Tinjauan Pustaka Metode Penelitian

3. Memberikan motivasi bagi pembaca sebagai bahan bacaan untuk penelitian lanjutan bagi yang ingin meneliti permasalahan yang sama atau yang berhubungan dengan masalah dalam penelitian ini.

4. Tinjauan Pustaka

Adapun buku yang digunakan sebagai rujukan dalam penelitian ini antara lain adalah: Dalam bukunya Danny Roemokoij yang berjudul “80 Tahun GPdI 1921- 1990 Menyongsong Tuaian Global” menjelaskan tentang rangkaian sejarah GPdI di berbagai daerah Indonesia, tokoh-tokoh serta perkembangan gereja GPdI secara umum dan untuk menambah penulisan tentang GPdI dalam perayaannya yang ke-80 Tahun di Indonesia. Buku ini membantu penulis menjelaskan sejarah GPdI dan perkembangannya khususnya di Sumatera Utara. Dalam buku Yan S Aritonang yang berjudul “Berbagai Aliran di Sekitar Gereja” menjelaskan bahwa GPdI mempunyai peranan penting dalam menyebarkan aliran Pantekosta di tengah-tengah masyarakat Indonesia di samping perkembangan aliran Kristen lainnya yang tengah berkembang di Indonesia. Buku ini membantu penulis dalam menjelaskan GPdI sebagai organisasi gereja Kristen yang beraliran Pantekosta. Buku terbitan Majelis Pusat GPdI yang berjudul “Doktrin GPdI” berisi tentang tata cara ibadah yang diterapkan gereja GPdI, pandangan tentang aliran Pantekosta secara Alkitab, pelajaran dari para missionari dalam melebarkan sayap Universitas Sumatera Utara GPdI serta mekanisme kepengurusan GPdI. Buku ini sangat membantu penulis karena melalui buku ini penulis dapat mengetahui tentang internal GPdI itu sendiri. Kaitan buku ini dengan penelitian juga untuk menjelaskan latar belakang berdirinya GPdI dengan adanya buku hasil karya manusia sebagai media untuk pembelajaran.

5. Metode Penelitian

Penelitian sejarah mempunyai metode tersendiri dengan menggunakan pengamatan. Penggunaan metode sejarah harus hati-hati. 7 Tahapan kedua yang dilakukan adalah kritik. Dalam tahapan ini kritik dilakukan terhadap sumber yang telah terkumpul untuk mencari kesahihan sumber Untuk mendapatkan penulisan sejarah yang deskriptif analitis haruslah melalui tahapan demi tahapan. Tahapan-tahapan itu ada empat bagian yaitu, sebagai berikut : Tahap pertama, Heuristik pengumpulan sumber yang sesuai dan men- dukung sumber objek yang diteliti. Hal ini menggunakan metode penelitian kepustakaanstudi literatur dan penelitian lapanganstudi lapangan. Dalam penelitian kepustakaan tersebut dilakukan dengan mengumpulkan beberapa buku, majalah, artikel-artikel, dan karya tulis yang pernah ditulis sebelumnya berkaitan dengan judul yang sedang dikaji. Kemudian penelitian lapangan akan dilakukan dengan menggunakan metode wawancara terhadap informan-informan yang dianggap mampu memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penulisan ini, khususnya informan yang merupakan sebagai pelaku sejarah masuknya GPdI di Dairi. 7 Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta : BENTANG, 2005, hlm. 64. Universitas Sumatera Utara tersebut baik dari segi substansial isi yakni dengan cara menganalisis sejumlah sumber tertulis misalnya, buku-buku atau dokumen yang berkaitan dengan perpustakaan daerah, kritik ini disebut kritik intern. Dan mengkritik dari segi materialnya untuk mengetahui keaslian atau palsukah sumber tersebut agar diperoleh keautentikannya, kritik ini disebut kritik ekstern. Tahapan ketiga adalah interpretasi. Dalam tahapan ini data yang diperoleh dianalisa sehingga melahirkan suatu analisa yang baru yang sifatnya lebih objektif dan ilmiah dari objek Yang diteliti. Objek kajian yang cukup jauh ke belakang serta minimnya data dan fakta yang ada membuat interpretasi menjadi sangat vital dan dibutuhkan keakuratan serta analisis yang tajam agar mendapatkan fakta sejarah yang objektif. Tahap terakhir adalah historiografi, yakni penyusunan kesaksian yang dapat dipercaya tersbut menjadi satu kisah atau kajian yang menarik dan selalu berusaha memperhatikan aspek kronologisnya. Metode yang dipakai dalam penulisan ini adalah deskriptif analitis. Yaitu dengan menganalisis setiap data dan fakta yang ada untuk mendapatkan penulisan sejarah yang kritis dan ilmiah mengenai “Perkembangan Gereja Pantekosta di Indonesia di Kabupaten Dairi 1949-1990”. Universitas Sumatera Utara

BAB II LATAR BELAKANG MASUKNYA GEREJA PANTEKOSTA dI INDONESIA