tema dan dapat di rumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data Moleong, 1990: 112. Proses pengolahan data dimulai dengan mengelompokkan
data yang terkumpul melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan catatan yang dianggap dapat menunjang dalam penelitian ini untuk diklarifikasi dan
dianalisis berdasarkan kepentingan penelitian. Hasil analisis data tersebut selanjutnya disusun dalam bentuk laporan dengan teknik deskriptif analisis yaitu
dengan cara mendeskripsikan keterangan-keterangan atau data-data yang telah terkumpul dan dianalisis berdasarkan teori-teori yang ada. Menurut Miles dan
Huberman dalam Sumaryanto, 2010: 104-105, analisis data terdiri atas tiga tahap, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
3.4.1 Reduksi Data
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data
“kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data adalah suatu bentuk analisis
yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan
finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.
3.4.2 Penyajian Data
Penyajian data adalah sekumpulan informasi yang tersusun dan memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian
yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah bentuk teks naratif yang
merupakan penyederhanaan dari informasi yang banyak jumlahnya ke dalam kesatuan bentuk yang disederhanakan.
3.4.3 Penarikan Kesimpulan Verifikasi
Penarikan kesimpulan ini sangat penting, sebab dari permulaan pengumpulan data, seorang penganalisis kualitatif mulai mencari arti benda-
benda, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat serta preposisi.
Gambar 1. Skema Analisis Data Kualitatif Miles dan Huberman
Sumaryanto, 2010: 106 Sebelum terjun kelapangan, peneliti hendaknya sudah memiliki data-data
yang akan dilakukan untuk menentukan fokus penelitian sementara. Data-data yang ada dikumpulkan terlebih dahulu ditambah dengan data yang ditemukan dari
lapangan, tentu menghasilkan data yang banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu, maka perlu dicatat atau dirinci kemudian dianalisis melalui reduksi data
PENGUMPULAN DATA
REDUKSI DATA
PENYAJIAN DATA
Kesimpulan- Kesimpulan:
merangkum, memilih mana yang penting serta dapat dikembangkan, dan yang tidak. Data yang sudah terkumpul dapat langsung disajikan apabila hal itu
merupakan temuan baru. Data yang telah direduksi dapat disajikan dalam uraian singkat untuk selanjutnya ditarik kesimpulan.
45
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Umum Objek Penelitian
Hasil penelitian pada bab ini hanya mendeskripsikan hasil wawancara, observasi, dan studi dokumen. Pembahasan tidak nampak secara eksplisit, namun
dalam pembahasan tersebut, masih menggunakan kebijakan landasan teori dan konseptual. Berdasarkan analisis dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa
bab ini berisi mengenai gambaran umum lokasi penelitian dan pertunjukan wayang kulit jum’at kliwonan.
4.1.1 Letak dan Kondisi Geografis Kabupaten Grobogan
Kabupaten Grobogan merupakan salah satu Kabupaten terluas kedua di Jawa Tengah setelah Kabupaten Cilacap dengan jarak dari utara ke selatan ±
37 Km dan jarak dari barat ke timur ± 83 Km. Secara geografis Kabupaten Grobogan terletak diantara: 110
o
15’ Bujur Timur - 111
o
25’ Bujur Timur dan 7
o
LS - 7
o
30’ Lintang Selatan dengan luas 1.975,86 Km² atau 197.586,420 Ha. Secara administratif terdiri dari 19 Kecamatan dan terbagi lagi menjadi 273 Desa
dan 7 Kelurahan. Salah satu diantaranya adalah Kecamatan Purwodadi yang sekaligus sebagai pusat Pemerintahan Kabupaten Grobogan.
Kabupaten Grobogan sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Demak, Kudus dan Pati; di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Blora; di sebalah
Selatan berbatasan dengan Kabupaten Ngawi Jawa Timur, Kabupaten Sragen, dan Kabupaten Boyolali, serta sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten