Observasi Wawancara Teknik Pengumpulan Data

kulit jum’at kliwonan lakon Ontran-ontran Wiratha di Pendapa Kabupaten Grobogan.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Tujuan dari pengumpulan data adalah untuk memperoleh data yang relevan, akurat, dan reliabel yang berkaitan dengan penelitian. Jadi, pengumpulan data pada suatu penelitian dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan, keterangan, dan informasi yang benar serta dapat dipercaya untuk dijadikan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan studi dokumen.

3.3.1 Observasi

Menurut Margono 2003: 158, observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap objek terjadi atau berlangsungnya peristiwa, sehingga observasi berada bersama objek yang diselidiki, disebut observasi langsung. Sedangkan Bogdan dan Taylor dalam Sumaryanto, 2010: 99 menyatakan observasi adalah pengamatan langsung pada objek yang akan diteliti. Pengamatanobservasi dapat diklasifikasikan atas pengamatan melalui cara berperan serta dan tidak berperan serta. Sehubungan dengan permasalahan dalam penelitian ini, observasi dilakukan dengan melihat dan mengamati langsung pada beberapa pertunjukan wayang kulit malam jum’at kliwonan di Pendapa Kabupaten Grobogan, khususnnya pada pertunjukan lakon Ontran-ontran Wiratha. Observasi pada beberapa pertunjukan dilakukan untuk mengetahui sanggit dalang dan gending pendukung dalam setiap adegan pertunjukannya, penonton dan situasi pertunjukan. Observasi pada pertunjukan wayang kulit lakon Ontran-ontran Wiratha dilakukan untuk mengetahui dalang, para pemain gamelan pengrawit, gamelan yang digunakan, gending pendukung pada setiap adegan dalam pertunjukan, khususnya pada garap gending Stablo dan Bedholan Jejer, dan situasi pertunjukan secara umum.

3.3.2 Wawancara

Wawancara dapat dipandang sebagai metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematik dan berlandaskan kepada tujuan penyelidikan. Pada umumnya dua orang atau lebih hadir secara fisik dalam proses tanya jawab itu dan masing-masing pihak dapat menggunakan saluran-saluran komunikasi secara wajar dan lancar Sugiyono, 2013: 193. Sedangkan Moleong 1990: 148 mengemukakan bahwa wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai interviewe yang memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan pewawancara. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa nara sumber antara lain dalang dan penata gending pada pertunjukan wayang kulit jum’at kliwonan lakon Ontran-ontran Wiratha di Pendapa Kabupaten Grobogan. Wawancara dengan dalang dilakukan untuk mengetahui secara pasti mengenai sinopsis, alur cerita, struktur adegan dan gending-gending pendukung yang digunakan dalam pertunjukan. Wawancara dengan penata gending dilakukan untuk mengetahui secara pasti mengenai jumlah pemain gamelan pengrawit, sarana gamelan, dan garap komposisi gending dalam kaitannya dengan struktur adegan pertunjukan wayang kulit.

3.3.3 Studi Dokumen