Pertunjukan Wayang Kulit Jum’at Kliwonan

26 Ngripto Laras Paryono Candisari Purwodadi 27 Niti Laras Eko Mulyadi S Wirosari Wirosari 28 Prayudi Laras Prayudi Tahunan Gabus 29 Pandu Laras Hardono Sedadi Penawangan 30 Puspito Laras Parjiono Rambat Gabus 31 Rapi Laras Bambang S Gabus Gabus 32 Santi Laras Sunarto Kalangbancar Geyer 33 Sekar Kencono Kuncoro Genengadal Toroh 34 Sekar Melati Nyamin Sobo Geyer 35 Sekar Sari Narto Bandungharjo Toroh 36 Sekti Laras Marmin Sumberejosari Karanganyar 37 Sembodo Laras Supangat Pelem Gabus 38 Seno Laras Shidik Pulutan Penawangan 39 Setyo Laras Sumini Dapurno Wirosari 40 Setyo Laras Saji Tegalrejo Wirosari 41 Styo Wandowo Catur Sri H Tirem Brati 42 Sri Mulyo Parmo Sugihan Toroh 43 Sri Mulyo Prawijo Candisari Purwodadi 44 Suko Laras Rusian Tegowanu Tegowanu 45 Suko Laras Sapar Sambung Godong 46 Suryo Laras Haryanto Banjardowo Kradenan 47 Tri Manunggal Warsito Cingkrong Purwodadi 48 Wahyu Laras Sutrisno Putat Purwodadi 49 Wibiwo Laras Lapiyo Tri W Tirem Brati 50 Widyo Laras Suripan Tegalrejo Wirosari 51 Wisnu Laras Jan Wirosari Wirosari 52 Wisnu Murti Suwoto Sindurejo Kradenan 53 Wredha Laras Mulyanto Kunden Wirosari 54 Utama Laras Sutaman Tegowanu Tegowanu Tabel 11. Daftar Kelompok Wayang Kulit di Kabupaten Grobogan

4.1.4 Pertunjukan Wayang Kulit Jum’at Kliwonan

Wayang kulit merupakan salah satu seni tradisi yang masih eksis dan berkembang di Purwodadi, selain tampil dalam acara hajatan di masyarakat, untuk melestarikan dan mengembangkan kesenian tersebut. Pemerintah dan pencinta- pencinta wayang kulit di Purwodadi mengadakan agenda rutin setiap satu bulan sekali yang dilaksanakan setiap kamis kemis wage malam jum’at jem’at kliwon di Pendapa Kabupaten Grobogan. Awal diadakan kegiatan ini muncul dari para seniman wayang kulit di Purwodadi. Setelah disampaikan kepada Pemerintah tepatnya pada bulan Oktober 2005, Pemerintah memberikan akomodasi berupa tempat, yaitu Pendapa Kabupaten Grobogan. Namun pada tahun 2007 intensitas kegiatan ini mulai menurun, karena kurangnya biaya dan belum ada campur tangan Pemerintah dalam kegitan tersebut. Kegiatan tersebut mulai hidup kembali setelah berdirinya Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Disporabudpar Kabupaten Grobogan pada tahun 2009. Kegiatan wayangan malam jum’at kliwonan bisa diadakan secara rutin sampai sekarang berkat dukungan Pemerintah Kabupaten Grobogan yang ikut ambil bagian dalam kegiatan ini untuk melestarikan kebudayaan daerah. Pihak Disporabudpar memberikan fasilitas-fasilitas untuk dalang, pesindhen, dan pengrawit pada kegiatan tersebut, berupa wayang kulit dan kelengkapannya, perangkat gamelan, panggung pertunjukan, sound sistem, konsumsi, komisi, dan kebutuhan pertunjukan lainnya. Pertunjukan wayang kulit jum’at kliwonan dalam setiap pementasannya dimulai sejak pukul 20.30 sampai dengan pukul 02.00 dengan menampilkan dalang-dalang lokal, begitu juga dengan pesindhen dan para pemain gamelan pengrawit yang berasal dari daerah Grobogan. Kegiatan tersebut di selenggarakan di Pendapa Kabupaten Grobogan bertempat di Jl. Jend. Gatot Subroto No. 6 Purwodadi, Grobogan 0292 422001. Fokus pembahasan dalam penelitian ini adalah pertunjukan wayang kulit yang ke-88 oleh dalang Ki Hardono yang mengangkat lakon Ontran-ontran Wiratha. Bagian utama yang dibahas dalam pertunjukan tersebut adalah sanggit lakon cerita oleh dalang ki Hardono dari cerita Wiratha Parwa, garap gending pada adegan Stablo dan Bedholan Jejer.

4.2 Lakon Ontran-ontran Wiratha