yang terdiri dari unsure roti dan air buah

anggur, adalah lambang yang menggambarkan keikut sertaan di dalam kodrat illahi dari Tuhan Yesus Kristus, pengenangan atas penderitaan dan kematiannya Universitas Sumatera Utara dan nubuat atas kedatangan-Nya kedua kali. Ini dinikmati oleh setiap orang percaya.

7. Kesucian hidup dan perilaku secara menyeluruh: sebagai pewaris gerakan

kesucian, dalam ajaran pantekosta menanamkan kesucian sebagai pokok ajaran yang perlu dan penting dan harus sungguh-sungguh di kejar dengan cara menyesuaikan hidup dengan ketaatan terhadap Firman Allah.

8. Penyembuhan ilahi: merupakan salah satu dari karunia Roh yang pada