Jenis KB Suntik Mekanisme Kerja

Defisiensi Progestin - Perdarahan menyerupai menstruasi dan perdarahan bercak pada penggunaan pil hari ke 10 – 21 - Hipermenorea - Menoragia Kelebihan Androgen - Berjerawat - Ikterus Kolestasis - Hirsutisme - Peningkatan Libido - Kulit Dan Kulit Kepala Berminyak Ruam dan pruritus - Edema Sumber: Prawirohardjo, 2007.

2.1.3.6 Indikasi Penggunaan Kontrasepsi Suntik ProgestinDMPA

Kontrasepsi suntik dapat digunakan oleh wanita yang memiliki salah satu atau lebih kriteria berikut, yaitu: usia reproduksi, nulipara dan yang telah memiliki anak, menghendaki kontrasepsi jangka panjang, menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai, setelah abortus atau keguguran, telah memiliki banyak anak tetapi belum menghendaki tubektomi, tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung estrogen, menggunakan obat untuk epilepsi fenitoin dan barbiturat atau obat tuberkulosis rifampisin, serta tekanan darah 180110 mmhg dengan masalah gangguan pembekuan darah, anemia bulan sabit dan anemia defisiensi besi Prawirohardjo, 2007.

2.1.3.7 Kontraindikasi

Penggunaan Kontrasepsi Suntik ProgestinDMPA Kontrasepsi suntik tidak dapat digunakan oleh wanita yang memiliki salah satu atau lebih kriteria berikut: hamil atau dicurigai hamil, perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya, tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid terutama amenorea, menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara, diabetes mellitus yang disertai komplikasi Prawirohardjo, 2007.

2.1.3.8 Cara Pemberian

Cara pemberian kontrasepsi suntik harus memperhatikan waktu dan lokasi yang tepat untuk dilakukannya penyuntikkan. Waktu pemberiannya yaitu: setelah melahirkan pada hari ke 3 - 5 pasca salin dan setelah ASI berproduksi, setelah keguguran segera setelah dilakukan kuretase atau 30 hari setelah keguguran asal ibu belum hamil lagi, dalam masa haid: hari 1-7 siklus haid asal ibu tidak hamil. Lokasi penyuntikan yang tepat adalah daerah bokongpantat secara intramuscular Saifuddin, 2006.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN STRES MENURUT SKALA SOCIAL READJUSTMENT RATING SCALE DENGAN KEJADIAN DISFUNGSI SEKSUAL PADA WANITA PASANGAN USIA SUBUR Di PUSKESMAS KOTA KARANG TELUK BETUNG BANDAR LAMPUNG NOVEMBER 2013

2 45 57

Hubungan Lama Menopause dengan Kejadian Disfungsi Seksual pada Wanita Menopause di Posyandu Lansia Wilayah Kerja Puskesmas Panjang Bandar Lampung

7 24 58

Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (Studi Kasus di SMPN 3 Kotabumi Kecamatan Kotabumi Selatan Kabupaten Lampung Utara)

2 13 92

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB BANYAKNYA JUMLAH ANAK WANITA PUS NON AKSEPTOR KELUARGA BERENCANA DI KELURAHAN KOTABUMI ILIR KECAMATAN KOTABUMI KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN 2014

0 11 53

HUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) DI PUSKESMAS SANGKRAH SURAKARTA.

0 0 1

HUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI IMPLAN DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN PADA WANITA USIA SUBUR DI PUSKESMAS MLATI II KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

0 0 10

HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN KEJADIAN DISFUNGSI SEKSUAL DI KLINIK PRATAMA BINA SEHAT KABUPATEN BANTUL

0 1 13

HUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI PROGESTIN TERHADAP KEJADIAN AKNE VULGARIS PADA WANITA USIA SUBUR DI PUSKESMAS PEMBINA PLAJU PERIODE 2014-2016

0 0 18

HUBUNGAN PENGGUNAAN KB SUNTIK DAN NON KONTRASEPSI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATURADEN II

0 0 15

HUBUNGAN PENGGUNAAN KB SUNTIK DAN NON KONTRASEPSI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATURADEN II - repository perpustakaan

0 4 14