Gambar 2. Arti kepuasan seksual bagi wanita Bayer, 2006
Berdasarkan data-data yang ditampilkan Gambar 1 dan Gambar 2 dijelaskan bahwa kaum wanita menempatkan kepuasan seksual
sebagai sesuatu yang penting bagi hidup mereka. Dengan demikian kaum wanita menyadari bahwa kualitas fungsi seksualnya sebagai
bagian tak terpisahkan dari kualitas hidupnya, khususnya dalam bidang kesehatan jiwa dan raga rohani dan jasmani. Artinya, kualitas
fisik dan psikologis seorang wanita tidak bisa disebut baik bila fungsi seksualnya terganggu Sutyarso, 2011.
2.1.4.4. Siklus Respon Seksual Normal
Siklus respon seksual yang normal, merupakan suatu rangkaian proses yang dialami oleh setiap orang, baik perempuan maupun laki-laki
pada saat melakukan hubungan seksual dengan pasangannya. Hal ini terjadi secara alamiah dan terdiri atas 4 tahap atau fase, yaitu:
a. Fase gairah atau minat, yaitu timbulnya keinginan atau minat atau
gairah untuk melakukan atau ikut serta dalam aktivitas seksual.
Keinginan atau gairah tersebut dapat timbul dari dalam diri atau hasil rangsangan dari luar atau orang lain. Keinginan yang berasal
dari diri sendiri adalah karena peran hormon androgen dan estrogen, adanya motivasi serta harapan.
b. Fase terangsang arousal, yaitu terdapatnya perasaan khas berupa
ingin atau berhasrat melakukan hubungan seksual atau bersenggama, yang ditengarai oleh timbulnya cairan pada vagina
disebut sebagai lubrikasi. c.
Fase orgasme, yaitu tercapainya puncak dari siklus respon seksual setelah perangsangan yang memadai. Pada fase ini terjadi
perubahan kesadaran selama beberapa detik hingga menit, disertai menegangnya otot-otot tubuh, antara lain vagina, otot-otot dasar
panggul, dan hampir semua otot tubuh. Orgasme dapat terjadi pada orgasme klitoris dan orgasme otot-otot dasar panggul karena
penekanan pada G-spot. d.
Fase resolusi, yaitu kembalinya secara alamiah semua organ dan bagian tubuh yang tadi berperan dalam siklus respon seksual
kepada keadaan semula Elvira, 2006.