LINGKUNGAN BELAJAR DAN TUGAS-TUGAS MENGELOLA DISKUSI

d. Melaporkan Singkat Proses Diskusi Biasanya diskusi diakhiri dengan laporan singkat yang fokusnya bukan pada isi diskusi melainkan pada cara diskusi itu berlangsung.

D. LINGKUNGAN BELAJAR DAN TUGAS-TUGAS MENGELOLA DISKUSI

1. Memperlambat Langkah dan Meningkatkan Prestasi Untuk meningkatkan partisipasi dalam diskusi, maka langkah atau tahap pembelajaran harus diperlambat, dan pemberian giliran serta norma pertanyaan haus dimodifikasi. Berikut ini adalah beberapa strategi yang sering dilakukan oleh gruru- guru yang berpengalaman. a. Strategi TPS Think-Pair-Share Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan partisispasi siswa. TPS merupakan jalan yang efektif dalam memperlambat langkah dan menngkatkan prestasi. Karena prosedurnya telah disusun sehingga dapat memberikan waktu yang lebih banyak kepada siswa untuk berpikir serta mereson sehingga dapat membangkitkan partisipasi siswa. b. Kelompok Aktif Buzz Group Penggunaan Buzz Group adalah suatu bentuk pembelajaran yang memliki tujuan untuk mengefektifkan partisipasi siswa. Bzz Group dimulai dengan memberikan pertanyaan kepada siswa yang dikelompokkan dalam 3 sampai 6 siswa untuk membahas topik tertentu. Setiap kelompok menugas seorang anggotanya untuk mendaftar ide-ide yang muncul dan beberapa saat kemudian guru menanyakan hasil catatan ide ide yang muncul itu dan menyampaikannya di dalam diskusi kelas sebagai ide kelompok. Buzz Group memberikan lebih banyak partisipasi siswa dalam pembelajaran serta mengurangi adanya dominasi partsisipasi oleh berberapa orang siswa. Penggunaan Buzz Group dapat mengubah dinamika dan dasar pembelajaran skursus secara klasikal serta sangat udah untuk dilaksanakan. c. Bola Pantai Beach Ball Teknik Beach Ball ini sangat efektif untuk meningkatkan partisipasi siwa yang masih muda dan untuk mengenalkan pribadi anak. Guru memberikan bola kepada salah satu siswa untuk mengawali diskusi, dengan peraturan hanya siswa yang mendapatkan bola yang berbicara, sedangkan siswa yang lain harus berusaha mendapatkan bola dulu agar mendapatkan giliran berbicara, biasanya dengan mengangkat tangan mereka. 2. Meningkatkan Perhatian antar Individu dan Pempahaman Siswa 16 | M o d e l D i s k u s i Jalannya diskusi di dalam kelas dapat dipengaruhi sepenuhnya oleh guru, khususnya jika mengajarkan keterampilan tersebut dalam menumbuhkan komunikasi yang baik, yaitu dengan menghargai secara positif pendapat dan partisipasi siswa. Komunikasi pada dasarnya adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan, sehingga komunikasi yang efektif mempersyaratkan adanya pengirim pesan yang dapat mengekspresikan secara jelas apa yang dimaksudkan. Sedangkan communication gap berkembang jika penerima pesan salah menginterpretasikan pesan karena dia menggunakan ekspresi yang kurang jelas. Pada tahun 1970-an John Wallen, dalam psikologi organisasi sebuah perusahaan besar elektronik dan konsultan pada Pasific Northwest, menggambarkan keterampilan orang-orang dapat digunakan dalam membuat suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan lebih efektif untuk mengurangi kesenjangan dalam komunikasi. a. Keterampilan Proses Mengirim Pesan 1 Paraphrase Paraphrase atau penyampaian pesan adalah suatu keterampilan untuk mngecek apakah seseorag penerma mengerti atau tidak tentang suatu ide yang dikomunikasikan kepadanya. Paraphrase bukan hanya sekedar mengatakan kembali apa yang dikatakan orang lain, tetapi paraphrase justru merupakan jawaban dari suatu pertanyaan : Apakah sebenarnya yang dimaksudkan oleh pengirim pesan tersebut ? Paraphrase menghendaki pengirim untuk memverifikasi kebenaran dari implementasi penerima. 2 Menggambarkan perilaku Describe Behaviour Seseorang melaporkan tentang perilaku khas orang lain yang dapat diamati , tanpa mengevaluasinya. b. Keterampilan Proses Menerima Pesan 1 Menggambarkan perasaan Describe Fellingi Apabila kita berpikir bahwa orang lain gagal dalam mengartikan perasaan kita sepenuhnya, ini mengisyaratkan pertolongan dari kita yaitu merubah perasaan tersebut dalam bentuk kata-kata. 2 Mengecek pesan Checking Impression Mengecek pesan merupakan keterampilan yang melengkapi gambaran perasaanmu dan melibatkan pegecekan perasaan seseorang yang sedang terjadi terhadap perasaan orang lain. Guru dapat belajar dan memodelkan keterampilan ini di dalam kelas dan dapat juga mengajari siswanya secara langsung, sebagaimana mengajarkan keterampilan yang lainnya. Bentuk pembelajarannya seperti terlihat di bawah ini. Langkah 1 : Pendahuluan dan penjelasan keempat keterampilan komunikasi dan mendefinisikan topik yang dibahas. 17 | M o d e l D i s k u s i L i s t e n T h i n k P a i r S h a r e Langkah 2 : Atur siswa berkelompok, masing-masing beranggotakan 3 siswa. Setiap anggota diber tugas secara bergantian sebagai pengirimmencoba menyampaikan suatu ide, penerima mencoba mendeskripsikan apa yang mereka dengar dan pengamat mencatat segala ketermpilan komunikasi serta semua hambatannya. Langkah 3 : Peranan berubah , siswa bergantian peran. Langkah 4 : Guru membawanya ke dalm diskusi kelas untuk membahasa keterampilan yang mudah dan yang sulit dipelajar, serta bagaimana keterampilan tersebut dapat digunakan dalam diskusi kelas. 3. Piranti untuk Menyoroti Diskursus dan Keterampilan Berpikir Frank Lyman dan James Mc.Tighe telah menulis dengan ekstensif tentang penggunaan piranti pengajaran, khususnya media visual yang membantu guru dan siswa belajar dengan diskursus dan keterampilan berpikir Lyman, 19986, Mc. Tighe Lyman, 1986. a. Isyarat Bergambar visual untuk Think-Pair-Share Strategi diskusi Think-Pair-Share telah digambarkan sebelumnya. Strategi ini tidak mudah digunakan bagi siswa kegiatan pertama kali diskusi. Pada umumnya kebiasaan lama, atau asal menjawab tanpa menunggu, merupakan suatu kebiasaan yang sulit untuk diubah. Isyarat-isyarat “ Listen – Think – Pair- Share” : 18 | M o d e l D i s k u s i Isyarat tangan Liste Thin Kartu-kartu Sha re Diagram Thin Pair lShar Isyarat tangan Isyarat tangan Liste Thin Pair List en Thin k Lyman dan kelompoknya telah mengembangkan berbagai cara mengajar siswa, bagaimana menggunakan Think-Pair-Share, khususnya kapan dan bagaimana berpindah dari model satu ke model yang lain. Salah satu strategi yang favorit adalah penggunaan isyarat.seperti diilustrasikan di atas b. Matriks Berpikir Mc. Tighe dan Lyman 1988 juga mempelajari bagaimana mendapatkan mahasiswa dan guru dapat bertanya lebih banyak yang memperkenalkan berpikir lebih tinggi dan menganalisa berbagai respon alami dari berbagai macam pertanyaan. Mereka menciptakan sebuah piranti, yang mereka sebut dengan Matriks Berpikir Lyman 1986. Piranti ini merekomendasikan guru-guru membuat simbol- simbol yang menggambarkan berbagai proses berpikir yang telah digambarkan oleh taksonomi Bloom, dan kemudian membuat kartu-kartu simbol yang dapat ditempatkan di dinding atau dipegang guru. R : Recall, berupa fakta, hal yang hafalan = : Mencocokkan Compare, Ratio, Comparison, Similarity ≠ : Membandingkan Contrast, Difference, Distinction, Descrinination : Sebab dan akibat Cause and effect, prediction, hypothesis, inference : Alur Berfikir Deduksi Analogy, Deduction,Categorization : Alur Berpikir Induksi Classification, Induktion, Conclution, Generalization, Finding Essence : Evaluasi Value, Evaluation, Judment, Rating Gambar 5.6 Simbol-simbol Pembelajaran Keterampilan Berpikir dengan Respon Pertanyaan Contoh: Recall : Bilangan berapakah yang merupakan identitas penjumlahan ? 19 | M o d e l D i s k u s i Ex Ex Mencocokkan : Apakah persamaan antara jajar genjang dengan persegi panjang? Membandingkan : Apakah perbedaan antara prisma dengan limas itu? Sebab dan akibat : Apakah yang menyebabkan 4 2 − 6 −3 tidak memiliki invers? Dapatkah ditentukan inversnya apabila unsur pada baris ke-2 kolom pertama diubah menjadi -5? Deduksi : Dari definisi prisma tadi, sebutkan contoh-contoh benda yang berbentuk prisma Induksi : Daerah suatu lingkaran akan terbagi menjadi dua apabila terdapat sutu diameter, dan akan terbagi menjadi empat daerah apabila terdapat dua diameter, akan terdapat berapah daerahkah apabila lingkaran tersebut terdapan n diameter? Evaluasi : Apakah betul, untuk melukis suatu fungsi linear cukup dengan menentukan 2 titik koordinat pada fungsi dan kemudian menarik garis lurus yang melalui kedua titik koordinat tersebut ? Mengapa? Selama diskusi guru menunjukkan simbol-simbol itu. Mereka juga mendorong siswa untuk mengelompokkan pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan dan mereka menjawab dengan menggunakan kartu-kartu simbol seperti terlihat pada gambar 5.6 tersebut yang dikembangkan oleh Lyman dan guru-guru. Keterampilan diskursus secara khusus tidaklah berbeda dengan keterampilan khas pembelajaran materiisi teaching content specific skill. Seperti telah diuraikan sebelumnya, model pembelajaran langsung direct instruction yang menghendaki agar guru mendemonstrasikan dan membuat model keterampilan yang diajarkan, menerima umpan balik dari apa yang telah mereka lakukan modelkan, dan sesudahnya diikuti praktek keterampilan tersebut oleh siswa-siswanya.

E. PENGUKURAN DAN PENILAIAN ASSESSMENT AND EVALUATION